Anda di halaman 1dari 18

PEMERIKSAAN PASIEN PREVENTIF ORTHODONTIK

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI ANAK FKG UGM

No. Kartu 227213 Operator :


Swandiva Putri Wendradi (12228)
Tinarbuka Sih Palimirma (12233)
Drg. Choirunisa Nur Humairo
Tgl. periksa : 24 Maret 2022 Tanda tangan :

Identitas Pasien

Nama : Delano Arganta Putra Jenis kelamin : Laki-Laki

Tanggal lahir : 31 Agustus 2013 Umur : 8 tahun 7 bulan

Sekolah : SDN Lempuyangwangi Kelas : 2 SD

Alamat : Ledok Code 28 RT 18 RW No. telepon : 082135365980


4, Kotabaru, Gondokusuman
Nama ayah : Agung Nur Suyanto Umur : 35 tahun

Nama ibu : Suketi Umur : 34 tahun

Jumlah Saudara :1 Anak ke :2

Pemeriksaan Subyektif

Motivasi :
Pasien datang untuk melakukan pemeriksaan gigi atas motivasi sendiri dan orang tua pasien, serta anjuran dari

Keluhan utama :
Orang tua pasien ingin melakukan perawatan lanjutan untuk gigi anaknya yang hilang pada sisi belakang bawah

1
RIWAYAT KESEHATAN

Kesehatan umum :
● Pasien sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit sistemik
● Pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan, obat- obatan, maupun cuaca
● Pasien tidak pernah dirawat di rumah sakit
● Pasien tidak sedang dalam perawatan dokter

Konsumsi obat-obatan : tidak ada

Tonsila /adenoid : a. normal b. pembesaran

Pernafasan : a. normal b. obstruksi c. mouth breathing

RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

Ayah Tidak memiliki riwayat penyakit sistemik

Ibu Tidak memiliki riwayat penyakit sistemik

Saudara Tidak memiliki riwayat penyakit sistemik

RIWAYAT Pasien adalah siswa kelas 2 sekolah dasar yang tinggal bersama dengan
SOSIAL ibu, nenek, dan satu saudara kandung. Lingkungan rumah pasien
merupakan perkampungan kumuh dan padat penduduk yang berada di
bantaran Kali Code. Ibu pasien bekerja sebagai karyawati di sebuah mall
dan menghabiskan waktu lebih banyak untuk bekerja daripada
berinteraksi dengan pasien. Orang tua pasien sudah bercerai. Ayah pasien
sangat jarang bertemu dengan pasien.
RIWAYAT Gigi atas sisi kanan belakang pasien berlubang, goyang, dan membuat
GIGI tidak nyaman saat mengunyah makanan. Gigi mulai berlubang sejak 1
tahun lalu dan tidak pernah diperiksakan ke dokter gigi.
Gigi bawah sisi kanan belakang dilakukan pencabutan karena sudah
sangat goyah dan mengganggu makan. Kedua gigi tersebut dicabut pada
tanggal 26 Januari 2022 lalu tanpa komplikasi.
Sisa akar gigi bawah sisi kanan belakang dan sisa akar gigi bawah sisi kiri
kemudian dicabut masing-masing pada tanggal 17 Februari 2022 dan 1
Maret 2022.
Hingga saat ini gigi permanen pengganti gigi-gigi tersebut belum tumbuh.
Pasien tidak memiliki keluhan sakit tetapi sulit untuk mengunyah
makanan.

2
Oral Habit a. Finger b. Tongue c. Lip d. Bruxism
e. Mouth breathing

Traumatic injury Tidak ada

Perawatan ortho Belum pernah dilakukan

TMJ Normal

Pemeriksaan Obyektif

Tinggi Badan : 130 cm Status gizi/BMI : 21,3 (Normal)


Berat badan : 36 kg

Pemeriksaan Ekstra Oral

Catatan: Pemeriksaan dilakukan dengan pasien duduk tegak, kepala pada posisi natural atau rileks,
Frankfurt Horizontal Plane sejajar lantai, bibir rest posisi.
Bentuk wajah: Round, simetris, tidak ada kelainan

Frontal :

