MESIODENS
Oleh
Pembimbing
Gigi supernumerary merupakan salah satu masalah perkembangan gigi pada anak. Gigi supernumerary
adalah anomali perkembangan yang ditandai dengan lebih banyak jumlah gigi daripada normalnya.
Mesiodens merupakan gigi supernumerary yang paling sering terjadi dan biasanya menyebabkan masalah di
rongga mulut seperti maloklusi, impaksi makanan dan estetik yang buruk.
Mesiodens terdapat pada bagian mesial di antara gigi incisivus sentral maksila, dapat berbentuk conical,
posisi inverted atau normal.
Mesiodens dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti kegagalan atau keterlambatan erupsi, erupsi
ektopik gigi yang berdekatan, diastema garis tengah, impaksi, malalignment gigi incisivus, perpindahan dan
rotasi aksial gigi yang berdekatan, resorpsi radikuler gigi yang berdekatan, crowding, dilaserasi,
kemungkinan perkembangan kista dentigerous.
LAPORAN KASUS
MESIODENS
DATA ADMINISTRASI DATA DEMOGRAFIS
PASIEN
ALAMAT : Kuryokalangan 1/1
Nama : CAHAYA ALIMAH R
AGAMA : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
SUKU : Jawa
No register : 05010404
PEKERJAAN : Pelajar
Status kepegawaian: Pelajar
BAHASA : Jawa, Indonesia
Status social : Menengah (BPJS PBI)
JENIS KELAMIN : Perempuan
DATA BIOLOGIC
Berat badan : 25 kg
Lingkar perut : 40 cm
IMT : 15,023
Kebiasaan : Tidak ada
DATA KLINIS
Pasien perempuan usia 9 tahun datang bersama Pada pasien posisi gigi terpisah dengan
ibunya ke poli gigi Puskesmas Gabus II yang gigi serinya/tidak menyatu dengan gigi
mengeluhkan adanya gigi yang tumbuh di serinya.
belakang gigi serinya bagian atas sehingga
berantakan dan mengganggu penampilan. Gigi
tidak pernah sakit. Bentuknya terlihat runcing
namun tidak pernah melukai lidahnya.
PEMERIKSAAN JASMANI
TANDA VITAL PEMERIKSAAN OBJEKTIF
Intra oral
Tensi : 90/60 mmHg
1. Terdapat tambahan gigi berjumlah
satu/single, berbentuk
Nadi : 60 x/ mnt
conical/kerucut di lingual gigi 21 dan
tampak tumpang tindih.
Nafas : 20 x/mnt 2. Tes perkusi –
3. Tes tekan –
Suhu : 36 C 4. Gingiva normal
5. Gigi dalam kondisi cekat dan terpisah
dari gigi lainnya.
Ekstra oral
Normal
Alasan:
• Anamnesa: adanya gigi yang tumbuh berbentuk runcing dibelakang gigi serinya.
• Diagnosis klinis: mesiodens diantara gigi 21 dan 11 dengan diagnosis banding talons cusp.
1. Melakukan pemberian edukasi kepada pasien dan orang tuanya terkait adanya gigi tambahan dibelakang gigi seri atasnya dan
menjelaskan akibat yang ditimbulkan.
3. Meminta persetujuan inform consent kepada ibu pasien untuk tindakan pencabutan menggunakan suntikan.
5. Melakukan anastesi secara infiltrasi/paraperiosteal pada daerah labial dan palatal gigi mesiodens masing-masing 0,5 cc
menggunakan lidokaine adrenalin.
6. Melakukan pengecekan anastesi dengan ekskavator dan melanjutkan separasi apabila pasien tidak merasakan sakit.
7. Melakukan ekstraksi menggunakan tang mahkota gigi anterior rahang atas dengan gerakan rotasi dan ekstraksi.
10. KIE pasca ekstraksi dan pemberian obat paracetamol 250 mg (3x1) dan amoxicillin 250 mg (3x1) untuk pereda nyeri dan mematikan
bakteri.
• Diagnosis Biologis : pasien diminta untuk tetap makan makanan yang bergizi, tinggi serat
dan tinggi protein.
• Diagnosis psikologis : melakukan tell show do kepada pasien dan ibunya terkait
penatalaksanaan ekstraksi gigi.
Konsultasi dan Rujukan
Tidak perlu
PENJELASAN UNTUK PASIEN DAN KELUARGANYA
• Diagnosis dan konsekuensinya : diagnosis untuk gigi pasien adanya mesiodens atau gigi tambahan. Konsekuensi apabila
dibiarkan yaitu dapat menyebabkan maloklusi gigi atau gigi menjadi berantakan dengan cara mendorong gigi seri depan kirinya ke
depan. Sehingga dapat mengganggu penampilan, oklusi dan pengunyahan.
• Sebaiknya dilakukan : dilakukan pencabutan gigi mesiodens dengan menggunakan suntikan. Kemudian dilanjutkan perawatan
behel atau ortho agar posisi dari gigi seri kiri bisa kembali ke lengkung yang benar.
Khasiat amoxicillin : untuk mematikan bakteri yang dapat menimbulkan infeksi pada soket gigi.
2. Sembiring, L. S., Marica. 2019. Ekstraksi Mesiodens pada Anterior Maksila: Laporan Kasus. SONDE
(Sound of Dentistry. Bandung: 4 (2).
3. Mandothra, dkk. 2023. Correction of anterior malocclusion related to mesiodens: A case report. India:
9(2):475-477.