Anda di halaman 1dari 30

Anamnesis

 Kemampuan ingatan atau sejarah masa lalu mengenai seorang


pasien dan keluarganya (Kamus Kedokteran Dorland)
Keadaan Umum anak
 Kesan awal dari kesehatan dan perkembangan anak secara keseluruhan bisa didapat segera setelah
memasuki ruang klinik
 Pada awal terdapat beberapa yang dapat diperhatikan, yaitu
• Kesehatan umum apakah anak terlihat sehat
• Perkembangan fisik dan mental secara keseluruhan  apakah sesuai untuk
usia kronologis anak?
• Koordinasi  apakah anak memiliki gaya berjalan yang tidak normal atau gangguan motoric
 Pemeriksaan pada anak dilakukan dalam suasana santai. Dokter gigi gigi harus menyadari
pertemuan anak yang sesuai kompetensi anak, yaitu, menggunakan pengetahuan, pengalaman dan
keterampilan mereka dalam interaksi, manajemen dan perawatan anak. Aanak dan orang tua
harus bertemu dengan sikap hormat, hangat dan mendukung yang semuanya bertujuan untuk
menciptakan suasana positif dan meyakinkan untuk perawatan gigi
 Wawancara riwayat medis harus dimulai dengan memperoleh data pribadi anak dan orang tua
(nama, usia, dll.)serta deskripsi dari keluhan yang ada, jika ada, dari anak tersebut, serta alasan
untuk konsultasi.

Welbury, Richard, et al. 2012


Pemeriksaan subyektif
 Pemeriksaan berdasarkan atas keluhan pasien (wawancara pasien)
 Jika pasien anak kecil  kepercayaan terhadap pemeriksa harus didapatkan
 Wawancara dengan anak kecil sulit dilakukan sehingga pemeriksa perlu
melakukan wawancara dengan salah satu keluarganya  alloanamnesis
 Wawancara dengan penderita sendiri  autoanamnesis
 Pemeriksaan subyektif keluhan utama pasien, riwayat penyakit sekarang,
riwayat medis, riwayat gigi, riwayat social.

Pemeriksaan obyektif
 Pemeriksaan yang dilakukan dalam keadaan sebagaimana adanya
 Pemriksaan obyektif  pemeriksaan ekstraoral dan intraoral
 Sebelum melakukan pemeriksaan terhadap anak maka anak harus
diberitahukan terlebih dahulu mengenai posisinya dan orang tua juga
diminta aktif membantu
 Pada pendekatan terkontrol  anak diposisikan terlentang dengan kepala
pada operator/dokter gigi dan badannya pada paha dan lutu kedua orang
tua
Tingkat perilaku
pasien anak
(Frankl)

Sangat negative Negatif Positif Sangat positif

Menolak
Ragu-ragu
perawatan, Menerima Tertarik dgn
menerima
menangis perawatan dengan prosedur dental,
perawatan, tidak
meronta-ronta, tegang, berhubungan baik
kooperatif
ketakutan ekstrem

Mcdonald, RE, et al.2004


Identitas Pasien
 Nama Lengkap : Yosaqilla
 Nama Orang Tua : Sifti Rahmah
 Usia : 8 Tahun
 Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 5 November 2012
 Pekerjaan : Siswa TK Besar
 Agama : Islam
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Alamat : Gg. Mesjid II No. 164/137C
 Nomor telepon : 087834832783
Marwah, Nikhil. 2014
Riwayat Keluarga
 Latar belakang sosial anak dan keluarganya
 Kondisi tempat tinggal
 pekerjaan orang tua
 Jumlah saudara
 kehadiran anak di sekolah
 Adanya penyakit genetik

Welbury, Richard, et al. 2012


Riwayat Medis
 Beberapa penyakit/gangguan fungsional dapat menyebabkan masalah
kesehatan gigi dan mulut, ex alergi, asma berat, cerebral palsy, kelainan
jantung, kelainan darah
 Hal yang harus diketahui
a. Riwayat rawat inap, operasi, alergi (terutama yang berhubungan dengan reaksi
obat), trauma, yang berhubungan dengan perawatan lalu maupun terkini
b. Riwayat penyakit termasuk penyakit saluran pernapasan, sostem urogenital,
kelainan darah, system endokrin, sistem saraf pusat, kelainan jantung, kulit,
kelainan darah
c. Informasi mengenai imunisasi dan gangguan tidur
d. Riwayat perawatan yang sedang dilakukan dan obat yang sedang dikonsumsi

Welbury, Richard, et al. 2012


Riwayat Perawatan Gigi
 Pengalaman perawatan gigi sebelumnya dapat mempengaruhi reaksi pasien
terhadap perawatan selanjutnya
 Riwayat kesehatan gigi menyeluruh dapat membantu mengevaluasi
bagaimana kooperatif pasien terhadap perawatan, ex: dengan melihat
seberapa sering pasien datang untuk melakukan perawatan
 Informasi yang harus didapatkan yaitu,
a. perawatan yang diterima (termasuk pain and anxiety control) serta
bagaimana pasien bereaksi terhadap perawatan tersebut
b. Faktor yang menyababkan masalah kesehatan gigi dan mulut yang
menyebabkan pasien mendapatkan perawatan
c. Faktor yang mempengaruhi kesehatan kedepannya seperti diet, kebiasaan
oral, kebiasaan membersihkan gigi, kebiasaan parafungsional
Welbury, Richard, et al. 2012
Keluhan Utama
 Alasan pasien datang untuk mendapatkan perawatan
Lokasi, pada bagian mana rasa sakit atau keluhan tersebut dirasakan.

Onset, semenjak kapan sakit atau keluhan tersebut dirasakan.

Durasi, kapan rasa sakit atau keluhan tersebut dirasakan.

Periodesitas,
apakah rasa sakit atau keluhan tersebut dirasakan tiba-tiba atau jika
diberi rangsang tertentu.

Keparahan, seperti apa rasa sakit dari keluhan pasien (sakit sekali, sakit bila
disentuh, berdenyut, tajam dan lain-lain).

Karakteristik, apakah terdapat gejala penyerta atau keluhan penyerta , misalnya


demam .

Faktor Marwah, Nikhil. 2014


yang memperberat atau memperingan rasa sakit atau keluhan pasien.
Pemeriksaan Fisik Umum dan
Sistem Stomatogntaik
Pemeriksaan Ekstraoral
PEMERIKSAAN EKSTRA ORAL
 Tinggi badan

 Proporsi badan

 Postur tubuh

 Pernapasan

 Cara berjalan

 Kulit

 Kepala dan leher

 Secara visual dan palpasi : ada pembengkakan atau tidak


 Kelenjar getah bening
 teraba dan nyeri : infeksi
 Tidak teraba dan tidak nyeri : tidak ada kelainan
Pemeriksaan kepala dan leher
Wajah
• Kesimetrisan  simetris/tidak simetris
• Profil  lurus, cembung, atau cekung

Mata
• Sklera, kongjungtiva, pupil, bola mata

Bibir
• pembengkakan, ulserasi,asimetris bibir, penutupan mulut

Telinga
• Malformasi morfologi, pemakaian alat bantu dengar
Cameron, A. C., & Widmer, R. P. 2003
Welbury, Richard, et al. 2012
Kulit Nodus
TMJ
Wajah limfe
Kemerahan, luka,
Visualisasi, palpasi, Palpasi servikal,
memar, ulserasi,
auskultasi submandibular
pallor

Nyeri, krepitasi,
deviasi,
Pembengkakan
keterbatasan
pembukaan mulut

Cameron, A. C., & Widmer, R. P. 2003


Welbury, Richard, et al. 2012
Pemeriksaan Intraoral
Jaringan lunak
• Melihat apakah terdapat perubahan warna, pembengkakakn, ulserasi, dan keadaan patologi
lainnya
• Mukosa pipi, bibir, lidah, dasar mulut, palatum, perlekatan frenulum, tonsil, uvula
Oklusi
• Untuk mendeteksi maloklusi sedini mungkin
• Alignment
• Antero-posterior: hub. molar, hub. Kaninus, overjet
• Transversal : diskrepansi midline, crossbite posterior
• Vertikal : overbite, openbite

Jaringan periodontal
• Perubahan warna (kemerahan), pembengkakan,perdarahan pada gingiva,ulserasi, Plak dan
kalkulus
Casamassimo, P. S. 2013
Koch, Goran, et al. 2017
Pemeriksaan Intraoral
Masih utuh atau
Restorasi
tidak

Fisiologis atau
Mobility
patologis

Jumlah gigi Missing /extra

Erupsi gigi impaksi


Gigi Lokasi,
Trauma keparahan,
vitalitas gigi
Defek local atau
Struktur gigi
general

Abnormalitas Ukuran dan


gigi bentuk

Karies Aktif atau tidak

Welbury, Richard, et al. 2012


Klasifikasi Karies
 G.V. Black (lokasi karies)
 Kelas I : pit fissure (oklusal posterior), lingual gigi anterior
 Kelas II : proksimal gigi posterior
 Kelas III: proksimal gigi anterior
 Kelas IV: proksimal gigi anterior mencapai incisal edge
 Kelas V : 1/3 servikal permukaan fasial dan lingual gigi posterior
dan anterior
 Kelas VI: ujung incisal edge atau ujung cusp
 G.J. Mount and W.R. Hume
 Berdasarkan site
 Site 1: karies terletak pada pit dan fissure oklusal gigi posterior
 Site 2: karies terletak di area proksimal baik anterior maupun posterior
 Site 3: karies terletak di 1/3 servikal permukaan bukal/lingual
 Berdasarkan size:
 Size 0: lesi dini (white spot)
 Size 1: lesi kecil, karies mengenai email dengan keterlibatan dentin yang minimal.
 Size 2: lesi sedang, karies mengenai dentin.
 Size 3: lesi besar, karies pada dentin telah mendekati pulpa, karies melibatkan bonjol.
 Size 4: lesi luas, karies mengenai pulpa. Terjadi kehilangan sebagian besar struktur gigi,
melibatkan hilangnya bonjol gigi.
 ICDAS (International Caries Detection and Assessment
System)
 Kode 0 : tidak ada karies
 Kode 1 : lesi terlihat saat kondisi kering
 Kode 2 : lesi terlihat perubahan warna pada enamel
 Kode 3 : karies enamel
 Kode 4 : bayangan hitam karies pada dentin
 Kode 5 : karies dentin berkavitas
 Kode 6 : karies dentin meluas
 Berdasarkan kedalaman karies
 Karies superfisial : karies mengenai enamel
 Karies media : karies mengenai dentin
 Karies profunda : karies mendekati pulpa atau mencapai pulpa
Status Kebersihan Mulut
 Selama pemeriksaan jaringan gingiva dan epriodontal, penilaian
kebersihan mulut
juga harus dibuat dan adanya deposit plak atau kalkulus dicatat.
 Sejumlah indeks kebersihan mulut sederhana telah
dikembangkan untuk
memberikan catatan objektif kebersihan mulut.

