Identitas Pasien
- Usia : 48 tahun
II. Anamnesis
- Keluhan Utama : Pasien datang dengan keluhan langit-langit mulut terasa perih
seperti sariawan.
- Riwayat Penyakit : Awalnya langit-langit terasa perih dan panas sejak kurang lebih 1
tahun yang lalu. Pasien seorang pengguna gigi tiruan sudah lebih dari 15 tahun. Pasien
mengaku tidak pernah melepas gigi tiruan nya saat tidur malam dan saat makan. Pasien belum
pernah mengobati keluhan nya tersebut dan ingin di rawat. Pasien tidak memiliki riwayat
alergi obat dan makanan pasien juga tidak memiliki riwayat penyakit sistemik.
- Riwayat perawatan gigi : Pasien pernahmencabut gigi bawah kiri belakang kurang lebih 4
- Kebiasaan buruk : Pasien memiliki kebiasaan menjilat permukaan bibir dengan lidah
- Lain-lain : TAA
III. Pemeriksaan Objektif
Muka : TAA
Kelenjar limfe
- Submentalis : TAA
- Leher : TAA
Kelenjar saliva
- Sublingualis : TAA
Lain-lain : TAA
Gingiva rahang bawah : Pada gingiva rahang bawah terdapat macula berwarna
hitam kecoklatan dari region gigi C kanan samgi gigi C kiri berbatas difuse tidak dapat
difuse multiple berwarna merah jaringan sekitar normal tidak dapat dikerok dan sakit.
tidak sakit.
a. TERAPI
Resep :
3 dd lit or
KIE
1. Menjaga OH
2. Pasien diinstrusikan gigi tiruan dibersihkan dengan menggunakan sabun dan direndam
dalam air.
RUJUKAN
Kepada :
Di SIMA
Dengan ini kami menghadapkan pasien
Pada pemeriksaan klinis intra oral didapatkan bagian palatum berwarna merah, berbatas
difuse tidak dapat dikerok dan sakit. Pasien merupakan pengguna gigi tiruan selama kurang lebih
15 tahun, pasien juga belum pernah melepas gigi tiruan tersebut. Pasien tidak memiliki riwayat
penyakit sistemik. Mohon dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di bidang sejawat. Pasien sedang
BTK
Was Call
Gambar 1. KUNJUNGAN 1
Gambar. 1. Kunjungan 1
b. KONTROL 1
S : Pasien datang untuk melakukan control hari ke 7 setelah dilakukan perawatan padarongga
mulutnya. Pasien sudah tidk mengeluhkan rasa terbakar dan sakit . Pasien juga sudah tidak
menggunakan gigi tiruan nya lagi. Pasien menggunakan obat oleh secara rutin dan masih tersisa
½ tube . Keadaan saat ini tidak sakit. Pasien sudah melakukan tes swab jamur di laboratorium
O : EO : Normal
IO : Pada palatum mole terdapat macula berbatas difuse berwarna merah keungguan
P : - Menjaga OH
- Instruksikan pasien untuk mencabut gigi sisa akar di RSGM IIK di bagian departemen
bedah mulut.
Gambar 2. KONTROL I
Gambar 2. Kontrol I
SURAT RUJUKAN
Kepada :
Pada pemeriksaan klinis intra oral didapatkan sisa akar pada gigi 16, 15, 13, 11, 21, 22,
25, 26, 27. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit sistemik. Mohon dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut di bidang sejawat. Pasien sedang dalam perawatan kami. Mohon sedikit kabar.
BTK
Was Call
c. KONTROL II
S : Pasien datang untuk melakukan control 2 hari ke 14 setelah dilakukan perawatan. Pasien
tidak merasakan sakit dan rasa terbakar lagi. Pasien juga sudah tidak menggunakan gigi tiruan
nya lagi. Pasien menggunakan obat oles secara rutin dan tersisa ¼ tube dan hamper habis.
O : EO : normal
IO : normal
P : - Menjaga OH
- Instruksikan pasien untuk mencabut sisa akar gigi di RSGM IIK di bagian departemen
bedah mulut.
Gambar 3. KONTROL II
Gambar 3. Kontrol I
VIII. Pembahasan
Denture stomatitis atau kandidiasis atropik kronis merupakan suatu peradangan mukosa
yang biasanya terjadi pada pengguna gigi tiruan lepasan baik gigi tiruan sebagian lepasan
maupun gigi tiruan lengkap dan terlihat keadaan yang merah, licin serta terasa sakit (Delvia dkk,
2016). Denture stomatitis disebabkan oleh organisme candida yang berada dibawah gigi tiruan.
