Posisi pasien, operator, dan asisten dalam melakukan preparasi dan restorasi
ART/GI
DI SUSUN
OLEH:
KELOMPOK 12
SARWINA
SHERLY
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami dengan judul
Posisi pasien,operator, dan asisten dalam melakukan preparasi dan restorasi ART/GI.
Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah konservasi gigi dalam penyusunan
makalah kami mendapatkan bantuan dan sumbangan saran dari berbagai pihak. Dalam
kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengajardrg. Lucia
yauri, M.Mkes, serta rekan-rakan semua yang sudah membantu kami dalam penyusunan
makalah ini.
Dalam pembuatam makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan, sehingga
kami mengharapkan sumbang saran yang membangun. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kami dan seluruh teman-teman mahasiswa Poltekkes Kemenkes Makassar terutama
jurusan Keperawatan Gigi.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………….…...ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG………………………………………………………………………………………………1
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………………………………………2
C. TUJUAN………………………………………………………………………………………………………………2
A. POSISI OPERATOR………………………………………………………………………………………………3
B. POSISI PASIEN……………………………………………………………………………………………………4
C. POSISI ASISTEN………………………………………………………………………………………………….5
A. KESIMPULAN………………………………………………………………………………………………………6
B. SARAN…………………………………………………………………………………………………………………6
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………………7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Petugas kesehatan gigi, dimana di dalamnya terdiri dari dokter gigi, dental
Therafis / terapis gigi, dan termasuk Dental Asisten / asisten dokter gigi, masing-
masing mempunyai peran yang sangat penting dalam pengelolaan, pengoperasian
dan pemeliharaan alat utama praktek kedokteran gigi, hal ini sangat diperlukan
karena pada penerapan tugas dan tangung jawab diklinik gigi, telah terbagi sesuai
dengan beban kerjanya masing masing. Dental asisten sebagai bagian dari
pelaksanaan praktek dokter gigi dituntut dapat menguasai beberapa ketrampilan
yang berkaitan dengan tugasnya sehingga dapat mendukung kelancaran praktek
yang akan dijalankan oleh dokter gigi selaku mitra kerja dan sekaligus pemakai
tenaga dental asisten. (Waryono., SAP)
Tenaga kesehatan gigi berisiko tinggi terpapar oleh mikroorganisme patogen
di lingkungan kerja seperti bakteri, virus dan jamur selama perawatan gigi.
Mikroorganisme tersebut bisa terdapat dalam darah dan cairan tubuh lainnya yang
dapat menyebar ketenaga kesehatan gigi. Tenaga kesehatan gigi meliputi dokter gigi,
ahli kesehatan gigi, asisten gigi, teknisi laboratorium dental, mahasiswa dan peserta
pelatihan, tenaga kontrak, dan orang lain yang tidak terlibat langsung dalam
perawatan pasien tetapi berpotensi terkena agen infeksi (misalnya bagian
administrasi praktek dokter gigi atau cleanning service di praktek dokter gigi).
Penyebaran agen infeksi di praktek dokter gigi dapat melalui pasien ke tenaga
kesehatan gigi, tenaga kesehatan gigi ke pasien, pasien ke pasien.(Devi Susanto)
Bila berbicara mengenai gigi,tentu tidak terlepas dari membicarakan jaringan
penyangga gigi ( jaringan periodontal). Jaringan ini yang menjadi tempat
tertanamnya gigi. Jaringan periodontal terdiri dari gusi,sementum, dan jaringan
pengikat tulang penyangga gigi (alveolar). Jaringan inilah yang mengikat
gigi,pembuluh darah dan persarafan menjadi satu kesatuan. Bila karang gigi tidak
dibersihkan maka kuman – kuman yang menempel dapat memicu dan menyebabkan
terjadinya infeksi pada daerah penyangga gigi. Penderita biasanya mengeluh gusinya
terasa gatal,mulut berbau tak sedap, gosok gigi sering berdarah, bahkan adakalanya
gigi itu dapat lepas dengan sendirinya dari jaringan penyangga gigi. (Nurinda Sari)
B. RUMUSAN MASALAH
1. Mencari tahu posisi pasien dalam melakukan preparasi dan restorasi ART/GI
2. Mencari tahu posisi operator dalam melakukan preparasi dan restorasi ART/GI
3. Mencari tahu posisi asisten dalam melakukan preparasi dan restorasi ART/GI
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui posisi pasien dalam melakukan preparasi dan restorasi ART/GI
2. Untuk mengetahui posisi operator dalam melakukan preparasi dan restorasi ART/GI
3. Untuk mengetahui posisi asisten dalam melakukan preparasi dan restorasi ART/GI
BAB II
PEMBAHASAN
Posisi Asisten
Posisi operator yang nyaman pada jam 10, asisten pada jam 3,
sedangkan meja instrument pada jam 2. Kepala pasien menoleh ke
kiri, jari telunjuk tangan kanan fixasi pada permukaan bukal Molar 1
Rahang Atas, kaca mulut posisi di dekat I1 atau I2 Rahang
Bawah. Bisa juga melakukan penambalan dengan posisi operator
di jam 11/12 dengan cara merangkul pasien/dibelakang pasien. Posisi
asisten dan meja instrumen menyesuaikan.
1.Prinsip ART
Menghilangkan karies hanya menggunakan instrumen genggam
Merestorasi kavitas dengan material yang melekat pada gigi Hingga saat ini
Glass Ionomer masih menjadi pilihan utama.
