Anda di halaman 1dari 13

MK:DASAR-DASAR PENCABUTAN GIGI

POSISI KERJA OPERATOR, ASISTEN, PASIEN

DAN KURSI

KELOMPOK 3:
Anita Wahyuni

Asniar

Ayu Haira

Ayu Mujahida

Dasmawati

Widiastuti

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR


JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan rahmat,

karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang POSISI

KERJA PASIEN,POSISI OPERATOR,POSISI ASISTEN DAN POSISI KURSI . Kami

menyadari bahwa selama penulisan makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai

pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada selaku dosen mata kuliah dasar-

dasar pencabutan gigi yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap

makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai

mata kuliah dasar-dasar pencabutan gigi. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam

makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap

adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa yang akan

datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapa pun yang membacanya.

Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan

kami mohon kritik dan saran yang membangun dari anda demi perbaikan makalah ini di waktu

yang akan datang.

Makassar, 12 Maret 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

D. Manfaat

BAB II PEMBAHASAN

A. Posisi Kerja

B. Poisi Pasien

C. Posisi Operator

D. Posisi asisten

E. Posisi kursi

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Bagi seorang dokter gigi, tentunya tindakan pencabutan gigi sudah merupakan hal

yang biasa dilakukan. Keberhasilan dalam melakukan tindakan pencabutan gigi pada

umumnya sudah sering dijumpai. Namun, kesulitan dalam melakukan pencabutan gigi

juga tidak bias dihindari. Dan perlu juga diperhatikan posisi pasien, asisten dan operator

yang baik sehingga memudahkan kita dalam melakukan pencabutan gigi. Kursi juga

merupakan faktor yang terpenting. Dan mempengaruhi keberhasilan dalam pencabutan

gigi.

Apabila dalam melakukan pencabutan gigi ditemukan kesulitan-kesulitan yang

sulit dihindari, maka dapat terjadi beberapa komplikasi. Karenanya kita perlu waspada

dan diharapkan mampu mengatasi kemungkinan-kemungkinan komplikasi yang dapat

terjadi. Komplikasi yang terjadi dapat berupa komplikasi local maupun sistemik.dengan

cara posisi tangan juga mempengaruhi keberhasilan pencabutan gigi.

Posisi pencabutan gigi yang dilakukan yang baik dan benar sehingga ketika

melakukan pencabutan tanpa ada rasa sakit satu gigi utuh, atau akar gigi, dengan trauma

minimal terhadap jaringan pendukung gigi, sehingga bekas pencabutan dapat sembuh

dengan sempurna.

Pengetahuan yang mendalam tentang teknik-teknik pencabutan mutlak dan posisi

pasien, operator, asisten diperlukan dalam melakukan tindakan pencabutan khususnya

dengan jalan pembedahan, agar dapat mencegah atau mengurangi terjadinya efek
samping/komplikasi yang tidak kita inginkan. Selain itu, perawatan pasca pembedahan

juga merupakan suatu hal yang penting

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaiamana posisi pasien,posisi operator,posisi asisten, dan posisi kursi dalam

pencabutan gigi yang baik dan benar,

C. TUJUAN

Untuk mengetahui bagaimana posisi pasien, posisi operator,posisi asisten dan

posisi kursi yang baik dan benar dalam pencabutan gigi.

D. MANFAAT

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini adalah sebagai berikut:

 Manfaat bagi penulis, sebagai media dalam menambah wawasan dan

pengetahuan mengenai posisi pasien, posisi operator, posisi asisten dan posisi

kursi dalam pencabutan gigi.

 Diharapkan makalah ini dapat memperluas ilmu pengetahuan dan merupakan

bahan bacaan bagi mahasiswa keperawatan gigi serta pengembangan makalah

yang berkaitan dengan tema serupa.


BAB II

PEMBAHASAN

A. POSISI KERJA

Dalam klinik kedokteran gigi ada dua macam posisi kerja yaitu :

1. Standine dentistry, dimana operator dan asisten bekerja sambil berdiri

bersebelahan, meja instrumen melekat (flxed) pada dental unit dan pasien

duduk di dental chair.

2. Sit down dentistry, operator dan asisten bekerja sambil duduk di stool. Saling

berhadapan, instrumen dan bahan terletak pada mobile table serta pasien

berada di dental chair dengan posisi berbaring.

Untuk memudahkan dalam melakukan pekerjaan maka posisi dari operator,

asisten, serta meja instrument diatur sedemikian rupa menyerupai arah jarum

jam , dalam pokok bahasan ini yang tercantum adalah posisi kerja dalam sit

down dentistry.

B. POSISI PASIEN

Untuk memastikan kenyamanan dalam berbagai manipulasi yang didapat proses

pencabutan, kursigigiharusselaludiposisikandenganbenar. Untuk pencabutan pada rahang

atas, mulut pasien harus sama tingginya dengan bahu operator dan sudut antara kursi gigi

dan bidang horizontal (lantai) kira-kira 120. Dan juga, permukaan oklusal gigi rahang

atas harus membentuk sudut 45 dengan bidang horizontal selama mulut terbuka. Dalam

pencabutan gigi rahang bawah, kursi gigi diposisikan lebih rendah, maka sudut antara

kursi dengan bidang horizontal adalah 110. (Dentias, 2016)


Permukaan oklusal dari gigi rahang bawah harus sejajar bidang horizontal saat

mulut pasien terbuka. Posisi operator yang menggunakan tangan kanan selama ekraksi

dengan menggunakan tang, berada didepan kanan pasien, operator yang menggunakan

tangan kiri harus berada didepan kiri pasien.

Untuk pencabutan gigi anterior rahang bawah, operator yang menggunakan

tangan kanan harus berada didepan belakang pasien disisi kanan, operator yang

menggunakan tangan kiri harus berada didepan pasien atau dibelakang pasien pada sisi

kiri.

C. POSISI OPERATOR

Seperti posisi kursi, posisi operator juga sangat penting dalam pencabutan.

Menggunakan posisi yang salah dalam pencabutan tidak hanya membuat ekstraksi gigi

menjadi lebih sulit tetapi juga dapat menyebabkan masalah punggung yang lama pada

operator. Posisi operator dideskripsikan sebagai posisi operator yang menggunakan

tangan kanan, untuk operator yang menggunakan tangan kiri, posisi ini harus dibalik.

(Ireland Robert, 2006)


Gigi rahang atas :
1. Operator berada didepan kanan pasien (arah jam 8)
2. Posisi jari tangan operator
 Gigi posterior kiri -> ibu jari dipalatinal, telunjuk dibukal, 3 jari
lainnya berada diluar mulut
 Gigi anterior -> ibu jari dipalatinal, telunjuk dilabial
 Gigi posterior -> ibu jari dibukal, telunjuk dipalatal

Gigi rahang bawah

1. Posisi kanan : operator berada dibelakang kanan pasien (arah jam 10). Posisi
jari tangan yaitu ibu jari dilingual, telunjuk dibukal dan ketiga jari lainnya
berada didagu untuk menghindari dislokasi mandibula
2. Posterior kiri dan anterior : operator berada didepan kanan pasien (arah jam
8), telunjuk berada dilabial/bukal dan jari tangan dilingual sedangkan ibu jai
dibawah dagu atau ibu jari dilabial dan jari telunjuk dilingual dan ketiga jari
lainnya dibawah dagu. (Dentias, 2016)
D. POSISI ASISTEN

