Anda di halaman 1dari 19

Dental Side Teaching | Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

DENTAL SIDE TEACHING


GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN

I. IDENTITAS
No. Kartu : B. 20159
Nama Pasien : Fonce Badoa
Umur : 57 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kairagi

II. KASUS
Seorang pasien perempuan berusia 57 tahun yang berdomisili di Kairagi datang ke RSGM
PSPDG UNSRAT dengan keluhan gigi belakang atas dan bawah hilang. Sehingga membuat
pasien merasa tidak nyaman dan kesulitan dalam mengunyah makanan. Pasien ingin
dibuatkan gigi palsu.

Foto Wajah

Tampak depan Tampak samping


Bentuk muka :Square Profil muka : Cembung

Gambar 1. Foto Bentuk Muka dan Profil Muka Pasien

1
Dental Side Teaching | Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

Foto intraoral

Rahang Atas Rahang Bawah

Gambar 2. Foto klinis rongga mulut.

III. KONDISI SISTEMIK

Nama penyakit Gejala Keterangan


Ya Tidak
Gangguan jantung 
Hipertensi/hipotensi 
Kelainan darah 
Hemophilia 
Diabetes mellitus 
Gangguan ginjal 
Hepatitis 
Gangguan saluran pernapasan 
Gangguan saluran pencernaan  Gastritis Kronik
Epilepsi 
HIV/AIDS 
Alergi obat 
Alergi makanan 
Hamil/menyusui 
Lain-lain  Gout Atritis

IV. PEMERIKSAAN EKSTRA ORAL

Fasial Neuromuscular K. Ludah K. Limfe Tl. Rahang TMJ


Deformitas t.a.k t.a.k t.a.k t.a.k t.a.k t.a.k
Nyeri t.a.k t.a.k t.a.k t.a.k t.a.k t.a.k
Tumor t.a.k t.a.k t.a.k t.a.k t.a.k t.a.k
Gangguan t.a.k t.a.k t.a.k t.a.k t.a.k t.a.k

2
Dental Side Teaching | Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

Fungsi

V. RIWAYAT YANG BERHUBUNGAN DENGAN GIGI


1. Lama tidak bergigi : ± 6 tahun untuk RA dan RB
2. Terakhir cabut gigi : ± 1 minggu yang lalu
3. Sebab pencabutan gigi : Sisa Akar

VI. STATUS LOKAL


1. Luar mulut
a. Sendi kanan : Tidak bengkak; Tidak sakit,;
Sendi kiri : Tidak bengkak; Tidak sakit
b. Pembukaan mulut : Besar (43 mm)
c. Gerakan protusif : lancar
Gerakan lateral kanan : lancar
Gerakan lateral kiri : lancar

d. Bibir :
Bentuk : Simetris
Ukuran : Sedang
Tonus : Sedang
2. Dalam mulut
a. Bentuk lengkung RA : Persegi
Bentuk lengkung RB : Persegi
b. Ukuran lengkung RA : Besar
Ukuran lengkung RB : Sedang
c. Bentuk linggir RA : Persegi
Bentuk linggir RB : Persegi
d. Ukuran linggir RA : Tinggi
Ukuran linggir RB : Tinggi
e. Hubungan RA – RB : Prognatik
f. Kesejajaran linggir : Sejajar
g. Ruang antar maksila : Sedang (14 mm)
h. Ruang antar alveolar : Sedang (13 mm)
i. Tuberositas kanan : Sedang

3
Dental Side Teaching | Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

Tuberositas kiri : Sedang


j. Exostosis : Tidak ada
k. Torus palatina : Tidak ada
Torus mandibula : Tidak ada
l. Palatum lunak : Kl.I
Gerakan : Aktif
m. Perlekatan otot labial RA : Dalam
Bukal kanan : Sedang
Bukal kiri : Sedang
Labial RB : Sedang
Lingual : Sedang
Bukal kanan : Sedang
Bukal kiri : Sedang
n. Frenulum Labialis RA : Sedang
Bukalis kanan : Sedang
Bukalis kiri : Sedang
Labialis RB : Rendah
Lingualis : Rendah
Bukalis kanan : Rendah
Bukalis kiri : Rendah

o. Tahanan jaringan linggir : Besar di regio 8 5 4 6 7 8


8 7 4
Kecil di regio
8

p. Palatum, bentuk : Lonjong


Kedalaman : Dalam
q. Retromylohyoid : Sedang
r. Ludah, Konsitensi : Sedang
Volume : Sedang
s. Refleks muntah : Kecil
t. Lidah, ukuran : Sedang

4
Dental Side Teaching | Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

Gerakan : Kecil
u. Status gigi-geligi :

Keterangan:
O : Karies
X : Missing
V : Radix

VII. DIAGNOSIS KLINIK :


Rahang atas : Kelas I Modifikasi 1 Kennedy
Rahang bawah: Kelas II Modifikasi 1 Kennedy

VIII. INDIKASI PERAWATAN : Gigi tiruan sebagian lepasan akrilik rahang atas dan
bawah

IX. RENCANA PERAWATAN PENDAHULUAN


Pasien dikonsul ke bagian bedah mulut :
- Gigi 14 Gangren radix Ekstraksi
- Gigi 15 Gangren radix Ekstraksi
- Gigi 17 Ekstrusi Ekstraksi
- Gigi 18 Gangren radix Ekstraksi
- Gigi 27 Gangren radix Ekstraksi

5
Dental Side Teaching | Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

- Gigi 28 Mobile 2 Ekstraksi


- Gigi 44 Gangren radix Ekstraksi

Prosedur Perawatan
(Prosedur Klinik)
1. Pemeriksaan Subjektif dan Objektif
Tanggal: Jumat, 27 April 2018
Pada kunjungan pertama, dilakukan indikasi kasus, pengisian kartu status
prostodonsia yang terdiri dari data pasien, pemeriksaan subjektif, pemeriksaan objektif,
diagnosis, dan rencana perawatan. Pasien diinformasikan tentang rencana perawatan yang
akan dilakukan yakni pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan dari bahan akrilik pada
rahang atas dan rahang bawah. Pasien juga diinformasikan mengenai waktu kunjungan
yang akan dilakukan.
Instruktur: drg. Merlin Liempepas

2. Pembuatan Diagnostic impression / cetakan pendahuluan


Tanggal: Jumat, 27 April 2018
 Alat : Sendok Cetak Perforated Stock Tray No. 2 yang bersudut untuk rahang atas dan
rahang bawah.
 Bahan cetak : alginate
 Teknik mencetak : Teknik yang digunakan adalah teknik mukostatis, yaitu suatu teknik
pencetakan yang dilakukan menggunakan bahan yang mempunyai viskositas tinggi.
Setelah diperoleh cetakan yang akurat, kemudian diisi dengan stone gips.

6
Dental Side Teaching | Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

Gambar 3. Foto model study (diagnostic impression)

Instruktur: drg. Merlin Liempepas

3. Dental Side Teaching (DST)


Tanggal: Rabu, 23 Mei 2018
Instruktur: drg. Merlin Liempepas

4. Perawatan Pendahuluan
Pasien dikonsul ke bagian bedah mulut untuk dilakukan pencabutan pada gigi 14, 15,
26, 28, 44. Sebelum perawatan dilakukan terdapat hal-hal yang penting untuk
diperhatikan yaitu:
 Penjelasan kepada pasien mengenai gigi tiruan yang akan dibuat, sehingga pasien
mengerti akan kegunaan gigi tiruan tersebut.
 Memastikan pasien yang berhubungan dengan kebutuhannya
 Hubungan rencana perawatannya dengan kebutuhannya.
Perawatan pendahuluan yang dilakukan sebelum pembuatan gigi tiruan bertujuan
untuk melihat keadaan seluruh perubahan-perubahan atau kelainan yang terjadi pada
linggir alveolus yang mendukung gigi tiruan dan struktur rongga mulut lain yang dapat
menggagalkan dalam pebuatan gigi tiruan.
Instruktur: drg. Merlin Liempepas

5. Penentuan Desain Gigi Tiruan


 Tahap I : Menentukan kelas dari daerah tak bergigi
Rahang atas : Kelas II Modifikasi 1 Kennedy
Rahang bawah: Kelas II Modifikasi 1 Kennedy

7
Dental Side Teaching | Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

 Tahap II : Menentukan dukungan


Menggunakan dukungan gigi dan mukosa pada rahang atas dan rahang bawah.
 Tahap III : Menentukan jenis penahan
 Retensi secara langsung
Rahang Atas : Cengkeram C pada gigi 16 dan 25
Rahang Bawah : Cengkeram C pada gigi 37 dan 46
 Retensi secara tidak langsung
 Tahap IV : Menentukan jenis konektor
Jenis konektor yang digunakan pada rahang atas dan rahang bawah berupa plat akrilik
dengan perluasan basis bagian distal
Gambar desain gigi tiruan
1
2
3

