Anda di halaman 1dari 48

INTERNASIONAL DENTAL

AUXILARIES
DENTAL AUXILARIES

– 1. DENTAL HYGIENE
– 2. DENTAL ASSISTAN
– 3. DENTAL THERAPIST
DENTAL HYGIENE

A. SEJARAH DENTAL HYGIENE


B. PENGERTIAN DENTAL HYGIENE
C. KOMPETENSI DENTAL HYGIENE
Sejarah Dental Hygiene
• Dental hygiene mulai ada sejak awal tahun
1900 ketika pertama kali dikenalkan oleh Dr.
Albert Fones . Ia adalah seorang dokter
gigi bangsa Amerika, yang selanjutnya
dikenal sebagai Bapak Dental Hygiene.
Ia bekerja untuk lembaga pendidikan tenaga
penyuluh kesehatan gigi dan perawatan
pencegahan penyakit gigi khusus anak,
didaerah Bridgeport, Connecticut, Amerika
bagian selatan.
• Awalnya Dr. Albert Fones, melatih
sepupunya Irene Newman sebagai asisten
untuk kepentingan praktek dokter giginya,
dalam prosedur tindakan perawatan gigi.
Di bawah pengawasan Dr. Fones, Irene
melakukan tindakan profilaksis seperti
menghilangkan plak pada permukaan gigi.
• Dalam praktek kedokteran gigi, Dr. Fones
merasa perlu bantuan dari profesi lain
untuk dapat melaksanakan pelayanan
promotif dan preventif kesehatan
gigi dan mulut, karena seorang dokter
gigi lebih memberikan pelayanan kuratif
dan rehabilitatif.
• Pada tahun 1913 Dr. Fones mulai
membuka program pertama kali untuk
melatih dental hygienist. Pelatihan
difokuskan pada pengenalan dengan
konsep pencegahan. Ia mengemukakan
bahwa teori-teori dental hygiene
menekankan pentingnya upaya pendidikan
dan penyuluhan yang bertujuan untuk pencegahan
penyakit gigi dan mulut guna meningkatkan status
kesehatan gigi individu dan masyarakat secara
optimal.
• Dr. Fones berpendapat dental hygiene
merupakan pendidikan yang berorientasi
kepada upaya pencegahan penyakit gigi
dan mulut dan tidak berorientasi kepada
sakit dan penyakit. Negara-negara industri
seperti Inggris, Kanada, Australia, Belanda
dan Jepang menganut konsep dental
hygiene Dr. Fones tersebut ( Darby &
Walsh,2003)
• Tahun 1986 para Dental hygienist
membentuk organisasi yang dinamakan
International Federation of Dental
Hygienist (IFDH). Organisasi ini
dibentuk di Oslo, Norwegia pada tanggal
28 juni 1986.
• IFDH merupakan pergantian bentuk dari
The International Liaison Committee on
Dental Hygiene(ILDH) yang terbentuk
pada tahun 1973.IFDH bertujuan untuk
memajukan profesi dental hygienist dalam
forum pengembangan ilmiah dental
hygiene yang dapat mendorong
peningkatan status kesehatan gigi
masyarakat secara luas.
• DENTAL HYGIENE ?

• Darby dan Walsh (2003) menjelaskan


bahwa dental hygiene adalah ilmu
pengetahuan dalam bidang kesehatan
gigi dan mulut preventif, termasuk di
dalamnya manajemen perilaku untuk
pencegahan penyakit gigi dan mulut
serta peningkatan status kesehatan
gigi dan mulut.
• Kedua ahli ini juga menyatakan dental
hygienist merupakan tenaga kesehatan
gigi dan mulut yang mempunyai lisensi
berperan sebagai petugas klinik,
pendidik, pendamping bagi para
pasien/klien, manajer, agen
perubahan, peneliti dalam
mencegah penyakit dan mulut serta
meningkatkan derajat kesehatan gigi
dan mulut masyarakat.
• Wilkins (2005) mendefinisikan dental
hygiene sebagai pelayanan kesehatan gigi
yang diberikan oleh dental hygienist
secara profesional yang mencakup
preventif (pencegahan), pendidikan dan
pelayanan terapeutik yang bertujuan untuk
meningkatkan status kesehatan klien
melalui upaya preventif (pencegahan)
penyakit gigi dan upaya pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan (promotif).
• IFDH(2007)
mendefinisikan dental hygienist sebagai tenaga
kesehatan profesional yang merupakan lulusan
dari lembaga pendidikan. Dental hygienist
bertugas melaksanakan pelayanan klinis, mulai
dari perencanaan, layanan pencegahan penyakit
gigi dan mulut, pendidikan, evaluasi dan
pelaksanaan konsultasi kesehatan gigi dan mulut.
simpulkan
• bahwa dental hygiene merupakan ilmu kedokteran gigi
dimana fokus utamanya dalam upaya promotif
kesehatan secara menyeluruh melalui program
pendidikan, penyuluhan.
• Dental hygiene juga terkait dengan upaya preventif
melalui program pelayanan asuhan pencegahan
penyakit, yang juga berhubungan dengan perilaku
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang
berorientasi pelayanan asuhan kepada klien dan
masyarakat.
• Tujuan dental hygiene adalah membantu klien dan
masyarakat dalam pemeliharaan diri guna mencapai
derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal.
KOMPETENSI DENTAL HYGIENE

1. Kompetensi utama dental hygienist adalah mampu


melaksanakan upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut,
melalui program – program promotif dan program–program
preventif
2. Kompetensi penunjang dental hygienist adalah sebagai
berikut :
a. menyuluh dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut
b. melakukan pelatihan kader kesehatan gigi
c. membuat dan menggunakan media komunikasi
d. menginstruksikan teknik menyikat gigi yang baik
e. melakukan scalling
f. melakukan topical aplicasi
g. melakukan fissure sealent
Fisure Sealant

Scalling
DENTAL HYGIENIST di Australia

Di New South Wales, dental hygienist


diakui keberadaannya dan pelaksanaan
profesinya diaturoleh Dental Board of
NSW
 Dental hygienist mempunyai kemandirian
profesi
 Terbatas pada pelayanan kesehatan gigi
preventif dan promotif, dan tidak meliputi
pelayanan kuratif
PENDAYAGUNAAN LULUSAN
 Bekerja di klinik-klinik gigi yang
tersebar di seluruh NSW dan
Australia

 Terafiliasi dengan praktek dokter


gigi

 ADHA telah membuka kesempatan bagi


perawat gigi luar australia untuk bekerja di
australia.
Profesi dental hygienist
di Australia dapat dikatakan
cukup menjanjikan mengingat
penghasilan yang didapat dari
pekerjaan ini dapat menjamin
standar kebutuhan hidup
menengah di Australia.
Profesi dental hygienist ini cukup
menjanjikan mengingat rata-rata
penghasilan seorang dental hygienist
dapat mencapai angka 75.000 dollar
Australia pertahun, Jika Rp
10.000x75.000=750.000.000/th
62.500.000/bulan
sungguh sebuah profesi yang cukup dapat
memberikan jaminan kehidupan yang
lumayan nyaman di negara semaju
Australia.
DENTAL ASISSTANT

A. PENGERTIAN DENTAL ASSISTANT

B. TUJUAN DENTAL ASISSTAN


C. RUANG LINGKUP TUGAS DENTAL
ASISSTANT
D. DASAR KOMPETENSI DENTAL
ASISSTANT
E. PERAN DENTAL ASISSTANT DI
KLINIK GIGI
PENGERTIAN DENTAL ASISSTANT

• Dental Assistant adalah seseorang yang


bekerja di klinik gigi di bawah pengawasan
dokter gigi dan bertanggung jawab pada ruang
lingkup yang luas di dalam bidang administrasi
dan fungsi laboratoris.
• Fungsi dental asisstant fleksibel dan bervariasi
dari satu klinik gigi ke klinik gigi lain.
• Sebagai dental assistant dibutuhkan
kemampuan klinikal, administrasi,
interpersonal dan teknologikal.
B. TUJUAN DENTAL ASISTEN

Tujuan pendampingan yang dilakukan oleh dental


assistant adalah sebagai berikut:

1. Mempersiapkan agar pasien berada dalam kondisi


yang memungkinkan untuk dilakukan tindakan
2. Memperlancar proses tindakan
3. Pemberian rasa nyaman kepada pasien saat
proses perawatan berlangsung
4. Terorganisirnya persiapan dan pemakaian alat,
bahan dan perlengkapan yang diperlukan selama
perawatan pasien.
C. RUANG LINGKUP TUGAS DENTAL ASISSTANT

• Keberadaan dental assistant sangat membantu


dalam meningkatkan efisiensi dokter gigi dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang
berkualitas.
• Tugas seorang dental assistant merupakan
tugas yang komprehensif dan bervariasi di
klinik gigi.
• Dental assistant melakukan banyak tugas yang
membutuhkan keterampilan yang baik, baik
keterampilan yang bersifat interpersonal dan
maupun keterampilan teknis.
Ruang lingkup kerja seorang dental assistant, yaitu