1. Untuk gigi posterior kiri rahang atas posisi asisten berada pada jarum jam 2

2. Untuk gigi premolar/caninus/incisivus kiri rahang atas posisi asisten berada pada
posisi jarum jam 2

3. Untu gigi posterior kanan rahang atas posisi asisten berada pada jarum jam 2

4. Untu gigi premolar/caninus/incisivus kanan rahang atas posisi asisten berada pada
jarum jam 2

5. Untuk gigi posterior kiri rahang bawah posisi asisten berada pada jarum jam 3

6. Untuk gigi premolar/caninus/incisivus kiri rahang bawah posisi asisten berada pada
jarum jam 2

7. Untuk gigi posterior kiri rahang bawah posisi asisten berada pada jarum jam 2

8. Untuk gigi premolar/caninus/incisivus kanan rahang bawah posisi asisten berada


pada jarum jam 2
E. POSISI KURSI

Posisi kursi gigi adalah faktor yang penting bagi pasien dan operator. Posisi atau

tinggi yang salah akan mengarah pada ketidaknyamanan atau stress otot pada operator,

yang dapat menghasilkan kelelahan yang tidak perlu dan kemungkinan kegagalan

ekstraksi pada pasien.

Bila hendak dilakukan pencabutan gigi atas, kursi pasien harus disesuaikan

sehinggah daerah kerja lebih kurang 8 cm dibawah bahu operator. Selama pencabutan

gigi bawah, tinggi kursi pasien harus diatur sehinggah gigi yang akan dicabut lebih

kurang 16 cm dibawah siku operator. Bila operator berdiri dibelakang pasien, kursi

pasien harus direndahkan secukupnya agar dokter gigi dapat melihat dengan jelas daerah

kerja dan memperoleh posisi kerja yang nyaman. (Geoffrey L. Howe, 1999)

Posisi dental chair (a) untuk gigi maksilla, (b) untuk gigi mandibula
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Jadi dalam klinik kedokteran gigi ada dua macam posisi bekerja : standing

dentistry dan sit down dentistry, kemudian kinerja dokter gigi dapat terkait dengan

gangguan muskuloskeletal apabila saat bekerja dokter gigi sering melakukan

pergerakan di luar zona netral mereka sehingga posisi tubuh tidak seimbang.

Pekerjaan dokter gigi yang menuntut ketelitian dan konsentrasi tinggi sering kali

membuat dokter gigi berlama-lama dalam suatu posisi. Ketika posisi kerja dan

postur dari dokter gigi tersebut tidak fleksibel atau tidak benar maka dapat

meningkatkan resiko terjadinya Musculoskeletal Disorders.

Resiko terjadinya musculoskeletal disorder dapat diminimalkan dengan

memaksimalkan efektivitas posisi operator, peralatan, pasien dan asisten. Konsep

ergonomi diperkenalkan di kedokteran gigi dalam rangka untuk memperbaiki

kondisi kerja operator dan konsep kerja yang meliputi Four Handed Dentistry dan

posisi duduk dari operator, pasien, serta asisten. Posisi kerja sesuai arah jarum jam

ada beberapa bagian yaitu :

1. Posisi kerja pada perawatan Rahang Atas kanan

2. Posisi kerja pada perawatan Rahang Atas kiri


3. Posisi kerja pada perawatan Rahang Bawah kiri

4. Posisi kerja pada perawatan Rahang Bawah kanan

5. Posisi kerja pada perawatan gigi Anterior RA dan RB

B. SARAN
Sebelum melakukan tindakan pencabutan gigi sebaiknya ketahui terlebih dahulu

mana posisi pasien, posisi operator, posisi asisiten dan posisi kursi yang baik dan benar

agar dalam melakukan suatu tindakan tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA

Dentias, Pencabutan Gigi-Exodontia; Jakarta ; 2016

Gandavadi, A., 2007, Assessment of Dental Student Posture in Two Seating

Conditions using RULA methodology-A Pilot Study, British Dent. J., 203

(10): 601.

Howe, Geoffrey L, Pencabutan Gigi Geligi (The Extraction Of Teeth), Jakarta ; 1999

Robert Ireland,  Clinical  Textbook of Dental Hygiene and Therapy. 2006. Blackwell

Munksgaard.

Anda mungkin juga menyukai