Anda di halaman 1dari 8

TRAUMATIC ULCERS

NURMA YUNITA ISNAINI


NIM. 40618058

ILMU PENYAKIT MULUT


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
2018/2019
I. IDENTITAS PASIEN
 Nama Pasien : Nn. Isroqilaili Wanahar Qoribatullah
 Tempat, Tanggal Lahir : Kediri, 29 Februari 2002
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Alamat : Jl. Manyar, no.11, ds. Dawung, kec. Ringinrejo,
Kediri
 No. Rekam Medis : 012302

II. PEMERIKSAAN SUBJEKTIF


 Keluhan Utama

Pasien datang dengan keluhan sariawan pada bibir dalam bagian bawah
kanan.
 Riwayat Penyakit
Pasien mengalami sariawan sejak 3 hari yang lalu setelah tergigit pada saat
makan, dan setelah tergigit timbul rasa perih lalu timbul sariawan. pasien
mengaku sariawan tersebut belum pernah di obati. Pasien terakhir sariawan 7
hari yang lalu karena tergigit pada bibi dalam bagian kiri bawah dan sudah
sembuh. Pasien ingin dilakukan perawatan agar sariawannya sembuh.
 Riwayat Perawatan Gigi
Pasien belum pernah ke dokter gigi.
 Keadaan Sosial dan Kebiasaan
Pasien seorang siswi SMK Pawiyatan Dhaha 2 Kediri. Pasien menggosok
gigi 2 kali sehari, pagi setelah makan dan malam sebelum tidur.
 Riwayat Penyakit Sistemik
Tidak ada riwayat penyakit sistemik.
 Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada riwayat penyakit sistemik dalam keluarga.

III. PEMERIKSAAN OBJEKTIF


Pemeriksaan Ekstra Oral
a. Muka : Simetris
b. Pipi kanan dan kiri : Tidak ada kelainan
c. Bibir atas dan bawah : Tidak ada kelainan
d. Sudut mulut : Tidak ada kelainan
e. Kelenjar Limfe :
 Submandibularis kanan kiri : tidak teraba,
tidak sakit
 Submentalis : tidak teraba,
tidak sakit
 Leher : tidak teraba,
tidak sakit
f. Kelejar Saliva : Parotis kanan dan kiri tidak ada kelainan
Sublingualis tidak ada kelainan

Pemeriksaan Intra Oral


a. Mukosa Labial
Atas : tidak ada kelainan
Bawah : terdapat ulser berwarna putih kekuningan dengan diameter 2 mm,
jaringan sekitar tampak kemerahan, berbentuk ireguler, batas jelas dan terasa
sakit.
b. Komisura kanan dan kiri : tidak ada kelaianan
c. Mukosa bukal kanan dan kiri: Pada mukosa bukal kanan dan kiri terdapat
keratosis setinggi oklusal, panjang lesi mulai dari gigi M1 hingga M2, warna
jaringan sekitar normal, batas jelas, tidak dapat dikerok, dan tidak sakit.
d. Labial fold atas dan bawah : tidak ada kelainan
e. Bukal fold atas dan bawah : tidak ada kelainan
f. Ginggiva RA dan RB : tidak ada kelainan
g. Palatum : tidak ada kelainan
h. Arkus palatoglosus : tidak ada kelainan
i. Lidah :
Pada lidah bagian lateral lidah terdapat bekas cetakan gigi, warna sama dengan
jaringan sekitar normal, tidak dapat dikerok dan tidak sakit.
j. Dasar Mulut : tidak ada kelainan
k. Lain-Lain : t.a.a
IV. DIAGNOSIS SEMENTARA : Traumatic Ulcer

