Anda di halaman 1dari 25

DIAGNOSA

Penyakit Pulpa
1. Pulpa normal
2. Pulpitis reversible : sakit hilang segera +- 2 detik setelah stimulisdihilangkan
3. Pulpitis ireversibel
a) Simptomatik : sakit tajam/tumpul, spontan/bertahan setelahstimulus
dihilangkan
b) Asimptomatik : tidak ada keluhan, sudah perforasi, jika kariesdiekskavasi
baru terasa sakit
4. Nekrosis Pulpa : vitalitas negative
5. Previously Treated tooth : sudah selesai PSA hingga pengisian baiksampai apikal
dan hermetis, tidak ada keluhan
6. Previously initiated therapy : sudah di pulpotomi atau sudah mulaiPSA tapi belum
selesai sampai obturasi

Penyakit Periapikal
1. Periapikal normal
2. Periodontitis apikalis
a) Simptomatik : ada keluhan, radiolusen apikal
b) Asimptomatik : tidak ada keluhan, radiolusen apikal
3. Abses apikal
a) Akut : nyeri hebat, onset cepat, terbentuk pus, radiolusenperiapikal
b) Kronis : tidak ada gejala, onset bertahap, ada fistula, radiolusenperiapikal
4. Condensing osteitis : asimptomatik atau disertai nyeri, rasioopakdifus konsentris
di apikal
PEMERIKSAAN EO
1. Mengucapkan salam, memperkenalkan diri
2. Mengkonfirmasi identitas pasien
3. Menanyakan keluhan pasien
4. Menjelaskan rencana perawatan
5. Meminta informed consent
6. Mempersilahkan pasien duduk di du
7. Mencuci tangan 6 langkah who, menggunakan apd
8. Menyiapkan alat bahan
9. Mengatur posisi pasien dan operator
10. Melakukan pemeriksaan kelenjar getah bening (submental,submandibula,
servikal)
a. Tidak teraba, tidak nyeri = TAK
b. Lunak, nyeri = infeksi akut
c. Keras, nyeri = infeksi kronis
d. Keras tidaknyeri = keganasan

PEMERIKSAAN IO
1. Tes vitalitas
1. Tes thermal Dingin chlor ethyl
Alat bahan : Baki, alat dasar, cotton roll, cotton pellet, pumice brush,low speed
handpiece, Chlor ethyl
1. Bersihkan gigi dari debris dan plak dengan pumice +brush padalowspeed
handpiece
2. Isolasi gigi dengan cotton roll
3. Keringkan permukaan bukal atau labial gigi dengan cotton pellet
4. Ethyl chloride spray diarahkan pada cotton pellet yang dipegangdengan pinset
sampai serat-serat kapas membeku
5. Cotton pellet ditempelkan pada daerah servikal gigi yang telahdikeringkan
sebelumnya
6. Perhatikan dan catat respon pasien
7. Apabila hasil meragukan, dapat dilakukan pada gigi normal
kontralateralnya juga

2. Tes thermal dingin ice stick


Alat bahan : Baki, alat dasar, cotton roll, cotton pellet, pumice brush,low speed
handpiece, ice stick
1. Bersihkan gigi dari debris dan plak dengan pumice +brush padalowspeed
handpiece
2. Isolasi gigi dengan cotton roll
3. Keringkan permukaan bukal atau labial gigi dengan cotton pellet
4. Tempelkan ice stick pada daerah servikal gigi yang telahdikeringkan
sebelumnya
5. Perhatikan dan catat respon pasien
6. Apabila hasil meragukan, dapat dilakukan pada gigi normal
kontralateralnya juga

3. Tes thermal panas gutta percha


Alat bahan : Baki, alat dasar, cotton roll, cotton pellet, pumice brush,low speed
handpiece, gutta percha, bunsen
1. Bersihkan gigi dari debris dan plak dengan pumice +brush padalowspeed
handpiece
2. Isolasi gigi dengan cotton roll
3. Keringkan permukaan bukal atau labial gigi dengan cotton pellet
4. Guttapercha dipanaskan sampai lunak, tidak sampai mencair
5. Guttapercha ditempelkan pada daerah servikal gigi yang telahdikeringkan
sebelumnya
6. Perhatikan dan catat respon pasien
7. Apabila hasil meragukan, dapat dilakukan pada gigi normal
kontralateralnya juga

4. Tes EPT
Alat bahan : Baki, alat dasar, cotton roll, cotton pellet, pumice brush,low speed
handpiece, pasta gigi, alat EPT
1. Bersihkan gigi dari debris dan plak dengan pumice +brush padalowspeed
handpiece
2. Isolasi gigi dengan cotton roll
3. Keringkan permukaan bukal atau labial gigi dengan cotton pellet
4. Lapisi elektroda dengan pasta gigi
5. Instruksikan pasien memegang metal handle atau tempatkan liphook pada bibir
pasien
6. Tempelkan elektroda pada servikal gigi yang telah dikeringkan
7. Nyalahkan rheostat
8. Perhatikan dan catat respon pasien
9. Lepaskan elektroda bila muncul sensasi tingling atau warmingpada gigi pasien
10. Apabila hasil meragukan, dapat dilakukan pada gigi normal/
kontralateralnya juga

5. Tes kavitas
Alat bahan : Baki, alat dasar, cotton roll, cotton pellet, pumice brush,low speed
handpiece, high speed handpiece, bur metal bulat
1. Bersihkan gigi dari debris dan plak dengan pumice +brush padalowspeed
handpiece
2. Isolasi gigi cotton roll
3. Masukan bur metal bulat ke high speed handpiece
4. Cobakan bur ke kavitas dengan tekanan ringan
5. Perhatikan dan catat respon pasien

6. Tes periapikal
a. Tes Perkusi
Alat bahan : Baki, alat dasar, cotton roll, pumice brush, low speedhandpiece
§ Bersihkan gigi dari debris dan plak dengan pumice +brush padalowspeed
handpiece
§ Isolasi gigi cotton roll
§ Ketukkan dengan tekanan ringan pada insisal atau oklusal gigi sejajar
sumbu aksial gigi menggunakan ujung tumpul instrumenkaca mulut
§ Perhatikan dan catat respon pasien
§ Bila respon pasien meragukan, dapat dilakukan pada gigi normalatau pada
gigi kontra-lateralnya.

b. Tes Tekan
Alat bahan : Baki, alat dasar, cotton roll & bud, pumice brush, low speedhandpiece,
- Bersihkan gigi dari debris dan plak dengan pumice +brush padalowspeed
handpiece
- Isolasi gigi cotton roll
- Letakkan cotton swab / cotton bud pada daerah gigi yangterlibat
- Pasien diinstruksikan untuk menggigit cotton swab / cotton budtersebut
secara perlahan
- Perhatikan dan catat respon pasien
- Bila respon pasien meragukan, dapat dilakukan pada gigi normalatau pada
gigi kontra-lateralnya.

c. Tes trasluminasi (pemeriksaan fraktur gigi)


Alat bahan : Baki, alat dasar, cotton roll, pumice brush, low speedhandpiece,
- Bersihkan gigi dari debris dan plak dengan pumice +brush padalowspeed
handpiece, lampu LED
- Isolasi gigi cotton roll
- Arahkan lampu LED ke permukaan gigi
- Perhatikan apakah ada bagian pada permukaan gigi yang tidak
mentransluminasikan cahaya (fraktur)

7. Tes anestesi (pemeriksaan lokasi penyebab nyeri)


Alat bahan : baki, alat dasar, cotton pellet, spuit injeksi, larutan anestesi,povidone iodine
- Lakukan tindakan aspsis dengan cotton pellet yang dibasahipovidone
iodine
- Injeksikan anestesi dengan spuit injeksi pada mucobucal fold gigiyang
dicurigai sebanyak 1.5 cc
- Perhatikan, apabila rasa sakit hilang setelah dilakukan anestesimaka nyeri
berasal dari gigi yang dianestesi. Bila tidak hilang, maka nyeri berasal dari
gigi lain yang tidak dianestesi
ANAMNESA

1. Senyum,sapa, salam & memperkenalkan diri


2. Mengkonfirmasi identitas pasien (nama, usia, alamat, pekerjaan)
3. Menanyakan keluhan pasien
- Lokasi (dimana, apakah bisa diindentifikasi lokasi nyerinya atautidak)
- Onset (sejak kapan sakitnya)
- Durasi (berapa lama sakitnya)
- Characteristic (seperti apa sakitnya?spontan/terpicu, tajam/tumpul)
- Aggrevating (faktor yang memperberat)
- Relieving (faktir yang memperingan)
- Treatment (apa yang sudah dilakukan untuk mengobati keluhan)
- Riwayat Dental (terakhir ke drg kapan, dirawat apa)
- Riwayat Medis (sedang dalam perawatan dr atau tidak?sedangkonsumsi
obat apa)
4. Menjelaskan keadaan pasien, meminta informed consent
5. Mempersilahkan pasien duduk di DU
6. Mencuci tangan 6 langkah WHO, memakai APD
7. Menyiapkan alat dan bahan
8. Memakaikan polibib, menyiapkan gelas kumur dan suction
9. Memposisikan pasien dan operator
RUBBER DAM
ALAT BAHAN
1. Baki
2. Alat dasar(2kacamulut,1 sonde halfmoon, 1 ekskavator, 1 pinset)
3. Sarung tangan
4. 1 set alat Rubber Dam berisi :
- Rubber Dam Sheets
- Rubber Dam Clamps
- Rubber Dam Forceps
- Rubber Dam Frame
- Rubber Dam Punch
- Rubber Dam Stamps
5. Wedges
6. Dental Floss

