Anda di halaman 1dari 5

TRYOUT OSCE UNEJ 2018 JANUARI

1. PERIO
(sumber : Carranza ed. 12)

Pasien memiliki kebiasaan bruxism dan gigi 34 dan 35 resesi dan sensitif.
a. Diagnosa kasus
Hypersensitivitas dentin pada gigi 34 dan 35
b. Rencana perawatan
Dilakukan “Dentin Desensitizing” dan peresepan mouth guard
Akar gigi yang hipersensitif dapat terjadi oleh karena akar gigi yang
terbuka oleh karena resesi gingiva yang terjadi akibat dari resesi
gingiva dan pembentukan poket, bisa juga terjadi setelah perawatan
scaling dan root planning serta perawatan bedah periodontal.
Sensitifitas gigi ditandai dengan adanya rasa nyeri, akan terjadi apabila
terjadi induksi suhu panas atau dingin, asam, kontak dengan sikat gigi
atau dengan instrumen dental. Perawatan yg dapat dilakukan adalah
dengan melapisi permukaan dentin dengan bahan desensitisasi untuk
menutup tubuli dentin.
c. Tahapan perawatan hipersensitif dentin

- Informasikan perawatan yang akan dilakukan pada pasien. Yang


harus disampikan kepada pasien sebelum perawatan dentin
hipersensitif :

1. Hipersensitifitas dentin terjadi sebagai akibat adanya dentin


yang terbuka
2. Keadaaan ini akan menghilang dengan sendirinya setelah
beberapa minggu
3. Kontrol plak merupakan faktor penting untuk mengurangi
hipersensitifitas dentin
4. Bahan desensitisasi tidak dengan segera mengurangi nyeri
dan harus digunakan secara berulang-ulang

- APD (cuci tangan, masker, hand scoon)


- Siapkan alat dan bahan. 1. Persiapan alat (alat dasar, low speed
contra angle, brush, pumis, povidone iodine 10%, desensitizing
agent gluma®, micro brush, cotton pellet dan cotton roll steril) dan
penderita
TRYOUT OSCE UNEJ 2018 JANUARI

- Asepsis daerah kerja menggunakan povidone iodine 10%


- Melakukan pemulasan permukaan akar gigi yang terbuka
menggunakan pumice dan kryet
- Keringkan menggunakan air syringe atau cotton pellet
- Isolasi daerah kerja menggunakan rubber dam atau cotton roll
- Aplikasi bahan desensitisasi menggunakan micro brush (secara
horizontal) pada permukaan akar gigi yang terbuka, tunggu hingga
mengering. 3-5 menit.
d. Instruksi pasien
- Instruksikan pasien untuk tidak makan dan minum selama 1 jam
- Kontrol 7 hari kemudianuntuk evaluasi dan mengulang treatment.
- Pasien diinstruksikan untuk menggunakan mouth guard setiap
tidur.
- Menjaga OH

2. ORTHO

(sumber: drg Wayan UGM)

Indeks tipe muka

- Alat : spreading caliper


- Cara : pasien diinstruksikan untuk duduk tegap. Pandangan
mengarah ke depan. Operator berada di depan dan di belakang
pasien untuk melakukan pengukuran. Dengan meletakkan kedua
ujung spreading kaliper pada titik yang akan dilakukan
pengukuran. N dan Gn untuk mengukur tinggi muka. Dan letakkan
dpada kedua zygomatik untuk mengukur lebar muka.kemudian
catat hasil pengukuran dan hitung menggunakan rumus dibawah
ini.
TRYOUT OSCE UNEJ 2018 JANUARI

3. BM
Abses subkutan ok GP gigi 47

- Insisi drainase adalah tindakan untuk membuat jalan keluar atau


1. Pengertian drainase bagi nanah dan debris nekrotik yang terakumulasi.

- untuk menghilangkan penyebab infeksi.


- tindakan untuk membuat jalan keluar atau drainase bagi nanah
dan debris nekrotik yang terakumulasi.
2. Tujuan - mencegah komplikasi yang lebih berat berupa selulitis (ludwig’s
angina), trombosis sinus kavernosus, dan penyebaran infeksi ke
daerah mediastinum

- Berdasarkan diskusi dengan drg Eddy sp. Bm


- Text book Oral Surgery - fragiskos
3. Referensi - Dan jurnal “Abses dentogen Subkutan” Dentofasial, Vol.8, No.2,
Oktober 2009:69-73

4.1 Persiapan alat


1. 1 set alat dasar
2. 1 neir bekken
3. Kassa steril
4. Hansdcoon, masker
5. Spuit berisi Saline
4. Alat dan 6. Spuit berisi Povidone iodine
bahan 7. Spuit 3 cc dan anestetikum (Lidokain/pehacain)
8. Rubber Drain
9. Tampon
10. Scalpel and blade no 11
11. Alat suturing
12. Plester putih
TRYOUT OSCE UNEJ 2018 JANUARI

