Anda di halaman 1dari 4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PRAKTEK DOKTER GIGI MANDIRI

drg. Susan Yulandari

1. Alur Pelayanan Poli Gigi


1. Pasien datang dan mendaftar di bagian pendafataran
2. Dokter gigi yang selanjutnya akan disebut sebagai Petugas, menerima rekam medik pasien dari
bagian pendaftaran
3. Petugas memanggil pasien sesuai urutan
4. Petugas mencocokan identitas pasien dengan rekam medik, apabila tidak cocok, petugas
mengkonfirmasikan ke loket pendaftaran
5. Petugas mempersilahkan pasien duduk di dental chair
6. Petugas melakukan anamnesa dengan menanyakan keluhan utama pasien, penyakit penyerta
7. Petugas mempersiapkan alat diagnostik, melakukan pemeriksaan sesuai dengan keluhan pasien
8. Petugas menegakan diagnosa berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan
9. Apabila dibutuhkan pemeriksaan penunjang, petugas membuat rujukan ke laboratorium
10. Apabila ditemukan pasien dengan riwayat hypertensi, Diabetes, penyakit jantung dan Penyakit
sistemik lainnya petugas merujuk pasien ke dokter umum
11. Apabila hasil diagnosa tidak memerlukan tindakan, petugas menulis resep sesuai hasil diagnosa
12. Petugas mempersilahkan pasien untuk membeli obat di apotek
13. Apabila hasil diagnosa pasien perlu di rujuk, petugas membuat rujukan eksternal dan
menyerahkan kepasien
14. Apabila hasil diagnosa pasien memerlukan tindakan, petugas menjelaskan maksud dan tujuan
tindakan
15. Petugas mengisi blanko inform concent dan mempersilahkan pasien/ keluarga untuk
menandatangani
16. Petugas mempersiapkan alat dan bahan sesuai jenis tindakan
17. Petugas memakai APD
18. Petugas melakukan tindakan
19. Petugas menulis resep
20. Petugas mempersilahkan pasien membeli obat di apotek
21. Petugas membereskan alat dan bahan yang dipakai
22. Petugas mencuci alat dengan air bersih
23. Petugas mencatat hasil anamnesa, pemeriksaan, diagnosa, tindakan dan terapi pada rekam medik
pasien
24. Petugas mencatat identitas psn, diagnosa dan tindakan pada buku register rawat jalan.
25. Petugas memeriksaan kelengkapan pengisian rekam medik
26. Petugas mengembalikan rekam medik ke loket pendaftaran

2. Anastesi Infiltrasi

1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut


2. Petugas mempersilahkan pasien duduk di dental chair
3. petugas melakukan anamenesa dengan menanyakan keluhan pasien
4. Petugas menanyakan riwayat sakit terdahulu.
5. Petugas menyiapkan alat diagnostic berupa kaca mulut, sonde , pinset dan Eksavator
6. Petugas memeriksa pasien
7. petugas mengukur tekanan darah pasien
8. Petugas Mempersiapkan obat anastesi dan jarum suntik
9. Petugas mencuci tangan
10. Mempersiapkan sarana pelindung diri, yaitu masker dan sarung tangan
11. petugas mengenakan alat pelindung diri
12. petugas mengambil jarum suntik dan membukanya
13. petugas mengambil obat anastesi
14. petugas membuka ampul obat anastesi
15. petugas menyedot obat anastesi.
16. Petugas mengulas Muccobucal fold dengan desinfektan povidone iodida 2%
17. Petugas memasukkan jarum dengan sudut 45° pada Muccobucal fold atau 1 – 1 ½ cm dari leher
gigi bevel jarum menghadap tulang sampai menyentuh tulang
18. Petugas menarik jarum 1 – 2 mm, kemudian mensejajarkan jarum, sampai menyentuh tulang
dekat regio periapikal gigi yang bersangkutan
19. Petugas mengaspirasi dan mengeluarkan anestetikum 1 – 1,5 cc perlahan-lahan
20. Petugas menarik jarum keluar jaringan
21. Untuk menganestesi daerah palatinal, petugas menginsersikan jarum pada mukosa palatinal ± ⅓
dari jarak pinggiran gusi gigi yang akan dicabut
22. Petugas mengaspirasi
23. Petugas mengeluarkan anestetikum 0,5 cc perlahan-lahan
24. Petugas mengeluarkan jarum
25. Petugas menutup jarum
26. Petugas memasukan jarum ke safety box
27. Petugas mempersilahkan pasien menunggu beberapa saat

