Anda di halaman 1dari 6

Nama : Maria Tia Dwi Putri Sega Raja

NIM : P07125022061 (30)

Kelas : III B

PERENCANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

TENTANG SCALLING

1.) Fase Pra Interaksi


● Persiapan diri operator
Persiapan diri operator sebelum melakukan komunikasi dalam pembersihan karang
gigi (scalling) yaitu:
➔ Persiapan diri untuk menerima pasien

➔ Persiapan materi yang akan diberikan yaitu materi tentang scalling

2.) Persiapan alat dan bahan


a. Persiapan alat

➔ Alat diagnosa: kaca malut, sonde, pinset, dan excavator

➔ Alat-alat scalling wing shape scaler, sickle scaler, hoe scaler ultrasonic scaler

➔ Alat-alat poles brush dan contra angle handpiece (low speed)

b. Persiapan bahan

➔ Disclosing solution untuk menghitung OHL-S (kebersihan gigi dan mulut

pasien)

➔ Pumice, kryet, dan pasta untuk bahan pemolesan

➔ Betadine yang ditetesi pada cotton pellet


➔ Alkohol 70% disiapkan dalam dappen dish untuk tempat brush

➔ Cotton pellet dan kapas gulung

➔ Super white atau oco untuk membersihkan stain

c. Alat dan bahan pelengkap

➔ Lap putih untuk bracket table.

➔ Lap dada pasien

➔ Gelas dan air kumur

➔ Masker dan handscoon

➔ Tempat kapas kotor dan tempat kapas bersih

➔ Cermin dan tissue

3.) Fase Orientasi


1. Memberikan salam kepada pasien, mempersilakan pasien untuk masuk dan duduk di
kursi (dental chair) kemudian perawat memperkenalkan diri kepada pasien din
mengklasifikasi identitas pasien seperti menanyakan nama pasien, tempat dan tanggal
lahir, pekerjaan, alamat, nomor telepon, tujuan pasien datang. Untuk pasien anak-anak
pendataan dapat dilakukan melalui orang tuanya.
2. Mengidentifikasi masalah
Menambah kekurangan data dengan cara menanyakan kembali pada pasien mengenai
data diri dan masalah yang dialami oleh pasien. Setelah itu, operator menggali pikiran
dan perasaan pasien yang umumnya dilakukan dengan menggunakan teknik
komunikasi pertanyaan terbuka seperti menanyakan :
a. Dalam sehari berapa kali menyikat gigi
b. Kapan saja waktu menyikat gigi?
c. Makanan jenis apa yang sering dikonsumsi
d. Apakah sebelumnya pernah dilakukan tindakan scalling”
e. Mengunyah menggunakan sisi rahang yang mana?
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan yang dimiliki pasien tentang materi scalling.
3. Merumuskan tujuan
Berdasarkan data yang diperoleh maka pasien perlu diberikan perawatan scalling
karena pada permukaan gigi banyak terdapat penumpukan karang gigi
4. Merumuskan kontrak kerja
Menginformasikan pada pasien berapa lama waktu yang diperlukan untuk
menjelaskan materi dan melakukan tindakan scalling dan membuat janji jika tindakan
scalling tidak dapat diselesaikan dalam satu kali kerja

4.) Tahap Kerja


Mendorong pengembangan kesadaran diri pasien dengan membantu mengatasi
masalah dengan komunikasi verbal.
1. Memberi penjelasan dan pengertian tentang karang gigs (kalkulus) karang gigi
atau yang disebut juga kalkulus adalah lapisan kerak berwarna kuning yang
menempel pada gigi dan terasa keras, yang dapat menyebabkan masalah pada
gigi. Kalkulus terbentuk dari plak (lapisan tipis yang tidak berwarna dan
mengandung banyak bakteri dan melekat pada permukaan gigi) yang mengeras
pada gigi dan menepat dalam waktu yang lama. Berdasarkan lokasi terbentuknya
karang gigi ada 2 yaitu karang gigi yang melekat pada permukaan yang terletak di
utas gusi (supragingival) dan karang gigi yang melekat pada permukaan gigi yang
terletak dibawah gusi (subgingival) Menurut DR. Rasinta Tarigan 1995.
2. Tujuan pembersihan kurang gigi (scalling) adalah untuk mencegah penyakit gigi
yang dapat ditimbulkan oleh karang yaitu: bau mulut, radang gas, gigi goyang dan
gigi berlubang.
3. Penyebab terbentuknya karung gigi yaitu akibat adanya plak yang terbentuk akibat
endapan-endapan mineral ludah yang bereaksi dengan bakteri-bakteri mulut, serta
sisa-sisa makanan. Apabila dibiarkan maka lama kelamaan akan menumpuk dan
mengeras sehingga membentuk karang gigi.
4. Jenis karang gigi ada 2 yaitu:
a. Karang gigi ludah (supra gingival kalkulus)
Karang gigi ludah atau supra gingival kalkulus adalah karang gigi yang
melekat pada permukaan gigi yang berada di atas gusi dan dapat dilihat.
Karang gigi ludah ini berwarna putih kekuningan, mudah dilepas dengan
alat khusus pembersih karang (scaller). Warna karang gigi ini dapat
dipengaruhi oleh pigmen sisa makanan atau dari rokok
b. Karang gigi darah (subgingival kalkulus)
Karang gigi darah atau sub gingival kalkulus adalah karang gigi yang
berada di bawah gusi, warnanya coklat kehitaman, melekat erat dibawah
gusi dan sangat sulit dibersihkan. Karang gigi adalah berasal dari sel-sel
gigi dan gusi.

