Anda di halaman 1dari 24

Dental Side Teaching Wellsy Lino-

Gigi Tiruan Mahkota dan Jembatan 16014103080

DENTAL SIDE TEACHING


GIGI TIRUAN MAHKOTA DAN JEMBATAN (CROWN AND BRIDGE)

A. IDENTITAS
No. Kartu : J. 21280. Thn.2018
Nama Pasien : Citra Jacob
Umur : 34 Tahun
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl.Sam Ratulangi 18
Jenis Kelamin : Perempuan
Telp/HP : 082348905076

B. KASUS
Seorang wanita berusia 34 tahun berdomisili di Jalan Sam Ratulangi 18 datang
ke RSGM UNSRAT dengan keluhan merasa tidak nyaman karena sudah
kehilangan gigi depan sebelah kiri. Gigi tersebut dicabut sejak ±1 tahun lalu
karena sudah berlubang dan sudah menjadi sisa akar. Pasien ingin dibuatkan
gigi palsu yang tidak dapat dilepas untuk menggantikan gigi yang hilang.
Tanggal pemeriksaan dan indikasi : 16 Agustus 2018
Gigi yang dirawat : 21

C. PEMERIKSAAN SUBJEKTIF
a. Keluhan utama
Pasien datang dengan keluhan gigi depan atas sebelah kiri yang sudah hilang
dan pasien ingin dibuatkan gigi palsu yang tidak bisa dilepas.
b. Riwayat yang berhubungan dengan gigi
Gigi kiri depan atas awalnya berlubang besar hingga tersisa akar. Gigi
tersebut dicabut 1 tahun lalu. Pasien belum pernah memakai gigi palsu untuk
menggantikan gigi yang sudah dicabut.
Dental Side Teaching Wellsy Lino-
Gigi Tiruan Mahkota dan Jembatan 16014103080

c. Kesehatan umum
Pasien belum pernah dirawat di rumah sakit. Pasien tidak mengonsumsi
obat-obatan tertentu dan tidak memiliki gejala-gejala penyakit sistemik
tertentu.
Keadaan kesehatan pasien secara umum yaitu untuk mengetahui penyakit
sistemik yang dapat memengaruhi pembuatan gigi cekat, mengetahui apabila
pasien mempunyai penyakit menular agar dokter gigi dapat lebih waspada
untuk mencegah penularan terhadap dirinya, perawat dan pasien yang lain.
Penyakit sistemik yang berlangsung lama dapat mengubah sifat jaringan
mulut, sehingga akan menyukarkan pembuatan gigi tiruan cekat.
Jika pasien mengkonsumsi obat-obatan tertentu seperti klordiasepoxide
(Librium), diazepam (Valium), atau obat penenang lain, akan dapat
diketahui adanya ketegangan saraf yang dapat menyulitkan dalam preparasi
gigi tiruan cekat atau dalam masa penyesuaian terhadap gigi tiruannya.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Ayah dan ibu pasien tidak memiliki riwayat penyakit sistemik
e. Riwayat keadaan sosial ekonomi
Pasien bekerja sebagai wiraswasta. Suami bekerja sebagai pengendara ojek
online.
f. Kondisi sistemik

Nama Penyakit Keluhan/Gejala Ket.


Ya Tidak
Penyakit jantung √
Hipertensi/ Hipotensi √
Kelainan darah √
Hemophilia √
Diabetes mellitus √
Penyakit ginjal √
Hepatitis √
Penyakit pernafasan √
Kelainan pencernaan √
Dental Side Teaching Wellsy Lino-
Gigi Tiruan Mahkota dan Jembatan 16014103080

Epilepsi √
HIV/AIDS √
Alergi obat √
Alergi makanan √
Hamil/ menyusui √
Lain-lain √

D. PEMERIKSAAN OBJEKTIF
a. Pemeriksaan OHI-S

Regio Molar Kanan Anterior Molar Kiri Total


DIS RA 1 1 1 3
6/6 = 1
RB 1 1 1 3
CIS RA 1 0 0 1
5/6 = 0,8
RB 2 1 1 4
OHI-S: 1,16
b. Pemeriksaan ekstra oral
Neuromuscula K. Tl.
Fasial K. Limfe TMJ
r Ludah Rahang
Deformitas t.a.k t.a.k t.a.k t.a.k t.a.k t.a.k
Nyeri t.a.k t.a.k t.a.k t.a.k t.a.k t.a.k
Tumor t.a.k t.a.k t.a.k t.a.k t.a.k t.a.k
Gangguan
t.a.k t.a.k t.a.k t.a.k t.a.k clicking
Fungsi