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG :-

VI. DIAGNOSIS AKHIR : Traumatic Ulcer

VII. RENCANA PERAWATAN

1. Terapi Traumatic Ulcer


a. Pasien di intruksikan untuk berkumur
b. Aplikasikan cotton pellet untuk mengeringkan
c. Aplikasikan providone iodine dengan cotton pellet pada sariawan dengan
gerakan melingkar dari luar ke dalam.
d. Aplikasikan periokin gel dengan cotton pellet pada sariawan dengan
gerakan melingkar dari luar ke dalam.
e. Pasien di instruksikan tidak makan dan minum selama + 30 menit.
f. Resep
- R/ Periokin gel 30 ml tube no. I
S 3 dd litt.or.
- R/ Becom C caplt no. VII
S 1 dd 1 pc
2. KIE (Komunikasi, Intruksi, Edukasi)
a. Pasien di intruksikan untuk menggunakan obat oles (Periokin gel) 3x
sehari (pagi, siang, dan malam) dengan cara:
 mengeringkan daerah sariawan dengan cotton bud
 obat dioleskan dengan cara memutar dari tepi sariawan ke tengah
sariawan
 lalu menginstruksikan untuk tidak makan dan minum selama + 30
menit setelah pengolesan obat.
b. Pasien di intruksikan untuk meminum obat vitamin (Becom C) 1x sehari
setelah sarapan pagi.
c. Pasien di intruksikan menggunakan Aloeclair gel dan Becom C secara
teratur.
d. Pasien di intruksikan istirahat yang cukup. Banyak konsumsi buah dan
sayur dan minum air putih yang banyak.
e. Instruksikan kepada pasien untuk selalu menjaga kebersihan rongga
mulut dan Berhati-hati saat menggosok gigi.
f. Kontrol 7 hari setelah perawatan.
3. Kontrol I
a. Subjektif
Pasien datang untuk melakukan kontrol pertama hari ke-7, pasien sudah
tidak mengeluhkan rasa sakit pada bibir dalam bagian kanan bawah,
pasien mengaku obat gel digunakan 3x sehari dan masih tersisa, dan obat
vitamin telah habis.
b. Objektif
- Ekstra Oral
Normal
- Intra Oral
Pada mukosa labial kanan bawah terdapat makula berwarna putih
dengan diameter 1mm, single, jaringan sekitar normal dan tidak
sakit.
c. Assestment
Traumatic Ulcer belum sembuh
d. Planning
- Mengintruksikan pasien untuk tetap melanjutkan pemakaian obat
oles.
- Instruksikan kepada pasien untuk selalu menjaga kebersihan rongga
mulut dan berhati-hati pada saat mengunyah..
- Pasien di intruksikan istirahat yang cukup. Banyak konsumsi buah
dan sayur dan minum air putih yang banyak.
- Kontrol kedua 7 hari setelah kontrol 1.
4. Kontrol II
e. Subjektif
Pasien datang untuk melakukan kontrol kedua yaitu 7 hari setelah
kontrol pertama, pasien sudah tidak mengeluhkan rasa sakit pada bibir
dalam bagian kanan bawah, pasien mengaku obat gel digunakan 3x
sehari dan masih tersisa.
f. Objektif
- Ekstra Oral
Normal
- Intra Oral
Pada mukosa labial kanan bawah terdapat makula merah dengan
diameter 0,5mm, single, tampak diffuse, jaringan sekitar normal dan
tidak sakit.
g. Assestment
Traumatic Ulcer belum sembuh
h. Planning
- Mengintruksikan pasien untuk menghentikan pemakaian obat oles.
- Instruksikan kepada pasien untuk selalu menjaga kebersihan rongga
mulut dan berhati-hati pada saat mengunyah..
- Pasien di intruksikan istirahat yang cukup. Banyak konsumsi buah
dan sayur dan minum air putih yang banyak.

VIII. PEMBAHASAN

Traumatic Ulcer adalah salah satu kelainan dalam rongga mulut yang
berbentuk suatu ulkus yang ditandai dengan kehilangan lapisan epitel sampai
melebihi membrane basalis yang dapat terjadi karena trauma fisik atau trauma
kimiawi (Ernawati, 2016).