5.1 Persiapan Pasien


Sapa dengan salam dan senyum kemudian pasien diberi penjelasan
tentang prosedur yang akan dilakukan
5.2 Pelaksanaan
1. Jelaskan prosedur tindakan pada pasien
2. Cuci tangan dan pakai masker handscoon
3. Asepsis dengan povidone iodine baik daeah pembengkakan dan
sekitar pembengkakan.
4. Lakukan anastesi local
5. Ganti handscoon steril
6. Lakukan insisi di tempat fluktuasi yang maksimal irisan sampai
fascia. Pada titik terendah dari pembengkakan. Lakukan dengan hati
hati. Sehingga tidak ada saraf atau pembuluh darah yang terluka.
Garis incisi horizontal .
7. Buka abses dengan memasukkan hemostat dalam keadaan ujung
tertutup. Kemudian buka beak secara horizontal. Untuk membuka
jalan untuk draniase pus. Letakkan neirbekken di bawah aliran pus
untuk menampung pus yang keluar.
8. Keluarkan semua eksudat dengan cara massage seluruh daerah
sekitar fluktuasi. Hingga kosong tanpa abses.
5. Prosedur / 9. Masukkan drain. (lebar ± 1cm, panjang menyesuaikan kedalaman
Langkah -
rongga) yang telah mengandung betadine kedalam rongga abses
Langkah
10. Drain tidak boleh dimasukkan terlalu padat, kemudian disisakan
sepanjang ± 5cm untuk mempermudah pengangkatan
11. Lakukan suturing untuk menstabilkan drain.
12. Instruksi kontrol (di fragiskos 2-3 hari, ) (di jurnal setiap 24 jam
rubber drain diganti, sampe hari ke 6 post insisi).
13. Lapisi tampon agar cairan eksudat dapat diserap dengan maksimal
14. Tutup luka insisi kassa dan plester putih
15. Lepas handscoon dan cuci tangan
16. Medikasi dari jurnal : Metronidazole tab 500 mg 2x1 selama 5hari,
Cefadroxyl kapsul 500 mg 2x1 selama 5 hari, dan Mefinal tab 500
mg 2x1 selama 5 hari.
17. Kie : - diet lunak, diet tktp , kontrol setiap hari hingga hari ke 6.,
kompres hangat 4 hari setelah insisi, minum obat secara teratur.
Antibiotik minum hingga habis, mefinal diminum hanya saat terasa
nyeri, jika perdrahan berlanjut dan terdapat keluhan lainnya,
hubungi dokter.
TRYOUT OSCE UNEJ 2018 JANUARI

4. KONSER
(Sumber : MKGK. Desember 2015; 1(2): 140-146 e-ISSN: 2460-0059, UGM )
Gigi 12 karies media pada hampir seluruh permukaan , belum pernah
sakit, tes perkusi negatif, tes vitalitas positif. Dokter gigi menyarankan
pembuatan restorasi berbahan PFM.
a. Diagnosa
Pulpitis reversibel disertai karies media pada gigi 12
b. Restorasi tetap yang dipilih
Mahkota Jaket berbahan PFM pada gigi 12.
c. Tahapan restorasi
Preparasi
Preparasi mahkota gigi 12. Untuk pembuatan mahkota penuh PFM
diawali dengan preparasi bagian labial menggunakan round end
tapered fissure diamond bur dengan kedalaman ± 1 mm. Preparasi
bagian aproksimal masih menggunakan round end tapered fissure
diamond bur dengan pengurangan sebanyak 1 mm - 1,5 mm dan
membentuk sudut 6o ke arah incisal. Preparasi bagian palatal di
bawah cingulum menggunakan round edge wheel diamond bur
kemudian daerah cingulum ke arah servikal (permukaan palatal aksial)
menggunakan round end tapered fissure bur, bentuk akhiran servikal
berupa chamfer. Seluruh bagian yang tajam, runcing, tidak rata dan
undercut-undercut dihilangkan.Preparasi diakhiri dengan finishing bur
sehingga didapatkan hasil preparasi tonggak yang ideal.
Pencetakan
Pencetakan dilakukan dengan double impression. Pemilihan warna
untuk restorasi mahkota penuh poselen fusi metal menggunakan Vita
Lumin shade guide, didapatkan warna A3, kemudian dikirim ke
laboratorium teknik gigi untuk dibuatkan restorasi mahkota penuh
PFM dengan instruksi margin end porcelain dan warna A3. Kemudian
dilakukan pemasangan mahkota sementara dengan bahan sementasi
semen seng fosfat.

Anda mungkin juga menyukai