Vertical /tinggi a. Normal b. Panjang c. Pendek


wajah
Bilateral a. Simetri b. Asimetri

Bibir (rest posisi) a. Kompeten b. Inkompeten

Gummy smile a. ya b. tidak

Profil / samping a. lurus b. cembung c. cekung

3
Foto wajah depan

Rest posisi Senyum


Foto wajah samping

Samping kanan Samping kiri

4
Analisis wajah:
Wajah : round, simetris, tidak ada kelainan
Profil muka : cembung normal

Bibir

Bibir atas a. normal b. hypertonus c. hypotonus


Bibir bawah a. normal b. hypertonus c. hypotonus
TMJ

a. normal b. clicking c popping


d. nyeri spontan e. nyeri palpasi f nyeri fungsi
Penutupan a. normal b deviasi
mandibula

Fungsi bicara a. normal b kelainan

Pemeriksaan intra oral

Mukosa : Sehat, dalam batas normal

Gusi : Sehat, dalam batas normal

Lidah : Sehat, dalam batas normal

Tonsila : Sehat, dalam batas normal

Kebersihan mulut : baik / sedang / kurang Catatan : OHI : 0,67 (Baik)

5
Pemeriksaan elemen gigi

Keterangan:
X: gigi sudah dicabut V: radix
O: karies
Non : belum diketahui
: tumpatan
Σ: gigi goyah (mobilitas) UNE : belum erupsi

Penjelasan :
Gigi 55, 54, 52, 51, 61, 62, 75, 74, 72, 71, 81, 82, 84, 85: sudah dicabut/tanggal
Gigi 53, 63, 64, 36, 46: terdapat tumpatan sewarna gigi
Terdapat kehilangan gigi atau premature loss pada gigi 54, 52, 62, 75, 74, 85.

6
Foto intra oral

Oklusal Rahang Atas Oklusal Rahang Bawah

Oklusi Samping Kanan Oklusi Samping Kiri

Oklusi : Klas I Angle dextra et sinistra


Frenulum labialis superior et inferior, frenulum buccalis dextra et sinistra, dan frenulum lingualis
rendah. Tidak ada kelainan.
Terdapat kehilangan gigi atau premature loss pada gigi 54, 52, 62, 75, 74, 85.

7
Oklusi Anterior
Tidak ada kelainan oklusi. Tidak terdapat adanya open bite, scissor bite, atau palatal bite.
Terdapat pergeseran midline gigi geligi rahang bawah sebesar 0,14 mm ke kanan.
Frenulum labialis superior et inferior dan frenulum buccalis dextra et sinistra rendah. Tidak ada
kelainan.

Dental cast

Oklusal Rahang Atas Oklusal Rahang Bawah

Mesiolabioversi 21
Mesiolinguotorsiversi 32, 31, 41, 42
Terdapat kehilangan gigi atau premature loss pada gigi 54, 52, 62, 75, 74, 85.

8
Oklusi Samping Kanan Oklusi Samping Kiri

Oklusi : Maloklusi Klas I Angle dextra et sinistra modifikasi Dewey tipe 1


Overjet : 3,54 mm

Oklusi Anterior

Analisis :
Overbite : 3,24 mm
Tidak terdapat malrelasi rahang atas dan rahang bawah. Tidak terdapat adanya open bite, scissor bite,
atau palatal bite.
Tidak terdapat adanya spacing dan diastema centralis.
Terdapat pergeseran midline gigi geligi rahang bawah sebesar 0,14 mm ke kanan.

9
DENTITION ANALYSIS

Sex : Male Imp. Date: Operator :


3-4-2022 1. Swandiva Putri Wendradi
2. Tinarbuka Sih Palimirma

Birth date: 31 Age: 8 tahun 7 Patient name: Delano Arganta Putra


Agustus 2013 bulan

1. age :Stage 3

Dental
(Barnett)
2. Dental arch shape

Upper : Ellipse Parabola Square V shape

Lower : Ellipse Parabola Square V shape

3. Space between teeth: No (tidak terdapat diastema pada gigi geligi)

4. Crowding : Yes (terdapat gigi berjejal)

5. Tooth anomaly : Number Shaped Structure

Colour

6. Occlusion :
Anterior teeth Normal Open bite Deep bite
Cross bite Edge to edge bite

Overbite: 3,24 mm Overjet: 3,54 mm

10
Canine :
● Kaninus desidui kanan rahang atas terletak pada tonjol kaninus desidui rahang bawah.
● Kaninus desidui kiri rahang atas terletak disisi distal kaninus desidui kiri rahang bawah.

