3. Kebijakan
Pelaksanaan Tindakan
5. Langkah-langkah
1. Ucapkan salam dan perkenalkan diri
2. Pastikan identitas pasien
3. Lakukan anamnesa
4. Lakukan pengukuran tanda-tanda vital
5. Lakukan pengkajian kesehatan gigi dan mulut intra dan ektra oral
6. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuan
7. Lakukan persetujuan tindakan asuhan kesehatan /terapi gigi dan
mulut
8. Pasangkan slaberche pada klien
9. Pasang masker
10. Cuci Tangan
11. Pasang sarung tangan
12. Siapkan alat-alat dan dekatkan klien
13. persilahkan klien berkumur-kumur
14. Lakukan pembersihan karang gigi per rahang dimulai dari
rahang atas kanan kekiri terlebih dahulu, dilanjutkan rahang bah
kiri ke kanan.
15. Oleskan Povidone Iodine 10% pada seluruh permukaan
gingiva.
16. Bersihkan area kerja intra dan ektra oral
17.Rapihkan peralatan dan lakukan dekontaminasi untuk
selanjutnya dilakukan proses sterilisasi
18. Buang sampah infeksius kedalam plastik kuning dan sampah
non infeksius kedalam plastik hitam
19 Cuci tangan setelah berkontak dengan klien dan area pelayanan
20. Berikan pendidikan kesehatan gigi dan mulut dan ucapkan
terima kasih
21. Dokumentasikan pada catatan asuhan kesehatan /terapi gigi
dan mulut
3. Kebijakan
Pelaksanaan Tindakan
1. Ucapkan salam dan perkenalkan diri
2. Pastikan identitas pasien
3. Lakukan anamnesa
4. Lakukan pengukuran tanda-tanda vital
5. Lakukan pengkajian kesehatan gigi dan mulut intra dan ektra
oral
6. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuan
7. Lakukan persetujuan tindakan asuhan kesehatan /terapi gigi
dan mulut
8. Pasangkan slaberche pada klien
9. Pasang masker
10. Cuci Tangan
11. Pasang sarung tangan
12. Siapkan alat-alat dan dekatkan klien
13. persilahkan klien berkumur-kumur chlorhexidine 5 %
14. Lakukan Preparasi kavitas dengan bur round kemudian
dilanjutkan dengan bur fussure .
