3
Terjadi Tumor
infeksi terasa
sekunder sakit
4
Ameloblastoma
Unikistik
Endah Ayu Lestari
160110160046
“ Definisi
Adalah tumor jinak yang menunjukkan
gambaran / mempunyai kavitas yang besar
dengan proliferasi sel ameloblastik (luminal,
intraluminal, atau mural).
▪ Luminal Ameloblastoma
▪ Intraluminal Ameloblastoma
▪ Mural Ameloblastoma
6
Gejala Klinis
▪ Prevalensi : 13%
▪ Bersifat kurang agresif dan rendah tingkat rekurensi nya
( kecuali: mural)
▪ 50% :terjadi pada usia 20-30 tahun
▪ Tidak predileksi dengan jenis kelamin.
▪ 10-15 % kasus: berhubungan dengan gigi yang tidak erupsi
▪ 90% kasus: mandibula posterior (region parasimfisis dan
anterior maksila).
▪ Lesi tumbuh asimptomatik, menimbulkan pembengkakan pada
rahang. 7
Gambaran Radiografi
Sebagai lesi radiolusen unilokular berbatas tegas disekeliling corona gigi yang
tidak erupsi.
▫ Dapat mengerosi korteks dengan perluasan ke mukosa oral disekitarnya.
▫ Erosi akar didekatnya (khas dan indikasi keganasan tumor).
Rongga kista yang besar dan tunggal.
8
Gambaran Radiografi
9
Gambaran Radiografi
10
Gambaran Radiografi
11
OUR PROCESS IS EASY
Odontogenik Keratokista
Kista Dentigerous
(OKC
Catenin.
Perawatan
▪ Kuretase
▪ Osteotomi periferal
13
Desmoplastic
Ameloblastoma
MELISSA AFIFAH
160110160059
• Jarang •Terhitung sekitar
4% - 13% dari
ditemui ameloblastoma
•- Pembengkakan
tanpa rasa sakit.
•- Ekspansi tulang
•- Resorpsi dan
Perpindahan gigi
A. Lesi menunjukkan gambaran
‘honeycomb appearance’
dengan perpindahan gigi
B. Radiografi menunjukkan
gambaran radiolusen unilokuler
dengan perpindahan gigi di
mandibula
21
Indikasi
Endodontic
CBCT
Orthodontics
Dental
&
traumatology
Periodontics
Odontogenic
sinus
diseases
22
Kontraindikasi
23
DIFFERENTIAL
DIAGNOSIS OF
AMELOBLASTOM
A
Mayang Nadhira Hasna
160110160050
DENTIGEROUS CYST
Ameloblastoma
Unicystic Ameloblastoma
ODONTOGENIC KERATOCYST
Odontogenik Keratocyst
EXTRAOSSEOUS
(PERIPHERAL)
AMELOBLASTOMA
Kintan Nurpratiwi Gumilar
160110160048
■ Ameloblastoma perifer atau ameloblastoma extraosseous= ameloblastoma dengan
pertumbuhan eksofitik (lesi superfisial) yang terlokalisasi ke jaringan lunak, menutupi
daerah penyangga gigi pada rahang.
■ Jenis ameloblastoma ini termasuk ke tumor jinak, dan jarang terjadi.
■ Tidak ada keterlibatan keterlibatan tulang, tetapi menunjukkan adanya erosi tulang yang
dangkal yang dapat dideteksi saat operasi.
■ Usia rata-rata keseluruhan : 52,1 tahun. Laki-laki (52,9 tahun), perempuan (50,6 tahun).
■ Terjadi pada usia yang jauh lebih tinggi daripada ameloblastoma intraosseous yaitu 37,4
tahun.
■ Rasio kejadian pada pria dan wanita adalah 1,9:1.
■ Rasio lokasi kejadian pada maksila atau mandibula 1:2,6
■ Biasanya terjadi pada gingiva, mukosa bukal atau dasar mulut. Dari semua catatan kasus,
32% melaporkan paling banyak menyerang premolar mandibula.
■ Etiologi: sisa-sisa epitel ekstraosseus dari lamina gigi, sisa-sisa lamina
vestibular, sel-sel pluripoten di lapisan basal epitel mukosa dan
pluripoten sel-sel dari kelenjar ludah minor.
■ Gejala klinis:
- muncul tanpa rasa sakit
- pertumbuhannya lambat
- rekurensi jarang terjadi setelah eksisi
- permukaan yang halus atau tampak granular (akibat proses pengunyahan
sehingga tampak ulserasi atau keratotik)
■ Secara histologis, terdiri dari epitel ameloblastik yang berkembang
mendasari epitel mukosa.
Pengerasan
Pengerasan Sel
Sel tumor
tumor ++
++
Etiologi Tulang
Tulang +
+ warna
warna dan
dan meresorpsi
meresorpsi
mukosa normal
mukosa normal tulang
tulang
Meluas
Meluas ke
ke Meluas
Meluas ke
ke BENJOLA
intraoral
intraoral >> Gigi
>> Gigi Bukal/lingual
Bukal/lingual N konsistensi
konsistensi
tanggal.
tanggal. mandibula
mandibula lunak
lunak
APAKAH ADA HUBUNGAN
ANTARA ORAL HYGIENE BURUK
DENGAN AMELOBLASTOMA
Gambaran radiologis:
Massa radioopak dengan
batas radiolusen yang
menempel pada ujung
akar.
40
41
FIBROOSSEOUS
ODONTOGENIC LESIONS
CEMENTO-OSSIFYING FIBROMA
✘ Neoplasma jinak yang jarang Akar gigi yang terlibat dapat
terjadi menyatu dengan lesi ataupun
✘ Perkembangan lesi lambat berpindah.
✘ Adanya pembengkakan pada enukleasi
area premolar dan molar
mandibula
✘ Tidak menimbulkan rasa sakit
Gambaran Radiologis
✘ Sering terdiagnosa pada
wanita berusia 20-40 tahun Adanya lesi radioopak dengan batas
radiolusen yang jelas dan dikelilingi
oleh zona kortikasi.
43
“
44
CEMENTO-OSSEOUS DYSPLASIAS
✘ Gangguan pertumbuhan non-neoplastik dan remodeling tulang serta sementum.
✘ Penyakit fibro-osseous paling umum pada rahang dan cukup umum untuk dilihat dari
waktu ke waktu dalam praktek kedokteran gigi umum.
✘ Semua jenis memiliki kecenderungan kuat untuk perempuan, terhitung lebih dari 90%
kasus, terutama yang keturunan Afrika. Pasien cenderung terlihat antara 30 dan 50
tahun, tetapi mungkin setelah bertahun-tahun penyakit tanpa gejala.
45
Periapical cemental dysplasia
✘ Terjadi ada area
Selama periode tahun, lesi yang terpisah membesar, dapat melebur
periapikal, gigi dan berkembang menjadi kalsifikasi internal.
insisiv RB Mineralisasi dimulai secara terpusat dan memberikan setiap lesi
penampilan seperti target secara radiografi.
✘ Asimptomatik
Akhirnya lesi berhenti membesar, jarang melebihi 8-10 mm, dan
menjadi radiopak yang padat.
tahap perkembangan dapat dilihat pada waktu yang Semuasama pada
lesi yang berbeda pada pasien yang sama. Seluruh gigi tetap vital.
46
47
Florid cemento-osseous dysplasia
✘ Gigi yang terlibat lebih dari 1
kuadran
✘ Gigi pada RB lebih sering terkena
✘ paling sklerotik dan sangat rentan
terinfeksi setelah ekstraksi.
✘ Beberapa pasien juga mengalami
solitary bone cyst dalam
hubungannya dengan lesi ini.
48
Perawatan
Ameloblastoma
Revi Sarah Fadhilah
160110160055
Tindakan bedah
Ameloblastoma
Tindakan Bedah
Ameloblastoma
Konservatif
Radikal (Reseksi)
(Enukleasi & Kuretase)
50
Pertimbangan
51
Reseksi merupakan pengangkatan jaringan
lunak dan jaringan keras yang mengakibatkan
kerusakan yang cukup besar.
52
Teknik Reseksi
1. Prosedur ini dilakukan dengan anastesi umum.
2. Akses untuk melakukan operasi dapat dilakukan
melalui intraoral atau kombinasi intraoral-ekstraoral.
3. Jaringan lunak dan tulang yang terlibat diangkat,
melibatkan 0,5 – 1 cm jaringan yang sehat.
4. Gigi yang terlibat juga diangkat secara bersamaan.
5. Lakukan penghentian pendarahan dan penyusunan
otot-otot mastikasi, setelah itu persiapkan untuk
rekonstruksi daerah mandibula yang telah dioperasi.
6. Rekonstruksi dengan plat atau kombinasi plat dengan
bone graft
53
54
55
Benign epithelial and
mesenchymal tumor
Nurul Alisya Saufika
160110160060
Ameloblastic Fibroma
• Kasus langka, sering terjadi pada anak-anak dan bisa sangat destruktif dalam masa
pertumbuhan tulang wajah
• Usia 7-20 tahun
• Biasanya di posterior mandibula
• Lesi padat
• Multilocular/unilocular, dapat menyebar ke rahang secara perlahan dapat membuat
perpindahan pada gigi bahkan menghambat erupsi gigi
• Penanganannya dengan eksisi
Gambaran histologi