Midline : Upper jaw: Straight

Lower jaw : bergeser 0,14 mm ke kanan

Posterior teeth: Normal

Terminal plane (m2) : Right (premature loss gigi 85) Left (premature loss 75)

Permanent first molar : Klas I Angle dextra et sinistra

11
Panoramic photo analysis
Analisis Periode Awal Gigi Bercampur
- Terdapat benih gigi 18, 17, 14, 13, 12, 22, 23, 27, 28, 38, 37, 35, 34, 33, 43, 45, 47, dan
48 lengkap. Tidak ada agenesis.
- Benih gigi 18, 17, 14, 13, 12, 22, 23, 27, 28, 38, 37, 35, 34, 33, 43, 47, dan 48 masih
berada di bawah puncak tulang alveolar (mahkota gigi belum menembus tulang
kortikal)
- Benih gigi 15 sudah berada di atas puncak tulang alveolar (mahkota gigi sudah
menembus tulang kortikal)
- Benih gigi 45 sudah berada setinggi puncak tulang alveolar (mahkota gigi sudah
menembus tulang kortikal)
- Akar gigi 14 sudah mulai dalam proses perkembangan, panjang akar mencapai ½ (pre-
erupsi)
- Akar gigi 15 sudah mulai dalam proses perkembangan panjang akar mencapai ⅔ (pre-
erupsi)
- Akar gigi 25, 24, 34, 35 sudah mulai dalam proses perkembangan, panjang akar
mencapai ⅓ (pre-erupsi)
- Akar gigi 44 sudah mulai dalam proses perkembangan, panjang akar mencapai ½ (pre-
erupsi)
- Akar gigi 45 sudah mulai dalam proses perkembangan, panjang akar mencapai ½ (pre-
erupsi)

Perhitungan
1. Metode Moyers

Pengukuran dan perhitungan jumlah mesiodistal 32, 31, 41 dan 42 :


● 32 : 6,30 mm
● 31 : 5,90 mm
● 41 : 5,90 mm
● 42 : 6,30 mm
Jumlah = 24,40 mm

A. Rahang Atas
Perhitungan jumlah ruang yang dibutuhkan untuk erupsi gigi 3, 4, 5 rahang atas:
Tabel Moyers 75% untuk jumlah mesiodistal 24,0 mm adalah 23,1 mm
Tabel Moyers 75% untuk jumlah mesiodistal 24,5 mm adalah 23,4 mm

12
mesiodistal gigi 32, 31, 41, 42

24,0 24,424,5

Tabel Moyers 75%

23,1 X23,4

Penghitungan :

0,4
0,3 = 0,5
y = 0,24

Kebutuhan ruang erupsi untuk rahang atas menurut Tabel Moyers adalah
23,1 + 0,24 = 23,34
Perhitungan Available space dengan prediksi Moyers Rahang Atas tidak dapat
dilakukan karena gigi 12 dan 22 belum erupsi.
B. Rahang Bawah
Perhitungan jumlah ruang yang dibutuhkan untuk erupsi gigi 3, 4, 5 rahang bawah:
Tabel Moyers 75% untuk jumlah mesiodistal 24,0 mm adalah 22,8 mm
Tabel Moyers 75% untuk jumlah mesiodistal 24,5 mm adalah 23,1 mm

13
mesiodistal gigi 32, 31, 41, 42

24,0 24,424,5

Tabel Moyers 75%

22,8 X23,1

Penghitungan :

0,5 0,4
0,3 =
A = 0,24
Kebutuhan ruang erupsi untuk rahang bawah menurut Tabel Moyers adalah
22,8 + 0,24 = 23,04
Rahang Bawah Kiri
Available Space : 36,10 – (5,90+6,30) = 23,90 mm
Required Space : 23,04 mm
Diskrepansi : + 0,86 mm
Rahang Bawah Kanan
Available Space : 35,50 – (5,90+6,30) = 23,30 mm
Required Space : 23,04 mm
Diskrepansi : + 0,26 mm

Kesimpulan Metode Moyers


● Terdapa ruang untuk erupsi gigi geligi permanen 345 RB sebesar + 0,86 mm pada
sisi kiri dan +0,26 mm pada sisi kanan.