3. Pencabutan gigi tetap


1. Petugas menyiapkan surat pernyataan persetujuan/ Informed Consent untuk diisi dan
ditandatangani pasien
2. petugas menyiapkan alat dan bahan :
a. kapas
b.povidon iodine 10%
c. larutan anestetikum
d.jarum suntik
e. bein
f. tang pencabutan
3. Petugas memposisikan pasien senyaman mungkin pada kursi gigi
4. petugas mendesinfeksi sekitar gigi yang akan dicabut sampai area yang akan disuntikkan dengan
povidon iodine 10%
5. petugas melakukan anestesi dengan teknik anestesi yang sesuai dengan indikasi tindakan medis
yang tepat
a. pencabutan gigi atas : anestesi infiltrasi
b.pencabutan gigi bawah : anestesi blok dan infiltrasi
6. petugas melakukan tes efek anestesi
7. petugas melakukan sondasi di sekeliling cervik gigi
8. petugas memisahkan gigi dari gusi dengan bein
9. petugas melakukan pencabutan gigi dengan tang pencabutan yang sesuai dengan gigi yang akan
dicabut
10.petugas melakukan gerakan luksasi sambil ditarik ke arah bukal/ labial sampai gigi keluar dari
soketnya
11.petugas membersihkan area sekitar gigi yang dicabut dari ekses-ekses yang tertinggal (pecahan
gigi dan tulang alveolus, sisa karang gigi)
12.petugas membersihkan tampon dengan povidon iodine 10% pada daerah bekas pencabutan gigi
13.petugas memberikan obat anti perdarahan secara topikal dan atau sistemik jika terjadi perdarahan
sesuai indikasi
14.petugas memberikan instruksi setelah pencabutan kepada pasien
a. tampon digigit selama 30 menit
b.jangan sering kumur-kumur
c. jangan makan dan minum panas dulu selama 1x24 jam
d.jangan merokok dulu sampai darah pada daerah bekas pencabutan berhenti
e. bekas pencabutan jangan dikorek-korek, disedot-sedot atau dipegang-pegang sama tangan
f. bekas pencabutan jangan dipakai untuk menguyah selama 3x24 jam atau sesuai kondisi
g.minum obat sesuai aturan
h.bila terjadi perdarahan dalam 1x24 jam diberikan kompres dingin
i. bila ada keluhan segera kembali kontrol
petugas memberikan resep obat sesuai indikasi
4. Pencabutan gigi susu
1. Petugas menyiapkan alat dan bahan :
a. kapas
b. povidon iodine 10%
c. larutan anestetikum (chlor ethyl, pehacaine) dan atau jarum suntik
d. tang pencabutan gigi susu
2. Petugas memposisikan pasien senyaman mungkin pada kursi gigi
3. petugas mendesinfeksi sekitar gigi yang akan dicabut dengan povidon iodine 10%, bila sebelum
pencabutan dilakukan anestesi infiltrasi
4. petugas melakukan anestesi dengan teknik anestesi yang sesuai dengan indikasi tindakan medis
yang tepat
a. gigi tidak goyah : anestesi infiltrasi
b. gigi goyah : anestesi topikal
5. petugas melakukan tes efek anestesi, bila diperluan
6. petugas melakukan sondasi di sekeliling cervik gigi, bila diperlukan
7. petugas melakukan pencabutan gigi dengan tang pencabutan yang sesuai dengan gigi yang akan
dicabut
8. petugas memberikan tampon dengan povidon iodine 10% pada daerah bekas pencabutan gigi
9. petugas memberikan instruksi pasca pencabutan gigi
a. tampon digigit selama 15 menit
b. jangan sering kumur-kumur
c. bekas pencabutan jangan dikorek-korek, disedot-sedot atau dipegang-pegang dengan tangan
d. kompres dingin menggunakan es
e. bila ada keluhan segera kembali kontrol