5. Langkah-langkah scalling
a. Ibu sekarang saya akan mengulasi gigi ibu dengan disclosing yang
dimaksud dengan disclosing adalah cairan berwarna merah yang kontras
dengan warna gigi, tidak berasa dan tidak beracun untuk melihat tingkat
kebersihan gigi ibu
b. Ibu saya sudah selesai mengulasi disclosing silahkan ibu berkumur 1 kali
c. Menghitung OHI-S.
Ibu, sekarang saya akan memeriksa banyak lapisan plak dan kalkulus pada
permukaan gigi ibu, selanjutnya mengkomunikasikan hasil pemeriksaan
kebersihan gigi dan mulut pada pasien).
d. Ibu, sekarang saya akan membersihkan karang gigi di gigi ibu alat yang
saya gunakan disebut dengan alat khusus pembersihan karang gigi mohon
kerja samanya ya bu, karena tindakan ini akan terasa sedikit ngilu dan
akan keluar darah.
e. Ibu, saya sudah selesai membersihkan karang gigi ibu, sekarang saya akan
melakukan pemolesan. Pemolesan ini bertujuan untuk menyegarkan gigi
dan mulut ibu, setelah saya bersihkan tadi dan juga sekaligus
menghaluskan permukaan gigi ibu agar tidak terjadi pengendapan karang
gigi lagi.
f. Ibu, sekarang saya akan mengoleskan antiseptik pada gusi dan gigi ibu,
untuk mengobati luka dan mencegah infeksi setelah tindakan scalling
g. Ibu, saya telah selesai melakukan tindakan pembersihan karang gigi pada
gigi ibu, silahkan ibu melihat keadaan gigi ibu yang sudah bersih dengan
cermin
h. Baik itu, saya ucapkan terima kasih atas kerja sama ibu selama perawatan
sehingga tindakan yang saya lakukan dapat berjalan dengan lancar
5.) Tahap Akhir
● Operator dapat menyimpulkan tentang apa yang telah dilakukan,
mengevaluasi secara subjektif dengan menanyakan keadaan pasien setelah
dilakukan tindakan scalling seperti:
f. Bagaimana perasaan ibu setelah dilakukan tindakan scalling
(pembersihan karang gigi)
g. Evaluasi secara objektif dengan mengamati atau melihat keadaan
gigi pasien.
● Memberikan instruksi, saran, dan tindak lanjut kepada pasien untuk mencegah
karang gigi.
h. Menggosok gigi minimal 2x sehari, yaitu pagi setelah sarapan dan
malam sebelum tidur.
i. Mengunyah menggunakan kedua sisi rahang
j. Kurangi makan-makanan yang manis dan melekat pada gigi
k. Makan-makanan yang berserat dan berair seperti buah apel,
semangka, pepaya, anggur, dan lain-lain.
l. Rutin kontrol ke puskesmas, rumah sakit, atau dokter gigi minimal
setiap 6 bulan sekali.
m. Gunakan benang gigi bagian sela-sela gigi
n. Gunakan sikat gigi dengan hulu yang halus dan pasta gigi yang
mengandung fluor.
o. Lakukan tindakan sesuai dengan ketentuan dan masalah untuk
mencegah terjadinya karang gigi
● Menciptakan sana perpisahan yang menyenangkan antara pasien dan operator,
serta mengucapkan terima kasih.

Mengetahui Penyuluh

Pembimbing Denpasar, 24 September 2023.


(Ni Nengah Sumerti, S.Si.T, M.Kes.) ( Maria Tia Dwi Putri Sega Raja)

NIP : 196509071986032003 NIM : P07125022061

Anda mungkin juga menyukai