Anda di halaman 1dari 6

Endodontik

Created @July 5, 2022 11:09 PM

Tags

TAHAPAN OPEN AKSES

1. Pain Control → dengan anestesi lokal

Komposisi → terdiri dari garam lidokain hidroklorida, epinefrin sebagai


vasokonstriktor, natrium bisulfat sebagai preservatif untuk vasokonstriktor,
natrium klorida sebagai larutan isotonik dan methyl parabensebagai preservatif.

Untuk meningkatkan kualitas penanganan nyeri dan penurunan potensi


toksisitas anestesi lokal digunakan vasokonstriktor

Penambahanvasokonstriktor dapat memberikan keadaan teranestesi yang


lama dan dalam. Selain itu dapat memfasilitasi hemostatis yang baik selama
dan sesudah perawatan.

Fungsi vasokonstriktor yang ditambahkan ke dalam anestetik lokal yaitu


menyebabkan konstriksi pembuluh darah dan menurunkan aliran darah ke area
yang diinjeksikan, absorpsi anestetik lokal diperlambat dan sedikit di dalam
darah, tingkat darah yang lebih rendah akan menurunkan resiko over dosis,
konsentrasi anestetik lokal yang tinggi akan meningkatkan durasi kerja, dan
mengurangi terjadinya pendarahan.

Vasokonstriktor yang biasa digunakan yaitu epinefrin, noreepinephrin, dan


levonordetrin

mekanisme aksi anestesi → memblok konduksi saraf denganmenurunkan


permeabilitas serabut saraf terhadap ion natrium(Na+) sehingga tidak mengalir
di dalam saraf. Anestetik lokal akan berinterferensi dengan natriumdan
menghambat penghantaran impuls sepanjang serabut saraf.

cara ngitung dosis maksimal anestesi →

kandungan yang dipake → pehacain 2 ml (Lidocaine 20 mg dan Epinephrine


0.0125 mg/mL)

Endodontik 1
anestesi yang dipake → infiltrasi 0.5 cc

jarum yang digunakan → 27 gauge

Kasus endodontik yang memerlukan anestesia lokal adalah gigi dengan pulpitis
ireversibel, nekrosis pulpa simtomatis, nekrosis pulpa asimtomatis, prosedur
endodontik bedah (apikoektomi)

Pada gigi dengan nekrosis pulpa simtomatis → terdapat nyeri, bengkak, dan
inflamasi di apikal. Perawatannya akan terasa sakit jika tanpa dilakukan
anestesi lokal.

Untuk gigi anterior dan premolar dapat diberikan injeksi infra orbital (untuk
tulang dan jaringan lunaknya).

Injeksi intra osseous, ligamen periodontal dan intra pulpa merupakan kontra
indikasi karena dapat menimbulkan nyeri dan tidak efektif pada apeks yang
sedang inflamasi. Pada pasien dengan nyeri pada gigi mandibula pasca
tindakan, dapat diberikan anestetik bupivakain atau etidokain, dan pemberian
analgesik oral.

Gigi dengan nekrosis pulpa asimtomatispaling mudah dianestesi, tetapi


kadang-kadang ditemukan jaringan pulpa vital yang sensitif di apeks.
Digunakan injeksi konvensional untuk memblok n.alveolaris inferior serta injeksi
bukal untuk gigi mandibula dan infiltrasi (blok ASP) untuk RA. Jarang
diperlukan injeksi tambahan seperti intra osseus dan ligamen periodontal.
Injeksi intra oral tidak diindkasikan karena debris dan bakteri kemungkinan
dapat terdorong ke apikal. Pada gigi RAmungkindibutuhkan infiltrasi tambahan
agar anestesia lebih lama

Teknik anestesi lokal untuk gigi rahang atas


Untuk menganestesi gigi rahang atas digunakan teknik anestesiteknik
supraperiosteal, blok n. alveolaris superior anterior dan tengah, blok n.
alveolaris superior posterior, blok n. palatinus greater, blok n. nasopalatinus,
blok n. maksilaris, injeksi ligamen periodontal.

Teknik supraperiosteal → eknik infiltrasi lokal yang paling banyak dan


mudah dilakukangigi rahang atas. Pada daerah yang lebih luas perlu

Endodontik 2
injeksi multipel. Jarum suntik diinsersikan melalui mukosa di daerah apeks
gigi yang hendak dirawat.

Blok n.alveolaris superior anterior menganestesi gigi insisif, kaninus,


premolar dan akar mesio bukal molar pertama. Saraf yang teranestesi
adalah n.alveolaris, superior tengah,n.infra orbitale, n.palpebra inferior,
n.nasalis lateral dan n.labialis superior. Jarum diinsersikan di mucobuccal
foldpremolar pertamarahang atas menuju foramen infra orbitalis. Anestetik
diinjeksikan perlahan 0,9-1,2 ml.

Blok n.alveolaris superior tengah menganestesi molar pertama, premolar


kedua, dan akar mesio bukal molar pertama. Jarum suntik diinsersikan
di mucobuccal foldpremolar kedua, dan diinjeksikan anestetik 0,9-1,2 ml.

Blok n.alveolaris superior posterior menganestesi n.alveolaris superior posterior


untuk gigi molar ketiga, molar kedua, dan molar pertama (akar mesiobukal
kadang-kadang tidak teranestesi). Jarum diinsersikan pada processus
zigomaticus di mucobuccal foldgigi molar.

Blok n.palatinus greater digunakan untuk anestesi n.palatinus greater yang


akan menganestesi bagian posterior langit-langit keras dan lunak sampai
premolar pertama. Jarum diinsersikan kearah foramen palatinus, 1cm dari
margin gusi kearah garis tengah.