E. STATUS LOKAL
- Ekstra oral
a. Sendi kanan : Tidak bengkak; Tidak sakit
Sendi kiri : Tidak bengkak; Tidak sakit
b. Pembukaan mulut : Kecil (33 mm)
c. Gerakan protusif : lancar
Gerakan lateral kanan : lancar
Gerakan lateral kiri : lancar
d. Bibir : Simetris; sedang; sedang
Dental Side Teaching Wellsy Lino-
Gigi Tiruan Mahkota dan Jembatan 16014103080

- Intra oral
a. Bentuk lengkung RA : Parabola
Bentuk lengkung RB : Parabola
b. Ukuran lengkung RA : Besar
Ukuran lengkung RB : Sedang
c. Bentuk linggir RA : Lonjong
Bentuk linggir RB : Lonjong
d. Ukuran linggir RA : Tinggi
Ukuran linggir RB : Tinggi
e. Hubungan RA – RB : Normal
f. Kesejajaran linggir RA/RB :Sejajar
g. Ruang antarmaksila : normal
h. Ruang antar alveolar : normal
i. Tuberositas kanan : besar
Tuberositas kiri : besar
j. Exostosis : tidak ada
k. Torus palatina : Tidak ada
Torus mandibula : Tidak ada
l. Palatum lunak : Kelas I, Gerakan aktif
m. Perlekatan otot labial RA : Dalam
Perlekatan otot bukal Ka. : Dalam
Perlekatan otot bukal Ki. : Dalam
Perlekatan otot labial RB : Dalam
Perlekatan otot lingual : Dalam
Perlekatan otot bukal Ka. : Dalam
Perlekatan otot bukal Ki. : Dalam
n. Frenulum labialis RA : Sedang
Frenulum bukalis Ka. : Sedang
Frenulum bukalis Ki. : Sedang
Frenulum labialis RB : Sedang
Frenulum lingualis : Sedang
Frenulum bukalis Ka. : Sedang
Dental Side Teaching Wellsy Lino-
Gigi Tiruan Mahkota dan Jembatan 16014103080

Frenulum bukalis Ki. : Sedang


o. Tahanan jaringan linggir : Besar
p. Bentuk palatum : Lonjong
Kedalaman palatum : Dalam
q. Retromylohyoid : Dalam
r. Ludah, konsistensi : Sedang
s. Refleks muntah : Kecil
t. Lidah, ukuran : Sedang
Gerakan lidah : Sedang
u. Status gigi geligi :

8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8

8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
UE UE
Keterangan:
: Radix
: Missing
UE : Un Erupted
: Karies

- Riwayat gigi geligi:


Lama tidak bergigi :+ 2 tahun
Terakhir cabut gigi :+ 1 tahun
Sebab pencabutan gigi : Sisa Akar

- Riwayat gigi terlibat:


Gigi 21: missing, gigi telah dicabut sejak ±1 tahun lalu yang lalu karena
gigi tersebut berlubang dan tinggal sisa akar.
Dental Side Teaching Wellsy Lino-
Gigi Tiruan Mahkota dan Jembatan 16014103080

F. GAMBARAN KLINIS

G. MODEL STUDI
Dental Side Teaching Wellsy Lino-
Gigi Tiruan Mahkota dan Jembatan 16014103080

H. FOTO PANARAMIK

Analisis Kasus
Kasus
kehilangan
satu gigi bisa
memenuhi syarat untuk dilakukan perawatan pembuatan gigi tiruan jembatan
jika memenuhi persyaratan biologis. Pada kasus ini pasien berusia 34 tahun,
dengan demikian gigi asli yang akan dijadikan penyangga memenuhi syarat
biologis karena pulpanya sudah terbentuk sempurna. Kondisi gigi yang
diperhitungkan untuk dijadikan penyangga, secara klinis jaringan
penunjangnya sehat, tidak ada periodontal poket, tidak goyang dan tidak
mengalami resesi gingiva 2/3 panjang akar dihitung dari servikal. Selain itu
mahkota klinis dari gigi 11 dan 22 tidak mengalami karies yang luas sehingga
mempengaruhi bentuk dari preparasi. Secara Rontgenografis terlihat gigi
penyangga didukung oleh tulang alveolar yang compact, tidak ada resorpsi
tulang serta tidak ada gambaran radiolusent di ujung akar gigi penyangga.
Dengan demikian secara biologis pada kasus ini memenuhi syarat untuk
dibuatkan gigi tiruan jembatan.
Secara mekanis calon gigi penyangga 11 dan 22 dilihat secara klinis
mempunyai sumbu panjang yang sejajar, sehingga saat preparasi gigi tersebut
tidak membahayakan pulpa sehingga dapat menyediakan retensi yang adekuat
atau tahan terhadap tekanan untuk retainer dan terlepasnya restorasi. Posisi
gigi 11 normal yang dimaksudkan posisi gigi masih di dalam lengkung
rahang, posisi gigi 22 sedikit mesio-labio versi namun masih di dalam
Dental Side Teaching Wellsy Lino-
Gigi Tiruan Mahkota dan Jembatan 16014103080

lengkung rahang serta angulasi atau kemiringan gigi penyangga 11 dan 22


kurang dari 200. Secara mekanis pada kasus ini, gigi 11 dan 22 memenuhi
syarat untuk dijadikan calon gigi penyangga.
Secara estetik pada kasus ini pasien kehilangan gigi 21 dimana saat
tersenyum bagian gigi yang telah dicabut tersebut telihat sehingga
mengganggu estetik dari pasien. Maka demikian hal yang harus di perhatikan
untuk memenuhi suatu syarat gigi tiruan jembatan yang baik pada persyaratan
estetik yaitu setiap gigi tiruan jembatan terutama yang mengganti gigi-gigi
depan, harus dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai gigi asli. Akan
tetapi usaha untuk mencapai tingkat keaslian ini tidak boleh mengorbankan
kekuatan dan kebersihan gigi tiruan jembatan tersebut. Penampilan permukaan
logam (emas) yang tidak perlu sebaiknya dicegah. Pontik harus mempunyai
kedudukan, bentuk dan warna yang sesuai dengan keadaan sekitarnya dan
mempunyai ciri-ciri permukaan (surface details) yang sepadan (matching)
dengan gigi-gigi tetangganya.
Secara fisiologis harus diperhatikan kebersihan rongga mulut pasien, jika
OHI-S pasien buruk, itu pertanda kesadaran pasien akan kebersihan gigi dan
mulut yang kurang akan mengakibatkan resiko penumpukan plak dan kalkulus
pada gigi tiruan jembatan yang akan dibuat yang berujung pada kegagalan
perawatan. Dengan mengedukasikan pasien untuk menjaga kebersihan gigi
dan mulut terlebih dahulu. Pada kasus ini OHI-S pasien baik menandai bahwa
pasien mengerti akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut, dilihat dari gigi
penyangga dan jaringan yang mendukung dapat dipelihara pada kondisi yang
sehat. Gigi Tiruan jembatan tidak boleh mengganggu kesehatan gigi-gigi
penyangga dan jaringan-jaringan pendukung lainnya. Harus diperhatikan
preparasi akhirannya, akhiran servikal yang dibuat adalah bentuk chamfer
pada permukaan labial dan palatal serta proksimal, diperhatikan juga preparasi
pada gigi vital tidak boleh membahayakan vitalitas pulpanya. Desain pontik
yang akan digunakan pada kasus ini yaitu pontik tipe modified-ridge lap
dimana desain bagian labial menyentuh permukaan gingiva dapat memenuhi
fungsi estetik, selain itu mudah dibersihkan karena pada bagian palatalnya
Dental Side Teaching Wellsy Lino-
Gigi Tiruan Mahkota dan Jembatan 16014103080

melayang. Secara fisiologis pasien memenuhi kriteria untuk dibuatkan gigi


tiruan jembatan.

Riwayat dan kondisi gigi terlibat berdasarkan pemeriksaan klinis dan


radiografi:
a.Gigi 11
- Gigi vital, perkusi (-), tekanan (-), palpasi (-)
- Tidak goyang
- Gingiva sekitar gigi normal
- Pilpa baik, ketebalan dentin cukup
- Jaringa periodontal baik
- Terdapat sedikit karies superfisial mesial
- Tidak ada kelainan akar
b. Gigi 21
- Missing (telah dicabut 1 tahun lalu)
- Gingiva normal
- Tidak ada kelainan pada gambaran radiografi
c. Gigi 22
- Gigi vital, perkusi (-), tekanan (-), palpasi (-)
- Tidak goyang
- Gingiva sekitar gigi normal
- Pulpa baik, ketebalan dentin cukup
- Jaringan periodontal baik
- Tidak ada karies atau kelainan akar

I. INDIKASI GIGI TIRUAN MAHKOTA DAN JEMBATAN


a. Kehilangan satu atau lebih gigi
b. Diastema yang abnormal
c. Usia 17-55 tahun. Usia dibawah 17 tahun memiliki mahkota klinis pendek,
pulpa masih besar, pembentukan akar masih belum sempurna, masih
dalam masa pertumbuhan rahang. Usia diatas 55 tahun, dukungan dan
kesejajaran jaringan periodontal menurun.
d. Oral hygiene baik (resiko karies rendah)
Dental Side Teaching Wellsy Lino-
Gigi Tiruan Mahkota dan Jembatan 16014103080

e. Memenuhi syarat gigi abutment.