Tipe denture stomatitis menurut (Pinborg, 2009) antara lain: tipe I yaitu peradangan setempat
biasanya disekitar kelenjar saliva minor pada palatum (pinpoint hyperemia). Tipe II: timbul
kemerahan secara difus rata dan meluas hingga ke seluruh daerah yang tertutup gigi tiruan. Tipe
III: tipe granulasi, ditandai oleh mukosa yang hiperemik dengan bentukan granulasi atau nodula.
Diagnosa banding dari denture stomatitis adalah antibiotic sore mouth / kandidiais
atropik akut. Persamaan yaitu lesi merah, sakit tidak dapat dikerok, etiologi candida albicans,
terapi dengan antifungi. Perbedaan denture stomatitis den antibiotic sore mouth adalah factor
predisosisi dari gigi tiruan dan konsumsi antibiotik perjalanan penyakit kronis (Laskaris,2006).
Patogenesa pada kasus ini pasien telah menggunakan gigi tiruan yang dibuat oleh tukang
gigi kurang lebih sejak 15 tahun yang lalu. Gigi tiruang rahang atas pasien dipasang cekat
sehingga tidak dapat dilepas dan tetap dipakai saat C. albicans yang berbentuk yeast akan
membentuk kolonisasi pada permukaan epitel, selanjutnya C. albicans (yeast) akan berubah
menjadi pseudohyphae yang menyerap nutrisi yang dibutuhkan oleh sel, kemudian
pseudohyphae akan akan berubah menjadi hifa yang akan meningkatkan perlekatan ke epitel dan
akan menginvasi lapisan epitel lebih lanjut. Selanjutnya C. albicans akan memproduksi berbagai
enzim yaitu aspartyl proteinase, phosoliphase, lipase dan esterase. Enzim ekstraseluler (aspartyl
proteinase) berfungsi membantu pertumbuhan hifa dalam mengivasi epitel, PLs (phospholipase)
berfungsi merusak membrane sel, enzim lipase memiliki efek sitolitik yaitu bersifat toksik yang
menghambat dan menghentikan pertumbuhan sel. Dengan adanya enzim yang diproduksi oleh C.
albicans maka akan terjadi kerusakan sel lebih lanjut dan menyebabkan inflamasi kronis yang
Penatalaksanaa pada kasus ini pasien diterapi dengan oat daktarin oral gel yang
komposisinya adalah miconazole. Cara kerja obat ini yaitu menghambat biosintesis esgosterol
yang merupakan sterol utama untuk mmpertahankan integritas / konsistensi membrane sel
jamur. Apabila integritas sel jamur terganggu maka akan mengakibatkan permeabilitas dari
Denture stomatitis atau kandidiasis atropik kronis merupakan suatu peradangan mukosa
yang biasanya terjadi pada pengguna gigi tiruan lepasan baik gigi tiruan sebagian lepasan
maupun gigi tiruan lengkap dan terlihat keadaan yang merah, licin serta terasa sakit. Diagnosa
banding dari denture stomatitis adalah antibiotic sore mouth / kandidiais atropik akut. Persamaan
yaitu lesi merah, sakit tidak dapat dikerok, etiologi candida albicans, terapi dengan antifungi.
Perbedaan denture stomatitis den antibiotic sore mouth adalah factor predisosisi dari gigi tiruan
dan konsumsi antibiotik perjalanan penyakit kronis. Penatalaksanaa pada kasus ini pasien
diterapi dengan oat daktarin oral gel yang komposisinya adalah miconazole. Cara kerja obat ini
yaitu menghambat biosintesis esgosterol yang merupakan sterol utama untuk mmpertahankan
integritas / konsistensi membrane sel jamur. Apabila integritas sel jamur terganggu maka akan
mengakibatkan permeabilitas dari dinding sel jamur akan terganggu sehingga terjadi
penghancuran jamur.
X. Daftar Pustaka
Delvia T, M. Damajanty, H.C.P., dan krista V. S. 2016. “ Gambaran Denture Stomatitis pada
Soeprapto, A. 2017. Pedoman dan Tatalaksana Praktik Kedokteran Gigi. Yogyakarta: STPI