Tahapan
1. Posisi pasien dan operator
2. Menentukan daerah kerja yang akan di isolas
3. Sebelum penempatan rubber dam, melakukan prosedur berikut :
- Melakukan oral profilaksis pada kavitas oral
- Memeriksa kontak dengan dental floss
- Memeriksa apakah ada permukaan yang kasar di area kontak
- Anestesi gingiva jika diperlukan
- Membilas dan mengeringkan daerah kerja
4. Sesuaikan midline rubber sheets dengan rubber stamp
5. Sesuaikan ukuran lubang pada rubber dam punch dengan jenis gigi yang akan diisolasi :
- #1 insisif mandibula
- #2 insisif maksila
- #3 kaninus dan premolar
- #4 molar
6. Pilih jenis clamp sesuai dengan gigi yang akan di isolasi
7. Lubangi rubber dam sheet dengan rubber dam punch berpedoman dengan rubber dam
template/stamp
8. Letakkan rubber dam sheet yang telah dilubangi pada gigi yang akan diisolasi
9. Pasangkan clamp pada gigi yang akan diisolasi dengan bantuang forceps
10. Gunakan widgets dan dental floss untuk mengencangkan dan menstabilkan rubber sheet
11. Pasangkan rubber dam frame pada rubber sheet, kencangkan sampai tidak ada bagian sheet
yang terlipat
12. Cek dengan menggunakan semprotan air di daerah yang telah diisolasi
KELAS 2 KOMPOSIT
ALAT BAHAN
- Baki
- Alat dasar : 2 kaca mulut, pinset, sonde halfmon & excavator
- Round metal bur
- Flame bur
- Lowspeed dan highspeed handpiece
- Shade guide
- CHX 2%
- Matrix Tofflemire
- Bur fissure
- Etsa & Bonding
- Microbrush
- Plastis instrument
- Lightcure
- RK flowable + packable
- Matriks Band
- Dental floss
- Articulating Paper
- Enhance
- Polishing strip
- Finishing bur

PREPARASI
1. Pilih shade guide ( arah sinar 45 derajat, tutup baju yang berwarna mencolok, hapus
lipstick pada bibir pasien, basahi shade guide, dancocokkan dengan gigi pasien)
2. Buang tambalan lama (bur diamond bundar)
3. Buang karies (bur metal bundar)
Resistensi
4. Buat alas kavitas rata
5. Dinding tegak lurus alas
6. Bulatkan sudut yang tajam (internal line angle)
7. Retensi
8. Membuat short bevel di cavosurface line angle 45 derajat (1-2 mm) Convinience
Form
9. Pastikan kavitas dapat dimasukan alat dan bahanFinishing
10. Pastikan dinding sudah halus dan bersih dari debris
11. Desinfeksi kavitas dengan CHX 2%
12. Isolasi dengan cotton roll dan keringkan kavitas dengan air spray
MATRIKS
13. Pemasangan Matrix Sectional :
- Pilih ukuran ring (universal -> molar; narrow -> premolar) dan wedges
- Pegang matrix menggunakan pintweezer pada tab oklusal
- Sisipkan pada bagian proksimal gigi yang akan direstorasi
- Tekuk oklusal tab ke arah gigi sebelah
- Pastikan margin proksimal preparasi tidak ada celah
- Pegang wedges dengan pintweezer pada tab
- Masukan dari bukal kearah lingual, jika diperlukan bisa ditambahkansatu wedges di
bawah wedges pertama dari arah berlawanan
- Pastikan margin gingiva tidak ada celah
- Pasangkan ring menggunakan forcep, jepit matrix dan wedges
RESTORASI
14. Tahap Etsa Asam :
a. Etsa email 10 detik -> microbrush
b. Dentin 10 detik -> microbrush
c. Bilas etsa dengan air lalu suction dengan salivaejector
d. Keringkan dengan udara bertekanan rendah -> air syringe
e. Isolasi ulang, ganti cotton roll

12. Tahap Aplikasi Bonding Agent


a. Ulaskan menggunakan microbrush
b. Ratakan dengan semprotan udara, biarkan selama 15-20 detik
c. Light Curing Unit selama 15 – 20 detik

13. Tahap Aplikasi Resin Komposit dan Penyinaran


a. Lakukan dengan teknik Oblique incremental technique
b. Aplikasi komposit kemudian light cure 20-30 detik