J. SYARAT GIGI ABUTMENT


a. Vital. Bila nonvital sudah harus di rawat saluran akar dengan sempurna.
b. Bentuk dan ukuran normal
c. Posisi normal di dalam lengkung rahang
d. Kemiringan gigi maksimal 20°
e. Dukungan tulang atau jaringan periodontal baik.
f. Rasio mahkota akar 2:3, minimal 1:1 dengan pertimbangan beban kunyah
ringan.
g. Konfigurasi akar. Akar tunggal sebaiknya melebar bukolingual dan
panjang. Akar ganda sebaiknya divergen.
h. Memenuhi hukum Ante, ”Luas permukaan jaringan periodonsium gigi
penyangga harus sama atau lebih besar dari luas permukaan gigi yang
hilang atau daerah anodonsia.

K. SYARAT GIGI TIRUAN MAHKOTA DAN JEMBATAN


a. Biologis: biokompatibel, tidak iritatif, bukan sebagai penghantar termis
b. Mekanis: kuat dan tidak mudah berubah warna, retensi dan resistensi
Ketebalan minimum logam: 0,5mm
Akrilik/porselen 1 mm
Kombinasi 1,5 mm
c. Estetis: memiliki warna, bentuk, ukuran, dan inklinasi yang baik
d. Higienis: mudah dibersihkan, licin, mengkilap, titik kontak dan marginal
fitness baik (tidak menyebabkan retensi makanan.
e. Fungsional: oklusi dan artikulasi seimbang, keleluasaan bicara (tebal dan
tipis sesuai).

L. PENENTUAN DIAGNOSIS DAN RENCANA PERAWATAN


Indikasi gigi tiruan mahkota dan jembatan dan hasil pemeriksaan klinis:
a. Kehilangan satu atau lebih gigi
Dental Side Teaching Wellsy Lino-
Gigi Tiruan Mahkota dan Jembatan 16014103080

Pada pemeriksaan klinis terlihat pasien kihilangan satu gigi anterior, yaitu
gigi 21.

b. Diastema yang abnormal.


Pasien telah kehilangan satu gigi anterior sehingga terdapat area yang
kosong yang mengurangi estetik.
c. Usia 17-55 tahun.
Pasien saat ini berusia 34 tahun. Pada usia ini, ukuran mahkota klinis gigi
pasien baik, ukuran ruang pulpa normal yang terlihat pada hasil foto
rontgen panoramik, pasien sudah tidak mengalami pertumbuhan rahang.
d. Oral hygiene baik (resiko karies rendah)
Oral higien pasien sedang, terdapat beberapa karies superfisial. Maka,
sebelum dimulai perawatan gigi tiruan mahkota dan jembatan terlebih
dahulu akan dilakukan perawatan pendahuluan untuk beberapa masalah
karies yang ada, pembersihan debris dan karang gigi yang ada, dan pasien
diberi Dental Health Education.

Syarat gigi abutment dan hasil pemeriksaan klinis:


a. Vital. Bila nonvital sudah harus di rawat saluran akar dengan sempurna.
Dari pemeriksaan klinis dan hasil foto rntgen panoramic, terlihat dua gigi
yang akan dijadikan gigi penyangga masih vital.
b. Bentuk dan ukuran normal
Pemeriksaan klinis terlihat gigi 11 dan 22 memiliki bentuk dan ukuran
yang normal.
c. Posisi normal di dalam lengkung rahang
Posisi gigi 11 normal berada dalam lengkung rahang. Posisi gigi 22 sedikit
mesio-labio versi tetapi masih dalam lengkung rahang dan masih dapat
ditoleransi.
d. Kemiringan gigi maksimal 20°.
Gigi yang akan dijadikan gigi penyangga lurus dan terlihat dari foto
rontgen panoramik posisi akar lurus.
e. Dukungan tulang atau jaringan periodontal baik.
Dental Side Teaching Wellsy Lino-
Gigi Tiruan Mahkota dan Jembatan 16014103080

Hasil foto rontgen panoramik terlihat dukungan tulang yang baik, jaringan
periodontal baik (lamina dura masih melekat dengan baik pada akar gigi)
f. Rasio mahkota akar 2:3, minimal 1:1 dengan pertimbangan beban kunyah
ringan.
Hasil foto rontgen panoramik memperlihatkan rasio mahkota akar gigi
penyangga 2:3.
g. Konfigurasi akar. Akar tunggal sebaiknya melebar bukolingual dan
panjang. Akar ganda sebaiknya divergen.
Gigi penyangga merupakan akar tunggal, akarnya melebar dan lebih
panjang dari mahkota.
h. Memenuhi hukum Ante, ”Luas permukaan jaringan periodonsium gigi
penyangga harus sama atau lebih besar dari luas permukaan gigi yang
hilang atau daerah anodonsia”.

