Anda di halaman 1dari 23

PROSTO

Relining
I. Pasien datang dengan keluhan GTL RA longgar, tidak ada perubahan DV
dan oklusi. Pasien memiliki riwayat DM.
1. Pilih dan verbalkan alat yang dibutuhkan u/ penanganan kasus
2. Lakukan dan verbalkan prosedur perawatan relining
1. Senyum salam sapa
2. Sampaikan kepada pasien prosedur yang akan dilakukan dan meminta
persetujuan tindakan
3. Siapkan alat dan bahan
Alat :
a. set diagnostic
b. dental stone bur
c. stellon pot
d. lee crown mess
e. polishing bur
f. kuvet
g. glass slab
h. cement spatula
2. Bahan :
a. self curing acrylic
b. gips stone
c. material impression

3. Cuci tangan, pakai masker dan gloves


Direct/Langsung pada mulut pasien dengan “Self Curing Acrylic”
1. Pasien diberitahu bahwa nanti akan terasa sensasi hangat
sampai panas ketika prosedur dilakukan
2. daerah resorpsi linger dikurangi dan dibuat retensi (1/2 dari
basis yang lama)
3. aduk self curing acrylic di stellon pot sampai konsistensi yang
masih lekat dan ditarik akan membentuk serat (stringy stage)
4. letakkan adonan akrilik pada daerah retensi tadi, lalu
ditekankan langsung pada mulut pasien sampai komposisi
akrilik plastis yaitu adonan mudah dibentuk sesuai dengan
keinginan (dough stage), lalu dikeluarkan dari mulut
5. instruksikan pasien untuk kumur dengan air dingin, sisa akrilik
dibuang
6. masukkan kembali ke dalam mulut, ditunggu hingga mengeras
(±12 – 15 menit)
7. lalu dipoles dan siap untuk dipakai

Indirect / Tidak Langsung dengan “Heat Curing Acrylic”


1. GTSL lama dikurangi daerah resorpsinya dan dibuat retensi
2. Jadikan GTSL lama sebagai sendok cetak
3. Aduk material impression (1:1) pada glass slab, lalu letakkan
selapis tipis pada daerah retensi tadi sebaiknya tidak mengisi
penuh GT supaya bisa mengikuti kontur internal dari fitting
surface yang diperbaiki.
4. Retraksi bibir pasien supaya vestibulum anterior dan
posteriornya dapat terlihat jelas, lalu posisikan GT dengan
benar
5. Pegang dan tekan GT sampai sisa material impressionnya
mengalir keluar melewatiflange
6. Minta pasien untuk oklusi perlahan. Cek sudah benar atau
belum
7. Jika sudah setting final, denture dilepas bersamaan dengan
bahan cetak tadi.
8. Pengisian dental stone pada cetakan
9. Wax contouring
10. Penanaman dalam kuvet (flasking)
11. Buang malam (boiling out)
12. Pencampuran akrilik (packing)
13. Perebusan akrilik (curing)
14. Pelepasan model dari kuvet (deflasking)
15. Grinding
16. Finishing, bur Arkansas
17. Polishing, (pumice+air) dan (cryet+air)