Blok n.nasopalatinus menganestesi bagian anterior langit-langit keras dari satu


sisi ke sisi lain premolar pertama. Jarum diinsersikan ke dalam intra septal di
antara insisivuspertama rahang atas.

Blok n.Maksilaris ditujukan untuk menganestesi n. maksilaris. Injeksi ligamen


periodontal menganestesi ujung n.terminal, dengan memasukkan 0,1-0,2 ml
anestetik ke dalam ligamen periodontal. Jarum diinsersikan sepanjang sumbu
panjang gigi di mesial dandistal akar gigi. Teknik ini mempunyai onset of
actionyang cepat, dapat digunakan sebagai anestesi tambahan dalam anestesi
lokal, memberikan efek analgesia khusus, tetapi menimbulkan efek
ketidaknyamanan akibat tekanan injeksi.

PREPARASI OPEN AKSES

Endodontik 3
bur yang digunakan dapat berupa bur carbide 02, 04, 06 atau diamond round bur,
Safety-tip tapered diamond bur, Transmetal bur, Round-end cutting tapered
diamond bur, fissure carbide bur

open akses dilakukan pada permukaan lingual atau palatal

bentuk outline formnya triangular

saat initial preparation → bur dipenetrasikan 2-3mm kedalam gigi secara tegak
lurus, kemudian diarahkan kembali kearah sumbu panjang gigi dengan orientasi
lingual akar → kareba mahkota insisiv tidak langsung sejajar dengan sumbu
panjang akar

lanjutkan penetrasi sampai menembus atap kamar pulpa → drop-in effect

setelah kamar pulpa ditembus → hilangkan atap kamar pulpa yang tersisa dengan
menggunakan bur fissure

kontrol perdarahan dengan irigasi menggunakan natrium hipoklorit

cek penghilangan atap kamar pulpa dengan menggunakan explorer → kalau ada
step berarti belum ilang semua

Penhilangan lingual ledge untuk mendapatkan straight line access

Lingual ledge dihilangkan dengan cara yang sama sampai dicapai arah masuk yang
lurus tanpa hambatan dari insisal menuju apeks. Dapat diperiksa dengan
menggunakan jarum miller atau File kecil. Bentuk akhir pembukaan dilihat dari
permukaan palatinal seperti segitiga

Coronal flaring of the orifice → gates gliden

haluskan tepi restorasi

STRAIGHT LINE AKSES ditentukan oleh 2 faktor

penghilangan atap kamar pulpa secara keseluruhan

akses gigi dengan akar yag lurus

Endodontik 4
1. External Outline form

membantu memastikan bentuk dan lokasi yang benar dan menyediakan akses
garis lurus (straight line access) ke bagian saluran akar.

Pada tahapan ini, operator harus membuang semua struktur gigi yang akan
menghalangi proses pembersihan dan membentukan saluran akar.

Pada gigi anterior dengan tanduk pulpa mesial dan distal, bentuk outline
segitiga. Sedangkan pada individu yang lebih tua dengan kalsifikasi kamar
pulpa maka tanduk pulpa sudah menghilang, sehingga bentuk outline adalah
ovoid.

2. Conveniece form

Convenience form memungkinkan modifikasi outline form untuk memfasilitasi


penempatan dan manipulasi instrumen yang tidak terkendali. Sebagai contoh,
penggunaan instrumen rotari nikel-titanium membutuhkan akses garis lurus.
Contoh lain adalah premolar yang menunjukkan tiga akar. Bentuk garis besar
mungkin dibuat lebih segitiga untuk memudahkan lokasi saluran.

3. Caries removal

Membuang seluruh jaringan karies dan jaringan yang tidak terdukung (enamel
yang tidak terdukung dentin) untuk menyediakan lingkungan aseptik sebelum
memasuki ruang pulpa dan saluran akar. Hilangnya jaringan karies juga
memungkinkan penilaian restorasi sebelum dilakukan perawatan dan
memberikan struktur gigi yang sehat sehingga mendukung penempatan
restorasi sementara.

Struktur gigi yang tidak didukung dihilangkan untuk memastikan segel koronal
selama dan setelah perawatan sehingga pada pertemuan selanjutnya untuk
penentuan panjang tidak ada kehilangan struktur gigi karna terjadi fraktur.

4. Toilet of The Cavity

Membersihkan rongga preparasi untuk mencegah bahan restorasi dan benda


asing memasuki kamar pulpa dan saluran akar. Masuknya benda asing atau
bahan restorasi dapat memblokir saluran akar terutama di bagian apikal.

Tujuan persiapan rongga akses adalah untuk2:

Endodontik 5
Membuang seluruh atap ruang pulpa sehingga semua jaringan pulpa koronal dapat
dibuang (catatan: gigi anterior tidak memiliki lantai pulpa — ruang pulpa menyatu ke
dalam saluran akar);

Memungkinkan visualisasi pintu masuk saluran akar

Menghasilkan persiapan berdinding halus tanpa overhang dentin;

Mengizinkan akses garis lurus tanpa hambatan instrumen ke sepertiga korona


setiap saluran akar.

QNA
kenapa enamel yang tidak terdukung oleh dentin hrs dihilangkan ? krn enamel sifatnya
brittle → modulus elastistasnya lebih tinggi dibanding dentin. jadi kalau tidak ada dentin
sebagai boucing effectnya nanti rapuh alias gampang oecah

INITIAL PREPARATION

Profilaksis → semua plak dan kalkulus disekitar daerah kerja dibersihkan

Penentuan shade → dengan menggunakan shade guide dan dilakukan saat


kondisi gigi basah (soalnya kalau kering warna giginya akan lebih putih)

Cek kontak oklusi

Keringkan gigi dan lakukan isolasi daerah kerja

Endodontik 6

Anda mungkin juga menyukai