Root Surface Area Percentage Root Surface


(mm2) Area in Quadrant

MAXILLARY
Central 204 10
Lateral 179 9
Canine 273 14
First Premolar 234 12
Second Premolar 220 11
First Molar 433 22
Second Molar 431 22

MANDIBULAR
Central 154 8
Lateral 168 9
Canine 268 15
First Premolar 180 10
Second Premolar 207 11
First Molar 431 24
Second Molar 426 23
Dental Side Teaching Wellsy Lino-
Gigi Tiruan Mahkota dan Jembatan 16014103080

Root surface of abutment

Luas ligament periodonsium diukur berdasarkan luas permukaan akar. Luas


ligamen periodonsium yang akan digantikan ialah gigi 21

Penentuan gigi abutment berdasarkan luas ligament periodonsium


Gigi 26 : 204 mm2 – Luas ligament periodonsium yang akan digantikan
Apabila hanya memilih gigi 11 yang menjadi gigi abutment maka hanya
memenuhi syarat minimal hukum Ante. Gigi 11 (204=204) . Apabila hanya
memilih gigi 22 yang menjadi gigi abutment maka tidak memenuhi syarat hukum
Ante. Gigi 22 (179<204)
Pemilihan gigi abutment yaitu gigi 11 dan 22 : 204 + 179 = 383.
Total ligamen periodonsium 383> 204: Memenuhi syarat hukum Ante (nilai
ideal) . Berdasarkan perhitungan luas ligament periodonsium maka gigi abutment
yang dipilih yaitu : gigi 11 dan 22.
Analisis gigi sebagai peryaratan untuk Gigi Tiruan Mahkota dan Jembatan

- Secara mekanis : Gigi penyangga yang sejajar → agar saat preparasi gigi
tersebut tidak membahayakan pulpa sehingga dapat menyediakan retensi
yang adekuat atau tahan terhadap tekanan untuk retainer dan terlepasnya
restorasi.
- Secara estetik : Pasien kehilangan gigi 21 dimana saat tersenyum bagian
gigi yang telah dicabut tersebut tidak telihat sehingga tidak mengganggu
estetik dari pasien.
- Secara biologis : Pasien yang berumur 34 termasuk dalam indikasi
pembuatan GTC karena pulpa sudah normal (tidak lebar), perbandingan
antara panjang mahkota dan akar gigi yang cukup untuk dibuatkan
restorasi, jaringan periodontal baik, tulang alveolar sekitar gigi penyangga
baik tidak mengalami resorpsi dan TMJ pasien normal.
- Secara fisiologis : gigi penyangga dan jaringan yang mendukung dapat
dipelihara pada kondisi yang sehat, agar restorasi tidak mudah terjadi
pengumpulan plak yang berujung pada kegagalan perawatan. Hal ini
didukung dengan kondisi kebersihan mulut pasien yang baik.
Dental Side Teaching Wellsy Lino-
Gigi Tiruan Mahkota dan Jembatan 16014103080

- Secara fungsional : kehilangan gigi yang dialami dapat berdampak


terganggunya oklusi dan mastikasi, sehingga perlu dibuatkan restorasi agar
dapat mengembalikan fungsi tersebut.

Berdasarkan syarat gigi tiruan mahkota dan maka direncanakan untuk


menggunakan tipe fixed-fixed bridge dengan bahan porcelain fused to metal,
dengan pontik tipe modified ridge-lap. Bahan porcelain fused to metal dilihat
dari segi:
e. Biologis: biokompatibel, tidak iritatif, bukan sebagai penghantar termis
Bahan porcelen fused to metal merupakan bahan yang biokompatibel,
tidak ritatif dan bukan penghantar termal karena terdapat bahan porcelain
yang berfungsi sebagai reduksi.
f. Mekanis: kuat dan tidak mudah berubah warna, retensi dan resistensi
Bahan porcelain fused to metal merupakan bahan yang kuat, tidak mudah
berubah warna, retensi dan resistensinya baik.
g. Estetis: memiliki warna, bentuk, ukuran, dan inklinasi yang baik
Segi estetis bahan porcelain fused to metal memiliki warna, bentuk,
ukuran dan inklinasi yang baik.
h. Higienis: mudah dibersihkan, licin, mengkilap, titik kontak dan marginal
fitness baik (tidak menyebabkan retensi makanan.
Pemilihan bahan porcelain fused to metal dengan desain modified ridge-
lap memiliki higienis yang baik. Modifikasi ini memberikan ruang pada
gigi tiruan jembatan sisi palatal sehingga mudah dibersihkan dari sisa
makanan.
i. Fungsional: oklusi dan artikulasi seimbang, keleluasaan bicara (tebal dan
tipis sesuai).
Bahan porcelain fused to metal memenuhi syarat fungsional, oklusi dan
artikulasi seimbang, tebal dan tipis sesuai.

Berdasarkan analisi kasus yang dilakukan dan beberapa pertimbangan yang


ada, kehilangan gigi 21 pada pasien ini dapat dirawat dengan gigi tiruan
Dental Side Teaching Wellsy Lino-
Gigi Tiruan Mahkota dan Jembatan 16014103080

mahkota dan jembatan. Bahan yang akan digunakan yaitu porcelain fused to
metal dengan pontik tipe modified ridge-lap.

M. DIAGNOSIS KLINIS
Gigi 21: missing

N. RENCANA PERAWATAN
Gigi tiruan mahkota dan jembatan tipe fixed-fixed bridge dengan bahan
porcelain fused to metal, dengan pontik tipe modified ridge-lap.
Pertimbangan memilih tipe fixed-fixed bridge agar beban kunyak yang
diterima merata, memiliki retensi yang baik. Tipe pontik modified ridge-
lap dipilih agar syarat higienis terpenuhi, karena pontik tipe ini pada sisi
palatal tidak bersetuhan dengan kontur gingiva sehingga memudahkan
pasien untuk membersihan giginya.
O. PROGNOSIS
Baik, karena kondisi gigi penyangga masih bagus dan belum terjadi
penutupan ruang serta pasien kooperatif.

P. TAHAP PERAWATAN
Alat dan bahan
- Masker, handscoen, penutup dada, gelas kumur
- Diagnostic set
- Nier beiken
- Contra angel handpiece (low speed & high speed)
- Mata bur low-speed
- Mata bur high-speed
- Semen spatel
- Semen stopper
- Glass plate
- Dappen glass
- Plastic filling instrument dari bahan plastik
- Kapas, cotton roll dan cotton pellet
Dental Side Teaching Wellsy Lino-
Gigi Tiruan Mahkota dan Jembatan 16014103080

- Bite block
- Benang retrak gingiva
- Dental floss
- Shade guide(vitapan)
- Syringe disposable 3cc
- Sendok cetak RA dan sendok cetak parsial
- Plastik wrap
- Alkohol 70%
- Pehacaine
- GIC tipe I
- Zinc phosphate cement
- Bahan cetak alginate
- Bahan cetak elastomer (double impression), putty type dan light body
merk exaflex
- Gips biru (gypsum tipe III) + Gips merah (gypsum tipe IV)
- Mahkota sementara
Prosedur awal
- 16 Agustus 2018
Indikasi kasus gigi tiruan mahkota dan jembatan
- Pencetakan model studi dan pengisian rekam medik bagian
- Membuat mahkota sementara
- Pembuatan catatan gigitan
Pembuatan catatan gigitan dilakukan dengan cara menuntun pasien
menggigit (oklusi sentrik) 2 lapis lempeng malam merah yang telah
dipanasi sehingga lunak dan diantaranya diberi selapis kain kasa sebagai
pembatas sehingga pada kedua sisi lempeng malam tersebut tampak
cetakan dari bidang oklusal gigi.
Instruktur : drg. Vonny Wowor, M.Kes

1. Tahap Preparasi
Dental Side Teaching Wellsy Lino-
Gigi Tiruan Mahkota dan Jembatan 16014103080

- Sebelum preparasi dimulai, anastesi infiltrasi dilakukan pada area


mukobukal fold gigi 11 dan 22 agar pasien tidak merasa ngilu dan dapat
merasa nyaman selama prosedur preparasi dilakukan.
- Terlebih dahulu buat orientasi groove pada bagian labial dan insisisal gigi
yang akan dipreparasi menggunakan coarse-grit flat-end diamond bur.