15. Buat Undercut dengan menggunakan inverted bur
16. Siapkan bahan tambalan glassionomer powder dan liquid
Denganperbandingan sesuai ketentuan pabrik
17. Keringkan kavitas dengan treeway syringe dan cotton pellet.
18. Lakukan isolasi area kerja dari saliva menggunakan cotton
roll dan suction
19. Lakukan sterilisasi kavitas dengan alkohol 70 %
20. Buang sampah infeksius kedalam plastik kuning dan sampah
Non infeksius kedalam plastik hitam
21. Cuci tangan setelah berkontak dengan klien dan area
pelayanan
22. Berikan pendidikan kesehatan gigi dan mulut dan ucapkan
terima kasih
23. Dokumentasikan pada catatan asuhan kesehatan /terapi gigi
dan mulut
6. Diagram alir
7. Unit Terkait
ASUHAN KESEHATAN
/TERAPI GIGI DAN MULUT
PADA TINDAKAN
PENAMBALAN SEMENTARA
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Direktur RSU Kelas D Kota
Palangka Raya
3. Kebijakan
Pelaksanaan Tindakan
1. Ucapkan salam dan perkenalkan diri
2. Pastikan identitas pasien
3. Lakukan anamnesa
4. Lakukan pengukuran tanda-tanda vital
5. Lakukan pengkajian kesehatan gigi dan mulut intra dan ektra
oral
6. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuan
7. Lakukan persetujuan tindakan asuhan kesehatan /terapi gigi
dan mulut
8. Pasangkan slaberche pada klien
9. Pasang masker
10. Cuci Tangan
11. Pasang sarung tangan
12. Siapkan alat-alat dan dekatkan klien
13. persilahkan klien berkumur-kumur chlorhexidine 5 %
14. Lakukan Preparasi kavitas
15. Lakukan manipulasi material tambalan sementara sesuai
petunjuk
produk
16. Keringkan area kerja didalam rongga mulut dengan suction.
17. Lakukan isolasi area kerja dari saliva menggunakan cotton
roll di area
labial/bukal dan lingual
18. Lakukan sterilisasi kavitas dengan alkohol 70 %
19. Keringkan kavitas dengan menggunakan treway syringe
20. Aplikasikan bahan tambalan sementara menggunakan plastis
filling
instrument dan bentuk kembali anatomi gigi
21. Evaluasi ketinggian tambalan dengan articulating paper
hingga klien
merasa nyaman
22. Rapihkan area kerja intra dan ektra oral
23. Rapihkan peralatan dan lakukan dekontaminasi untuk
selanjutnya
dilakukan proses sterilisasi
24. Buang sampah infeksius kedalam plastik kuning dan sampah
non
infeksius kedalam plastik hitam
25. Cuci tangan setelah berkontak dengan klien dan area
pelayanan
26. Berikan pendidikan kesehatan gigi dan mulut dan ucapkan
terima kasih
27. Dokumentasikan pada catatan asuhan kesehatan /terapi gigi
dan mulut
6.Diagram alur
7. Unit Terkait
ASUHAN KESEHATAN /TERAPI GIGI
DAN MULUT PADA TINDAKAN
PENCABUTAN GIGI SULUNG
DENGAN TOPIKAL
ANASTESI SPRAY
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Direktur RSU Kelas D
Kota Palangka Raya
Dr ABRAM SIDI
WINASIS
NIP. 19760824 200801
1 022
3. Kebijakan
Pelaksanaan Tindakan
1. Ucapkan salam dan perkenalkan diri
2. Pastikan identitas pasien
3. Lakukan anamnesa
4. Lakukan pengukuran tanda-tanda vital
5. Lakukan pengkajian kesehatan gigi dan mulut intra dan ektra
oral
6. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuan
7. Lakukan persetujuan tindakan asuhan kesehatan /terapi gigi
dan mulut
8. Pasangkan slaberche pada klien
9. Pasang masker
10. Cuci Tangan
11. Pasang sarung tangan
12. Siapkan alat-alat dan dekatkan klien
13. persilahkan klien berkumur-kumur
14. Lakukan asepsis area pencabutan dengan tampon povidone
iodine 10%
15. Siapakan kapas yang sudah dibasahi ethyl chlor
16. Tempelkan kapas ethyl chlor pada gigi sulung yang akan
dilakukan
pencabutan
17. Lakukan luksasi pada gigi sulung dengan menggunakan tang
pencabutan gigi sulung
18. Fiksasi soket pasca pencabutan dengan tampon yang sudah
dibasahi
povidon iodine 10 %
19. Bersihkan area kerja intra dan ektra oral
20. Rapihkan peralatan dan lakukan dekontaminasi untuk
selanjutnya
dilakukan proses sterilisasi
21. Buang sampah infeksius kedalam plastik kuning dan sampah
non
infeksius kedalam plastik hitam
22. Cuci tangan setelah berkontak dengan klien dan area
pelayanan
23. Berikan pendidikan kesehatan gigi dan mulut dan ucapkan
terima kasih
24. Dokumentasikan pada catatan asuhan kesehatan /terapi gigi
dan mulut
6. Diagram alir
7. Unit terkait
ASUHAN KESEHATAN /TERAPI
GIGI DAN MULUT PADA TINDAKAN
EKTRAKSI GIGI TETAP AKAR
TUNGGAL
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Direktur RSU Kelas D
Kota Palangka Raya
3. Kebijakan
Pelaksanaan Tindakan
1. Ucapkan salam dan perkenalkan diri
2. Pastikan identitas pasien
3. Lakukan anamnesa
4. Lakukan pengukuran tanda-tanda vital
5. Lakukan pengkajian kesehatan gigi dan mulut intra dan ektra
oral
6. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuan
7. Lakukan persetujuan tindakan asuhan kesehatan /terapi gigi
dan mulut
8. Pasangkan slaberche pada klien
9. Pasang masker
10. Cuci Tangan
11. Pasang sarung tangan
12. Siapkan alat-alat dan dekatkan klien
13. persilahkan klien berkumur-kumur
14. Lakukan asepsis area pencabutan dengan tampon povidone
iodine 10%
15. Siapkan obat anastesi masukan ke disposible spuit
16. Lakukan infiltrasi anastesi
17. Lepaskan gusi dari soket menggunakan raspatorium
18. Ungkit gigi yang akan dicabut menggunakan bein
19. Gunakan tang untuk mengeluarkan gigi
20. Lakukan pengendalian perdarahan saat proses pencabutan
21. Siapkan spoel NaCl dan haemostatic gelatine sponge
22.Siapkan tampon povidon iodine 10 %
23. Bersihkan area kerja intra dan ektra oral
24. Rapihkan peralatan dan lakukan dekontaminasi untuk
selanjutnya
dilakukan proses sterilisasi
25. Buang sampah infeksius kedalam plastik kuning dan sampah
non
infeksius kedalam plastik hitam
26. Cuci tangan setelah berkontak dengan klien dan area
pelayanan
27. Berikan komunikasi therapeutik tahap terminasi dan ucapkan
terima
kasih dan semoga lekas sembuh
28. Dokumentasikan pada catatan asuhan kesehatan /terapi gigi
dan mulut
6. Diagram alir
7. Unit Terkait
PROSEDUR PEMBUATAN
LARUTAN DESINFEKTAN KLORIN
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Direktur RSU Kelas D
Kota Palangka Raya
3. Kebijakan
Pelaksanaan Tindakan
1. Petugas mencuci tangan terlebih dahulu sebelum bekerja
2. Petugas menggunakan APD lengkap
3. Petugas memastikan konsentrat yang tertera pada produk
klorin yang
digunakan
4. Petugas menentukan konsentrate larutan desinfektan sesuai
standar yaitu
larutan klorin 0,5 %
5. Rumus untuk membuat larutan klorin 0,5 % dari larutan
konsentrat
berbentuk cair adalah sebagai berikut :
Jumlah bagian air = (( % larutan konsentrat) : ( % larutan
yang
diinginkan )) – 1
Contoh untuk membuat larutan klorin 0,5 % dari produk
klorin
dipasaran dengan konsentrat 5,25 %
Jumlah bagian air = ( 5,25 % : 0,5 % ) – 1 = 10,5-1 = 9,5 =
9
(pembulatan kebawah )
Tambahkan 9 bagian air kedalam 1 bagian larutan klorin
5,25 %.
Hal-hal yang harus diperhatikan
1. Konsentrate yang disarankan untuk desinfektan adlah 0,5 %
2. Dianjurkan menggunakan larutan desinfektan yang tidak
bersifat korosif
3. Klorin bersifat korosif
4. Lakukan dekontaminasi instrument selama 10 menit
6. Diagram alir
Poliklinik Gigi dan Mulut , KIA, UGD, Laboratorium
7. Unit Terkait
ASUHAN KESEHATAN / TERAPI
GIGI DAN MULUT PADA
TINDAKAN MUMIFIKASI
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
Direktur RSU Kelas D
Kota Palangka Raya
1 Alat :
5. Langkah-langkah
a. APD (alat pelindung diri) bagi petugas meliputi : sarung
tanggan dan masker
b. Alat diagnostik dasar ( kaca mulut, pinset, sonde,
ekskavator )
c. Alat untuk menumpat ( plastic filling, cement spatle, glass
plate, cement stopper, pengaduk GIC )
d. High speed instrument, diamond bur.
e. Suction saliva
f. Air dan gelas kumur
2 Bahan :
a. Kapas, catton roll
b. Bahan devital , CHKM, cresophene, TKF, alkohol,
Zincphosphat ( powder and liquit ) bahan mumifikasi,
tumpatan sementara.
