Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

( SAP)
“CUCI TANGAN DAN GOSOK GIGI”

Disusun Oleh :

1. Arindy Galuh Meirawati (48901700009)


2. Denik Erlina (48901700017)
3. Diah Fitriningsih (48901700018)
4. Dyah Rokhayati (48901700019)
5. Ghanip Oky Septianto (48901700027)
6. Hanifah Dwi Apriyani (48901700018)
7. Hanif Teguh Yuwono (48901700029)
8. Ratih Gihidayah (48901700055)

PRODI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
TAHUN AJARAN 2018/2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

CUCI TANGAN DAN GOSOK GIGI

A. Pokok Bahasan : Penyuluhan cuci tangan dan gosok gigi


B. Sub Pokok Bahasan : Penyuluhan cuci tangan dan gosok gigi pada usia dini
C. Tempat :
D. Waktu : Menyesusaikan, selama 45 menit
E. Sasaran :
F. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan materi penyuluhan tentang cuci tangan dan gosok gigi yang
benar selama 45 menit, anak dapat mengetahui dan melaksanakan cuci tangan dan
gosok gigi yang benar.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan materi penyuluhan selama 1x diharapkan anak mampu :
a. Mengetahui cara tentang cuci tangan dan gosok gigi yang benar.
b. Anak dapat menjalankan dan mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari.
c. Anak dapat meninggalkan kebiasaan lama yang buruk tentang cuci tangan dan
gosok gigi yang salah.
G. Metode
a. Ceramah
b. Menyanyi Bersama
c. Memperagakan cara cuci tangan dan gosok gigi yang benar secara bersama-sama
d. Tanya Jawab

H. Media
a. LCD ( PPT dan Video)
b. Laptop
c. Phantom gigi dan sikat gigi
d. Sabun cuci untuk mencuci tangan (Handsrcub)
I. Setting
Peserta penyuluhan duduk berhadapan dengan penyuluh

Keterangan :

Penyuluh :

Moderator :

Fasilitator :

Peserta :

Observer :
J. Pengorganisasian

a. Moderator
- Denik Erlina
b. Penyuluh
- Ganip Oky Septianto
- Diah Fitriningsih
c. Fasilitator
- Arindy Galuh Meirawati
- Dyah Rokhayati
- Ratih Gihidayah
d. Observer
- Hanif Teguh Yuwono
- Hanifah Dwi Apriyani

Rincian Tugas

a. Moderator
Tugas moderator : Orang yang menjalankan jalannya penyuluhan
b. Penyuluh
Tugas Penyuluh : Orang yang menyampaikan materi penyuluhan
c. Fasilitator
Tugas Fasilitator : Orang yang mengkondisikan audien
d. Observer
Tugas Observer : Orang yang menilai jalannya acara
K. Strategi Pelaksanaan

No Keterangan Waktu Subjek Penyuluhan


1. 1. a. Persiapan 10 Menit Ruangan, alat-alat.
- Menyiapkan ruangan
- Menyiapakan alat
- Menyiapkan anak-anak
2. 2. b. Proses
- Membuka proses penyuluhan dengan 5 Menit Menjawab salam,
dengan mengucap kan salam, Memperkenalkan diri,
memperkenalkan diri, dan
menyampaikan kontrak waktu.
- Menjelaskan pada anak 25 Menit Memperhatikan
pengeritan,tujuan dan manfaat cara cuci
tangan dan gosok gigi yang benar.
- Mengajak anak mempraktekan 20 Menit Mempraktikan dengan
bersama - sama. tangan, dan alat peraga,

- Sesi tanya jawab. 5 Menit Bertanya ke audien


3. c. Penutup 5 Menit Memperhatikan dan
Menyimpulkan dan mengucapkan salam menjawab salam

L. Evaluasi
Peserta mampu:
1. Mengikuti kegiatan dan mempraktekan cara mencuci tangan dan gosok gigi.
2. Maju untuk belajar mempraktekan sendiri
3. Merasa senang,tenang dengan adanya penyuluhan.
M. Lampiran Materi
Materi Cuci Tangan

1. Definisi Cuci tangan


Mencuci tangan adalah membasahi tangan dengan air mengalir untuk
menghindari penyakit, agar kuman yang menempel pada tangan benar-benar hilang.

2. Kapan Cuci Tangan mencuci tangan

Menurut Handayani , dkk (2000) waktu pelaksanaan cuci tangan adalah


sebagai berikut :

1. Sebelum dan setelah makan


2. Setelah memegang hewan atau kotoran hewan
3. Setelah mengusap hidung, atau bersin di tangan.
4. Sebelum dan setelah mengiris sesuatu.
5. Sebelum dan setelah memegang orang sakit atau orang yang terluka.
6. Setelah menangani sampah.
7. Setelah menggunakan fasilitas umum (mis. toilet, warnet, wartel, dan lain
– lain).
8. Pulang bepergian dan setelah bermain.
9. Sesudah buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK).

