Anda di halaman 1dari 8

PENCABUTAN GIGI TETAP AKAR TUNGGAL MENGGUNAKAN ANASTESI LOKAL

KELOMPOK 6
1. AZHAR WATNGIL (02103056)
2. AMALIA RANA KALAUW (02103054)
3. LA ORI (02103055)
A. PENCABUTAN GIGI TETAP AKAR TUNGGAL MENGGUNAKAN ANASTESI LOKAL

B. Pencabutan gigi menggunakan anastesi lokalmerupakan prosedur dalam proses


pengangkatan gigi beserta akarnya dari dalam soket tulang alveolus, penggunaan
anastesi local itu terdiri bertujuan untuk menghilangkan rasa sakit maka digunakan
anastesi local, yang bertujuan mencapai keadaan teranestesi pada daerah setempat.
Berdasarkan struktur kimianya, anastesi local di klasifikasikan menjadi 2 yaitu:

1. anastesi ester
Anastesi golongan ester yaitu: kokain, tetrakain, benzokain, kloroprokain, sedangkan golongan
amida.

2. Anastesi amida
yakni: lidokain, bupivakain, mepivakain, etidokain dan dibukain
 Klasifikasi gigi-geligi akar tunggal
Berikut klasifikasi gigi akar tunggal yang dapat di
lakukan tindakan pencabutan:
 Incisivus 1 dan 2 kiri dan kanan RA (rahang atas) dan
RB (rahang bawah)
 Caninus kiri dan kanan RA (rahang atas) dan RB
(rahang bawah)
 P1 dan P2 kiri dan kanan RA (rahang bawah)
 P2 kiri dan kanan RA (rahang atas)
 B. TEKNIK-TEKNIK PENCABUTAN UNTUK GIGI AKAR TUNGGAL

RAHANG ATAS
Gigi insicivus rahang atas
Gerakan awal pada ekstraksi ini harus pelan konstan dan tegas pada arah labial yang akan memperluas
crestal buccal bone. Setelah itu dilakukan gerakan memutar yang lebih pelan. Gerakan memutar tersebut
harus diminimalisasi pada ekstraksi gigi insisif leteral terutama jika ada lakukan pada gigi.

Gigi caninus rahang atas


Gerakan awal ekstraksi gigi caninus di lakukan pada aspek nuccal dengan tekanan ke arah palatal. Sedikit
gaya berputar pada forceps mungkin bergubna untuk memperluas soket gigi, terutama jika gigi sebelanya
tidak atau telah di ekstraksi. Setelah gigi terlokasi labial-incisal dengan labial tractional forceps.

Gigi premolar 2 rahang atas


Forceps yang direkomandasikan untuk ekstraksi gigi ini adalah forceps nomor 150 atau 150 A. gigi ini
memiliki akar yang kuat, sehingga pergerakan yang kuat bisa di berikan pada ekstraksi gigi ini,
 Rahang bawah

Gigi anterior rahang bawah


Pergerakan ekstraksi biasanya dilakukan kearah labial dan lingual,
dengan menggunakan tekanan yang sangat besar. Gigi di cabut
menggunakan tractional forceps pada arah labial incisal.

Gigi premolar rahang bawah


Pergerakan awal digerakan ke aspek buccal lalu kembali ke aspek
lingual dan akhirnya berotasi. Gerakan rotasi sangat di perlukan pada
ekstra gigi ini.
 INDIKASI-INDIKASI EKSTRAKSI GIGI

1. Karies yang luas


2. Nekrosis pulpa
3. Penyakit perideontal yang parah
4. Malposisi gigi
5. Fraktur gigi
6. Estetik
7. Gigi impaksi
8. Gigi supernumerary
9. Fraktur rahang
 KONTRA INDIKASI EKSTRAKSI

 Kontra indikasi sistemik


Kontra indikasi sistemik meliputi kondisi sistemik ataun kesehatan secara menyeluruh, pasein yang tidak
memungkinkan untuk melakukan pencabutan seperti pasein yang menderita penyakit: pasein dengan leukemia
atau limfoma, hipertensi, diabetes, penyakit jantung, dll

Kontra indikasi local


Kontra indikasi local disebabkan oleh beberapa gangguan yang langsung terkait disekitaran gigi.
 Ekstraksi pada daerah radiasi
 Gigi pada area tumor malignan
 Perikoronitis maupun radang akut lainya.
 Gigi dengan abses dentoalveolar.
 KESIMPULAN

Pencabutan gigi merupakan suatu prosedur pengankatan gigi beserta


akarnya dari dalam soket tulang alveolaris menggunakan tang, elevator
ataupun dengan pendekatan transalveolar (pembedahan). Pencabutan
gigi merupakan suatu prosedur pengangkatan gigi beserta akarnya dari
dalam soket tulang alveolaris menggunakan tang, elevator ataupun
dengan pendekatan transalveolar (pembedahan).

Anda mungkin juga menyukai