14
2. Metode Kuswandari-Nishino
Dasar pemikiran analisis metode Kuswandari dan Nishino adalah memperkirakan
gigi 3 4 5 yang belum erupsi melalui pengukuran gigi permanen yang telah erupsi.
Gigi yang digunakan sebagai pedoman yaitu 6|6 dan 2|2.
Pengukuran dan perhitungan jumlah mesiodistal 16, 26, 32 dan 42
● 16 : 11,20 mm
● 26 : 11,00 mm
● 32 : 6,30 mm
● 42 : 6,30 mm

Jumlah = 34,8 mm

A. Perhitungan jumlah ruang yang dibutuhkan untuk erupsi gigi 3,4,5 Rahang atas:
Tabel 75% untuk jumlah perhitungan 34,5 mm adalah 24 mm
Tabel 75% untuk jumlah perhitungan 35,0 mm adalah 24,2 mm
mesiodistal gigi 16, 26, 32, 42

34,5 34,8 35,0

Tabel Kuswandari-Nishino 75%

24 X 24,2

15
Penghitungan :
0,5 0,3
0,2 =

y = 0,12
Kebutuhan ruang erupsi untuk rahang bawah menurut Tabel Kuswandari Nishino (y) adalah
24 + 0,12 = 24,12
Perhitungan Available space dengan prediksi Kuswandaari-Nishino Rahang Atas
tidak dapat dilakukan karena gigi 12 dan 22 belum erupsi.
B. Perhitungan jumlah ruang yang dibutuhkan untuk erupsi gigi 3, 4, 5 Rahang
Bawah: Tabel 75% untuk jumlah perhitungan 34,5 mm adalah 23,1 mm
Tabel 75% untuk jumlah perhitungan 35,0 mm adalah 23,3 mm
mesiodistal gigi 16, 26, 32, 42

34,5 34,835,0

Tabel Kuswandari-Nishino 75%

23,1 X23,3

Penghitungan :
0,5 0,3
0,2 =
Y = 0,12
Kebutuhan ruang erupsi untuk rahang bawah menurut Tabel Kuswandari Nishino
(y) adalah
23,1 + 0,12 = 23,22

16
Rahang Bawah Kanan
Available Space : 35,50 – (5,90+6,30) = 23,30 mm
Required Space : 23,22 mm
Diskrepansi : + 0,08 mm

Rahang bawah Kiri


Available Space : 36,10 – (5,90+6,30) = 23,90 mm
Required Space : 23,22
Diskrepansi : + 0,68 mm

Kesimpulan Metode Kuswandari-Nishino: Terdapat ruang untuk erupsi gigi geligi permanen 345
RB sebesar 0,68 mm pada sisi kiri dan 0,08 mm pada sisi kanan
3. Determinasi Lengkung
● (LR) (LL)
Jumlah ruang tersedia = 32,3 mm Jumlah ruang tersedia = 33,4 mm
Jumlah ruang dibutuhkan = 33,8 mm Jumlah ruang dibutuhkan = 33,6 mm
Diskrepansi = -1,5 mm Diskrepansi = -0,2 mm

● Rahang Bawah

4. Kesimpulan :
RB : Kanan terdapat kekurangan ruang -0,2 mm dan Kiri terdapat kekurangan ruang -1,5 mm

17
Problem list
Terdapat kehilangan gigi atau premature loss pada gigi 54, 52, 62, 75, 74, 85.
Mesiolabioversi 21
Mesiolinguotorsiversi 32, 31, 41, 42

-Diagnosis :Dx/ Premature loss gigi 54, 52, 62, 75, 74, 85. Dx/ Malposisi gigi individual

Treatment planning

1. Space maintainer RB

Appliance designed
3 5 1

Keterangan: 2
1. Plat Akrilik
2. Labial Arch (Ø 0,7 mm)
3. Adam Klamer (Ø 0,7
mm)
4. Anasir gigi 34, 35
4
5. Anasir gigi 45

Lower Arch

18

Anda mungkin juga menyukai