Anda di halaman 1dari 38

DENTAL SITE TEACHING

SPACE MAINTAINER
Nadia Syesti
1511412012

Pembimbing:
drg. Sri Ramayanti, MDSc, Sp. KGA
2021
DATA
PASIEN
Nama Pasien : Syifa Qonita
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Jl. Jati IV
Umur Kronologis : 7 tahun 10 bulan
Umur Dentalis : 11 21

42 32
Pemeriksaan Present Illness
Subjektif Pasien mengeluhkan sisa akar gigi

(Anamnesis ) geraham kanan bawah sejak ± 3


bulan yang lalu. Menurut penjelasan
orang tua, awalnya gigi pasien
berlubang besar, lama kelamaan
Chief Complain menjadi sisa akar gigi. Pasien pernah
merasakan sakit pada gigi tersebut
Pasien datang dengan keluhan gigi
dan mengalami pembengkakan pada
geraham kanan bawah sudah berupa
gusinya. Pasien tidak pernah
sisa akar dan ingin dicabut.
meminum obat ataupun melakukan
perawatan pada gigi maupun
gusinya.
Past Dental History Family History
Pasien pernah melakukan perawatan
gigi berupa penambalan dan Ayah, Ibu, Kakek, Nenek dan Saudara
pencabutan gigi di RSGMP Unand. kandung pasien tidak dicurigai
Pasien menyikat gigi 2 kali sehari, memiliki riwayat penyakit sistemik.
yaitu pada pagi dan sore ketika mandi.

Social History
Past Medical History Pasien merupakan seorang siswa SD
Pasien tidak pernah dirawat di rumah kelas 1, sehari-hari tinggal bersama
sakit. Pasien tidak dicurigai memiliki orang tua. Pasien memiliki kebiasaan
riwayat penyakit sistemik. Pasien tidak mengunyah 1 sisi pada sebelah kanan.
memiliki riwayat alergi obat dan Pasien suka mengonsumsi makanan
makanan. Pasien tidak sedang manis seperti coklat, permen dan kue.
mengonsumsi obat rutin. Istirahat pasien cukup.
Penyakit yang pernah diderita:
Kelainan jantung/ Perdarahan/ Diabetes/ Asma/ Alergi/ Epilepsi/ Keganasan/
Imunosupresi/ Hepatitis/ Pasien tidak memiliki riwayat penyakit sistemik.

Riwayat Kesehatan Gigi


Riwayat Perawatan Gigi
Penambalan : gigi 85
Pencabutan : gigi 51
dan 62
Kelainan Peridontal :-
Pernah dirawat ortodonti :-
Perawatan periodontal :-
Kebiasaan Buruk
Mengunyah 1 sisi (kanan)
Pemeriksaan
Objektif
Pemeriksan Ekstra oral
Bentuk Muka : Simetris
Profil : Cembung

Posisi Rahang
Maksila : Normal/ Protrusif/ Retrusif
Mandibula : Normal/ Protrusif/ Retrusif
Dagu : Normal/ Ke kiri/ Ke Kanan

2
itle. P5
Book T
Analisis Foto Ekstra Oral

Proporsi wajah tidak Asimetris Profil wajah


seimbang cembung
Pemeriksaan
Intra Oral
Kebersihan mulut : Baik
Frenulum labii superior : Sedang
Frenulum labii inferior : Sedang
Lidah : Normal
Palatum : Sedang
Analisis Foto Intra Oral

Foto Samping Kanan Foto Depan Foto Samping Kiri

Foto Oklusal Atas Foto Oklusal Bawah


Kebersihan mulut baik, kesehatan gingiva
baik. Ukuran lidah normal dengan
kedalaman palatum sedang.
Hubungan insisivus kelas I, hubungan molar
kanan dan kiri kelas I. Bentuk lengkung
gigi atas dan bawah oval.
Overjet 2 mm dengan overbite 2 mm dan
curve of spee normal. Midline gigi atas
dan bawah segaris.
Relasi Gigi Geligi
Molar pertama kanan
Sagital : Netroklusi/ Distoklusi/ Mesioklusi/ Tonjol tonjol
Transversal : Normal/ Gigitan silang/ Tonjol-tonjol/ Scissorbite
Vertikal : Normal/ Gigitan terbuka/ Tonjol-tonjol

Molar pertama kiri


Sagital : Netroklusi/ Distoklusi/ Mesioklusi/ Tonjol-tonjol
Transversal : Normal/ Gigitan silang/ Tonjol-tonjol/ Scissorbite
Vertikal : Normal/ Gigitan terbuka/ Tonjol-tonjol

Kaninus kiri (Un Erupted) Kaninus kanan (Un Erupted)