c. Bahan tambalan sementara
d. GIC ( pouder and liquid ) atau komposit beserta etsa dan
bonding.
e. Matriks strip ( jika diperlukan )
1. Petugas menyapa pasien dengan ramah.
6. Langkah-langkah
2. Petugas mempersilahkan pasien duduk pasien
3. Petugas melakukan anamnesa
4. Petugas mempersiapkan alat diagnostik dasar
5. Petugas mempersilahkan pasien duduk di dental unit
6. Petugas mencuci tanggan memakai sabun sesuai dengan
Tujuh langkah mencuci tanggan
7. Petugas memakai APD
8. Petugas melakukan pemeriksaan ekstra oral dan intra oral
9. Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan anamnesa,
Pemeriksaan, ektra oral dan intra oral
10.Petugas membuat rencana perawatan sesuai dengan
Diagnosa dan prognosa
11.Petugas menjelaskan setiap tahapan kegiatan yang akan
Dilakukan kepada pasien / pengantar
12.Pasien / pengantar diminta untuk mengisi lembar
Informed consent
13. Petugas mempersiapkan alat dan bahan untuk tindakan
Mumifikasi
14. Petugas melakukan tindakan mumifikasi meliputi lima
Kali kunjungan
a. Kunjungan I :
1. Pembuangan jaringan caries yang nekrosis dengan
ekskavator
2. Preparasi kavitass dengan bur high speed sesuai
dengan klasifikasi tumpatan
3. Semprot kavitass dengan air dari three way syringe
4. Lakukan isolasi dengan meletakan cotton roll
5. Keringkan kavitass dengan three syringe
6. Letakan bahan devital ke dalam kavitass sedekat
mungkin dengan ruang pulpa kemudian tutup dengan
tumpatan sementara menggunakan plastic filling
7. Petugas memberikan instruksi pasca devital dan
penambalan sementara
8. Petugas menginstruksikan pasien untuk kontrol
kembali seminggu kemudian ( jika menggunakan
bahan devital no arsenik ) dan k0ntrol tiga hari
kemudian (jika menggunakan bahan devitan arsenik)
b. Kunjungan II :
1. Lakukan anamnesa pada pasien, pemeriksaan intra
oral ( perkusi, druk ) pada gigi yang bersangkutan.
Perawatan dapat di lanjutkan jika pada anamnesa,
perkusi, dan druk tidak ada rasa sakit.
2. Tumpatan sementara di bongkar, kemudian bahan
devital di keluarkan dari dalam kavitass dengan
ekskavator
3. Semprot kavitass dengan air dari three way syringe
4. Lakukan isolasi dengan meletakan cotton roll
5. Keringkan kavitass dengan three way syiringe
6. Letakan kapas yang sudah di basahi dengan TKF ke
dalam kavitass menggunakan pinset
7. Tutup kavitass dengan tumpatan sementara
menggunakan plastic filling
8. Petugas memberikan intruksi pasca penambalan
sementara
9. Petugas menginstruksikan pasien untuk kontrol
kembali tiga hari kemudian
c. Kunjungan III :
1. Lakukan anamnesa pada pasien, pemeriksaan intra
oral (perkusi, druk) pada gigi yang bersangkutan.
Perawatan dapat di lanjutkan jika pada anamnesa,
perkusi, druk dan tidak ada rasa sakit.
2. Lakukan isolasi dengan meletakancotton roll
3. Tumpatan sementara di bongkar, kemudian kapas
dikeluarkan dari kavitass dengan ekskavator
4. Letakan kapas yang sudah di basahi dengan
cresophene atau CHKM ke dalam kavitass
menggunakan pinset
5. Tutup kavitass dengan tumpatan sementara
6. Petugas memberikan instruksi paska penambalan
sementara
7. Petugas menginstrusikan pasien untuk kontrol
kembali tiga hari kemudian
d. Kunjungan IV :
1. Lakukan anamnesa pada pasien, pemeriksaan intra
oral (perkusi,druk) pada gigi yang bersangkutan,
perawatan dapat di lanjutkan jika pada anamnesa,
perkusi, dan druk tidak ada rasa sakit
2. Lakukan isolasi dengan meletakan catton roll
3. Tumpatan sementara di bongkar kemudian kapas di
keluarkan dari kavitass dengan dengan ekskavator
4. Masukan bahan mumifikasi ke dalam ruang pulpa,
padatkan dengan cement stopper atau kapas yang di
basahi alkohol
5. Kemudian aplikasikan Zinc phosphate dan padatkan
kembali dengan cement stopper atau kapas yang di
basahi dengan alkohol
6. Kemudian tutup dengan tumpatan sementara
menggunakan plastic filling
7. Petugas memberikan instruksi pasca penambalan
sementara
8. Petugas menginstruksi pasien untuk kontrol kembali
satu minggu kemudian
e. Kunjungan V :
1. Lakukan anamnesa pada pasien, pemeriksaan intra
oral (perkusi, druk) pada gigi yang bersangkutan.
Penambalan dapat di lakukan jika pada anamnesa,
perkusi, dan druk tidak ada rasa sakit
2. Bongkar tumpatan sementara
3. Irigasi dengan air dari three way syringe
4. Lakukan isolasi dengan cotton roll
5. Keringkan kavitass dengan semprotan udara three
way syringe
6. Segera tambal dengan tambalan GIC atau komposit
menggunakan flastic filling
7. Jika menggunakan tambalan DIC berikan instruksi
pasca penambalan GIC
7. Unit Terkait
ASUHAN KESEHATAN /TERAPI
GIGI DAN MULUT PADA
TINDAKAN ABSES PERIODONTAL
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Direktur RSU Kelas D Kota
Palangka Raya
3. Kebijakan
Antara lain :
Doksisiklin 1 x 100 mg ( waktu paruh 24 jam )
Amoxicillin 3 x 500 mg ( waktu paruh 8 jam )
Ciprofloxacin 2 x 500 mg (waktu paruh 12 jam)
Metronidazole 2 x 500 mg (waktu paruh 8 jam)
7. Obat kumur
7. Diagram alir
Poli Gigi
8. Unit Terkait
ASUHAN KESEHATAN/TERAPI
GIGI DAN MULUT PADA PULPITIS
REVERSIBEL
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
Direktur RSU Kelas D
Kota Palangka Raya
3. Kebijakan
Edi Hartini, Sundoro, 2005, Serba serbi ilmu Konservasi Gigi, UI-
4. Referensi
Press, 2007
7 Diagram Alir
Poli Gigi
8 Poli terkait
ASUHAN KESEHATAN/TERAPI
GIGI DAN MULUT PADA PULPITIS
IREVERSIBEL
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
Direktur RSU Kelas D
Kota Palangka Raya
3. Kebijakan
Edi Hartini, Sundoro, 2005, Serba serbi ilmu Konservasi Gigi, UI-
4. Referensi
Press, 2007
7 Diagram Alir
8 Poli Terkait
ASUHAN KESEHATAN/TERAPI
GIGI DAN MULUT PADA IMPAKSI
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
Direktur RSU Kelas D
Kota Palangka Raya
3. Kebijakan
Pemeriksaan Vitalitas
Pemberian Antiseptik pada daerah pencabutan
dan anestesi
Anastesi lokal / mandibular sesuai kebutuhan
Pencabutan
Periksa kelengkapan gigi dan periksa soket
Kompresi soket gigi
Instruksi pasca ekstraksi
7 Diagram Alir
Poli Gigi
8 Poli terkait
ASUHAN KESEHATAN/TERAPI
GIGI DAN MULUT PADA PULPITIS
REVERSIBEL
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
Direktur RSU Kelas D
Kota Palangka Raya
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Peralatan , Obat
Dan bahan
6. Langkah-langkah
7 Diagram Alir
Poli Gigi
8 Poli terkait
ASUHAN KESEHATAN/TERAPI
GIGI DAN MULUT PADA PULPITIS
REVERSIBEL
No.Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Peralatan , Obat
Dan bahan
6. Langkah-langkah
7 Diagram Alir
Poli Gigi
8 Poli terkait