5. Penambalan Resin Komposit

1. petugas menyiapkan alat dan bahan :


a. diagnostik set
b. light cure
c. Round bur dan bur metal sesuai jenisnya
d. white stone
e. rubber cup
f. plastis instrumen
g. stopper
h. microbrush
i. disposible saliva ejector
j. etsa
k. bonding
l. pasta resin komposit
m. CaOH2 + SIK (bila diperlukan)
n. celuloid strip
o. articulating paper
p. cotton roll
q. cotton pellet
2. Petugas membersihkan gigi dengan brush untuk menghilangkan noda/ plak di permukaan gigi
3. petugas mempreparasi sesuai dengan klasifikasi kavitas untuk line angle dan point angle dibuat
bulat
4. petugas mengisolasi dengan cotton roll
5. petugas memilih warna sesuai dengan gigi, warna gigi tidak monochromic. Warna gigi dapat
dibedakan berdasarkan pada letak dengan karakteristik warna yang berbeda-beda
6. petugas melapisi dasar kavitas dengan kalsium hidroksid (CaOH2), kemudian dilapisi dengan
semen ionomer kaca (sandwich) bila kavitas terlalu dalam
7. petugas mengaplikasikan etsa pada email dan dentin, pada kavitas tunggu 15 detik kemudian
dicuci dengan air selama kurang lebih 10 detik, setelah itu air dalam kavitas dibersihkan dengan
butiran kapas lembab dan meninggalkan kavitas yang lembab
8. petugas mengaplikasikan bahan bonding 2 – 3 kali olesan, pada permukaan email dan dentin yang
sudah di etsa selama 15 detik, semprot angin secara ringan kurang lebih 5 detik untuk
menguapkan pelarut bonding kemudian di sinar kurang lebih 10 detik
9. petugas mengaplikasikan bahan resin komposit lapis demi lapis kemudian disinar selama 30 detik
10. petugas melakukan finishing dengan diamond bur halus untuk membentuk kontour, dan
penyesuaian dengan articulating paper
11. petugas memolish dengan white stone/ rubber point

6. Penambalan Glass Ionomer


1. petugas menyiapkan alat dan bahan :
a. mixing pad/ glass slab
b. spatula plastik
c. plastis instrumen
d. cotton pellet
e. cotton roll
f. glass ionomer cement
g. cocoa butter
h. mata bur yang sesuai
i. articulating paper
2. Petugas menyiapkan kavitas yang akan dilakukan penumpatan dari jaringan karies
3. petugas mengisolasi gigi yang akan ditumpat dengan cotton roll
4. petugas mengeringkan kavitas dengan cotton pelet
5. petugas membuat perbandingan standar powder dan liquid adalah 3.6/ 1.0 g. konsistensi ini
diperoleh dengan satu takaran sendok powder dan satu tetes liquid
6. petugas mengambil powder, kocok botol powder agar diperoleh konsistensi powder yang
homogen kemudian ketuk dan buka tutup powder, isi sendok takaran powder sepenuh-
penuhnya dan ratakan powder pada pembatas ditengah yang ada pada botol powder dan
letakkan diatas mixing pad
7. petugas mengambil liquid, letakkan botol pada posisi horizontal dan pertahankan posisi ini
sehingga gelembung keluar dari ujung botol liquid, kemudian putar botol pada posisi vertikal,
pegang ujung botol sekitar 5 cm diatas mixing pad, stabilkan posisi tangan dan tekan tombol
secara pelan-pelan
8. petugas melakukan pengadukan, gunakan spatula plastik, bagi powder menjadi 2 bagian yang
sama dan aduk bagian pertama dengan seluruh liquid yang ada selama 10 detik, tambahkan
bagian kedua powder dan aduk selama 15 – 20 detik untuk mendapatkan campuran yang
homogen (total waktu pengadukan tidak boleh lebih dari 30 detik)
9. petugas memasukkan hasil adukan kedalam kavitas menggunakan plastis instrumen dan
padatkan dengan tekanan untuk memastikan tidak ada gelembung udara yang terjebak,
tambahkan sisa bahan diatas permukaan oklusal dan tutup semua pinggiran fissure dari kavitas,
pastikan untuk menyelesaikan prosedur ini selagi bahan masih mengkilap.
10.petugas menutup seluruh permukaan dari tumpatan dengan cocoa butter menggunakan cotton
pelet, biarkan mengering untuk mendapatkan lapisan pelindung
11. petugas melakukan trimming untuk membebaskan oklusi jika bahan tumpatan ketinggian
dengan menggunakan articulating papper
petugas mengaplikasikan lagi dengan cocoa butter jika dilakukan trimming

Anda mungkin juga menyukai