Pembuatan mahkota sementara


1. Setela preparasi gigi selesai, lakukan tissue management dengan
menggunakan benang retraction cord dan bahan hemostat agent untuk
mengatasi perdarahan
2. Setelah gigi dipreparasi dikeringkan dan disiapkan untuk dilakukan
pencetakan dengan menggunakan double impresiondengan bahan cetak
elastomerdengan sendok cetak penuh/ sebagian dan cetak rahang antagonis
menggunakan alginate
3. Oleskan gigi dengan vaselin, agar ketika dicetak biar mudah dilepas
4. aduk self curing acrylic di stellon pot sampai konsistensi yang masih lekat
dan ditarik akan membentuk serat (stringy stage)
5. taruh adonan pada cetakan model, kemudian masukkan kembali ke dalam
mulut pasien dan pastikan posisi sendok cetak sama dengan posisi cetak
pertama
6. Setelah dirasa adonan seperti keras, kita lepas
7. Bentuk mahkota sementara yang sudah jadi dan haluskan dan dipoles
Gingival enlargment
Anamnesa
anamnesa pasien
1. identitas pasien (nama, alamat, pekerjaan, usia, status nikah)
2. keluhan utama
3. Sejak kapan, sakit atau tidak (klo sakit, terasa paling sakit karena
ransangan apa) lokasi yang paling parah dimana, durasi sakit (cepat hilang,
lama, hilang-timbul),
4. riwayat gigi (pernah perawatan / belum),
5. riwayat perawatan gigi (pernah di kasih obat (mereda, tambah sakit),
6. riwayat cara menyikat gigi (berapa kali, pakai obat kumur, pasta giginya
gimana)
7. keluhan lain di sekitar EO dan IO (bengkak, kemerahan, benjolan di leher,
trismus, bau mulut)
8. riwayat perawatan gigi (scallng, atau perawtan lain)
9. riwayat pernah opname di rumah sakit lama (operasi bypass jantung,
operasi tranplantasi, operasi besar)
10. riwayat sistemik
1. tekanan darah (terakhir ngecek berapa, biasanya berapa)
2. kencing manis (pernah mengecek, berat badan turun drastis, 3P
(poliuri,polidipsi, polifagi)
3. jantung (sering sakit di dada kiri)
4. asma (sering sesak nafas, wktu kecapekan atau terkena debu)
5. kehamilan (aman trisemester 2)
6. kelainan darah (riwayat MRS, darah sukar membeku kalau luka,
pasien dengan konsumsi obat antikoagulan)
7. sering mengalami kejang, (susp, epilepsi)
11. alergi (riwayat alergi makanan, obat)
12. riwayat pemakaian obat sehari – hari
13. riwayat penyakit keluarga , ayah dan ibu, (ditanyakn seperti di atas)
5) Diagnosis: gingival enlargement / gingivitis kronis karena obat / Drug-induced
gingival enlargment (TP : GINGIVEKTOMI)
Rencana perawatan
1. DHE
2. scalling dan root planning
3. pemberian resep obat kumur
4. rujuk ke dokter spesialis untuk penggantian obat
5. rujuk ke dokter sp perio Gingivektomi

Alat dan Bahan:


1. Alat diagnostic (mirror, sonde, excavator, pinset)
2. Kassa, cotton roll
3. Probe
4. Saline (NaCl 0,9%)
5. Tensimeter
6. Blade no. 15 dan blade holder
7. Pocket marker
8. Periodontal pack
9. Kirkland knife
10. Stiff spatula dan glass plate
11. Orban interdental knife
12. Iod
13. Spuit Injeksi atau Cytoject
14. gliserin
15. Larutan anestesi Lidocaine HCl 2%
16. USS scaler
Prosedur:
1. Senyum, salam, sapa
2. Perkenalkan diri, jelaskan rencana perawatan, tanda tangan IC, lakukan
pemeriksaan vital sign
3. Cek OHI, plak indeks. Operasi boleh dilakukan jika indeks plak <10%
4. Asepsis
Anastesi
5. Mengoleskan chlorhexidine gluconate 10% pada daerah operasi
menggunakan kapas
6. Anestesi dapat dilakukan dengan blok/infiltrasi. Dapat juga dilakukan
dengan anestesi di tiap interdental papil dan margin gingival.
Menandai bleeding point
7. Tandai gingiva yang akan di lakukan gingivektomi dengan pocket marker
di bagian mesial, tengah dan distal. Lalu bleeding point disambungkan
menggunakan sonde.
Gingivektomi
8. Insisi menggunakan external bevel incision dengan sudut 45 derajat,
sekitar 1-2 mm arah apical dari bleeding point.
9. Insisi marginal menggunakan Kirkland knife. Insisi interdental
menggunakan Orban knife. Dapat juga menggunakan blade no. 15.
Gingivoplasty
10. Dilakukan penghalusan tepi insisi menggunakan blade.
11. Tujuan: gingival reshaping
I. Scaling dan root planning
II. Irigasi dengan saline
III. Adaptasi jaringan dengan cara menekan kasa yang telah dibasahi
air steril atau saline pada daerah operasi
13. Aduk periodontal pack pada glassplate dengan perbandingan base dan
katalis 1: 1. Diaduk
14. menggunakan stiff spatula sampai di dapatkan konsistensi dempul.
15. Aplikasikan pada daerah luka dan dilakukan muscle trimming. Tunggu
sampai periodontal pack setting
16. Resepkan medikasi ( analgetik, antibiotik dan obat kumur chlorhexidine)
Instruksi pasca operasi:
a. Hindari makan atau minum selama 1 jam.
b. Jangan minum-minuman panas atau alkohol selama 24 jam. Jangan
berkumur-kumur satu hari setelah operasi.
c. Jangan makan makanan yang keras, kasar atau lengket dan
kunyahlah makanan dengan sisi yang tidak dioperasi.
d. Minumlah analgesik bila anda merasa sakit setelah efek anestesi
hilang. Aspirin merupakan kontraindikasi selama 24 jam.
e. Gunakan larutan kumur salin hangat setelah satu hari. Gunakan
larutan kumur klorheksidin di pagi hari dan malam hari bila anda
tidak dapat melakukan pengontrolan plak secara mekanis. Larutan
ini dapat langsung digunakan pada hari pertama setelah operasi
asalkan tidak dikumurkan terlalu kuat di dalam mulut.
f. Teh, kopi dan rokok harus dihindari bila anda menggunakan
larutan kumur klorheksidin untuk mengurangi stain.
g. Bila terjadi perdarahan, tekanlah dressing selama 15 menit dengan
menggunakan sapu tangan bersih yang sudah dipanaskan; jangan
berkumur; hubungi dokter anda bila perdarahan tidak juga
berhenti.
h. Sikat bagian mulut yang tidak dioperasi saja.
i. Bila tahap pascaoperasi tidak menimbulkan gangguan namun sakit
dan bengkak timbul 2-3 hari kemudian, segeralah hubungi dokter
anda.
BEDAH MULUT
Insisi intra oral abses vestibular
1. Senyum, salam, dan sapa pasien
2. Cuci tangan menurut teknik WHO, gunakan masker dan gloves
3. Siapkan alat dan bahan, yaitu alat standar, anestesi topical, spuit injeksi,
handle scalpel, blade no 11, nierbekken, plester, suction, needle holder,
media transfer, kasa steril, rubber drain, povidone iodine 10%,
perlengkapan suturing.
4. Jelaskan kepada pasien prosedur apa yang akan dilakukan
5. Periksa tekanan darah
6. Informed consent
7. Posisikan pasien duduk di dental unit dengan area yang akan di insisi
menghadap ke depan.
8. Aplikasi larutan antiseptik sebelum insisi.
9. Anestesi dilakukan pada daerah sekitar drainase abses yang akan
dilakukan dengan anestesi infiltrasi.
10. Untuk mencegah penyebaran mikroba ke jaringan sekitarnya maka
direncanakan insisi :
Menghindari duktus (Wharton, Stensen) dan pembuluh darah besar.
Drainase yang cukup, maka insisi dilakukan pada bagian superfisial pada
titik terendah akumulasi untuk menghindari sakit dan pengeluaran pus
sesuai gravitasi.
Jika memungkinkan insisi dilakukan pada daerah yang baik secara estetik,
jika memungkinkan dilakukan secara intraoral.
11. Insisi dan drainase abses harus dilakukan pada saat yang tepat, saat
fluktuasi positif.

12. Drainase abses diawali dengan hemostat dimasukkan ke dalam rongga


abses dengan ujung tertutup, lakukan eksplorasi kemudian dikeluarkan
dengan ujung terbuka. Bersamaan dengan eksplorasi, irigasi dengan
larutan pz
13. Penempatan drain karet di dalam rongga abses dan difiksasi dengan jahitan
pada salah satu tepi insisi untuk menjaga insisi menutup dan kasa tidak
terlepas.
14. Peresepan antibiotik (perawatan pendukung); peresepan antibiotik
penisilin atau erythromycin serta obat analgesik (kombinasi
narkotik/nonnarkotik). Dapat ditambah dengan kumur larutan saline (1
sendok teh garam + 1 gelas air) yang dikumurkan setiap setelah makan.
Post instruksi bedah
15. Pencabutan gigi penyebab secepatnya.
KONSERVASI
Pemberian Medikamen
“setelah preparasi stepback selesai, selanjutnya diberikan medikamen pada saluran
akar”

Setelah preparasi selesai, saluran akar di irigasi dengan laruta NaOCl 2,5%
dan pz atau chlorhexidine gluconate 2-3%
Isolasi bagian kerja dengan cotton roll / rubber dam dan keringkan
dengan bantuan three way syringe
Berikan medikamen yang sesuai pada kasus bisa menggunakan bahan
kalsium hidrokside (dimasukkan ke dalam saluran akar menggunakan
paper point), atau golongan antibiotic ledermix (dengan manfaat uapnya di
taruh di atas pulpa dengan cotton pellet)
Setelah pemberian medikamen tumpat sementara dengan Cavit
Tunggu seminggu dan lakukan tahapn selanjutnya

Alat dan bahan yang digunakan :

- K-file
- Air irigasi NaOCl 2,5%
- KGU
- Guttaperca tambahan
- Paper point
- Spreader
- Eskavator
- Plugger
- Sealaer ( kertas dan alat pengaduknya)

Obturasi Saluran Akar (Metode Step Back)


a. Sebelum dilakukan pengisian saluran akar, lakukan pemeriksaan terlebih
dahulu :
b. Tanyakkan keluhan subyektif pada pasien
c. Lakukan pemeriksaan obyektif
Palpasi (-)
Perkusi (-)
d. Bongkar tumpatan sementara dengan bur metal (tungsten carbide) bulat
lowspeed dan keluarkan bahan medikamen dari saluran akar
e. Isolasi daerah kerja dengan cotton roll, rubber dam atau saliva ejector
f. Irigasi dengan NaOCl 2,5%
g. Trial guttap sesuai no MAF , lakukan foto ronsen untuk memastikan
guttap masuk sepanjang kerja dan mengisi daerah apikal 1-3 mm MAC
(master apical cone), beri tanda pada reference point
h. Bersihkan saluran akar dengan menggunakan larutan pembersih smeared
layer
i. Keringkan saluran akar dengan paper point
j. Aduk sealer yaitu campuran Endomethasone dan eugenol (2:1) diatas glass
plate menggunakan cement spatula sampai homogen
k. Oleskan pada lentulo yang sudah dipasang rubber stop kemudian diulasi
tipis pada seluruh dinding saluran akar menggunakan low speed atau
manual, diputar searah jarum jam sambil ditarik keluar.
l. MAC diulasi tipis sealer, masukkan perlahan ke dalam saluran akar sesuai
reference point menggunakan pinset endodontik, tahan 20-30 detik
m. Spreader dimasukkan diantara guttap dengan dinding saluran akar,
kemudian ditekan ke apikal sampai 1-2 mm sebelum apeks, sehingga
guttap terkondensasi ke lateral.
n. Ruang yang tersisa di isi dengan guttap tambahan yang ukurannya
menyesuaikan dengan besar spreader.
o. Saluran akar di isi dengan guttap sampai spreader hanya masuk 2-3 mm
dari orifice.
p. Kelebihan guttap dipotong 2 mm dibawah orifice menggunakan
instrument panas khusus. (eskavator yang di panaskan)
q. Kondensasi vertikal dengan plugger
r. Bersihkan kamar pulpa dari sisa sealer
s. Aduk zink fosfat cement diatas glass plate menggunakan cement spatula
hingga diperoleh konsistensi sekunder, kemudian aplikasikan pada orifice
t. Tutup dengan tumpatan sementara. Ronsen : cek hermetis atau tidak
u. Kontrol 1 minggu kemudian, lalu tumpat permanen.
IKGA
6) Pasien anak akan dilakukan perawatan TAF
A. Jelaskan rencana perawatan
B. Sebutkan bahan dan alat yang digunakan
C. Jelaskan prosedur dengan bahan APF 1,25%
Jawaban
A. Rencana perawatan :
1. K.I.E
2. Melakukan prosedur TAF
3. Kontrol / pengulangan prosedur TAF 6 bulan berikutnya
B. Bahan dan alat :
1. Tray khusus untuk rahang atas dan rahang bawah
2. Gel APF 1,25 %
3. Cotton roll
4. Diagnostik set
5. Brush dan rubber cup
6. Handpiece low speed
7. Saliva ejector
8. Microbrush
C. Prosedur :
1. Oral profilaksis membersihkan seluruh permukaan gigi dengan bahan
pumice, menggunakan brush pada permukaan oklusal (pit & fissure),
serta rubber cup pada permukaan halus (bukal & lingual)
2. Aplikasi disclosing solution dengan cotton pellet/ microbrush pada
permukaan gigi untung memastikan ada tidaknya sisa plak yang masih
menempel. Jika masih ada plak maka prosedur profilaksis dilakukan
kembali.
3. Mencobakan tray / sendok cetak khusus ke pasien sesuai ukuran.
4. Pasien diposisikan untuk duduk tegak di kursi, dan pasien diberikan
instruksi untuk menundukkan kepala dan tidak menelan bahan gel saat
tray berada di dalam mulut.
5. Pasien diinstruksikan untuk berkumur, lalu keringkan gigi dengan air
syringe serta isolasi dengan cotton roll.
6. Tuang gel APF 1,25% pada tray sampai 1/3 kedalaman tray.
7. Pasangkan tray pada rahang bawah, kemudian rahang atas, dan tunggu
selama 1 menit.Kontrol saliva dengan ejector. Kepala pasien
dipertahankan untuk tetap menunduk.
8. Ambil tray
9. Instruksikan pasien untuk tidak makan/minum selama 30 menit, serta
melakukan kunjungan pada 6 bulan berikutnya

