Anda di halaman 1dari 12

8 KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

DALAM ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN


MULUT
KELOMPOK 2
Alfisyah
Aulia Shofa
Hikmah Maulida
Ismy Nurrahmah
Lailaturrokhmah
Muhammad Raihan
Noor Amalia Saffana
Putri Fitriani Tugin
Santika Dewi Azizah
Shinta Emelia Cahyarini
Siti Julia Alpina
Yulia Nazillah
KASUS 1
Seorang wanita usia 43 tahun datang ke Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Jenderal
Soedirman Purwokerto dengan keluhan ingin dibuatkan gigi palsu rahang atas dan rahang bawah.
Pasien mengaku memiliki riwayat penyakit hipertensi akan tetapi sudah terkontrol dan riwayat
penyakit diabetes mellitus. Pasien mengkonsumsi obat rutin per oral yaitu Metformin.
Pemeriksaan umum menunjukkan tekanan darah 130/80 mmHg, berat badan 45 kg dan tinggi
badan 142 cm. pasien mengikuti kegiatan PROLANIS (Program pengelolaan penyakit kronis) di
Puskesmas. Hasil pemeriksaan gula darah beberapa bulan lalu yang dilakukan saat kegiatan
PROLANIS dan di RSGM . Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat maupun alergi makanan,
namun memiliki riwayat penyakit sistemik asma, hipertensi dan diabetes. Untuk penyakit asma,
pasien tidak mengkonsumsi obat oral rutin namun menggunakan obat hirup (Inheler) kalau terjadi
sesak nafas. Penyakit hipertensi pada pasien ini pernah tinggi hingga mencapai 190/80 mmHg
akan tetapi kondisi sekarang sudah normal yaitu 130/80 mmHg. Pada pemeriksaan gula darah
sewaktu terlihat hasil sebesar 177mg/dl dari angka normal <140mg/dl. Pasien telah mengikuti
program PROLANIS untuk mengobati penyakit diabetes yang juga diberikan terapi obat minum
oral Metformin 500mg sejak tahun 2016.
Pemeriksaan ekstraoral secara inspeksi menunjukkan tidak adanya kelainan.
Pemeriksaan intraoral terdapat resesi gingiva pada area gigi anterior rahang bawah
dan mobilitas gigi derajat 2 pada gigi 14, 45. Terdapat kalkulus supragingiva pada
area lingual anterior rahang bawah dengan oral hygiene pasien yang cukup baik.
Pemeriksaan klinis menunjukkan terdapat kehilangan gigi 35, 36, 37, 46, 47 serta
radiks gigi 23, 24, 27, 38, 48 . Pasien dilakukan pemeriksaan penunjang berupa
radiografi ekstra oral (panoramik) untuk melihat kondisi tulang alveolar secara
keseluruhan. Klien juga tidak mengetahui cara menyikat gigi yang baik dan benar,
klien sangat suka memakan makanan yang manis,seperti brownis, meminum
minuman yang manis seperti teh serta klien kurang menyukai mengonsumsi sayur
maupun buah buahan.
1. Tidak terpenuhinya kebutuhan perlindungan dari risiko kesehatan

NO INDIKATOR PENGKAJIAN MASALAH PERENCANAAN

1. Adanya risiko/injury atau risiko Klien memiliki Memberikan penyuluhan tentang bahaya
terjadinya penyakit Riwayat penyakit berobat saat gula darah tinggi Pada
sistemik/penyakit gigi & mulut sistemik seperti pemeriksaan gigi
(termasuk yang dikarenakan asma, hipertensi
pilihan gaya hidup). dan diabetes
2 Adanya kebutuhan pemberian Klien mengonsumsi - Melakukan pemantauan penggunaan
pengobatan premedikasi obat - obatan insulin maupun obat oral yang dikonsumsi
antibiotic (misalnya pengobatan (obat hirup pasien secara teratur.
berlanjut pasca operasi) (Inheler), obat
minum oral
Metformin 500mg.
2. Tidak terpenuhinya kebutuhan kondisi dan fungsi gigi geligi yang baik

NO INDIKATOR PENGKAJIAN MASALAH PERENCANAAN

1. Penumpukan plak, kalkulus, dan atau • Klien memiliki kalkulus Melakukan scaling
ekstrinsik stain supraginggiva pada area lingual pada gigi yang
anterior rahang bawah terdapat kalkulus
2. Gigi yang hilang Klien kehilangan gigi 35, 36, 37, 46, Dirujuk kedokter gigi
47 serta radix gigi 23,24,27,38,48 untuk pemasangan
gigi tiruan
3. Tidak terpenuhinya kebutuhan konseptualisasi dan pemecahan masalah

NO INDIKATOR PENGKAJIAN MASALAH PERENCANAAN

1. Adanya bukti bahwa klien masih Klien kurang mengetahui Melakukan penyuluhan tentang
mempunyai pertanyaan, cara mengetaui cara cara merawat gigi yang baik
kesalahan pemahaman atau menyikat gigi yang baik dan benar
kurangnya pengetahuan yang dan benar
terkait dengan:
- Cara pemeliharaan Kesehatan
gigi & mulut
5. Tidak terpenuhinya kebutuhan bebas dari rasa takut & stress

NO INDIKATOR MASALAH PERENCANAAN


PENGKAJIAN
1. Kebiasaan – kebiasaan klien sangat suka memakan Memberikan penyuluhan
buruk yang merusak makanan yang manis,seperti tentang makanan sehat untuk
Kesehatan gigi dan brownis, meminum minuman gigi dan mengganti cemilan
mulut yang manis seperti teh serta klien menjadi buah-buahan yang
kurang menyukai mengonsumsi berserat
sayur maupun buah buahan