Lokasi traumatic ulcer adalah di mukosa labial/bukal,palatum dan tepi


lidah.Traumatic ulcer dapat berasal dari bahan kimia, panas, atau gaya mekanis.
Ulser dapat dipicu oleh kontak gigi atau restorasi yang patah, cengkeram gigi
tiruan sebagian atau mukosa yang tergigit secara tidak sengaja. Ulser dipalatum
muncul setelah mukosa terbakar oleh makanan atau minuman panas. Ulcer
traumatic biasanya desebabkan oleh cedera yang tidak disengaja. Gambaran
traumatic ulcer yang disebabkan oleh faktor mekanis bervariasi sesuai dengan
intensitas dan ukuran agen penyebabnya. Ulcer biasanya terlihat oval. Zona
eritema pada awalnya terlihat dibagian tepi, zona ini semakin muda warnanya
sejalan dengan penyembuhan ulcer. Bagian tengah ulcer biasanya berwarna abu-
abu kuning (Langlais, 2009).
Adanya rasa sakit pada traumatic ulcer dikarenakan kerusakan sudah
melebihi membrane basalis dan sudah mengenai free nerve ending. Didalam
lamina propia ada free nerve ending (ujung saraf yang terbuka). Free nerve
ending sudah tidak ada yang melindungi. Di dalam free nerve ending terdapat
saraf sensorik. Kemerahan pada traumatic ulcer karena tanda dari radang. Merah
pada traumatic ulcer dari invasi kuman yang masuk ke epitel. Pada bagian
tengah berwarna putih kekuningan karena berisi jaringan nekrotik, debris dan
mikroorganisme.
Etiologi Traumatic Ulcer Sebagian besar ulkus traumatic dapat terjadi
karena faktor fisik mekanik, termal atau trauma kimiawi.Faktor Mekanis,
Permukaan tajam seperti cengkraman atau tepi-tepi protesa, peralatan
orthodontic, kebiasaan menggigit pipi atau gigi yang fraktur dan sikat gigi.
Faktor Kimiawi, Kontak mukosa dengan obat seperti aspirin. Faktor Thermal,
Memakan makanan panas atau dingin.

Patogenesis Traumatic Ulcer, Gejala traumatic ulcer ini diawali rasa sakit,
ketidaknyamanan dalam 24 hingga 48 jam sesudah trauma terjadi berupa panas
atau nyeri setempat. Kemudian mukosa berubah menjadi macula berwarna
merah, yang dalam waktu singkat timbul papula kecil bagian tengahnya berubah
menjadi jaringan nekrotik dengan epitelnya hilang sehingga terjadi lekukan
dangkal. Ulkus ini akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 6 hingga 10
hari apabila iritan penyebab dihilangkan karena terjadi proses keratinisasi dan
pembaharuan sel-sel epitel mukosa oral (Ernawati, 2016).

Tanda Klinis traumatic ulcer yaitu, Ulkus soliter terjadi dalam waktu
singkat, bentuk variasi tergantung trauma.
Kunjungan I Kontrol I

Kontrol II

IX. KESIMPULAN
Lesi terapi yang ditemukan dalam kasus ini adalah lesi traumatic ulcer yang
merupakan salah satu kelainan dalam rongga mulut yang berbentuk suatu ulkus
yang ditandai dengan kehilangan lapisan epitel sampai melebihi membrane
basalis yang dapat terjadi karena trauma fisik atau trauma kimiawi, dalam hal ini
disebabkan karena trauma mekanik yaitu tergigit. Lesi ini akan sembuh dengan
sendirinya dalam waktu 6 hingga 10 hari apabila iritan penyebab dihilangkan
karena terjadi proses keratinisasi dan pembaharuan sel-sel epitel mukosa oral.
X. DAFTAR PUSTAKA

Langlais, Miller, Nield-Gehrig. 2009. Atlas Berwarna Lesi Mulut Yang Sering
Ditemukan. EGC: Penerbit Buku Kedokteran.

Laskaris G, 2013. Atlas Saku Penyakit Mulut. Edisi 2.

Pindborg, JJ. 2009. Atlas Penyakit Mukosa Mulut. Tangerang: Binarupa Aksara
Publisher.

Anda mungkin juga menyukai