A. Pengurangan bagian insisal


- Pengurangan pada bagian insisal menggunakan coarse-grit flat-end
diamond bur. Bagian insisal dikurangi 1,5-2 mm sehingga didapatkan
suatu permukaan yang tegak lurus terhadap aksis gigi antagonis dan
membuat sudut 45o dengan aksis gigi.
Dental Side Teaching Wellsy Lino-
Gigi Tiruan Mahkota dan Jembatan 16014103080

B. Pengurangan bagian proksimal:


1) Pengurangan dilakukan dengan menggunakan medium-grit long needle
diamond bur. Bagian proksimal dikurangi 0,3-1 mm.
2) Pengurangan harus sejajar antara bidang proksimal sebelah mesial dan
distal atau sedikit konvergen kearah oklusal kurang lebih 5o.

C. Pengurangan bagian labial dan palatal:


Sebelumnya dibuat beberapa guiding groove pada bagian labial sedalam
1,2-2 mm sebagai petunjuk agar tidak terjadi pengurangan yang
berlebihan.
1) Pengurangan bagian labial dimulai dari insisal half kemudian gingival
half menggunakan coarse-grit flat-end tapered diamond bur.
Dental Side Teaching Wellsy Lino-
Gigi Tiruan Mahkota dan Jembatan 16014103080

2) Pengurangan bagian palatal reduction sebesar 1 mm menggunakan


coarse-grit football-shaped diamond bur. Pengurangan bagian palatal
axial reduction menggunakan coarse-grit tapered torpedo diamond
bur.

D.
Pembentukan akhiran servikal
Saat pembentukan akhiran servikal sub gingiva, dilakukan retraksi gingiva
terlebih dahulu dengan benang retraksi yang diberikan larutan adrenaline.
1) Akhiran servikal yang dibuat adalah bentuk chamfer pada permukaan
labial dan palatal serta proksimal.
2) Menggunakan fine-grit tapered torpedo diamond. Posisi bur
membentuk sudut 1200 terhadap permukaan aksial dan lebar preparasi
berkisar 1-1,5 mm.
Dental Side Teaching Wellsy Lino-
Gigi Tiruan Mahkota dan Jembatan 16014103080

E. Penghalusan hasil preparasi (finishing and polishing)


Hilangkan seluruh bagian yang tajam, runcing, tidak rata dan undercut
dengan menggunakan extra-fine finishing bur untuk memeperoleh hasil
preparasi yang halus.

2. Pencetakan pendahuluan
Rahang atas dan rahang bawah pasien di cetak menggunakan alginate
kemudian di cor dengan stone gips (gips biru). Dari model tersebut diperiksa
batas-batas preparasi gigi 11 dan 22 apakah sudah sejajar ataukah masih
memerlukan pengurangan dibagian tertentu. Apabila terdapat bagian gigi
yang berlebih atau belum sejajar maka saat kunjungan selanjutnya
diperbaiki.

3. Retraksi gingiva
Jika preparasi mahkota jaket sudah baik, selanjutnya retraksi gingiva.
Retraksi gingiva berguna untuk membebaskan tepi preparasi mahkota jaket
dari jaringan lunak pada waktu preparasi dan pencetakan, melihat bentuk
anatomis mahkota gigi serta preparasi pundak servikal terlihat jelas. Caranya
dengan bantuan pinset benang retraksi terlebih dahulu direndam dalam
cairan adrenalin. Selanjutnya benang retraksi ditekan secara hati-hati
kedalam sulkus gingival dengan menggunakan plastic filling instrument
(berujung datar) setelah 3-5 menit, benang retraksi dikeluarkan dari dalam
sulkus.
Dental Side Teaching Wellsy Lino-
Gigi Tiruan Mahkota dan Jembatan 16014103080

Gambar contoh retraksi gingival

4. Pencetakan gigi
Sebelum proses pencetakan gigi dimulai, terlebih dahulu dilakukan
pembersihan menyeluruh pada kavitas. Semua partikel kotoran dibersihkan
dengan semprotan udara dan air lalu dikeringkan. Proses pencetakan
dilakukan dengan teknik mencetak double impression. Pencetakan
dilakukann dua tahap dengan menekan sendok cetak yang telah diberi bahan
cetak pada gigi. Cetakan kavitas dan lengkung gigi (RA) dibuat dengan
menggunakan bahan cetak elastomer sedangkan cetakan dari rahang
antagonisnya (RB) dicetak dengan alginate.
- Tahap I, bahan putty type diaduk sesuai aturan pabrik dan diletakkan pada
sendok cetak dan diberi lapisan plastik tipis (wrap). Sendok cetak
dimasukan kedalam mulut (RA) pasien dan ditunggu sampai setting.
Kemudian dikeluarkan dari dalam mulut. Pencetakan dilakukan
menyeluruh seluruh rahang tidak menggunakan sendok cetak partial.
- Tahap II, sebelum melakukan pencetakan dengan light body dilakukan
retraksi pada gingiva selama kurang lebih lima menit kemudian dilepas
dan bahan cetak light body type diaduk kemudian dituangkan di atas hasil
cetakan yang jenis putty type tadi (RA). Lalu dicetakkan kembali ke dalam
mulut pasien. Setelah bahan cetak setting, sendok cetak dikeluarkan dari
mulut dengan hati-hati. Diperiksa keakuratan hasil cetakan tersebut.