3 2
1

Gambar 4. Desain gigi tiruan rahang atas dan bawah


Keterangan gambar :

1) Plat akrilik
2) Cengkeram C modifikasi rest mesial
3) Anasir gigi

6. Pembuatan primary impression/ cetakan anatomis


Tanggal: Selasa, 16 Oktober 2018
Setelah dilakukan perawatan pendahuluan, tahap selanjutnya ialah pencetakan
kembali rongga mulut pasien yang disebut dengan Primary impression/cetakan anatomis,
hasil cetakannya lazim disebut model studi/model anatomis. Pada model studi dapat
dibuat sendok cetak perorangan yang akan digunakan untuk mencetak cetakan akhir.
Cetakan anatomis merupakan langkah awal pembuatan suatu gigi tiruan. Model studi
yang diperoleh dari hasil pencetakan tahap ini akan digunakan sebagai pedoman dalam

8
Dental Side Teaching | Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

pembuatan sendok cetak perorangan. Cetakan ini dibuat menggunakan Perforated Stock
Tray dengan cara dan teknik mencetak yang sama seperti pada pembuatan diagnostic
impression / cetakan pendahuluan.

Gambar 5. Hasil pencetakan fisiologis/secondary impression pada RA dan RB


Instruktur: drg. Merlin Liempepas

7. Tahap Surveyor
Tanggal: Rabu, 17 Oktober 2018
Survey merupakan prosedur diagnostik yang dapat menganalisis hubungan
dimensional antara jaringan lunak dan keras gigi. Hal ini perlu untuk menetapkan gigi
yang akan menjadi penahan, penempatan cengkeram, dan juga dapat ditentukan arah
pemesangan terbaik geligi tiruan yang akan dibuat.
Langkah-langkah survey pada model:
 Model dipasang pada meja basis dengan bidang oklusal hampir sejajar dengan basis
datar surveyor.
 Kesejajaran relatif beberapa permukaan proksimal dapat ditentukan dengan
menyentuhkan tongkat analisis pada permukaan gigi. Posisi model diubah-ubah dalam
berbagai arah, sehingga permukaan proksimal tadi berada dalam kedudukan sejajar
satu sama lain. Ada dua kemungkinan pilihan yang akan dihadapi, yaitu kontak hanya
pada bagian servikal saja atau sampai bagian marginal ridge. Dalam hal ini pilihlah
kemungkinan kedua, karena bidang bimbing dapat diperoleh hanya dengan
pengasahan saja. Sebaliknya, untuk memperoleh bidang bimbing pada kemungkinan
pertama, harus dibuat restorasi tuang.

9
Dental Side Teaching | Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

 Besar retensi dapat diketahui dengan cara menyentuhkan tongkat analisis pada
permukaan lingual dan bukal gigi-gigi yang akan dipakai sebagai gigi penahan.

Blocking out
Tujuan dilakukan blocking out yaitu untuk menutupi daerah undercut yang tidak
diharapkan, untuk menghindari timbulnya kesulitan-kesulitan pada tahap pengerjaan gigi
tiruan selanjutnya. Setiap daerah undercut yang akan dilewati oleh bagian kerangka
protesa harus ditutupi dengan blocking sehingga akan memudahkan pada saat
pemasangan gigi tiruan di mulut pasien.

Gambar 6. Surveyor pada Model Kerja


Instruktur: drg. Merlin Liempepas

8. Pembuatan base plate gigi tiruan dan bite rim


Tanggal: Jumat, 26 Oktober 2018
Occlusal bite rim terdiri dari dua bagian yaitu base plate dan bite rim.
1) Membuat base plate
 Membuat gambar desain gigi tiruan pada model kerja, berdasarkan pada batas tepi
dengan memperhatikan daerah mucobuccal fold.
 Model kerja dibasahi dengan air atau ditaburi dengan baby powder.