Keadaan Lokal Gigi Geligi
      SOU SOU SOU MIS MIS MIS MIS SOU SOU SOU      

      V IV III II I I II III IV V      

UNE UNE SOU UNE UNE UNE UNE SOU SOU UNE UNE UNE UNE SOU UNE UNE

8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
UNE UNE SOU UNE UNE UNE SOU SOU SOU SOU UNE UNE UNE SOU UNE UNE

      V IV III II I I II III IV V      

      GIF RRX SOU MIS MIS MIS MIS SOU CAR CAR      

Keterangan: 

● UNE = Un erupted ● CAR = Karies


● SOU = Tidak ada kelainan ● MIS = Kehilangan gigi
● GIF = Restorasi GIC ● RRX = Radiks
Kete
rang
Peme an
riksa
Hubungan insisif : kelas I
Intra an
Hubungan molar pertama tetap kanan (Angle) : kelas I Oral
Hubungan molar pertama tetap kiri (Angle) : kelas I
Hubungan kaninus tetap kanan :-
Hubungan kaninus tetap kiri :-
Overjet : 2 mm
Overbite : 2 mm
Garis Tengah Geligi atas : normal
Garis Tengah Geligi bawah : normal
Analisis
Fungsional
Penutupan bibir : Kompeten/
potensial kompeten/
TMJ: Normal/ Sakit/ Clicking/ Krepitasi/ Locking
inkompeten
Gerak buka tutup mulut : Normal/ Bibir atas : Normal/ Hipertonus/
Mandibular displacement/
Hipotonus
Mandibular deviation
Bibir bawah : Normal/ Hipertonus/
Occlusal Interference : Ada/ Tidak, Hipotonus
Pada gig: 53, 63, 73, dan 83
Pola penelanan : Normal
Pola pengucapan : Normal
Analisis
Model Studi
Umur Dentalis : 11 21
42 32

Bentuk lengkung gigi : Oval (RA dan


RB)
Bentuk/ukuran/jumlah gigi abnormal: -
Relasi Gigi Saat Oklusi Sentrik - Relasi Gigi Saat Oklusi Sentrik
Pada Model Studi Anterior Pada Model Studi Posterior

● Overjet : 2 mm ● Relasi M1 kanan : Kelas I/ Kelas II/ Kelas III


● Overbite : 2 mm ● Relasi M1 kiri : Kelas I/ Kelas II/ Kelas III
● Crossbite : Ada/ Tidak, ● Relasi C kanan : Kelas I/ Kelas II/ Kelas III
● Palatalbite : Ada/ Tidak, ● Relasi C Kiri : Kelas I/ Kelas II/ Kelas III
● Deepbite : Ada/ Tidak, ● Crossbite : Ada/ Tidak, pada gig: ...
● Edge to edge : Ada/ Tidak, ● Openbite : Ada/ Tidak, pada gigi: ...
● Openbite : Ada/ Tidak, ● Scissorbite : Ada/ Tidak, pada gigi: ...

Median line: Segaris


Rahang Atas: Ke kanan: ... mm/ Ke kiri: ... mm
Rahang Bawah: Ke kanan: ... mm/ Ke kiri: ... mm
Analisis Kebutuhan
Ruang
Metode moyers
Jumlah lebar mesiodistal 42, 41, 31, 32 = 21,3 mm

RB : Lebar 345   = 21,3 mm  


Ruang yang ada Kiri = 21 mm kurang 0,3 mm
Kanan = 21,5 mm lebih 0,2 mm

Kesimpulan : pada rahang bawah regio kiri terdapat kekurangan ruang 0,3 mm
dan pada regio kanan terdapat kelebihan ruang 0,2 mm.
Metode Tanaka-Johnson
Jumlah lebar mesiodistal 42, 41, 31, 32 = 21,3 mm
Ruang yang tersedia pada RB Kanan = 21,5 mm
Ruang yang tersedia pada RB Kiri = 21 mm

Perkiraan lebar mesio-distal gigi C dan P permanen mandibula


= Ʃ Lebar Mesiodistal Keempat Insisivus Mandibula + 10,5 mm
2
=21.3 + 10,5 = 21,15 mm
2

Selisih ruang yang ada dan dibutuhkan:


RB Kiri = 21 – 21,15 = -0,15 mm RB Kanan = 21,5 – 21,15 =-+0,35 mm.
Foto
P a no
ram ik