5. Pemasangan mahkota sementara


Gigi 11 dan 22 yang telah dipreparasi tadi, ditutup dengan mahkota
sementara yang sebelumnya telah disediakan operator sesuai ukuran gigi
pasien tersebut. Mahkota sementara disementasi menggunakan caviton.
Dental Side Teaching Wellsy Lino-
Gigi Tiruan Mahkota dan Jembatan 16014103080

6. Pembuatan die dan model kerja


Model kerja akan dikirim ke dental laboratorium untuk proses pembuatan
mahkota dan jembatan berbahan porcelain fused to metal dengan desain
sebagai berikut:
 Pontik jenis modified ridge-lap (dasar pontik bagian labial berkontak
langsung dengan linggir alveolus dan dasar pontik bagian palatal
melayang, agar mudah untuk dibersihkan.
 Pemilihan warna arna gigi menggunakan shade guide vitapan classical.
Dental Side Teaching Wellsy Lino-
Gigi Tiruan Mahkota dan Jembatan 16014103080

Desain Modified ridge-lap

7. Tahap pasang coba mahkota jaket


Setelah mahkota jaket selesai dibuat, kemudian dilakukan pasang coba
mahkota tersebut. Tujuan tahap pasang coba mahkota jaket pada kavitas
gigi ialah untuk mengetahui ketepatan kontak dan kontur proksimal, oklusi,
dan artikulasi serta batas preparasi.

8. Tahap sementasi
Apabila GTC sudah sesuai pada tempatnya, selanjutnya dilakukan insersi
yaitu pemasangan GTC dalam mulut pasien, ketika pengepasan GTC yang
harus diperhatikan adalah: kontak proksimal antara GTC dengan gigi
sebelahnya, tepi GTC tidak boleh menekan gingiva serta pemeriksaan
kontak oklusi. Semen yang akan digunakan pada tahap sementasi ini adalah
GIC tipe 1. Langkah-langkah sementasi:
- Gigi diisolasi dari saliva dengan bantuan cotton roll dan saliva ejector
- Permukaan gigi dikeringkan dengan menggunakan syringe udara selama
3-5 detik
- Mahkota dan jembatan dibersihkan dan dikeringkan
- Semen dicampur sesuai instruksi pemakaian (petunjuk pabrik)
- Semen diaplikasikan ke 2 permukaan gigi penyangga yang telah
dipreparasi dan juga di mahkota jembatan
- Mahkota jembatan diletakkan pada tempatnya dengan menggunakan jari
- Saliva ejector dilepas dan pasien diminta untuk oklusi sekitar 1 menit
- Dipasang kembali saliva ejector dan rongga mulut dipertahankan terisolasi
dari saliva
- Setelah semen agak mengeras, kelebihan semen mulai dibersihkan dengan
ekskavator
- Sisa semen yang ada didaerah tersembunyi (proksimal)
dihilangkan/dibersihkan dengan menggunakan benang gigi (dental floss).
Benang gigi harus melewati titik kontak, tepi gingiva dan sulkus gingiva.
- Diperiksa kembali kondisi mahkota dan jembatan pada gigi, oklusi serta
artikulasi pasien.
Dental Side Teaching Wellsy Lino-
Gigi Tiruan Mahkota dan Jembatan 16014103080

- Instruksikan pasien untuk tetap menjaga kebersihan mulutnya, serta jika


gigi tiruan terlepas, untuk segera menghubungi operator, dan beritahukan
untuk datang kembali melakukan kontrol 1-2 minggu kemudian.

9. Kontrol
Kontrol dilakukan 1-2 minggu kemudian setelah pemasangan mahkota dan
jembatan. Pada saat pasien datang kontrol dilakukan:

 Pemeriksaan subyektif: menanyakan apakah ada keluhan dari pasien


setelah GTC dipasang dan dipakai.
 Pemeriksaan obyektif: melihat keadaan jaringan lunak disekitar daerah
GTC apakah ada peradangan atau tidak. Memeriksa retensi dan oklusi
pasien.

Anda mungkin juga menyukai