Kandungan: Natrium Fluorida 2%, Stannous Fluorida 8%-10%, Acidulated NaF


Fosfatase 0,6%.
NaF 2% diaplikasikan 4x berturut-turut dengan interval tiap 1 minggu dan hanya
1x dalam setahun.
Prosedur:
Oral profilaksis, pembersihan seluruh permukaan gigi dengan brush
dan pumice (bahan abrasi) atau pasta gigi yang tidak mengandung
fluor
Periksa kembali plak dengan disclosing solution, bila masih ada plak
ulangi prosedur oral profilaksis
Berkumur dan isolasi per kwadran dengan cotton roll (aplikasi per
kwadran)
Pasang saliva ejector dan keringkan permukaan gigi
Aplikasikan NaF 2% ke seluruh permukaan gigi termasuk proksimal
Tunggu 3-5 menit
Ulangi prosedur untuk kwadran yang lain
30-60 menit kemudian pasien baru diijinkan minum atau makan
SnF2 8-10% diaplikasikan 1-2 kali dalam 1 tahun. Prosedur (1-4 sda)
Aplikasikan SnF2 8-10% setiap 15-30 detik, pertahankan gigi basah
selama 3-5 menit 7-8 sda
RADIOLOGI
3) Kasus dengan radiografi sementoblastoma. Lakukan anamnesa, radiodiagnosis
dan DD?
Handling radiografi
Jika dipersiapkan illuminator, maka persiapan yang perlu dilakukan yakni :
a. Cara mengambil radiograf : pegang ujung pokok radiograf, langsung
diangkat, jangan menyentuh bagian tengah, dan jangan menunjuk
langsung radiograf dengan tangan kecuali jika radiograf telah dilapisi
selapis plastik mika baru bisa menunjuk langsung.
b. Bagian radiograf dengan gambaran metal marker berupa huruf L
diletakkan pada posisi kiri.
c. Illuminator dinyalakan dan radiograf ditempatkan secara benar.
Intepretasi radiografi
i. objek teracakup / tidak tercakup di tengah radiograf
ii. mahkota hingga periapikal terlihat jelas/tidak
iii. daerah interdental terlihat jelas/tidak
iv. kontras, detail dan ketajaman radiograf baik/kurang (dilihat
dari densitas radiopak, radiolusen)
v. cups bukal dan palatal terlihat sebidang/tidak (khusus gigi
posterior)
vi. distorsi yang terjadi minimal/tidak
vii. 7 radiograf dapat dinterpretasi / tidak
Jika QA sudah dilakukan maka selanjutnya dilakukan penilaian :
d. Nilai 1 tidak ada kesalahan apapun, dapat digunakan untuk
menegakkan diagnosis
e. Nilai 2 terdapat beberapa kesalahan tetapi radiograf masih bisa
digunakan untuk menegakkan diagnosis
f. Nilai 3 radiograf tidak dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis
Tampak gambaran radiopak dengan tengah radiolusen di kelilingi pita radiolusen
menyerupai gambaran jeruji/bola golf pada akar gigi distal disertasi resopsi akar
Dxnya cementoblastoma
Ddnya Periapikal skelerosing osteitis, Hipersementosis, Sementoma
PERIO
3) Pasien dicurigai DM, obese, jarang makan sayur dan buah, jarang olahraga, ada
poster dan brosur, riwayat keluarga DM. Keluhan giginya goyang, mulut kering
berbau dan menganggu saat makan, menderita sakit gula kurang lebih 1 tahun yg
lalu tidak rutin konrol, pasien bertanya kenapa giginya goyang
a. anamnesa pasien
b. DHE / KIE manifestasi DM di rongga mulut
c. Pertanyaan pasien: gigi goyang mau diapakan? Kenapa bisa bau mulut?
Jawab:
anamnesa pasien
1. identitas pasien (nama, alamat, pekerjaan, usia, status nikah)
2. keluhan utama
3. Sejak kapan, sakit atau tidak (klo sakit, terasa paling sakit karena ransangan
apa) lokasi yang paling parah dimana, durasi sakit (cepat hilang, lama, hilang-
timbul),
4. riwayat gigi (pernah perawatan / belum),
5. riwayat perawatan gigi (pernah di kasih obat (mereda, tambah sakit),
6. riwayat cara menyikat gigi (berapa kali, pakai obat kumur, pasta giginya
