Anda di halaman 1dari 4

Perencanaan Komunikasi Terapeutik

Tentang Pembersihan Karang Gigi (scalling)

I. Tahap Persiapan (pra interaksi)


1. Persiapan alat
a. Alat oral diagnose seperti: Kaca mulut,sonde,excavator,pincet
b. Alat scaler: Hoe scaler,wing ship scaler, ultrasonic scaler
c. Alat poles :Brush,contra angel handpiece (low speed)
2. Persiapan bahan
a. Disclosing solution untuk menghitung OHI-S (kebersihan gigi dan mulut pasien)
b. Pumice,kryet dan pasta untuk bahan pemolesan
c. Betadine yang ditetesi pada cotton pellet
d. Alcohol 70% disiapkan dalam dappen dish untuk tempat brush
e. Cotton pellet,kapas gulung
f. Super white/oco untuk membersihkan stain
3. Alat dan bahan pelengkap
a. Lap putih untuk bracet table
b. Lap dada pasien
c. Gelas dan air kumur
d. Tempat kapas kotor
e. Tempat kapas bersih
f. Masker dan handschoen
II. Tahap Orientasi
1. Memberi salam kepada pasien, mempersilahkan pasien masuk dan duduk di kursi
gigi (dental chair) kemudian perawat memperkenalkan diri kepada pasien dan
melakukan penggalian data mengenai identitas pasien, seperti: nama pasien,
umur, alamat rumah, tujuan pasien datang, nomor telepon yang bisa di hubungi,
dan lain-lain. Untuk pasien anak-anak dapat ditanyakan pada orang tuanya.
2. Mengidentifikasi masalah
Menambah keakuratan data dengan cara menanyakan kembali pada pasien
mengenai data diri dan masalah yang di alami oleh pasien. Setelah itu, operator
menggali pikiran dan perasaan pasien yang umumnya dilakukan dengan
menggunakan tekhnik komunikasi pertanyaan terbuka untuk mengetahui tingkat
pengetahuan yang dimiliki pasien tentang materi scalling.
3. Merumuskan Tujuan
Berdasarkan data yang telah diperoleh maka pasien perlu diberikan perawatan
scalling karena pada permukaan gigi banyak terdapat penumpukan karang gigi.
4. Merumuskan Kontrak Kerja
Menginformasikan pada pasien berapa lama waktu yang akan dihasilkan untuk
menjelaskan materi scalling dan melakukan tindakan scalling, dan membuat janji
jika tindakan scalling tidak dapat diselesaikan dalam satu kali kerja.
III. Tahap Kerja
1. Memberi penjelasan dan pengertian tentang scalling atau kalkulus
Karang gigi yang disebut juga kalkulus adalah lapisan kerak berwarna kuning
yang menempel pada gigi dan terasa kasar, yang dapat menyebabkan masalah
pada gigi. Kalkulus terbentuk dari plak yang mengeras pada gigi dan menetap
dalam waktu yang lama.
2. Tujuan dari scalling
a. Untuk mencegah penyakit gigi yang dapat ditimbulkan karang gigi.
b. Gigi tampak lebih bersih
3. Langkah-langka scalling
1. Ibu, sekarang saya akan mengulasi gigi ibu dengan disclosing yang dimaksud
dengan disclosing itu adalah cairan berwarna merah yang berfungsi untuk
memeriksa apakah ada sisa makanan atau karang gigi pada ibu.
2. Baik ibu, saya sudah selesai mengulaskan disclosing silahkan ibu kumur-
kumur. Jelaskan bahwa yang berwarna merah tersebut adalah plak dan karang
gigi,Sekarang ibu dapat melihat dicermin bahwa terdapat plak dan karang gigi
di gigi ibu.
3. Ibu, sekarang saya akan membersihkan krang gigi pada ibu, alat yang saya
gunakan disebut dengan scaller. Nanti pada saat proses pembersihan karang
gigi mohon kerja samanya ya ibu karena akan terasa sedikit ngilu dan
berdarah.
4. Ibu, saya sudah selesai membersihkan karang gigi ibu, sekarang saya akan
melakukan pemolesan. Pemolesan ini bertujuan untuk menyegarkan gigi dan
mulut ibu, setelah saya bersihkan tadi dan juga menghaluskan permukaan gigi
ibu agar tidak terjadinya karang gigi lagi.
5. Ibu, sekarang saya akan mengoleskan antiseptic pada gusi dan gigi ibu, untuk
mengobati luka dan mencegah infeksi pada gigi ibu.
6. Baik ibu, tindakan membersihkan karang gigi sudah selesai sekarang gigi ibu
sudah tampak lebih bersih. Saya ucapkan terima kasih atas kerja samanya tadi.
IV. Tahap Terminasi
a. Operator dapat menyimpulkan tentang apa yang telah dilakukan, mengevaluasi
secara subyektif dengan menanyakan keadaan pasien setelah dilakukan tindakan
scalling. Evaluasi secara obyektif dengan mengamati atau melihat keadaan gigi
pasien.
b. Membersihkan instruksi kepada pasien untuk mencegah karang gigi:
1. Menggosok gigi minimal 2x sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum
tidur
2. Mengunyah menggunakan kedua gigi rahang
3. Kurangi makan-makanan yang manis dan melekat
4. Makan-makanan yang berserat dan berair seperti buah dan anggur
5. Rajin control ke dokter gigi atau puskesmas minimal 6 bulan sekali
c. Menciptakan suasana perpisahan yang menyenangkan antara pasien dan operator,
serta ucapan terima kasih.
Mengetahui Denpasar, 4 mei 2015
Pembimbing komter penyuluh

Ni Nyoman Widiari, SKM Pande Putu Nanda Pradipta


Nip: 197307042003122002 Nim: P07 125014 025

Anda mungkin juga menyukai