14. Lanjutkan aplikasi resin sampai anatomi gigi telah terbentuk


15. Lepas matrix, cek oklusi (articulating paper), proksimal (dental floss), cek margin
restorasi (sonde) -> tidak underfill atau overfill
16. Contouring dengan bur finishing
17. Pemolesan oklusal dengan polishing bur & proksimal dengan polishing strip
18. Instruksi pasca perawatan
- Jangan makan atau minum 30-60 menit
- Tetap menjaga kebersihan mulut
- Kontrol seminggu kemudian
19. Tanyakan kepada pasien apakah sudah puas dengan hasil tambalannya & adakah yang
ingin ditanyakan (cermin)
20. Bersihkan alat, matikan DUA
KELAS 3 KOMPOSIT

ALAT BAHAN
- Baki
- Alat dasar : 2 kaca mulut, pinset, sonde halfmon dan excavator
- Round metal bur
- Lowspeed dan highspeed handpiece
- Shade guide
- CHX 2%
- Bur fissure
- Etsa & Bonding
- Microbrush
- Plastis instrument
- Lightcure
- RK flowable + packable
- Pitaseluloid & Wedge
- Cotton roll dan cotton pellet
- Articulating Paper
- Enhance
- Finishing bur

PREPARASI
1. Isolasi daerah kerja dengan cotton roll/rubber dam
2. Ekskavasi jaringan karies dengan round metal bur low speed sampai bersih
3. Desain preparasi kavitas :
- Minimally invasive
- Initial depth 0,2mm
- Scoopes-shaped
- Axial wall berbentuk convex
- External wall tegak lurus terhadap permukaan enamel
- Dovetail di bagian palatal/bevel pada cavosurface line angle
4. Desinfeksi kavitas : ChX 0,2% -> keringkan dengan air spray
5. Tentukan shade warna yang sesuai dengan gigi pasien
6. Aplikasikan etsa (asam fosfat 37%) selama 10 detik, bilas gigi sampai bersih
7. Pasangkan mylar strip sebelum dilakukan restorasi
8. Keringkan elemen gigi yang akan dilakukan sealant hingga chalky white
9. Aplikasikan bonding dengan microbrush dipermukaan kavitas
10. Tipiskan bonding dengan triple syringe selama 5 detik untuk menguapkan solvent
11. Curing bonding agent : 10 detik
12. Tumpatkan resin komposit di kavitas dengan teknik incremental menggunakan plastic filling
instrument -> curing resin komposit : 10 detik
13. Lakukan hal tersebut hingga membentuk anatomis gigi
14. Lepaskan mylar strip
15. Cek oklusi dan artikulasi dengan articulating paper serta cek titik kontak dengan dental floss
16. Kurangi resin komposit yang terlalu tinggi dengan fine diamond bur
17. Berikan instruksi pascaperawatan:
- Tidak makan dan minum 30 menit-1 jam setelah perawatan
- Makan dengan sisi yang tidak dilakukan perawatan
- Jaga oral hygiene dengan menyikat gigi 2 kali sehari: pagi setelah sarapan dan malam
sebelum tidur
- Kontrol 7 hari setelah perawatan
KELAS 4 KOMPOSIT
ALAT BAHAN
- Baki
- Alat dasar : 2 kaca mulut, pinset, sonde halfmon dan excavator
- Round metal bur
- Lowspeed dan highspeed handpiece
- Shade guide
- CHX 2%
- Bur fissure
- Etsa & Bonding
- Microbrush
- Plastis instrument
- Lightcure
- RK flowable + packable
- Pitaseluloid & Wedge
- Cotton roll dan cotton pellet
- Articulating Paper
- Enhance
- Finishing bur

PREPARASI
1. Pilih shade guide ( arah sinar 45 derajat, tutp baju yang berwarna mencolok,
hapus lipstick pada bibir pasien, basahi shade guide, dancocokkan dengan gigi
pasien)
2. Buang tambalan lama (bur diamond bundar)
3. Buang karies (bur metal bundar)
Resistensi
4. Bulatkan sudut yang tajam (internal line angle) -> diamond fissure
Retensi
5. Long bevel di cavosurface line angle bagian labial & palatal -> bur diamond
fissure
Finishing
6. Pastikan dinding sudah halus & bersih
7. Desinfeksi kavitas dengan CHX 2%

RESTORASI
8. Isolasi dan keringkan kavitas
9. Pasangkan seluloid matrix & wedges pada proksimal gig
10. Tahap Etsa Asam :
• Etsa email 10 detik -> microbrush
• Dentin 10 detik -> microbrush
• Bilas etsa dengan air lalu suction dengan salivaejector
• Keringkan dengan udara bertekanan rendah -> air syringe
• Isolasi ulang, ganti cotton roll
11. Tahap Aplikasi Bonding Agent
• Ulaskan menggunakan microbrush
• Ratakan dengan semprotan udara, biarkan selama 15-20 detik
• Light Curing Unit selama 15 – 20 detik

12. Tahap Aplikasi Resin Komposit dan Penyinaran


a. Teknik incremental pada permukaan palatal terlebih dahulu -> cure 15-20 detik
b. Aplikasi komposit pada labial sampai anatomi terbentuk & bevel tertutup -> cure
15-20 detik

13. Lepas matrix, cek oklusi (articulating paper), proksimal (dental floss), cek margin
restorasi (sonde) -> tidak underfill atau overfill
14. Contouring dengan bur finishing
15. Pemolesan oklusal dengan polishing bur & proksimal dengan polishing strip
16. Instruksi pasca perawatan
a. Jangan makan atau minum 30-60 menit
b. Tetap menjaga kebersihan mulut
c. Kontrol seminggu kemudian
17. Tanyakan kepada pasien apakah sudah puas dengan hasil tambalannya & adakah
yang ingin ditanyakan (cermin)
18. Bersihkan alat, matikan DU
KELAS V GIC
ALAT BAHAN
- Baki
- Alat dasar : 2 kaca mulut, pinset, sonde halfmon dan excavator
- Round metal bur
- flame bur
- Lowspeed dan highspeed handpiece
- Enhance
- Finishing bur
- Shade guide ??
- CHX 2%
- Microbrush
- Semen GI
- Paper pad
- Glass lab
- Spatel plastik
- Cotton roll dan cotton pellet
- Plastis instrument

PREPARASI
1. Pilih shade guide ( arah sinar 45 derajat, tutp baju yang berwarna mencolok, hapus
lipstick pada bibir pasien, basahi shade guide, dancocokan dengan warna gigi asli)
2. Buang tambalan lama jika ada dengan bur diamond bundar dankaries dengan
bur metal bundar, bentuk kavitas dengan outlineginjal
Resistensi
3. Buat alas kavitas rata
4. Dinding tegak lurus alas
5. Bulatkan sudut yang tajam (internal line angle)Retensi
6. Membuat groove pada insisoaksial line angle & gingivoaksial lineangle
Convinience Form
7. Pastikan kavitas dapat dimasukan alat dan bahanFinishing
8. Pastikan dinding sudah halus dan bersih dari debris
9. Desinfeksi kavitas dengan CHX 2%

RESTORASI
10. Isolasi area kerja dengan cotton roll
11. Aplikasikan dentin conditioner selama 10 detik
12. Bilas dan bantu dengan saliva ejector
13. Keringkan kembali, isolasi ulang
14. Aduk semen GI dengan spatel GI diatas paper pad pada glass labdengan gerakan
melipat : konsistensi pasta/dempul
15. Aplikasikan pada kavitas menggunakan plastic instrument, bentuksesuai anatomis
gigi dan ratakan dengan burnisher, tunggu 3-7 menit hingga setting
16. Aplikasikan cocoa butter : menghindari kontaminasi saliva
17. Cek pada margin restorasi untuk memeriksa adanya step atau under
18. Instruksi pasca
- Jangan makan atau minum 30-60 menit
- Instruksikan pasien untuk datang esok hari untuk dilakukan pemolesan
menggunakan arkansas dan enhance
- Tetap menjaga kebersihan mulut
- Kontrol seminggu kemudian
19. Tanyakan kepada pasien apakah sudah puas dengan hasil tambalannya & adakah yang
ingin ditanyakan (cermin)
20. Bersihkan alat, matikan DU
ONLAY
ALAT BAHAN
- Nirbeken.
- Diagnostik set (2 kaca mulut, pinset, sondE halfmoon, excavator).
- Round metal bur.
- Lowspeed dan highspeed handpiece.
- Bur tappered.
- Flame bur.
- SIK serbuk + liquid
- Elastomer.
- glas slab.
- Semen spatula
- compound
- spirtus.
- Cavit.
- Alginat.
- Paper pad.
- Sendok cetak
- Glass slab.
- Agate spatula.
- Cotton roll.
- Dental floss.

