DAN KURSI
KELOMPOK 3:
Anita Wahyuni
Asniar
Ayu Haira
Ayu Mujahida
Dasmawati
Widiastuti
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang POSISI
menyadari bahwa selama penulisan makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada selaku dosen mata kuliah dasar-
dasar pencabutan gigi yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap
makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai
mata kuliah dasar-dasar pencabutan gigi. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapa pun yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami mohon kritik dan saran yang membangun dari anda demi perbaikan makalah ini di waktu
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A. Posisi Kerja
B. Poisi Pasien
C. Posisi Operator
D. Posisi asisten
E. Posisi kursi
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bagi seorang dokter gigi, tentunya tindakan pencabutan gigi sudah merupakan hal
yang biasa dilakukan. Keberhasilan dalam melakukan tindakan pencabutan gigi pada
umumnya sudah sering dijumpai. Namun, kesulitan dalam melakukan pencabutan gigi
juga tidak bias dihindari. Dan perlu juga diperhatikan posisi pasien, asisten dan operator
yang baik sehingga memudahkan kita dalam melakukan pencabutan gigi. Kursi juga
gigi.
sulit dihindari, maka dapat terjadi beberapa komplikasi. Karenanya kita perlu waspada
terjadi. Komplikasi yang terjadi dapat berupa komplikasi local maupun sistemik.dengan
Posisi pencabutan gigi yang dilakukan yang baik dan benar sehingga ketika
melakukan pencabutan tanpa ada rasa sakit satu gigi utuh, atau akar gigi, dengan trauma
minimal terhadap jaringan pendukung gigi, sehingga bekas pencabutan dapat sembuh
dengan sempurna.
dengan jalan pembedahan, agar dapat mencegah atau mengurangi terjadinya efek
samping/komplikasi yang tidak kita inginkan. Selain itu, perawatan pasca pembedahan
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
D. MANFAAT
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini adalah sebagai berikut:
pengetahuan mengenai posisi pasien, posisi operator, posisi asisten dan posisi
PEMBAHASAN
A. POSISI KERJA
Dalam klinik kedokteran gigi ada dua macam posisi kerja yaitu :
bersebelahan, meja instrumen melekat (flxed) pada dental unit dan pasien
2. Sit down dentistry, operator dan asisten bekerja sambil duduk di stool. Saling
berhadapan, instrumen dan bahan terletak pada mobile table serta pasien
asisten, serta meja instrument diatur sedemikian rupa menyerupai arah jarum
jam , dalam pokok bahasan ini yang tercantum adalah posisi kerja dalam sit
down dentistry.
B. POSISI PASIEN
atas, mulut pasien harus sama tingginya dengan bahu operator dan sudut antara kursi gigi
dan bidang horizontal (lantai) kira-kira 120. Dan juga, permukaan oklusal gigi rahang
atas harus membentuk sudut 45 dengan bidang horizontal selama mulut terbuka. Dalam
pencabutan gigi rahang bawah, kursi gigi diposisikan lebih rendah, maka sudut antara
mulut pasien terbuka. Posisi operator yang menggunakan tangan kanan selama ekraksi
dengan menggunakan tang, berada didepan kanan pasien, operator yang menggunakan
tangan kanan harus berada didepan belakang pasien disisi kanan, operator yang
menggunakan tangan kiri harus berada didepan pasien atau dibelakang pasien pada sisi
kiri.
C. POSISI OPERATOR
Seperti posisi kursi, posisi operator juga sangat penting dalam pencabutan.
Menggunakan posisi yang salah dalam pencabutan tidak hanya membuat ekstraksi gigi
menjadi lebih sulit tetapi juga dapat menyebabkan masalah punggung yang lama pada
tangan kanan, untuk operator yang menggunakan tangan kiri, posisi ini harus dibalik.
1. Posisi kanan : operator berada dibelakang kanan pasien (arah jam 10). Posisi
jari tangan yaitu ibu jari dilingual, telunjuk dibukal dan ketiga jari lainnya
berada didagu untuk menghindari dislokasi mandibula
2. Posterior kiri dan anterior : operator berada didepan kanan pasien (arah jam
8), telunjuk berada dilabial/bukal dan jari tangan dilingual sedangkan ibu jai
dibawah dagu atau ibu jari dilabial dan jari telunjuk dilingual dan ketiga jari
lainnya dibawah dagu. (Dentias, 2016)
D. POSISI ASISTEN
1. Untuk gigi posterior kiri rahang atas posisi asisten berada pada jarum jam 2
2. Untuk gigi premolar/caninus/incisivus kiri rahang atas posisi asisten berada pada
posisi jarum jam 2
3. Untu gigi posterior kanan rahang atas posisi asisten berada pada jarum jam 2
4. Untu gigi premolar/caninus/incisivus kanan rahang atas posisi asisten berada pada
jarum jam 2
5. Untuk gigi posterior kiri rahang bawah posisi asisten berada pada jarum jam 3
6. Untuk gigi premolar/caninus/incisivus kiri rahang bawah posisi asisten berada pada
jarum jam 2
7. Untuk gigi posterior kiri rahang bawah posisi asisten berada pada jarum jam 2
Posisi kursi gigi adalah faktor yang penting bagi pasien dan operator. Posisi atau
tinggi yang salah akan mengarah pada ketidaknyamanan atau stress otot pada operator,
yang dapat menghasilkan kelelahan yang tidak perlu dan kemungkinan kegagalan
Bila hendak dilakukan pencabutan gigi atas, kursi pasien harus disesuaikan
sehinggah daerah kerja lebih kurang 8 cm dibawah bahu operator. Selama pencabutan
gigi bawah, tinggi kursi pasien harus diatur sehinggah gigi yang akan dicabut lebih
kurang 16 cm dibawah siku operator. Bila operator berdiri dibelakang pasien, kursi
pasien harus direndahkan secukupnya agar dokter gigi dapat melihat dengan jelas daerah
kerja dan memperoleh posisi kerja yang nyaman. (Geoffrey L. Howe, 1999)
Posisi dental chair (a) untuk gigi maksilla, (b) untuk gigi mandibula
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jadi dalam klinik kedokteran gigi ada dua macam posisi bekerja : standing
dentistry dan sit down dentistry, kemudian kinerja dokter gigi dapat terkait dengan
pergerakan di luar zona netral mereka sehingga posisi tubuh tidak seimbang.
Pekerjaan dokter gigi yang menuntut ketelitian dan konsentrasi tinggi sering kali
membuat dokter gigi berlama-lama dalam suatu posisi. Ketika posisi kerja dan
postur dari dokter gigi tersebut tidak fleksibel atau tidak benar maka dapat
kondisi kerja operator dan konsep kerja yang meliputi Four Handed Dentistry dan
posisi duduk dari operator, pasien, serta asisten. Posisi kerja sesuai arah jarum jam
B. SARAN
Sebelum melakukan tindakan pencabutan gigi sebaiknya ketahui terlebih dahulu
mana posisi pasien, posisi operator, posisi asisiten dan posisi kursi yang baik dan benar
agar dalam melakukan suatu tindakan tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Conditions using RULA methodology-A Pilot Study, British Dent. J., 203
(10): 601.
Howe, Geoffrey L, Pencabutan Gigi Geligi (The Extraction Of Teeth), Jakarta ; 1999
Robert Ireland, Clinical Textbook of Dental Hygiene and Therapy. 2006. Blackwell
Munksgaard.