gimana)
7. keluhan lain di sekitar EO dan IO (bengkak, kemerahan, benjolan di leher,
trismus, bau mulut)
8. riwayat perawatan gigi (scallng, atau perawtan lain)
9. riwayat pernah opname di rumah sakit lama (operasi bypass jantung, operasi
tranplantasi, operasi besar)
10. riwayat sistemik
tekanan darah (terakhir ngecek berapa, biasanya berapa)
kencing manis (pernah mengecek, berat badan turun drastis, 3P
(poliuri,polidipsi, polifagi, GDP normal <100 mg/dL, GDA <200,
GDJP <200, min 2 pemeriksaan valid. HBAIc <6% (satu aj udah
valid) )
jantung (sering sakit di dada kiri)
asma (sering sesak nafas, wktu kecapekan atau terkena debu)
kehamilan (aman trisemester 2)
kelainan darah (riwayat MRS, darah sukar membeku kalau luka,
pasien dengan konsumsi obat antikoagulan)
sering mengalami kejang,
11. alergi (riwayat alergi makanan, obat)
12. riwayat pemakaian obat sehari – hari
13. riwayat penyakit keluarga , ayah dan ibu, (ditanyakn seperti di atas)
B. KIE
K: mengkomunikasikan bahwa terdapat penyakit jaringan pendukung gigi
yang menyebabkan gigi goyang (jadi setelah saya periksa, penyebab gigi ibu
goyang karena ada bakteri yang mnyerang jaringan pendukung gigi, sehingga
gigi kehilangan jarngan yg mengikat maka terjadi kegoyangan)
I: menginformasikan hal tersebut dapat terjadi karena banyak hal seperti
kebersihan mulut yang buruk serta penyakit seperti DM (penyebab nya pertama
mungkin dari kencing manis bisa menurunkan sistem imun tubuh sehingga
bakterinya akan lebih ganas, selain itu juga kebersihan mulut yang kurang
terjaga maka memperparah kondisi rongga mulut. Karena dalam kondisi DM
terjadi penurunan saliva sehingga menyebabkan mulut kering, selain itu faktor
pembersih dalam rongga mulut sedikit menyebabkan bakteri dan debris sisa
makanan akan menumpuk lebih cepat dan lebih banyak.)
E: mengedukasi pasien untuk berhati-hati karena DM dapat terjadi karena
gaya hidup yang kurang baik seperti kurang makan sayur dan buah, jarang
olahraga serta berat badan yang berlebih.
Meminta pasien untuk berhati-hati juga karena ada riwayat DM di
keluarga, karena kemungkinan resiko terkena DM pada pasien menjadi
lebih tinggi.
Menyarankan pasien untuk memeriksakan dirinya ke dokter untuk
melakukan pemeriksaan lengkap.
Menyarankan juga untuk mulai gaya hidup sehat, olahraga, makanan
seimbang serta selalu menjaga kebersihan rongga mulut.
C. Pertanyaan pasien
Untuk keluhan gigi goyang sebaiknya memastikan dulu kadar gula darah
pasien.
Jika terkontrol/ tidak lebih dari batas di SRP dulu baru nanti di splinting.
Bau mulut bisa dikarenakan kebersihan mulut yang buruk, atau penumpukan
debris makanan di lidah (coated tongue) karena pada penderita DM aliran
darah perifer menurun sehingga lebih rentan terdapat penyakit periodontal
serta memudahkan hidup bakteri dan jamur.
Selain itu bau mulut bisa juga karena ketidakmampuan tubuh untuk mengubah
gula darah menjadi energy sehingga energy didapatkan dari pembakaran
lipid/lemak dengan sisa metabolism berupa keton yang dapat menyebabkan
bau mulut.
IKGM
Pasien dengan diagnosa gingivitis, tidak ada sistemik, banyak karang gigi,
DHE cara menyikat gigi dengan metode
anamnesa pasien
identitas pasien (nama, alamat, pekerjaan, usia, status nikah)
keluhan utama
Sejak kapan, sakit atau tidak (klo sakit, terasa paling sakit karena
ransangan apa) lokasi yang paling parah dimana, durasi sakit (cepat hilang,
lama, hilang-timbul),
riwayat gigi (pernah perawatan / belum),