PREPARASI
1. Buang tambalan lama jika ada dengan bur diamond bundar, tambalan sementara
dengan ultrasonic scaler, dan karies denganbur metal bundar
Resistensi
2. Buat alas kavitas rata
3. Dinding kavitas divergen 2-50 ke oklusal Oclusal
Reduction
4. Buat beberapa alur pedoman sedalam 1,5-2 mm menggunakan burdiamond fissure
mengikuti kontur permukaan oklusal
5. Ratakan alur tersebut

Retensi
6. Membuat intrabevel 40 derajat
7. Membuat kontrabevel dan bevel gingiva 30 derajatResistensi
8. Bulatkan sudut yang tajam (internal line angle) Convinience
Form
9. Pastikan kavitas dapat dimasukan alat dan bahanFinishing
10. Pastikan dinding sudah halus dan bersih dari debris
11. Periksa kavitas sudah tidak ada undercut dengan mencetakan compound yang
dilunakan ke dalam kavitas : mudah dilepas, halus,dan tidak ada bagian yang tajam
12. Desinfeksi kavitas dengan CHX 2%

PENCETAKAN
13. Lakukan pencetakan dengan teknik double impression menggunakan
elastomer
14. Lakukan pencetakan pada rahang antagonis dengan menggunakanalginate
15. Lunakkan bite wax untuk mendapatkan catatan gigitan
16. Cor cetakan dan proses ke lab
17. Tutup kavitas dengan tambalan sementara
18. Instruksikan pasien untuk datang seminggu kemudian

TRY IN
19. Lepaskan tambalan sementara, bersihkan, dan keringkan kavitas
20. Isolasi
21. Try in onlay dari lab dengan memperhatikan bentuk oklusal, oklusibaik (cek dengan
articulating paper: oklusi sentrik dan eksentrik teraan merata), kontak proksimal
baik (cek dengan dental floss: keluar masuk mudah), margin restorasi tidak ada
step/under, dan adaptasi baik
22. Apabila sudah pas lepaskan onlay dari kavitas

SEMENTING
23. Desinfeksi kavitas dengan CHX 2% & isolasi kembali
24. Aduk semen GI tipe 1 diatas paper pad pada glass lab menggunakanspatel plastic
menggunakan teknik melipat, konsistensi ketika sptuladiangkat 2,5cm semen tidak
putus
25. Letakan semen luting pada bagian dalam onlay dan kavitas sampaisetengah penuh
26. Insersikan onlay ke dalam kavitas
27. Intruksikan pasien untuk oklusi sentrik dan tunggu hingga semensetengah setting
28. Buang kelebihan semen dengan sonde dan dental floss pada bagianproksimal
29. Edukasi pasca perawatan
- Jangan makan atau minum 30-60 menit
- Tetap menjaga kebersihan mulut
- Kontrol seminggu kemudian
30. Tanyakan kepada pasien apakah sudah puas dengan hasil tambalannya & adakah yang
ingin ditanyakan (cermin)
31. Bersihkan alat, matikan DU
PULP CAPPING
ALAT BAHAN
a. Baki
b. Alat dasar : kaca mulut, sonde, pinset, excavator
c. Cotton pellet
d. Cotton roll
e. Glass Slab
f. Spatula plastik
g. Instrumen plastik untuk manipulasi GIC
h. Burnisher ball
i. Burnisher Y
j. Ash 49
k. Pasta CaOH2 katalis dan base (diasumsikan)
l. Bubuk dan cairan Ca OH2 (diasumsikan)
m. Paper pad
n. Ball-end tip applicator
o. Semen Zinc Oxide Eugenol
p. Bahan Tambal Sementara

Tahap persiapan/preparasi
1. Isolasi gigi daerah kerja dengan cotton roll di mucobuccal fold (frenulum bukalis tidak
tertutup)
2. Lakukan ekskavasi / pengeburan dentin yang terinfeksi secara intermiten
3. Ekskavasi kavitas, tinggalkan dentin yang lunak -> hati-hati pulpa terbuka

Tahap manipulasi dan aplikasi bahan CaOH2


4. Disinfeksi kavitas dan keringkan menggunakan cotton pellet steril
5. Ambil CaOh2 dengan ratio base katalis 1 : 1
6. Letakkan pada paperpad di atas glass slab.
7. Manipulasi pasta pada paper pad dengan spatula (bisa juga didalam kavitas dengan
ball end tip aplicator)
8. Aplikasikan selapis tipis liner CaOH2 pada bagian terdalam kavitas diatas permukaan
dentin lunak menggunakan ball end tip aplicator.

Tahap manipulasi dan aplikasi Semen Dasar GIC/ Semen Sementara Zinc Oxide Eugenol tipe I
9. Ambil bubuk semen sesuai takaran (scoop -> ratakan) dan tempatkan pada glass slab
10. Bubuk dibagi ke beberapa porsi kecil
11. Ambil cairan semen sesuai takaran (tetes) dengan cara meletakkan botol pada
posisihorisontal
12. Ubah posisi botol dalam arah vertikal (jarak kira-kira 1 cm dari glass slab) dan
teteskancairan berdekatan dengan bubuk
13. Ratio bubuk – cairan 4 : 1 atau 6 : 1
14. Aduk bubuk ke arah cairan -> gerakan memutar dengan spatula spatula -> konsistensi
semen seperti pasta kental (dapat dipegang tanpa lengket pada jari)
15. Ambil porsi kecil adukan semen dengan stopper semen bersih dan kering ->
aplikasikan pada kavitas
16. Ratakan pada seluruh dasar kavitas selapis tipis (1-2 mm) menggunakan stopper
semen. Pastikan semen hanya menutupi dasar kavitas, tidak pada dinding kavitas.
17. Buang kelebihan menggunakan excavator dan bersihkan sisa semen dari kavitas

Tahap manipulasi dan aplikasi tambalan sementara siap pakai.


18. Ambil tambalan sementara dan tempatkan pada glass slab bersih
19. Bagi ke dalam porsi-porsi kecil (5 porsi) dengan bantuan spatula semen
20. Masukkan bahan ke dalam kavitas dengan teknik incremental -> stopper/Ash 49
21. Kembalikan ke bentuk anatomi gigi semula.
22. Buang kelebihan bahan menggunakan excavator dan bersihkan gigi
23. Edukasi pasien :
- Jangan makan atau minum 30-60 menit
- Tetap menjaga kebersihan mulut
- Kontrol 6-8 minggu kemudian untuk dilakukan tambalan permanen
LAW OF ORIFICE LOCATION
1. Law of centrality: Lantai kamar pulpa selalu berada di tengah-tengah gigi pada CEJ

2. Law of concentricity: Dinding-dinding pulpa selalu konesntris terhadap permukaan


eksternalgigi pada CEJ, dimana anatomi permukaan eksternal akar mencerminkan
anatomi internal kamar pulpa.

3. Law of the CEJ: Jarak dari permukaan eksternal mahkota klinis ke dinding kamar pulpa
samadengan keliling gigi pada level CEJ, sehingga CEJ merupakan landmark yang paling
konsisten dalam mendeteksi kamar pulpa.

4. First law of symmetry: Jarak kanal para orifis sama jauh apabila ditarik garis
mesiodistalmelewati tengah lantai kamar pulpa, kecuali pada molar RA.

5. Second law of symmetry: Kanal para orifis berada tegak lurus pada garis yang ditarik
secaramesiodistal melewati tengah lantai kamar pulpa, kecuali pada molar RA.

6. Law of color change: Lantai kamar pulpa selalu berwarna lebih gelap daripada
dinding-dindingnya.

7. First law of orifice location: Orifis selalu terletak pada pertemuan dinding dan lantai.

8. Second law of orifice location: Orifis selalu terletak pada sudut pertemuan dinding dan
lantai.
9. Third law of orifice location: Orifis selalu terletak pada ujung dari developmental fusion
lineakar
ENDODONTIK
ALAT BAHAN
- Baki
- Alat dasar : 2 kaca mulut, pinset, sonde halfmoon, excavator).
- Round metal bur
- Round diamond bur
- Lowspeed dan highspeed handpiece
- Diamendo / fissure bur
- Bila masih vital: Providon iodine, spuit injeksi, larutan anestesi
- Smooth dan barber broach
- Gutta percha
- Endometason
- K-File / protaper
- Barbed Broach
- Paper point
- Plugger
- Zinc fosfat / SIK
- Plastis instrumen
- Spreader, plugger
- Spirtus + korek api.
- Pehidrol ?
- Glass slab
- Semen spatula / agate spatula
- Jarum irigasi
- NaOCl 2,5%
- Calcigel
- Cavit
- Rubber dam
- Eugenol

