No. Dokumen :
No. Revisi :0
2. Tujuan Sebagai pedoman kerja bagi dokter gigi dan perawat gigi dalam
melakukan penanganan kasus pulpitis
3. Kebijakan
4. Referensi SK MENKES RI No. HK. 02. 02/MENKES/62/2015 tentang Panduan
Praktis Klinis bagi Dokter Gigi
5. Prosedur/ 1. Perawat gigi memanggil pasien sesuai nomor urut
2. Pasien dipersilahkan duduk di kursi kerja
Langkah-
3. Dokter gigi menanyakan riwayat penyakit
langkah Hasil anamnesa (subjektif) :
- Nyeri tajam, berlangsung cepat dan menetap, dapat hilang dan
timbul kembali secara spontan serta terus menerus. Nyeri tajam,
yang berlangsung terus menerus dan menjalar ke belakang
telinga
- Nyeri dapat timbul akibat perubahan temperatur / rasa, terutama
dingin, manis dan asam dengan ciri khas rasa sakit menetap
lama
- Penderita kadang tidak dapat menunjukkan gigi yang sakit
dengan tepat
- Kavitas dalam mencapai pulpa atau karies di bawah tumpatan
lama
4. Pasien dipersilahkan duduk di Dental Unit
5. Pasien dipersilahkan kumur terlebih dahulu
6. Perawat gigi memasangkan apron/poli bib di dada pasien
7. Dokter gigi memakai masker dan sarung tangan, serta menentukan
posisi kerja yang tepat
8. Dokter gigi melakukan pemeriksaan klinis menggunakan instrumen
dasar
Pemeriksaan klinis :
- Karies dentin yang dalam, kavitas mendekati pulpa gigi, atau
keries di bawah tumpayan lama
- Tes vitalitas (+)
- Tes perkusi (-)
- Tekanan (-)
Kunjungan I
- Bersihkan sisa jaringan karies dengan ekskavator
- Keringkan kavitas dengan kapas steril
- Isolasi area gigi yang diprepasi dengan cotton roll
- Perawat gigi mempersiapkan obat devitalisasi pulpa yang
dibungkus kapas dan ditetesi sedikit eugenol
- Dokter gigi meletakkan obat devitalisasi pulpa ke dalam
kavitas
- Tutup kavitas dengan tambalan sementara
- Bersihkan kelebihan tambalan sementara
- Dokter gigi melepaskan cotton roll
- Pasien dipersilahkan kumur
- Dokter gigi mencuci tangan
- Instruksikan pasien untuk kembali 3 hari lagi
- Dokter gigi memberi resep analgesik bila perlu
Kunjungan II
- Lakukan anamnesa dan pemeriksaan intra oral pada gigi
yang bersangkutan
- Tumpatan sementara dibongkar, kemudian keluarkan
bahan devital dari kavitas
- Kavitas dan saluran akar diberi cairan irigasi
- Lakukan isolasi gigi yang bersangkutan dengan cotton roll
- Keringkan kavitas dengan kapas steril
- Letakkan kapas yang sudah diberi TKF ke dalam kavitas
- Tutup dengan tambalan sementara
- Pasien diberi instruksi paska penambalan
- Pasien diberi instruksi untuk kontrol kembali 5-7 hari
Kunjungan III
- Lakukan anamnesa dan pemeriksaan intra oral pada gigi
yang bersangkutan
- Tumpatan sementara dibongkar, kemudian keluarkan
kapas dari kavitas
- Kavitas dan saluran akar diberi cairan irigasi
- Lakukan isolasi gigi yang bersangkutan dengan cotton roll
- Keringkan kavitas dengan kapas steril
- Letakkan kapas yang sudah diberi CHKM ke dalam kavitas
- Tutup dengan tambalan sementara
- Pasien diberi instruksi paska penambalan
- Pasien diberi instruksi untuk kontrol kembali 5-7 hari
Kunjungan IV
- Lakukan anamnesa dan pemeriksaan intra oral pada gigi
yang bersangkutan
- Tumpatan sementara dibongkar, kemudian keluarkan
kapas dari kavitas
- Kavitas dan saluran akar diberi cairan irigasi
- Lakukan isolasi gigi yang bersangkutan dengan cotton roll
- Keringkan kavitas dengan kapas steril
- Masukkan bahan mumifikasi ke dalam ruang pulpa
- Tutup dengan tambalan GIC
- Pasien diberi instruksi paska penambalan