10
Dental Side Teaching | Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

 Selanjutnya selembar malam dilunakkan dengan lampu spritus, lalu diletakkan di


atas working model dan ditekan mulai dari bagian palatum dengan batas-batas
sesuai dengan desain.
 Bagian tepi dibuat seal dengan cara kelebihan malam dilipat ke atas sehingga
mempunyai ketebalan 2 lembar malam dan lebar 2 mm.
 Sisa malam yang melebihi batas tepi dibuang dengan menggunakan pisau malam.
2) Pembuatan bite rim
Prosedur untuk rahang atas dan rahang bawah sama
 Bite rim dibuat dari malam merah dan diletakkan di atas base plate dengan
mengacu pada ukuran bite rim rahang atas yakni anterior (t: 12 mm, l: 4 mm)
posterior (t: 10-11 mm, l: 6 mm) dan rahang bawah yakni anterior (t: 12 mm, l:
4mm) dan posterior (t:10-11mm, l: 6 mm)
3) Bite rim yang telah dibuat diletakkan di atas base plate dengan patokan sebagai
berikut:
 Pindahkan garis puncak linggir model kerja pada bite rim sehingga garis puncak
linggir rahang letaknya pada bite rim rahang atas yaitu di bagian bukal : bagian
palatal 2 : 1 (4 mm di bagian bukal dan 2 mm di bagian palatal), sedangkan pada
bite rim rahang bawah yaitu bagian bukal : bagian lingual 1 : 1 (3 mm di bagian
bukal dan 3 mm di bagian lingual).
 Sudut bite rim terhadap base plate dibuat 80°-85° terhadap dataran oklusal
 Kontur bagian bukal bite rim dirapikan dengan menggunakan pisau malam.
 Lunakkan bite rim bidang orientasi di atas sebuah glass lab/kape diatas apibunsen.
Agar diperoleh bidang oklusal/orientasi yang datar dengan tinggi bite rim di
bagian anterior 12 mm dan posterior 10-11 mm.
Instruktur: drg. Merlin Liempepas

9. Melakukan Uji Coba Oklusal Bite Rim


Tanggal: Jumat, 26 Oktober 2018
Uji coba Occlusal bite rim dilakukan dengan pedoman sebagai berikut :
1) Retensi
Retensi merupakan kemampuan gigi tiruan untuk bertahan terhadap pelepasan saat
fungsi maupun istirahat (secara vertikal)

11
Dental Side Teaching | Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

Retensi dapat diamati dengan cara menggerak – gerakkan otot pipi, bibir dan lidah
atau dengan memberikan usaha pelepasan (gigi tiruan yang retentif adalah gigi tiruan
yang sulit dilepas)
Retensi gigi tiruan ditentukan oleh letak seal dan adhesi / kohesi saliva. Kesesuaian
letak seal dengan menggerakkan otot pipi. Jika plate terjatuh ketika otot digerakkan,
berarti terdapat over extension plat. Sebaliknya, jika seal pada under extension plate
maka kohesi dan adhesi saliva berkurang dan alat menjadi tidak retentif.
2) Stabilisasi
Stabilisasi merupakan kemampuan gigi tiruan bertahan terhadap perpindahan tempat
saat berfungsi (secara horizontal)
Stabilisasi dapat diamati dengan menekan salah satu sisi base plate atau dengan
menginstruksikan pasien melakukan gerakan fungsi. Jika base plate diam di tempat
dan tidak bergerak maka stabilisasinya baik.

Gambar 7. Try in base plate


Instruktur: drg. Merlin Liempepas

10. Pencatatan Maxillo Mandibular Relationship (MMR)


1) Pengukuran dimensi vertical (DVO)
Dimensi vertical oklusi diukur dengan cara mengukur jarak pupil dengan jark dasar
hidung dengan dasar dgu (HD) sama dengan sudut mulut (PM) dikurangi 2mm. DVO
= HD = PM-2
2) Pengukuran relasi sentrik

12
Dental Side Teaching | Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

Posisi sentrik adalah suatu relasi mandibula terhadap maksila pada keadaan prossesus
condyleudeus berada paling posterior dari fossa glenoid. Menentukan relasi sentrik
dapat dengan 2 cara yaitu :
a) Pertama, dengan menengadahkan kepala pasien sedemikian rupa sehingga
prosessus condyloideus akan tertarik ke posisi paling posterior pada fossa glenoid
karena tarikan dari otot.
b) Kedua, dengan cara pasien disuruh menelan ludah berulang-ulang sampai
ditemukan relasi sentrik yang diinginkan menetap
Permukaan oklusal bite rim rahang atas dan rahang bawah dilunakkan dan pasien
disuruh menggigit yang diarahkan pada posisi relasi sentrik, sehingga tercapai
pengukuran PM = HD – (-2-4 mm).
3) Pengukuran dimensi vertical sudah benar , ada dua cara :
a) Pertama, pasien disuruh mengucapkan huruf S berulang-ulang atau dengan kata
yang banyak mengandung huruf S, misalnya : mississipi
b) Kedua, pasien disuruh menelan ludah berulang-ulang sampai tidak ada
halangan/kesulitan dalam gerakan menelan ludah. Bila hal ini dilakukan dengan
baik maka pengukuran dimensi vertical sudah benar

11. Pemasangan model pada articulator


Tanggal: Rabu, 31 Oktober 2018
Sebelum memasang model kerja dengan oklusal bite rim nya di dalam artikulator,
harus dipersiapkan jenis artikulator yang akan dipakai dan dilakukan persiapan model
yang meliputi penyesuaian ketinggian model atas dan bawah dengan ruang antara bagian
atas dan bawah artikulator. Bila terlalu tinggi yang paling aman ialah mengurangi model
bawah.
1) Artikulator sebelumnya dipasangkan karet gelang melingkar pada titik tengah yang
membagi artikulator secara vertikal. Selanjutnya, pasang model kerja dan bite rim
rahang atas pada artikulator dengan pedoman :
 Garis tengah working model dan bite rim atas berhimpit dengan garis yang
terbentuk oleh karet gelang dan garis tengah artikulator.
 Jarum horizontal insisal guide pin harus menyentuh tepi luar anterior dan tepat
pada median line gigi anterior RA.

13
Dental Side Teaching | Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

2) Setelah pedoman tersebut terpenuhi upper member artikulator digerakan ke atas dan
adonan gips dituang pada bagian atas model kerja rahang atas, kemudian upper
member digerakkan ke bawah/menutup sampai menenkan gips yang ada pada model
kerja rahang atas.
3) Setelah mengeras kemudian artikulator dibalik. Oklusal bite rim rahang bawah
diletakkan kembali pada pada oklusal bite rim rahang atas sesuai dengan oklusinya.
Buat adonan gips kemudian lower member artikulator diangkat ke atas dan adonan
gips dituang pada model kerja rahang bawah, kemudian lower member digerakkan ke
bawah/menutup sampai menekan adonan gips.
4) Artikulator dibalik dan gips dirapikan.
Instruktur: drg. Merlin Liempepas

12. Menentukan warna dan bentuk elemen gigi tiruan


Pemilihan warna, bentuk dan ukuran gigi tiruan mengikuti panduan dari vitapan
classical shade guide dan juga disesuaikan dengan gigi asli pasien: warna gigi yang
digunakan untuk elemen protesa adalah A2.

13. Penyusunan gigi


Penyusunan elemen gigi dilakukan secara bertahap yaitu mulai pada bagian anterior
atas, anterior bawah, posterior atas, molar pertama bawah dan sisa posterior lainnya.
Penyusunan gigi harus memperhatikan curve of spee ke arah anterior – posterior, curve of
Wilson ke arah lateral kiri dan kanan serta kesejajaran terhadap bidang orientasi, dan
kurva bidang oklusal dilihat secara tiga dimensi meliputi premolar kanan kiri, cusp molar
serta kondil kanan dan kiri.
Rahang Atas : Gigi 14, 15, 16, 17, 26, 27.
Rahang Bawah: Gigi 44, 47

14
Dental Side Teaching | Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

Gambar 8. Penyusunan gigi

Instruktur: drg. Merlin Liempepas

14. Try In Gigi Tiruan Malam Pada Pasien


Tanggal: Rabu, 7 November 2018
Hal – hal yang harus diperhatikan ketika melakukan try in yaitu :
- Retensi
- Stabilisasi
- Oklusi
- Warna dan penyusunan gigi.
Setelah try in gigi tiruan malam pada pasien, kedua gigi tiruan rahang atas dan bawah
ditempatkan kembali pada working model di artikulator.

Gambar 9. Try in gigi tiruan malam


Instruktur: drg. Merlin Liempepas

15. Wax Contouring


Tanggal: Rabu, 7 November 2018
Hal – hal yang harus diperhatikan ketika melakukan yaitu :
- Cek garis median.
- Lihat tepi sayap dari malam, apakah sudah tepat dan sudah melekat ke mukosa
(peripheral seal).
- Cek oklusi gigi anterior – posterior.

15
Dental Side Teaching | Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

- Minta pasien untuk coba mengunyah dan bicara.


- Cek apakah dimensi vertikal pasien berubah.
- Pemeriksaan fonetik dengan cara menginstruksikan pasien mengucapkan huruf S, D,
O, M, R, A dan T dan lainnya sebagainya dengan jelas dan tidak ada gangguan.
- Setelah try in gigi tiruan malam pada pasien, kedua gigi tiruan rahang atas dan bawah
ditempatkan kembali pada working model di artikulator.
Wax contouring memberi bentuk basis dari gigi-gigi tiruan sedemikian rupa, sehingga
dapat menyerupai bentuk anatomis dari gingiva dan jaringan lunak yang asli.