1. Outline form :

2. Anastesi (lakukan anastesi infiltrasi)


3. Lakukan isolasi jaringan kerja
4. Open Akses
- Buang jaringan karies dengan bur bundar metal dan resto lama dengan
bur bundar diamond / excavator tajam
- Tentukan outline form sesuai gigi
- Arahkan bur bundar 45° terhadap sumbu panjang gigi hingga menembus dentin
- Ubah posisi bur menjadi sejajar dengan sumbu panjang gigi hingga perforasi
- Hilangkan seluruh atap kamar pulpa dengan bur diamond bundar
- Eksplorasi lokasi orifice endodontic explorer
- Ganti bur dengan save end bur/ endo Z, rapihkan dinding kamar pulpa,
hilangkanundercut u/ membentuk straight line accsses (lingual solder
untuk gigi I)
5. Pengambilan jaringan kamar pulpa : excavator tajam
6. Irigasi : NaOCl dan aquabides
7. Ekstirpasi jaringan pulpa : jarum barbedbroach 2/3 saluran akar dengan gerakan
riming (putar 180 derajat dan Tarik hingga seluruh jar.pulpa terangkat)
8. Irigasi : NaOCL dan aquabides -> keringkan dengan paper point
9. Aplikasikan eugenol menggunakan cotton pellet pada kavitas -> tutup CP steril & TS
10. Instruksikan pasien untuk kontrol 3 hari kemudian (tujuan u/ memberikan efek
sedative setelah ekstirpasi)
11. Lakukan pembongkaran TS, irigasi, dan isolasi
12. Lakukan pengukuran panjang kerja dengan apexloc & file 10/15,
- Lakukan gerakan watch winding hingga apex loc menunjukan angka 0
- Tempatkan rubber stop pada titik acuan
- Ukur dengan endo block (panjang kerja dikurangi 0,5-1mm dari zero reading)
13. Irigasi dengan larutan irigasi : NaOCl, aquabides
14. Preparasi dengan teknik crown down : Protaper
- Eksplorasi 2/3 saluran akar : K-file 10/15
- Preparasi 2/3 saluran akar : S1
- Coronal flaring 2/3 saluran akar : Sx
- Pengukuran UPK : K-file 10/15
- Preparasi sepanjang UPK : S1, S2, F1, F2, F3 -> white dentin dengan
(watchwinding : putar searah jarum jam hingga terasa sempit lalu putar
kembali kearah anti clockwise 45-90° hingga terasa longgar)
- Olesi dengan EDTA sebelum memasukan protapper kedalam saluran
- Irigasi aquabides, NaOCl, aqubides : agitasi & rekapitulasi : file
15. Preparasi dengan step back (lakukan setelah pengukuran UPK)
- Eksplorasi saluran akar : K-file 10/15
- Pemilihan IAF (file terbesar yang masuk sepanjang UPK sebelum dipreparasi
danterasa pas di 1/3 apikal)
- Preparasi sepanjang UPK (watch winding) hingga nomer file naik tiga tingkat
dari IAF (disebut sebagai MAF : file terbesar terakhir yang masuk sepanjang
UPK)
- Rekapitulasi : file sebelumnya setiap pergantian file
- Masukan k-file berikutnya 1 mm lebih pendek dari UPK & ulangi prosedur
hingga didapatkan dentin sehat (white dentin), lakukan rekapitulasi dengan
MAF setiap pergantian file
- Lakukan pengolesan file dengan EDTA sebelum dimasukan ke sal akar dan
lakukan Irigasi aquabides, NaOCl, aqubides setiap pergantian file
- Haluskan dinding preparasi dengan MAF
16. Irigasi CHX 2% & Keringkan sal akar paper point
17. Aplikasikan medikamen intrakanal (CHKM : tempatkan cotton pellet yg telah
diberikangas CHKM di kamar pulpa/CaOH dengan lentulo hingga apikal)
18. Intruksikan pasien untuk kembali kontrol (CHKM 5-7 hari, CaOH 10-14 hari)
19. Saat kontrol :
- Bongkar TS
- Pemeriksaan subjektif dan objektif (apabila sudah baik, foto rontgen
untuk penilaian sterilisasi & trial pengisian menggunakan master cone
hingga terasa tugback)
- Untuk nekro apabila tidak ada healing atau tidak ada repair, lakukan sterilisasi
kembali
20. Pengisian saluran akar
21. Lakukan irigasi dengan CHX dan keringkan dengan paper point & isolasi area kerja
22. Teknik Single cone (protapper)
- Aduk sealer diatas glas lab
- Lapisi saluran akar dan master cone dengan sealer
- Masukan ke dalam saluran akar hingga UPK (tandai gutap dengan rubber stop)
- Potong gutap 1-2 mm dibawah orifice dengan guttap cutter
- Gunakan plugger untuk memampatkan gutap pada saluran akar
- Bersihkan kelebihan sealer
- Aplikasikan selapis tipis GIC tipe III menutupi orifice
- Tutup TS
23. Teknik kondensasi lateral
- Aduk sealer diatas glas lab
- Lapisi saluran akar dan master cone dengan sealer
- Masukan ke dalam saluran akar hingga UPK (tandai gutap dengan rubber stop)
- Masukan spreader dan tekan kearah lateral
- Angkat spreader dan masukan gutap aksesoris
- Ulangi prosedur hingga spreader tdk dapat dimasukan
- Potong gutap 1-2 mm dibawah orifice dengan guttap cutter
- Gunakan plugger untuk memampatkan gutap pada saluran akar
- Bersihkan kelebihan sealer
- Aplikasikan selapis tipis GIC tipe III menutupi orifice
- Tutup TS
24. Edukasi pasca perawatan
- Jangan makan atau minum 30-60 menit
- Tetap menjaga kebersihan mulut
- Kontrol seminggu kemudian

Anda mungkin juga menyukai