riwayat pengobatann gigi (pernah di kasih obat (mereda, tambah sakit),
riwayat cara menyikat gigi (berapa kali, pakai obat kumur, pasta giginya
gimana)
keluhan lain di sekitar EO dan IO (bengkak, kemerahan, benjolan di leher,
trismus, bau mulut)
riwayat perawatan gigi (scallng, atau perawtan lain)
riwayat pernah opname di rumah sakit lama (operasi bypass jantung,
operasi tranplantasi, operasi besar)
riwayat sistemik
a. tekanan darah (terakhir ngecek berapa, biasanya berapa)
b. kencing manis (pernah mengecek, berat badan turun drastis, 3P
(poliuri,polidipsi, polifagi)
c. jantung (sering sakit di dada kiri)
d. asma (sering sesak nafas, wktu kecapekan atau terkena debu)
e. kehamilan (aman trisemester 2)
f. kelainan darah (riwayat MRS, darah sukar membeku kalau luka,
pasien dengan konsumsi obat antikoagulan)
g. sering mengalami kejang, (susp, epilepsi)
h. alergi (riwayat alergi makanan, obat)
i. riwayat pemakaian obat sehari – hari
j. riwayat penyakit keluarga , ayah dan ibu, (ditanyakn seperti di
atas)
Mengukur OHIS
OHIS digunakan untuk mengukur tingkat kebersihan mulut berdasarkan debris
dan kalkulus pada gigi index di tiap sextan. Gigi indeks tiap sextan adalah sebagai
berikut.
16 (bukal) 11 (labial) 26 (bukal)
46 (lingual) 31 (labial) 36 (lingual)
Bila ada kasus dimana salah satu gigi indeks tersebut tidak ada, maka penilaian
dilakukan sebagai berikut :
2. Bila molar pertama atas atau bawah tidak ada, penilaian dilakukan pada molar
kedua atas atau bawah. Apabila molar permanen belum tumbuh sempurna
dapat di gantikan dengan gigi m2 desidui. Bila molar pertama dan molar
kedua atas atau bawah tidak ada, penilaian dilakukan pada molar ketiga atas
atau bawah. Bila molar pertama, kedua dan ketiga atas atau bawah tidak ada,
tidak dapat dilakukan penilaian.
3. Bila insisivus pertama kanan atas tidak ada, penilaian dilakukan pada insisivus
pertama kiri atas. Apabila incisvus permanen belum tumbuh dapat digantikan
dengan incisivus desidui pertama atas kanan. Bila insisivus pertama kanan
atau kiri atas tidak ada, tidak dapat dilakukan penilaian.
4. Bila insisivus pertama kiri bawah tidak ada, penilaian dilakukan pada insisivus
pertama kanan bawah. Apabila incisvus permanen belum tumbuh dapat
digantikan dengan incisivus desidui pertama bawah kiri. Bila insisivus
pertama kiri atau kanan bawah tidak ada, tidak dapat dilakukan penilaian.
Mengukur PBI
Verbalkan dan peragakan cek PBI
a. Pengukuran di 28 tempat di gusidaerah papilla pada gigi permanen (M3 tidak)
b. Pengeringan gigi dengan menggunakan cotton rolls/ air syringe.
c. Probing dilakukan pada keempat quadran: palatal, bukal, lingual, bukal
d. Pemeriksaan dilakukan dengan menelusuri sulkus dengan probe yang tidak
tajam, dengan tekanan jari ringan, mulai dari dasar papilla hingga kepuncaknya
dari distal ke mesial.
e. Setelah 20-30 detik satu kuadran telah lengkap dilakukan probing, intensitas
perdarahan dinilai dalam skor dan dicatat dalam chart PBI
f. Skor PBI
- Skor 1: perdarahan di satu titik setelah dilakukan probing 20-30 detik
- Skor 2: garisperdarahan / beberapa titik perdarahan pada beberapa tempat
- Skor 3: segitiga papilla menjadi berdarah setelah probing
- Skor 4: terlihat perdarahan yang nyata. Segera setelah probing, darah mengalir
kearah interdental dan menutupi bagian gigi atau gusi
Jumlah seluruh skor = jumlah perdarahan
������ℎ ���������ℎ��
���� =
������ �������� 𝑦��� ���������

Teknik Bass
Teknik penyikatan ini ditujukan untuk membersihkan daerah leher gingival dan
untuk ini, ujung sikat dipegang sedemikian rupa sehingga bulu sikat terletak 45º
terhadap sumbu gigi geligi. Ujung bulu sikat mengarah ke leher gingival. Sikat
kemudian ditekan kearah gingiva dan digerakkan dengan gerakan memutar yang
kecil sehingga bulu sikat masuk ke daerah leher gingival dan juga terdorong
masuk diantara gigi geligi. Teknik ini dapat menimbulkan rasa sakit bila jaringan
terinflamasi dan sensitive. Bila gingival dalam keadaan sehat, teknik bass
merupakan metode penyikatan yang baik, terbukti teknik ini merupakan metode
yang paling efektif untuk membersihkan plak.

Teknik Metode stilman modified


Teknik menggunakan bulu sikat yang halus, gabungan antara roll dan
stilmann, pada gigi depan bulu sikat terletak 45 derajat terhadap sumbu
gigi, kemudian digerakan dari atas ke bawah atau sebaliknya,
Permukaan gigi bagian pipi bulu sikat diletakkan pada bidang pipi gigi
kemudian, dilakukan gerakan secara sirkumsial atau memutar, dari
belakang ke depan.
Untuk bagian mahkota gigi, bulu sikat diletakkan di atas gigi dan
digerakkan dari belakang ke depan,
untuk bagian dalam gigi , bulu sikat menhadap ke bagian gusi dengan
sudut 45 derajat terhadap sumbu gigi dan digerakkan dari arah gusi – gigi.

Selain sikat gigi


Jangan lupa untuk menyikat lidah secara perlahan
Bersihkan daerah interdental menggunaka dental floss atau sikat gigi
interdental
Pakailah obat kumur chlorhexidine glukonate
Perbanyak makanan yang berserat
Kontrol ke drg setiap 6 bulan sekali

ORTHODONSIA
Pasien dengan distema sentral

MERAH = FIX TAPI BELUM SEMPURNA (ADA PASIEN (3 dep, OM, IKGM,
PERIO)
KUNING = BUTUH BUKTI LEBIH BANYAK (ALAT DAN BAHAN)
HIJAU = MERAGUKAN

Anda mungkin juga menyukai