3. Manfaat mencuci tangan adalah :

 Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan


 Mencegah penularan penyakit seperti diare, disentri, kolera, thypus,
kecacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pernafasan Akut, Flu burung
dll
 Tangan menjadi bersih dan penampilan lebih menarik
4. Cara Cuci Tangan Yang Baik dan Benar
1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air
yang mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak
tangan secara lembut

2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian

3. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih


4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan

5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian

6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan


GOSOK GIGI
(SIKAT GIGI)

A. Pengertian menggosok gigi


Menggosok gigi adalah membersihkan gigi dengan sikat gigi dan pasta gigi.

B. Pengertian Gigi Sehat

Gigi sehat yaitu gigi yang bersih tak ada plak apa lagi karang gigi, tak ada keluhan sakit

atau ngilu, dan tidak terdapat adanya tanda karies gigi.

C. Tujuan menggosok gigi


1. Gigi tampak bersih dan putih
2. Mencegah sakit gigi ( misalnya: caries gigi atau gigi berlubang)
3. Memberikan perasaan segar dalam mulut.
4. Mencegah bau nafas tidak sedap.

D. Akibat bila tidak menggosok gigi


1. Gigi menjadi kuning kecoklatan
2. Bau mulut bertambah
3. Sakit gigi

E. Waktu yang tepat untuk menggosok gigi


1. Minimal kita menggosok/menyikat gigi dua kali dalam sehari yaitu pagi setelah
sarapan dan kedua menjelang tidur
2. Yang paling ideal sebaiknya menyikat gigi setelah makan dan menjelang tidur
3. Apabila kita tidak mampu menggosok gigi setelah makan, dianjurkan untuk kumur-
kumur dengan air yang bersih untuk mengurangi sisa-sisa makanan yang masih
menempel di gigi.
F. Cara Menggosok Gigi Yang Benar
1. Sikat gigi dan gusi dengan posisi kepala sikat membentuk sudut 45 derajat di daerah
perbatasan antara gigi dengan gusi
2. Gerakan sikat dengan lembut dan memutar. Sikat bangian luar permukaan setiap
gigi atas dan bawah dengan posisi 45 derajat berlawanan dengan garis gusi agar sisa
makanan yang mungkin masih menyelip dapat dibersihkan.
3. Bersihkan permukaan kunyah gigi pada lengkung gigi sebelah kanan dan kiri dengan
gerakan maju mundur, atau mungkin boleh juga dengan sedikit diputar sebanyak 10-
20 kali gosokan juga. Lakukan pada rahang atas terlebih dulu lalu dilanjutkan
dengan rahang bawah. Bulu sikat gigi diletakkan tegak lurus menghadap permukaan
kunyah gigi.
4. Gunakan hanya ujung bulu sikat gigi untuk membersihkan gigi dengan tekanan
ringan sehingga bulu sikat tidak membengkok. Biarkan bulu sikat membersihkan
cela-cela gigi. Rubah posisi sikat sesering mungkin.
5. Bersihkan permukaan dalam gigi yang menghadap ke lidah dan langit-langit dengan
menggunakan teknik modifikasi bass untuk lengkung gigi sebelah kanan dan kiri.
Untuk lengkung gigi bangian depan dapat anda bersihkan dengan cara memegang
sikat gigi secara vertical menghadap ke depan. Lalu gunakan ujung sikat dengan
gerakan menarik dari gusi kearah mahkota gigi. Lakukan pada rahang atas terlebih
dulu dan dilanjutkan dengan rahang bawah.
6. Sikat lidah untuk menyingkirkan bakteri dan agar nafas lebih segar
7. Pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut karena yang keras dapat membuat
gusi terluka dan menimbulkan abrasi pada gigi, yaitu penipisan struktur gigi
terutama di sekitar garis gusi. Abrasi dapat membuat bakteri dan asam
menghabiskan gigi karena lapisan keras pelindung enamel gigi telah terkikis.
8. Ganti sikat gigi jika bulu sikat sudah rusak dan simpan di tempat yang kering
sehingga dapat mongering setelah dipakai.
9. Jangan pernah meminjamkan sikat gigi anda kepada orang lain karena sikat gigi
mengandung bakteri yang dapat berpindah dari orang yang satu ke yang lain meski
sikat sudah dibersihkan.
N. Daftar Pustaka

Brunner & Suddarth. (2002). Keperawatan Medikal Bedah.EGC : Jakarta

JNPK_KR. (2004). Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan


Dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo.

M, Suproharta, Wahyu J.K. Wlewik S. (2000). KapitaSelektaKedokteran, ED : 3 jilid :


1. Jakarta : Media Aesculapius FKUI.
Tarwoto & Wartonah. (2000). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan :
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai