Anda di halaman 1dari 15

Fatla Nur'aini J530225006

Pemeriksaan
Lengkap IKGA

Pembimbing: drg. Nendika Dyah AM., MHKes.


Pemeriksaan Subjektif
Identitas Pasien Riwayat Medis/Past Medical History (PMH)

01 Nama pasien, jenis kelamin, usia, dan alamat


Nama orang tua pasien 04 riwayat kehamilan ibu (durasi, kesehatan ibu,
penggunaan obat)
Financial responsibility riwayat persalinan ibu (komplikasi, berat lahir,
prematuritas)
Keluhan utama/Chief Complaint (CC) periode neonatal (bb lahir, masalah pernapasan,

02 keluhan, gejala atau alasan utama pasien atau orang masalah makan, dan masalah gigi neonatal)
tua pasien datang ke dokter gigi kesehatan anak (childhood disease, somatic
development, psycomotor development, dan
penggunaan obat lainnya)
Riwayat perjalanan penyakit/Present Illness (PI) riwayat konsumsi obat-obatan (sebelumnya, sedang,
→ alergi)
03 OLDCART Onset – Location – Duration – Characteristic
– Aggravating – Relieving – Treatment riwayat operasi (penggunaan anestesi umum)
riwayat opname
riwayat penyakit sistemik
Riwayat Perawatan Dental/Past Dental History (PDH)

05 Riwayat perawatan gigi yang pernah dilakukan Social History (SH)


Riwayat gigi lainnya: history of pain if caries,
toothache or other pain, history of injury if trauma
07 oral habits (penggunaan dots, mengisap jempol,
bruxism)
(what, when, where and how, immediate penggunaan fluorida
management, etc.) kebiasaan sikat gigi
kebiasaan makan (jenis, jumlah, dan frekuensi
Family History (FH) makanan manis, kebiasaan dan durasi menyusui,
06 Riwayat kesehatan keluarga terkait keluhan pasien
Riwayat kesehatan keluarga yang dicurigai dapat
durasi penggunaan dots)
kondisi perumahan
melibatkan kondisi herediter
Pemeriksaan Objektif
Kesan Umum dan Pemeriksaan Pemeriksaan Intra Oral
01 Umum 03 Inspeksi: dilakukan pengamatan secara visual
kesadaran pasien terhadap warna, bentuk, dan kontur jaringan lunak
perilaku pasien dan keras rongga mulut
kebutuhan khusus pasien Eksplorasi: mengetahui kedalaman kavitas gigi
status nutrisi: berat badan dan tinggi badan menggunakan eksplorer/sonde
tanda-tanda vital: tekanan darah, nadi, pernapasan Sondasi: mengetahui respon jaringan pulpa
terhadap rangsang taktil yang diberikan
Pemeriksaan Ekstra Oral Perkusi: evaluasi status sekitar gigi pada area

02 asimetri/pembengkakan/nyeri pada wajah dan


periapikal (vertikal) dan jaringan periosteal (lateral)
Palpasi: menggunakan ujung jari tekanan ringan
limfonodi untuk mengetahui konsistensi jaringan
kondisi TMJ Mobilitas: mengevaluasi integritas jaringan sekitat
tanda-tanda child abuse gigi
tanda-tanda di area wajah, rambut, kuku, Tes Vitalitas: mengetahui vitalitas pulpa,
ekstremitas yang dapat terjadi bersamaan dengan menggunakan
manifestasi oral Kebersihan mulut dan resiko karies: bisa dilakukan
pemeriksaan berdasarkan CAMBRA dan AAPD, PHP-
M (mixed dentition)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan radiograf
dilakukan ketika kavitas sudah dalam, mengetahui perluasan kavitas,
keterlibatan jaringan dentin yang tersisa, dan keterlibatan pulpa
Radiografi Panoramik: untuk melihat dan analisis pertumbuhan benih gigi
Radiografi oklusal dan periapikal: untuk analisis ruang pada periode mixed
dentition
Faktor yang mempengaruhi
anxiety dan behaviour
Outside the Dental Setting
pengalaman baru dalam hidup, pertama kali ke dokter gigi, ketidakpastian
tentang apa yang akan terjadi dapat menimbulkan anxiety
sikap orang lain di sekitar anak terhadap dokter gigi
penggambaran negatif tentang dokter gigi di media
pengalaman medis atau gigi sebelumnya

Within the Dental Setting


Appearance of Surgery and Staff
dekorasi berwarna terang dan warm, dan beberapa soft toys
menjaga peralatan gigi tersembunyi dari padangan
ventilasi yang baik untuk meminimalkan bau
penampilan dokter gigi dan staff yang penting terlihat bersih
bau mulut
menghindari mengenakan pakaian putih polos
apd meningkatkan anxiety jika dipakai pada kontak awal
Komunikasi dengan pasien "ok John, tolong duduk di kursi ya"👍🏻
menyapa nama yang disukai anak "apakah kamu ingin duduk di kursi saya
saat memberikan arah, dokter gigi harus jelas dan langsung, sekarang?"👎🏻
menghindari pertanyaan terbuka
mempertanyakan perasaan selama prosedur "bagaimana rasanya?" "sakit tidak?"
memberikan feedback perilaku anak "jangan khawatir tidak akan sakit"
kontak fisik
mempertahankan kotnak mata "dokter suka cara john membuka mulut,
menghindari obrolan non-gigi dengan perawat atau orang tua mulut john mulut terbesar dan terluas yang
pernah dokter lihat sepanjang hari"
Behaviour Management
Tell, Show, Do
1. TELL- memberikan gambaran tentang apa yang akan terjadi
2. SHOW- demonstrasi prosedur diberikan
3. DO- prosedur benar-benar dilakukan

Behaviour Shaping
Pembentukan perilaku dengan pendekatan dasar Tell-Show-Do
dengan diperkuat dengan strategi seperti pujian dan persetujuan

Enhancing Control
kontrol atas setiap fase perawatan melalui stop signal, seperti
mengangkat tangan. anak harus berlatih memberi signal sebelum
perawatan dimulai
Behaviour Management
Distraction
seorang anak mungkin terganggu dengan mengalihkan perhatiannya dari satu hal ke
hal lain.

Modelling
modelling adalah proses dimana seorang anak mengamati perilaku
yang ditunjukkan oleh pasien lain atau dengan menonton anak2
memeriksakan atau merawat gigi mereka di rekaman video

Systematic Desensitization
teknik untuk membantuk pasin mengatasi ketakutan atau phobia
yang mendalam tentang prosedur atau pengalaman tertentu
CASE REPORT
Behavioral Management in Dental Treatment for
Childhood Autism: (Case Study) (Effendi, et al., 2022)
Pemeriksaan Subjektif
Seorang pasien anak perempuan autis berusia 7 tahun 4 bulan

CC: pasien datang dengan keluhan gigi depan rahang atas goyang dan ingin
dicabut
PI: -
PMH: -
PDH: pasien pernah datang ke dokter gigi umum, namun mengalami trauma saat
tindakan pencabutan pada kunjungan sebelumnya
FH: -
SH: -
PERAWATAN
Kunjungan Pertama
tidak dapat dilakukan pemeriksaan klinis secara
langsung
jam ke-2 kunjungan pasien sudah mau
membuka mulut, tetapi tetap menolak untuk
diperiksa menggunakan alat dokter gigi
akhir kunjungan, pasien berhasil membuka
mulut dan difoto, pasien dan operator foto
bersama, untuk membantu pasien mengingat
operator
membiasakan memegang dan mengingat alat
seperti kaca mulut, pinset dan excavator di
rumah hingga kunjungan berikutnya
Kunjungan Kedua
pasien masih mengingat operator dan alat yang
digunakan sebelumnya
operator memperkenalkan alat baru: cheek retractor,
pasien menerima alat tsb dengan baik
rongga mulut pasien dapat difoto dengan bantuan
cheek retraktor

Kunjungan Ketiga
pasien dikenalkan gel anestesi topikal, betadine, dan
tampon yang akan digunakan selama ekstraksi
prosedur ekstraksi belum berhasil

Kunjungan Keempat
gigi 62 berhasil dicabut dengan diagnosis ulkus
dekubitus dengan anestesi gel topikal
pada saat ekstraksi, badan pasien difiksasi dengan
dipegang oleh asisten operator dan dibantu oleh
ibunya
Kunjungan Kelima, 1 bulan pasca ekstraksi
ekstraksi radix gigi 72 dengan mobilitas grade II
pasien hanya digendong oleh ibunya

Kunjungan Kelima, 1 bulan pasca ekstraksi kedua


pasien diingatkan kembali tentang alat yang biasa
digunakan selama perawatan, serta dikenalkan alat
baru yaitu bur
bur dipegang dan terdengar bunyi, beberapa saat
sampai pasien akhirnya mau mencoba merasakan
bur menyentuh giginya
belum berhasil preparasi gigi
pasien diberikan foto menunjukkan berani untuk
mengebur giginya, serta foto tangan operator yang
sedang memegang handpiece dengan bur
terpasangan untuk memudahkan mengingat
prosedurnya
diskusi
penyandang autisme memerlukan pemeriksaan dan penanganan khusus
mengenai kesehatan gigi dan mulutnya. tindakan tersebut memerlukan
kerjasama antara dokter gigi dan dokter spesialis anak atau psikologi atau
tenaga kesehatan lainnya yang terkait agar hasil askhir yang diinginkan
dapat tercapai dengan sebaik-baiknya. perlu penanganan yang holoistik
dan komprehensif, serta penjelasan kepada orang tua tentang pola makan
yang baik dan cara menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan baik di
rumah sebagai tindakan preventif yang penting

Anda mungkin juga menyukai