Anda di halaman 1dari 16

Ekstraksi Gigi Rahang Atas

dengan anestesi infiltrasi

Fatla Nur'aini J530225006


Pembimbing: drg. Dendy Murdiyanto, MDSc
Ekstraksi adalah pencabutan seluruh gigi atau akarnya tanpa rasa sakit,
dengan trauma minimal pada jaringan pendukung, sehingga luka
sembuh dengan komplikasi minimal

Indikasi Kontraindikasi
gigi non-restorable bersifat relatif dan tidak mutlak
untuk perawatan ortodontik dan estetika Sistemik
neonatal retained atau gigi penyakit metabolik
supernumerary leukemia dan limfoma
gigi dengan resorpsi idiopatik gangguan jantung
untuk pertimbangan preprosthetic kehamilan
gigi yang berhubungan dengan kista dan diatesis perdarahan hebat
tumor odontogenik Lokal
gigi pada garis fraktur maksilofasial radiasi terapeutik untuk kanker
gigi impaksi area tumor ganas
pericoronitis parah
Anestesi lokal
Sedasi
Stress reduction protocol
early morning appointment
waktu tunggu minimal
Pain and anxiety penjelasan yang tepat tentang
prosedur yang direncanakan
control medikasi anti-anxiety sebelum
dan pada hari perawatan
psycho-sedation selama
perawatan, sesuai kebutuhan
kontrol nyeri yang adekuat
selama perawatan
kontrol nyeri pasca operasi
Alat Ekstraksi

Elevator
Forceps
1. Separasi dari jaringan lunak
2. Luksasi gigi
3. Pencabutan
Gerakan utama yang dilakukan untuk mencabut
gigi adalah :
1. Gerakan rotasi; gigi diputar ke arah
mesiolingua/palatinal dan
Teknik Ekstraksi distolingual/palatinal dengan sudut putar
sekitar 10° guna merobek membran
periodontal yang melekatkan akar gigi
dengan tulang alveolar.
2. Gerakan luksasi : gigi digoyang dengan arah
buko/labio-linguo/palatal untuk melebarkan
alveolus.
3. Gerakan menarik : untuk melepaskan gigi dari
alveolus.
Ekstraksi Gigi Rahang Atas
Gigi Incisivus Centralis Gigi Incisivus Lateralis
paruh tang cabut diletakkan sedikit mengarah ke dapat dicabut dengan gerakan luksasi,
apikal dari cemento-enamel junction kemudian diakhir dengan rotasi ke mesial
cukup dilakukan dengan rotasi saja sebelum ditarik
Gigi Caninus Gigi Premolar 1
gerakan utama: luksasi kemudian diakhiri gerakan pencabutan: hanya luksasi sebelum
dengan rotasi ke mesial sebelum ditarik ditarik
gerakan luksasi yang berlebihan beresiko gerakan rotasi merupakan kontraindikasi untuk
patahnya puncak alveolar labial, karena gigi ini
lebih tipis dibanding di bagian pala
Gigi Premolar 2 Gigi Molar 1 dan 2
gerakan utama: luksasi, kemudian diakhiri gerakan pencabutan: luksasi, dengan arah ke
dengan rotasi ke mesial sebelum ditarik bukal lebih banyak karena puncak alveolar bukal
gerakan luksasi yang berlebihan beresiko jauh lebih tipis dibanding palatal
perforasi sinus maksilaris gigi ditarik keluar mengarah ke bukal mengikuti
kurva dari akar palatal
Separasi Molar
separasi menggunakan bor dan yang pertama
diseparasi adalah akar palatal dari kedua akar
bukalnya dengan arah separasi mesio-distal
setelah akar palatal terpisah, maka separasi
akar mesiobukal dengan akar distobukal dan
arah preparasinya buko-palatal
Teknik Ekstraksi 4. Menghaluskan tulang yang tajam
5. Toilet of the cavity: irigasi
6. Kompresi socket

Perawatan socket socket harus didebridemen


menghilangkan lesi periapikal
pasca ekstraksi menghilangkan jaringan granulasi
instruksi pasien untuk menggigit
kassa selama setengah jam
instruksi untuk menghindari rokok,
sering berkumur, meludah atau
menggunakan sedotan

Medikasi pasca antibiotik


analgesik
ekstraksi
Anestesi Infiltrasi Lokal pada
membran mukosa

Saraf yang teranestesi: ujung cabang saraf Pedoman anatomis: linea oblique externa,
terminal linea oblique interna, bagian anterior ramus
Daerah yang teranestesi: terbatas pada ascendens, dan coronoid notch
tempat di mana larutan anestesi lokal
Gejala subjektif: terasa kebas pada
diinjeksikan
daerah yang dianestesi
Indikasi: untuk menganestesi membran
mukosa dan jaringan submukosa pada daerah
yang akan dilakukan tindakan
Anestesi Infiltrasi Lokal pada
membran mukosa

Teknik: jarum ditusukkan pada membran


mukosa sedalam submukosa kemudian cairan
anestesi diinjeksikan perlahan-lahan
Case Report
Extraction and Immediate Implant
Placement, and Provisionalization with two
years Follow-up: A Case Report

2
Seorang pasien laki-laki berusia 45 tahun memiliki
riwayat trauma dan fraktur mahkota di area servikal
gigi 11 dan meminta tindakan secara segera

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan radiografi panoramik menunjukkan
tulang alveolar adekuat, tidak ada lesi periapikal dan
terdapat garis fraktur di bawah crest tulang alveolar

Rencana Perawatan
ekstraksi gigi 11
penempatan implant endossues dan penempatan restorasi sementara
Prosedur Perawatan
1. medikasi antibiotik dan analgesik
2. induksi anestesi lokal xylocaine 2% dengan adrenaline
1:200.000
3. menggunakan periotome dan elevator periosteal kecil,
fragmen gigi diluksasi tanpa memperbesar soket
4. menggunakan metode innovative dengan file
endodontic untuk dinding saluran akar fragmen gigi
diluksasi secara perlahan dan dikeluarkan dari soket
dengan file
5. debridement soket dengan kuret dan dilakukan
pemasangan implant pada soket gigi
Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai