Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN

Pengontrolan Infeksi dan SOP Bagian Prostodonsia (GTSL)

Modul Skill Lab Menejemen Praktik Dokter Gigi

Dosen :

Vonny N.S. Wowor, drg., Mkes

Oleh:

Baban Saputera

Michael Jordan Sundah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

MANADO

2019
Untuk mencegah transmisi infeksi atau penyakit di lingkungan klinik yaitu antar dokter gigi –
pasien – teknisi lab dan menghindari terjadinya diskriminasi pasien maka perlu dilakukan
tindakan Kontrol Infeksi melalui :

1. Standar Pencegahan Universal

• Penggunaan masker, sarung tangan dan pelindung mata atau wajah.

• Mencuci tangan sebelum dan sesudah berkontak dengan pasien.

• Baju klinik hanya digunakan di lingkungan klinik dan rutin dicuci.

• Desinfeksi dan sterilisasi peralatan

• Penggunaan rubber dam dan saliva ejector untuk mengurangi aerosolisasi.

• Pembuangan material yang terkontaminasi

• Preventif dengan imunisasi

2. Di bidang Prostodonsia

• Menurut American Dental Association (ADA), bila tidak memungkinkan untuk


dilakukan sterilisasi maka dapat dilakukan desinfeksi menggunakan senyawa
kimia pada cetakan, protesa dan peranti lepasan, catatan gigit, galangan gigit,
model rahang, sendok cetak individual dan bite registrasi

• cairan glutaraldehyde, sodium hypochlorite, iodophor dan synthetic phenolic


compounds -> Senyawa Kimia

• Berbagai metode dapat digunakan untuk pendensinfeksian menggunakan bahan


senyawa kimia, diantaranya dengan cara penyemprotan dan perendaman

Berikut ini merupakan tahapan desinfeksi cetakan dengan cara perendaman

• Setelah melakukan pencetakan, hasil cetakan harus dicuci di bawah air


mengalir untuk menghilangkan saliva dan darah.

• Sisa air yang melekat pada cetakan dikeringkan dengan cara menggoyang-
goyangkan sendok cetak.

• Cetakan dimasukkan dalam wadah tertutup yang berisi larutan desinfeksi


selama 15 menit. Untuk material polyether dan hydrocolloid (agar dan
alginate), perendaman dibatasi selama 10 menit karena desinfektan
mempengaruhi stabilitas dimensi dan keakuratan hasil pencetakan.
• Setelah direndam, cetakan dikeluarkan dari wadah desinfeksi dan dicuci
dengan air mengalir untuk membersihkan hasil cetakan dari desinfektan,
lalu dikeringkan dengan cara menggoyang-goyangkan cetakan.

• Cetakan segera diisi dengan material gypsum/dental stone.

Cara Desinfeksi dengan Penyemprotan

• Cetakan disemprot dengan larutan desinfektan dan dimasukkan dalam


kantung plastik yang tertutup rapat selama 15 menit kemudian dikeluarkan
dari kantung plastik ,dibilas hingga bersih lalu dilakukan pengisian dengan
material gypsum/dental stone.

SOP Prostodonsia (Pembuatan Gigi Tiruan Sebagian Lepasan)

1. Petugas memanggil pasien sesuai no urut


2. Petugas mempersilakan pasien duduk di dental chair
3. Petugas melakukan anamnesis
4. Petugas menyiapkan alat yang akan digunakan (Alginat,Gips biru, Bolw, Spatula/
sendok, Sendok cetak)
5. Petugas memposisikan pasien untuk duduk tegak lurus
6. Dokter gigi mencoba sendok cetak yang sesuai ke gigi pasien
7. Dokter memilih sendok cetak yang sesuai
8. Masukan aligant ke bowl dengan menggunakan spatula atau sendok
9. Masukan air dan di aduk
10. Bahan dimasukan kedalam sendok cetak
11. Dokter gigi mencetak bahan ke pasien
12. Setelah setting time berhasil sendok cetak di keluarkan dari gigi pasien
13. Pasien dianjurkan kembali 1 minggu
14. Pasien dipersilakan turun dari dental chair
15. Petugas memberikan nota penbayaran kepada pasien ke kasir

Prossesing pembuatan gigi tiruan

1. Hasil cetakan pada pasien disiapkan


2. Petugas mengaduk gips biru dengan bowl dan spatula atau sendok sampai kalis
3. Gips biru dituang pada cetakan pasien
4. Setelah waktu setting time gips biru di keluarkan dari cetakan pasien
5. Hasil cetakan digunakan untuk membuat gigi tiruan
6. Olesi cetakan menggunakan vaseline agar tidak melekat
7. Aduk akrilik powder dan liquid
8. Letakan pada cetakan gips biru beserta gigi
9. Gigi ditunggu hingga setting
10. Gigi tiruan yang sudah jadi dipoles agar halus dan tak tajam

Kunjungan Pasien ke II

1. Petugas memanggil pasien sesuai no urut


2. Petugas mempersilakan pasien duduk di dental chair
3. Pasien diinstruksikan untuk menggigit untuk mengecek oklusi apakah ada trauma atau
tidak
4. Jika belum pas dokter gigi memoles hingga pas
5. Gigi tiruan dicoba ke pada pasien, jika pas pasien di instruksikan untuk adaptasi
6. Pasien dipersilakan turun dari dental chair

Alat dan Bahan :

- pasang sendok cetak untuk RA dan RB


- Bowl
- Spatula
- Bahan cetak alginate
- Gips biru
- Alat diagnostik
- Alat cetak lengkap
- Artikulator jika diperlukan
- Alat lab prostodonsia jika diperlukan
- Model malam jika perlu
- Kertas artikulasi

Gigi tiruan sebagian lepasan (semua langkah dilakukan oleh dokter gigi dibantu perawat gigi

a. Menyiapkan penderita ( oleh perawat gigi )

b. Memilih sendok cetak yang sesuai dengan rahang pasien ( oleh Dokter Gigi )

c. Mengaduk bahan cetak ( Oleh perawat gigi )


d. Mencetak rahang pasien ( oleh dokter gigi )

e. Memfoto keadaaan gigi pada waktu oklusi

f. Mencocokkan warna gigi pasien dengan shade guide ( oleh dokter gigi )

g. Bagi pasien umum membayar retribusi sebagian DP

h. Mebawa hasil cetakan gigi ke Lab untuk dilakukan pembuatan gigi tiruan acrylic

(Lab.Gigi )

i. Memasang gigi tiruan acrylic pada pasien ( oleh dokter gigi )

j. Dicek apa gigi tiruannya sudah pas atau ada keluhan sampai pasien nyaman

k. Meberikan penyuluhan memasang, melepaskan dan melihara gigi tiruan acrylic

l. Bagi pasien umum membayar retribusi pelunasan

m. Bila ada keluhan kontrol

n. Memasang gigi tiruan acrylic

Anda mungkin juga menyukai