Keadaan tulang : Normal Agenesis : Tidak ada


Keadaan jaringan periodontal : Tidak ada kelainan Impaksi : Tidak ada
Karies : Gigi 74, 75 Gigi berlebih : Tidak ada
Kehilangan gigi : Gigi 52, 62 Restorasi GIC : Gigi 85
18: Benih gigi belum terlihat
38 : Benih gigi belum terlihat
17: akar terlihat < 1/3, arah pertumbuhan benih sedikit miring
37 : akar terlihat ≥1/3, arah pertumbuhan benih lurus
16: gigi sudah erupsi sempurna, keadaan tulang normal dan tidak ada
36 : gigi sudah erupsi sempurna, keadaan tulang normal dan tidak ada
kelainan periodontal
kelainan periodontal
15 : akar terlihat ≥1/3, arah pertumbuhan benih sedikit miring
35 : akar terlihat 2/3, arah pertumbuhan benih lurus
14 : akar terlihat ≥1/3, arah pertumbuhan benih sedikit miring
34 : akar terlihat ≥2/3, arah pertumbuhan benih lurus
13 : akar terlihat ≥1/3, arah pertumbuhan benih lurus
33 : akar terlihat ≥2/3, arah pertumbuhan benih lurus
12 : akar terlihat ≥2/3, keadaan tulang normal dan tidak ada kelainan
periodontal 32 : gigi sudah erupsi sempurna, keadaan tulang normal dan tidak ada

11 : gigi sudah erupsi sempurna, keadaan tulang normal dan tidak ada kelainan periodontal

kelainan periodontal 31 : gigi sudah erupsi sempurna, keadaan tulang normal dan tidak ada
21 : gigi sudah erupsi sempurna, keadaan tulang normal dan tidak ada kelainan periodontal
kelainan periodontal 41 : gigi sudah erupsi sempurna, keadaan tulang normal dan tidak ada
22 : akar terlihat ≥2/3, keadaan tulang normal dan tidak ada kelainan kelainan periodontal
periodontal 42 : gigi sudah erupsi sempurna, keadaan tulang normal dan tidak ada
23 : akar terlihat ≥2/3, arah pertumbuhan benih lurus kelainan periodontal
24 : akar terlihat ≥1/3, arah pertumbuhan benih miring 43 : akar terlihat ≥2/3, arah pertumbuhan benih miring
25 : akar terlihat ≥1/3, arah pertumbuhan benih lurus
44 : akar terlihat ≥2/3, arah pertumbuhan benih lurus
26 : gigi sudah erupsi sempurna, keadaan tulang normal dan tidak ada
45 : akar terlihat ≥2/3, arah pertumbuhan benih lurus
kelainan periodontal
46 : gigi sudah erupsi sebagian, keadaan tulang normal dan tidak ada kelainan
27 : akar terlihat < 1/3, arah pertumbuhan benihsedikit miring
periodontal
28 : Benih gigi belum terlihat
47 : akar terlihat < 1/3, arah pertumbuhan benih sedikit miring
 
48: Benih gigi belum terlihat
RENCANA
PERAWATAN
Mouth preparation

1. Pencabutan radiks gigi 84


2. Restorasi GIC gigi 75
3. Restorasi GIC gigi 85

Pembuatan removable space


maintainer tipe fungsional pada
rahang bawah.
Tahapan
Pekerjaan
Kunjungan 1
a. Pemeriksaan subjektif dan objektif pada
pasien.
b. Pembuatan foto EO dan IO.
c. Rontgen foto panoramic.
d. Pembuatan model studi dengan
menggunakan bahan cetak alginat dan
dental stone.
Kunjungan 2  Labial bow
 Labial bow menggunakan kawat
1. Pembuatan model kerja dengan berdiameter 0,7 mm.
menggunakan bahan cetak alginat dan  Busur labial bow dibuat mengikuti
dental stone high strength (Tipe IV).
lengkung gigi anterior dari gigi 72
2. Pembuatan Space Maintainer pada sampai 82 sejajar bidang oklusal
rahang bawah
dengan tinggi busur 1/2 - 1/3 insisal.
 Loop pada gigi 73 dan 83 dengan tinggi
1-2 mm dibawah servikal gigi dan lebar
1 mm lebih lebar dari ukuran mesio
distal.
 Lengan retensi dibuat ke lingual.
 Semua kawat bagian labial berkontak
dengan gigi.
 Cangkolan C
 Cangkolan C menggunakan kawat
stainless 0,7 mm.
 Cangkolan C dibuat pada gigi 16
dan 26.  Pemendaman model
didalam kuvet.
 Plat akrilik  Boiling out model lilin.
 Buat desain basis plat dari wax  Pengisian akrilik.
menggunakan pensil.  Pemolesan model akrilik.
 Wax menutupi semua piranti
hingga cangkolan C.
 Buat verkeilung pada seluruh gigi
 Haluskan plat.