Welbury, Richard, et al. 2012


Oral Hygiene Index
 Hanya gigi permanen yang dinilai
 Gigi molar ketiga dan gigi erupsi sebagian tidak dinilai
 Nilai debris bukal dan lingual diambil pada bagian gigi yang
permukaannya paling banyak ditutupi debris
 Nilai kalkulus bukal dan lingual diambil pada bagian
permukaan yang ditutupi kalkulus supragingiva dan
subgingival terbanyak
OHI-S (Oral Hygiene Index Simplified)

• Gigi dengan restorasi mahkota dan pengurangan ketinggian permukaan mahkota tidak dinilai
• OHI-S = Debris Index (DI) + Calculus Index (CI)

DEBRIS INDEX CALCULUS INDEX


0 – Tidak terdapat debris atau stain 0 – tidak terdapat kalkulus
1 – debris lunak menutupi tidak lebih dari 1 – kalkulus supragingi menutupi tidak lebih dari
1/3 permukaan gigi
1/3 permukaan gigi/terdapat stain
2 – kalkulus supragingiva menutupi 1/3 tetapi
ekstrinsik tanpa ddebris tidak melebihi 2/3 permukaan gigi/terdapat
2 – debris tipis menutupi lebih dari 1/3 tapi kalkulus subgingiva pada permukaan servikal gigi
tidak melebihi 2/3 permukaan gigi 3 – kalkulus supragingiva menutupi lebih dari 2/3
3 – debris lunak menutupi lebih dari 2/3 permukaan gigi/ terdapat kalkulus subgingiva
yang bersambung dengan kalkulus supragingiva
permukaan gigi
OHI-S
 6 gigi
 DI-S dan CI-S = Skor
total/jumlah permukaan
 Skor DI dan CI berkisar antara
0-3  OHI-S berkisar antara 0-
6
 Skor OHI-S
Good : 0-1.2
Fair : 1.3-3.0
Poor : 3.1-6.0
Index Plaque O’Leary
 Semua gigi diperiksa
 Plak pada bagian bukal lingual, distal, dan mesial dicatat
 Pemeriksaan menggunakan bahan disclosing solution
 Cara perhitungan dengan jumlah gigi yang diperiksa dikalikan
4. lalu hitung bagian permukaan gigi yang terdapat plak
dikalikan 100. Hasilnya kemudian dibagi dengan jumlah jumlah
keseluruhan permukaan gigi.
Tes vitalitas gigi
 Probing  Melakukan probing pada dentin yang terekspos
Jika terasa nyeri  vital
 Electrical Pulp Tester
 Tes termal
1. Tes dingin  mengaplikasikan rasa dingin ke gigi menggunakan ice
sticks (0°C), CO2 sticks (−78°C), ethyl chloride (−5°C) atau
dichlorodifluoromethane (DDM)
jika terasa dingin  vital
2. Tes Panas  menggunakan air panas atau gutta perca yang dipanaskan
 Tes preparasi kavitas 
Melakukan preparasi ke arah dentin tanpa anestesi local, jika terasa nyeri
 vital
Merupakan tes terakhir yang dilakukan jika tes lainnya tidak menyakinkan

Gopakumar R., Gopakumar M, 2011


Daftar Pustaka
 AmericanAcademy of Pediatric Dentistry. 2019. Caries Risk Assesment and Managements for
Infants, children, and Adolescents.
 Cameron, A. C., & Widmer, R. P. 2003. A handbook of pediatric dentistry. Edinburgh: Mosby.
 Casamassimo, P. S. 2013. Pediatric dentistry: Infancy through adolescence. 5 th edition. St. Louis,
Mo: Elsevier/Saunders
 Gopakumar R. and Gopakumar M. 2011. Diagnostic Aid in Pediatric Dentistry. International
Journal of Clinical Pediatric Dentistry, January-April 2011;4(1):1-7
 Mcdonald, RE, et al.2004. Dentistry for the Child and Adolescent. 8th ed. St. Louis, Mo.: Elsevier
 Koch, Goran, et al. 2017 Pediatric dentistry: A clinical approach.3 rd ed. West Sussex: Wiley
Blackwell
 Marwah, Nikhil. 2014. Textbook of Pediatric Dentistry.3rd edition. New Delhi: Jaypee Brothers
 Welbury, Richard, et al. 2012. Paediatric dentistry. 4 th edition. Oxford: Oxford University Press

Anda mungkin juga menyukai