Menyiapkan berbagai hal untuk perawatan


pasien, antara lain:
1. Membuat pasien merasa senyaman
mungkin di kursi pemeriksaan gigi
2. Menyiapkan segala sesuatu
untukperawatan
3. Menyiapkan rekam medis
4 Menyiapkan dan memberikan hand instrument
dan bahan-bahan gigi kepada dokter gigi
5 Menjaga mulut pasien tetap kering misalnya
menggunakan penghisap air liur
6 Mensterilkan alat perawatan
7 Memberikan instruksi kepada pasien setelah
perawatan
8 Menyiapkan dan mengaduk bahan tambalan
9 Layanan dan pemrosesan X-Ray
10 Mengambil/membuka benang jahitan dari
jaringan
11. Mengoleskan anastesi ke gusi atau gigi
12. Memasang rubber dam pada gigi dan lain-lain
MELAKUKAN TUGAS-TUGAS KANTOR
antara lain:

Membuat jadwal dan


konfirmasi perjanjian
dengan pasien

Menerima pasien
Mendokumentasikan
rekam medis pasien

Memesan persediaan
bahan-bahan dan material
kedokteran gigi
Melakukan tugas laboratorium, antara
lain:
1. Membuat cetakan gips
gigi dan mulut dari
alat cetak

2. Membersihkan dan
memoles
alat-alat gigi
lepasan
Tugas interpersonal, antara lain:

1. Mencatat dental
record
pasien dan
melaporkan
ke dokter gigi
2. Mencatat Manajemen
pasien sebelum
, selama dan
sesudah perawatan.
Dan tugas lainya ………..
DENTAL THERAPIS DI SELANDIA BARU

Sejak tahun 2002 dental therapist Selandia


Baru dilatih secara eksklusif di dua
Universitas yaitu University of Otago dan
University di Auckland dengan kualifikasi
The Bachelor of Oral di Otago dan Bachelor
of Science Oral Health di AUT. Dengan
kualifikasi ini, memungkinkan lulusan untuk
mendaftar dan bekerja sebagai Dental
Therapist dan Dental Hygienist.
DENTAL THERAPIS DI SELANDIA BARU

Pengembangan dental therapist dimulai di


Selandia Baru. Mereka awalnya dilatih
sebagai "Perawat Gigi" yang memberikan
perawatan restoratif sederhana,
pencegahan penyakit gigi dan mulut untuk
anak-anak berusia hingga 12 tahun. Mereka
memberikan pelayanan untuk mengobati
anak-anak dilayanan sekolah termasuk
pengobatan anak-anak pra-sekolah.
• Dari 1921-1990, pelatihan dental therapist
di bawah naungan Departemen
Kesehatan melalui Sekolah Perawat Gigi,
yang menawarkan Sertifikat 2 tahun. Pada
tahun 1952 program ini diperluas dengan
didirikannya Sekolah Perawat Gigi
Auckland. Pada tahun 1956 dibuka
Sekolah Perawat Gigi Christchurch. Pada
tahun 1981, pelatihan terapis gigi dan
mulut di University Auckland dan Sekolah
Perawat Gigi Christchurch ditutup.
• Pada tahun 1991, pelatihan terapis
diambil alih oleh Departemen
Pendidikan. Pelatihan berlanjut di
Wellington, melalui Wellington
Politeknik. Kualifikasi ditawarkan
melalui Diploma 2 dengan
mendapatkan sertifikat.
• Pada tahun 2002, kedua Universitas,
University of Otago dan University
meningkatkan pendidikan menjadi 3 tahun
dengan kualifikasi Bachelor of Health
Science. University of Otago mensahkan
lulusannya sebagai Dental Therapist,
sedangkan gelar di AUT sebagai Oral
Health. Kedua kualifikasi tersebut
dihentikan pada tahun 2007.
Di Selandia Baru tugas seorang Dental
Therapist meliputi pemeriksaan dan
pengobatan dan pencegahan gigi rutin,
seperti tambalan, fissure sealant, dan
ekstraksi gigi sulung, dan memungkinkan
juga memberi anestesi lokal.
DENTAL THERAPIS DI INGGRIS
• Pelatihan terapis gigi di Inggris dapat
diperoleh melalui dua program, Program
dental therapist diselesaikan dalam 27
bulan (penuh waktu)
• Sarjana Oral Health Science diselesaikan
dalam kurun waktu 3 tahun (penuh waktu).
• Prosedur yang dilakukan oleh terapis gigi
di Inggris meliputi pengobatan rutin,
pencegahan dan pendidikan pada pasien.
Terapis Gigi di Inggris berfokus pada pelayanan
asuhan kesehatan gigi dan mulut kepada
masyarakat, dan melakukan berbagai
pengobatan terbatas. Beberapa prosedur yang
dilakukan oleh dental therapist di Inggris adalah
termasuk:
• Melakukan penambalan sederhana
• Melakukan strategi pencegahan dengan
melakukan Topical aplikasi, Fissure sealent,
• dan instruksi kebersihan gigi dan mulut
• Melakukan pendidikan kesehatan gigi kepada
masyarakat
Terapis Gigi Di Amerika Serikat
Alaska dan Minnesota adalah dua negara bagian
yang memberikan pelatihan terapis gigi
Dental therapist di kedua negara bagian tersebut
meliputi kemampuan melakukan:
• sejumlah pengobatan sederhana
• pencegahan klinis dasar topical aplikasi, fissure
sealent,
• penambalan sederhana gigi sulung dan permanen
• program promosi kesehatan gigi dan mulut untuk
menjaga dan meningkatkan kesehatan mulut.
• anastesi lokal
TERAPIS GIGI DI INDONESIA