6. Tidak terpenuhinya kebutuhan integritas (keutuhan) jaringan kulit, mukosa dan


membrane pada leher dan kepala
NO INDIKATOR MASALAH PERENCANAAN
PENGKAJIAN
1. Kedalaman saku gusi/ terdapat resesi gingiva pada area gigi memberi tumpatan se- warna
kehilangan perlekatan anterior rahang bawah dan mobilitas dengan gingiva pada area akar
klinis gigi derajat 2 pada gigi 14, 45. yang terbuka maupun memberi
gingiva tiruan yang
diaplikasikan pada area resesi
dan ekstraksi seluruh sisa akar
gigi rahang atas dan bawah
dilanjutkan pembuatan gigi
tiruan penuh.
KASUS 2
Seorang pasien laki-laki berusia 50 tahun datang ke Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta mengeluhkan giginya terasa kasar dan kotor terutama pada gigi depan
bawahnya. Keluhan tersebut di rasakan sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu. Pasien belum pernah
datang kedokter gigi untuk melakukan perawatan dan pembersihan karang gigi. Pasien pernah
mengeluhkan gusinya mudah berdarah ketika sikat gigi. Pasien menyikat gigi 2 kali sehari pada pagi
dan sore hari namun cara menyikat gigi pasien masih salah. Berdasarkan dari anamnesa yang telah
dilakukan diketahui bahwa pasien tidak mempunyai riwayat penyakit sistemik. Pada pemeriksaan
intraoral terdapat gingiva berwarna kemerahan, papila interdental membulat, tekstur unstippling,
konsistensi lunak pada gingiva posterior bukal dan lingual rahang bawah, serta pada gingiva anterior
palatal dan posterior bukal dan palatal rahang bawah, bleeding on probing positif pada semua regio,
probing depth gigi 18-16 rata-rata sebesar 5 mm, terdapat resesi gingiva pada bagian bukal gigi 18
sebesar 4 mm, resesi gingiva 17 pada bagian bukal sebesar 5 mm dan resesi gingiva 16 pada bagian
bukal sebesar 6 mm. Hasil pengukuran Oral Hygiene Index sebesar 8,3 (kategori buruk) dan Plak indeks
sebesar 99%. Pemeriksaan radiografis menunjukkan adanya kerusakan tulang alveolar arah horisontal
pada gigi 15, 16, 17, 18. Diagnosis klinis kasus diatas adalah periodontitis kronis. Namun pasien juga
mengeluhkan kesulitan mengunyah dikarenakan giginya yang berlubang. Prognosis baik karena pasien
tidak memiliki riwayat penyakit sistemik, pasien memiliki motivasi yang tinggi untuk menjaga
kebersihan rongga mulutnya dan kooperatif
1. Tidak terpenuhinya kebutuhan bertanggung jawab terhadap Kesehatan gigi dan mulutnya sendiri

NO INDIKATOR PENGKAJIAN MASALAH PERENCANAAN


1. Tidak pernah melakukan Klien tidak pernah dirawat Melakukan penyuluhan
pemeriksaan rutin giginya pentingnya memeriksa gigi
berlubang ke klinik gigi (6 bulan
sekali)
2. Ketidak mampuan dalam Klien tidak menyikat gigi Melakukan penyuluhan tentang
upaya pemeliharaan diri dengan cara yang baik dan waktu yang tepat untuk
kesgilut benar menyuikat gigi

2. Tidak terpenuhinya kebutuhan kondisi dan fungsi gigi geligi yang baik

NO INDIKATOR PENGKAJIAN MASALAH PERENCANAAN

1. Kesulitan mengunnyah Klien kesulitan mengunyah di Melakukan penambalan gigi


sebabkan karna gigi berlubang
3. Tidak terpenuhinya integritas membran mukosa pada leher dan kepala
NO INDIKATOR MASALAH PERENCANAAN
PENGKAJIAN

1. Perdarahan pada Klien mengeluhkan gusinya sering berdarah Melakukan penyuluahan


waktu probing untuk mengonsumsi
(BOP) makanan yang mengandung
vitamin C dan vitamin K
2. Inflamasi ginggiva Klien memiliki gingiva berwarna kemerahan, papila interdental Melakukan rencana
membulat, tekstur unstippling, konsistensi lunak pada gingiva perawatan periodontal
posterior bukal dan lingual rahang bawah, serta pada gingiva
anterior palatal dan posterior bukal dan palatal rahang bawah,
bleeding on probing positif pada semua regio, probing depth gigi
18-16 rata-rata sebesar 5 mm, terdapat resesi gingiva pada
bagian bukal gigi 18 sebesar 4 mm, resesi gingiva 17 pada
bagian bukal sebesar 5 mm dan resesi gingiva 16 pada bagian
bukal sebesar 6 mm.

3. Adanya lesi/ tanda- Periodontitis kronis karena adanya Pemeriksaan radiografis Melakukan edukasi kepada
tanda menunjukkan adanya kerusakan tulang alveolar arah horisontal pasien untuk terapi rutin
pembengkakan di pada gigi 15, 16, 17, 18. serta kontrol berkala
extra / intra oral kedokter gigi dalam upaya
pencegahan kekambuhan
penyakit periodontal
4. Tidak terpenuhinya konseptualisasi dan pemecahan masalah
NO INDIKATOR PENGKAJIAN MASALAH PERENCANAAN

1. Adanya bukti bahwa klien masih Klien tidak mengetahui Melakukan penyuluhan tentang
mempunyai pertanyaan, tata cara menyikat gigi cara menyikat gigi yang baik
kesalahpahaman atau kurangnya yang baik dan benar dan benar dan juga waktu yang
pengetahuan yang terkait dengan tepat untuk menyikat gigi
:
- Cara pemeliharaan Kesehatan
gigi & mulut

Anda mungkin juga menyukai