2.Indikasi ART
Karies pit dan fisure yang kecil - sedang Daerah tanpa listrik dan alat
bantu kedokteran gigi yang memadai Anak yang berasal dari keluarga tidak
mampu Perawatan di rumah untuk pasien kelainan mental, cacat fisik dan
lansia Daerah yang dapat dijangkau instrumen genggam
3.Kontraindikasi ART
Terdapat abses atau keluarnya pus dari gigi yang berlubang Kavitas
dengan kedalaman hampir mencapai pulpa atau dengan pulpa yang telah
terbuka Gigi yang berlubang pernah terasa sakit, sehingga diperkirakan pulpa
nya telah mengalami infeksi Akses kedalam kavitas tidak dapat dilakukan
dengan instrumen genggam Open akses tidak dapat dilakukan langsung dari
mesial/distal maupun dari oklusal (mis: karies proksimal)
Keuntungan ART
Menggunakan peralatan sederhana Ketidaknyamanan untuk pasien
minimal Rasa sakit sedikit Tidak memerlukan anastesi lokal Perawatan yang
mudah dan murah Prosedur minimal interfensi Mudah diperbaiki bila
diperlukan Keuntungan adhesi dari GIC Biokampatibilitas dan antikariogenik
Dapat digunakan pada operator yang kurang berpengalaman.
Kelemahan ART
Hanya bagus untuk restorasi one service
Kekuatan bahan GIC kurang
Pembuangan jaringan karies yang inadekua
Pencampuran GIC dengan tangan dapat merubah properties
Akses dan visibilitas yang buruk pada daerah posterior
Questionable infection control
Kelelahan tangan.
faktor utama yg mendukung keberhasilan ART
Preparasi Kavitas
1. Jaringan karies dibuang menggunakan ekscavator dengan gerakan seperti
menyendok
2. Apabila akses kedalam kavitas sempit, maka dapat dilebarkan dengan
menggunakan hatchet
3. Pengambilan jaringan karies hanya sampai dentin terinfeksi dan tidak
sensitive.
4. Apabila preparasi sudah selesai, kavitas dibersihkan dengan butiran kapas
basah.
1.Dissolusi (ion )
segera setelah pencampuran
Ion hidrogrn dari poliasam dan asam tartaric
melepaskan kation metal seperti Ca2+ an Al3+ dari permukaan powder
glass
1..Preparasi kelas I
Indikasi :
Pit fisure yang dalam
Gigi dalam tahap erupsi
2.Preparasi Kelas II
Indikasi :
Pada gigi yang yang ekspetasi penggunaannya tidak lebih dari 5 tahun,
seperti gigi susu pada anak atau gigi goyang pada lansia
Karies insipien pada proksimal gigi posterior
Pasien dengan resiko karies rendah
Kontraindikasi :
Bila kavitas dibawah marginal ridge
Tekanan besar pada daerah marginal ridge
Akses yang susah.
4. Preparasi kelas IV
Indikasi
Pasien resiko karies tinggi
Estetik tidak terlalu diperhatikan
Lesi pada permukaan akar.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jadi dalam klinik kedokteran gigi ada dua macam posisi bekerja: standing
dentristy dan sit down dentristy, kemudian kinerja dokter gigi dapat terkait dengan
gangguan moskoluskeletal apabila saat bekerja dokter gigi sering melakukan
pergerakan diluar zona netral mereka sehingga posisi tubuh tidak seimbang.
Pekerjaan dokter gigi yang menuntut ketelitian dan konsentrasi tinggi seringkali
membuat dokter gigi berlama-lama dalam suatu posisi. Ketika posisi kerja dan postur
dari dokter gigi tersebut tidak fleksibel atau tidak benar maka dapat meningkatkan
resiko terjadinya moskoluskeletal disorders.
Resiko terjadinya moskoluskeletal disorders dapat diminimalkan dengan
memaksimalkan efektifitas posisi operator, peralatan, pasien, dan asisten. Konsep
ergnomi diperkenalkan di kedokteran gigi dalam rangka untuk memperbaiki kondisi
kerja operator dan konsep kerja yang meliputi for handed dentristy dan posisi duduk
dari operator, pasien, serta asisten.
B. SARAN
Sebaiknya sebelum melakukan preparasi dan restorasi ART/GI ada baiknya
memperhatikan posisi asisten, operator, dan pasien agar posisi tersebut baik dan
nyaman supaya tidak terjadi kesalahan yang tidak di inginkan.
C. DAFTAR PUSTAKA
http://repositori.kemdikbud.go.id/13070/1/5.%20Modul%20Dental%20Asisten
%20E.pdf
Waryono.,SAP. 2016. Paket Keahlian Keperawatan Gigi. 23-09-2021.
https://docplayer.info/60499166-Bab-1-pendahuluan-1-1-latar-belakang.html?
_gl=1*1sev17s*_ga*eVk1Sm9KaEhKcWNES3R1NXVCRmJZMVpnWEVRekh5MF9Ka3
NBcFNLNm13YzBjNE9Pc21abDhCQ0hJcTY2MkJ3cA..
Devi Susanto. 2018.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.23-09-2021.
http://nurindahsariis.blogspot.com/2014/03/bahan-ajar-keperawatan-gigi-mengenai_11.html?
m=1
Nurinda Sari. 11-03-2014. Bahan Ajar Keperawatan Gigi Mengenai Karies Gigi dan Posisi
Pada Saat Melakukan Preparasi. 23-09-2021.
https://id.scribd.com/doc/216535892/Posisi-Dan-Zona-Kerja-Dokter-Gigi.
https://pdfcoffee.com/kelompok-1-dental-asisten-3-pdf-free.html Mirna
Adelia Frandalya , Posisi Kerja Sesuai Arah Jarum Jam. sep 24, 2021