• Dental therapist di Indonesia diatur dalam Peraturan


Pemerintah Republik Indonesia nomor 20 tahun
2016.
• Disebutkan dalam PP tersebut bahwa Dental
therapist/terapis gigi dan mulut merupakan salah
satu jenis tenaga kesehatan yang telah lulus
pendidikan kesehatan gigi, perawat gigi, atau terapis
gigi dan mulut yang memiliki kewenangan untuk
menyelenggarakan pelayanan asuhan kesehatan
gigi dan mulut sesuai dengan bidang keahlian yang
dimilikinya
KUALIFIKASI PENDIDIKAN TERAPIS GIGI DAN MULUT INDONESIA

1. Terapis Gigi dan Mulut lulusan Sekolah Pengatur


Rawat Gigi
2. Terapis Gigi dan Mulut lulusan Diploma Tiga
Kesehatan Gigi, Keperawatan Gigi atau Terapis gigi
3. Terapis Gigi dan Mulut lulusan Diploma empat
Keperawatan gigi atau Terapis gigi
5. Terapis Gigi dan Mulut Lulusan S2 MMPKG
(magister manajemen pelayanan Kesehatan gigi)
6. Terapis Gigi dan Mulut Lulusan S2 MPKG (Magister
Promosi Kesehatan Gigi)
• Kompetensi Terapis Gigi dan Mulut di Indonesia
diatur juga dalam PP nomor 20 tahun 2016.
Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa
terapis gigi memiliki kewenangan untuk
melakukan pelayanan asuhan kesehatan gigi
dan mulut sebagai berikut:
a. Upaya peningkatan kesehatan gigi dan
mulut, meliputi :
• 1) Promosi kesehatan gigi dan mulut
kepada
individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat
• 2) Pelatihan kader kesehatan gigi dan
mulut,
guru serta dokter kecil
3). Pembuatan dan penggunaan
media/alat
peraga untuk edukasi kesehatan gigi
dan
mulut, dan
• 4) Konseling tindakan promotif dan
preventif
kesehatan gigi dan mulut
b.Upaya pencegahan penyakit gigi

1. Bimbingan pemeliharaan kesehatan gigi dan


mulut untuk individu, kelompok dan masyarakat
2. Penilaian faktor risiko penyakit gigi dan mulut
3. Pembersihan karang gigi
4. Penggunaan bahan/material untuk
pencegahan karies melalui
a) Pengisian pit dan fissure gigi dengan bahan
fissure sealent
b) Penambalan Atraumatic Restorative
Treatment/ART dan/ atau
b.Upaya pencegahan penyakit
gigi

c) Aplikasi fluor
d). Skrining kesehatan gigi dan mulut, dan
e) Pencabutan gigi sulung persistensi
atau goyang derajat 3 dan 4 dengan
lokal anastesi

c. Manajemen pelayanan kesehatan gigi
dan mulut meliputi :

1. Administrasi klinik gigi dan mulut


2. Pengendalian infeksi, hygiene, dan
sanitasi klinik
3. Manajemen program UKGS dan
4. Manajemen program UKGM/UKGMD
D. Pelayanan kesehatan dasar pada
kasus kesehatan gigi terbatas,
meliputi :
1. Pencabutan gigi sulung dan gigi tetap
satu akar dengan lokal anastesi
2. Penambalan gigi satu atau dua bidang
dengan glass ionomer cement atau
bahan lainnya
3. Perawatan pasca tindakan
• E. Dental assisting, meliputi :

1. Asistensi pada pelayanan


kedokteran gigi umum, dan

2. Asistensi pada pelayanan


kedokteran gigi spesialistik

Anda mungkin juga menyukai