Instruktur: drg. Merlin Liempepas

16. Insersi
Tanggal: Selasa, 13 November 2018
 Operator melakukan pemasangan alat pertama kali pada pasien dan menanyakan
apakah alat tersebut terasa nyaman dan tidak ada bagian yang tajam sehingga beresiko
dapat melukai gusi. Jika ada keluhan, maka dilakukan pengurangan plat di bagian
yang berlebih atau tajam.
 Setelah gigi tiruan dapat dimasukkan ke dalam mulut sebagaimana mestinya, operator
melakukan pemeriksaan atau pengecekan secara seksama mencakup; stabilitas gigi
tiruan, oklusi, artikulasi, estetik dan kecekatan serta ketepatan kontak bagian-bagian
protesa dengan jaringan keras maupun lunak mulut.
 Operator mengajarkan cara memasang dan melepaskan alat kepada pasien yang
dilakukan di depan kaca sehingga pasien dapat melihatnya, kemudian pasien diminta
untuk mencoba memasang alat sendiri tanpa bantuan operator.
 Pasien diberi instruksi mengenai cara perawatan alat. Menjelaskan kepada pasien agar
alat harus dilepas ketika tidur dan direndam dalam wadah yang berisi air bersih.
Pasien juga diberitahu untuk membersihkan gigi tiruan sekurang-kurangnya dua kali
sehari dengan menggunakan sikat yang halus dan deterjen cair sebagai pembersih.
 Melakukan komunikasi efektif dengan pasien dalam hal cara perawatan alat selama
digunakan serta menginstruksikan kepada pasien untuk melakukan kontrol 1-2
minggu kemudian.

16
Dental Side Teaching | Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

Gambar 10. Insersi gigi tiruan akrilik


Instruktur: drg. Merlin Liempepas

17. Tahap Kontrol I


Tanggal: Selasa, 27 November 2018
Pada saat kontrol, dilakukan pemeriksaan keutuhan dari plat gigi tiruan serta kondisi
jaringan lunak pasien terutama keadaan jaringan lunak dibawah gigi tiruan, memeriksa
gigi tiruan apakah masih retentif atau tidak, melihat stabilitas alat pada saat dipakai
untuk mengunyah makanan, mengecek oklusi pasien serta melihat fungsi fonetik apakah
bermasalah atau tidak. Pada pemeriksaan subjektif pasien merasa nyaman dan sudah
mulai terbiasa dengan gigi tiruan. Dilakukan pemeriksaan oklusi dengan articulating
papper, bagian-bagian cusp yang berlebih dan menonjol dikurangi. Plat yang terasa
tinggi dan menekan pada bagian bukal rahang atas dan bawah, serta bagian tuberositas
maksila kiri dikurangi. Pasien diinstruksikan untuk menjaga kebersihan mulut dan plat
gigi tiruannya.

17
Dental Side Teaching | Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

Gambar 11. Kontrol 1


Instruktur: drg. Merlin Liempepas

18. Tahap Kontrol II


Tanggal: Selasa, 18 Desember 2018
Pada saat pasien datang untuk melakukan kontrol II dilakukan pemeriksaan keutuhan
dari plat gigi tiruan serta kondisi jaringan lunak pasien terutama keadaan jaringan lunak
dibawah gigi tiruan, memeriksa gigi tiruan apakah masih retentif atau tidak, melihat
stabilitas alat pada saat dipakai untuk mengunyah makanan, mengecek oklusi pasien serta
melihat fungsi fonetik apakah bermasalah atau tidak. Pada pemeriksaan subjektif pasien
merasa nyaman, gigi tiruan sudah digunakan untuk makan dan beraktivitas sehari-hari.
Pada pemeriksaan objektif protesa terpasang dengan baik, oklusi baik dan tidak ada lagi
bagian pada gigi yang dirasa mengganjal. Dilakukan cek oklusi dengan articulating
papper dan mengurangi bagian gigi yang masih berlebih. Pasien diinstruksikan untuk
menjaga kebersihan mulut dan plat gigi tiruannya.

18
Dental Side Teaching | Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

Gambar 12. Kontrol II


Instruktur: drg. Merlin Liempepas

19

Anda mungkin juga menyukai