 Pontik pada gigi 84


Kunjungan 3  Waktu pemakaian selama mungkin
1. Lakukan insersi dan dilepas saat tidur untuk
2. Cek apakah ada bagian yang menimbulkan mengistirahatkan jaringan lunak.
rasa sakit, adaptasi, retensi, stabilisasi,  Menyikat Space maintainer setelah
oklusi. selesai makan pada semua bagian
3. Instruksi kepada pasien dan orang tua alat.
pasien  Rendam Space maintainer dalam
 Pada awal pemasangan, mulut akan terasa wadah tertutup berisi air bersih jika
penuh, air liur banyak dan kesulitan sedang tidak digunakan.
bicara, hal ini normal dan keluhan akan  Jarak waktu kontrol selanjutnya 1
hilang dalam 24 jam pemakaian. minggu kemudian.
 Pemasangan di depan kaca sehingga
pasien dapat melihatnya, kemudian pasien
diminta untuk memasang sendiri di depan
orang tua dan operator
Kunjungan 4 (kontrol)
1. Tanyakan apakah ada keluhan dari pasien.
2. Cek apakah ada bagian yang menimbulkan rasa sakit.
3. Cek adaptasi, retensi, stabilisasi dan oklusi.
4. Lakukan pemeriksaan keutuhan space maintainer, kondisi
gigi dan gingiva pasien.
5. Pasien diinstruksikan untuk terus menjaga kebersihan mulut.
Study Literatur
SPACE
MAINTAINER Fungsi:

1. Mencegah pergeseran dari gigi ke


ruang yang terjadi akibat
pencabutan dini.
Alat yang digunakan untuk menjaga ruang 2. Mencegah ekstrusi gigi antagonis
akibat kehilangan dini gigi sulung, alat ini dari gigi yang dicabut dini.
yang dipasang diantara dua gigi 3. Memperbaiki fungsi pengunyahan
akibat pencabutan dini.
4. Memperbaiki fungsi estetik dan
bicara setelah pencabutan dini.
● Indikasi dari space maintainer:
● Kontra Indikasi dari space maintainer:
1. Kehilangan gigi sulung secara dini
2. Kehilangan gigi secara kongenital 1. Tidak terdapat tulang alveolar yang
3. Apabila terjadi kehilangan gigi sulung menutup mahkota gigi tetap yang
dan gigi penggantinya belum siap akan erupsi. 
erupsi menggantikan posisi gigi sulung 2. Kekurangan ruang untuk erupsi gigi
tersebut dan analisa ruang menyatakan permanen 
masih terdapat ruang yang 3. Ruangan yang berlebihan untuk gigi
memungkinkan untuk gigi permanen. tetapnya erupsi 
4. Jika terdapat kebiasaan buruk pada 4. Kekurangan ruang yang sangat
anak, contohnya menempatkan lidah di banyak sehingga memerlukan
daerah yang tidak bergigi atau tindakan pencabutan dan perawatan
menghisap bibir maka pemasangan orthodonti
space maintainer ini dapat menjadi 5. Gigi permanen penggantinya tidak
indikasi untuk menghilangkan ada
kebiasaan buruk.
5. Kebersihan mulut baik.
SYARAT-SYARAT SPACE
MAINTAINER
1. dapat menjaga ruang dimensi proksimal 
2. tidak menggangu erupsi gigi antagonisnya 
3. tidak menggangu erupsi gigi permanen 
4. tidak mempengaruhi fungsi bicara, pengunyahan, dan fungsi pergerakan
mandibula
5. dapat mencegah ekstrusi gigi lawan 
6. tidak memberikan tekanan abnormal pada gigi penyangga 
7. tidak mengganggu jaringan lunak 
8. disain yang sederhana, ekonomis dan mudah dibersihkan.
Jenis-jenis Space Maintainer

1. Space maintainer lepasan


● digunakan khusus bila gigi hilang dalam satu
kuadran lebih dari satu gigi.
● dapat ditambahkan gigi-gigi artificial untuk
mengembalikan fungsi estetik.

2. Space maintainer cekat


 Band and loop
 Crown-loop
 distal shoe
 lingual arch.
Tipe Space Space Maintainer fungsional

Maintainer Salah satu contoh space maintainer


fungsional adalah parsial denture.
Adanya parsial denture dapat membantu
Space Maintainer non fungsional mengembalikan fungsi mastikasi, fungsi
pengucapan dan mencegah ekstrusi gigi
Tidak memiliki anasir sehingga tidak antagonisnya
mampu mengembalikan fungsi- fungsi
(mastikasi, fungsi pengucapan, esteik) . Space maintainer fungsional juga
memiliki fungsi estetik karena
memiliki anasir sehingga serupa
dengan gigi normal. Space maintainer
fungsional selalu dapat dilepas atau
removable sehingga lebih mudah untuk
dibersihkan.
Thanks!
Do you have any questions?
CREDITS:
This prese
template w ntation
as created
including i by Slidesg
co o,
infographic ns by Flaticon, and
s & image
s by Freep
ik.

Anda mungkin juga menyukai