Anda di halaman 1dari 8

Befalia Aisarahmadani

041.214.021
040.11.234
08379118718

Laporan Kasus

Tatalaksana Ulkus Traumatikus pada Mukosa Bibir dan Mukosa Pipi Akibat
Trauma Dental Menggunakan Aloclair

Befalia Aisarahmadani
*Program Studi Profesi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia
Jl Kyai Tapa 260, Grogol, Jakarta Barat Indonesia

ABSTRAK
Ulkus traumatikus adalah suatu kelainan yang sering terjadi pada mukosa labial/bukal, palatum,
dan tepi lidah yang seringkali timbul akibat paparan trauma mekanis. Tujuan dari penulisan
laporan kasus ini adalah agar dokter gigi dapat mendiagnosis lesi sesuai anamnesis dan
pemeriksaan klinis, sehingga dapat memberikan perawatan yang tepat. Pasien datang dalam
keadaan terdapat luka sakit pada bibir bawah dalam akibat tergigit sejak 3 hari lalu dan pada
pipi dalam kanan belakang akibat tergigit sakit sejak 1 minggu lalu saat makan. Luka di kedua
sisi ini sering timbul-hilang hingga tiga kali dalam sebulan sejak ia kecil. Etiologi ulkus
traumatikus multiple dalam laporan kasus ini disebabkan oleh kontak premature gigi yang
menyebabkan pasien sering tidak sengaja menggigit pipi dan bibir saat mastikasi. Medikasi
yang diberikan adalah Aloclair plus oral rinse yang efektif mengurangi rasa sakit, mengurangi
durasi lesi dan mempercepat proses reepitelisasi lesi pada pasien.

Kata Kunci: Lesi, Terapi, Ulkus traumatikus

PENDAHULUAN disebabkan oleh faktor mekanis bervariasi,


Ulkus traumatikus adalah suatu kelainan sesuai dengan intensitas dan ukuran agen
yang sering terjadi pada mukosa labial/bukal, penyebabnya. Ulser biasanya terlihat sedikit
palatum, dan tepi lidah yang timbul akibat depresi dan oval. Zona eritema pada awalnya
paparan trauma mekanis, juga dapat terlihat di bagian tepi, yang akan semakin
disebabkan oleh karena adanya trauma muda beriringan dengan penyembuhan ulser.
termal maupun kontak langsung dengan Bagian tengah biasanya berarna abu-abu
bahan kimia. Trauma mekanis dapat berasal kuning.2
dari makanan atau gigi yang tajam, menggigit Penegakkan diagnosis ulkus
bibir secara tidak sengaja, dan bisa juga traumatikus tergantung dari anamnesis, serta
disebabkan oleh akibat iatrogenik.1 cara pemeriksaan secara tepat. Ulkus
Gambaran ulkus traumatikus yang traumatikus merupakan suatu lesi yang dapat
1
sembuh dengan sendirinya dalam 2 minggu kebiasaan mengunyah satu sisi, yaitu di sisi
apabila penyebab trauma dihilangkan. Bila kanan. Pasien sering mendengar suara click
lesi menetap setelah penyebab dihilangkan, saat membuka dan menutup mulut. Pasien
maka perlu dipertimbangkan penyebab lain suka mengkonsumsi makanan yang asam,
dan sebaiknya dilakukan biopsi.3 panas, dan pedas. Pasien rajin membersikan
Terapi diberikan untuk mengurangi karang gigi di dokter gigi enam bulan sekali
keluhan pasien, yaitu dengan pemberian dan pernah mendapatkan perawatan
covering agent mouthwash seperti Aloclair ortodonti. Pasien tidak memiliki riwayat
plus oral rinse yang efektif mengurangi rasa penyakit sistemik, tidak sedang dalam
sakit, mengurangi durasi lesi dan perawatan dokter ataupun dokter gigi, dan
mempercepat proses reepitelisasi lesi pada tidak sedang dalam konsumsi obat-obatan
pasien.4 secara rutin. Pasien mengatakan bahwa
Tujuan dari penulisan laporan kasus ini hanya dirinya dari anggota keluarganya yang
adalah agar dokter gigi dapat mendiagnosis sering timbul sariawan.
lesi sesuai anamnesis dan pemeriksaan Dari hasil anamnesis, pasien dalam
klinis, sehingga dapat memberikan keadaan sehat. Pasien tidak memiliki riwayat
perawatan yang tepat. penyakit sistemik seperti penyakit jantung,
hepatitis, hipertensi, dan diabetes mellitus.
LAPORAN KASUS Keadaan umum pasien baik dengan berat
Pasien pria berusia 22 tahun datang ke badan 55 kg dan tinggi badan 168
RSGM Usakti dengan keluhan terdapat luka cm,frekuensi nadi 70x/menit dan frekuensi
di bibir bawah bagian dalam kiri dan pada pipi respirasi 18x/menit, konjungtiva merah,
kanan ujung belakang yang terasa sakit. sklera putih, dan kulit berwarna sawo
Luka pada pipi kanan terbentuk sejak satu matang.
minggu lalu akibat tergigit saat makan, dan Pada pemeriksaan ekstraoral diketahui
terasa sakit hingga sekarang. Luka pada bibir bahwa bentuk muka ovoid dan simetris. Pada
bawah bagian dalam kiri terbentuk sejak tiga perabaan kelenjar limfe tidak teraba dan tidak
hari lalu akibat tergigit saat makan dan terasa sakit. Dan tidak ada kelainan pada bibit dan
sakit hingga sekarang. Pasien mengatakan kulit di sekitar mulut.
bahwa luka pada pipi kanan dan bibir bawah Pada pemeriksaan intraoral terlihat oral
sering muncul dan hilang dapat mencapai hygine pasien baik, ada debri pada regio
tiga kali perbulan sejak ia kecil hingga 1,2,3,4. Tidak ada stain dan kalkulus. Tidak
sekarang. Rasa sakit ini terasa saat pasien terdapat kelainan pada mukosa lidah,
dalam keadaan diam dan semakin parah saat gingiva, dasar mulut, dan palatum. Pada
makan dan minum. Pasien tidak memberikan mukosa labial, tampak lesi ulserasi soliter
obat apapun pada luka. Pasien memiliki berbentuk oval dengan tepi beraturan
2
berukuran 2x3 mm dikelilingi daerah eritema memiliki kebiasaan mengunyah satu sisi,
disekitar lesi. Selain itu, pada mukosa bukal yaitu di sisi kanan. Pasien sering mendengar
kanan tampak lesi ulserasi soliter berbentuk suara click saat membuka dan menutup
oval dengan tepi beraturan berukuran 3x5mm mulut. Pasien suka mengkonsumsi makanan
dikelilingi daerah eritema disekitar lesi. yang asam, panas, dan pedas. Pasien rajin
rmembersikan karang gigi di dokter gigi enam
bulan sekali dan pernah mendapatkan
perawatan ortodonti. Pasien tidak memiliki
riwayat penyakit sistemik, tidak sedang dalam
perawatan dokter ataupun dokter gigi, dan
tidak sedang dalam konsumsi obat-obatan
secara rutin. Pasien mengatakan bahwa
hanya dirinya dari anggota keluarganya yang
Gambar 1. Lesi pada mukosa labial
sering timbul sariawan. Pada pemeriksaan
ekstraoral tidak terdapat kelainan. Pada
pemeriksaan intraoral, di mukosa labial
tampak lesi ulserasi soliter berbentuk oval
dengan tepi beraturan berukuran 2x3 mm
dikelilingi daerah eritema disekitar lesi. Selain
itu, pada mukosa bukal kanan tampak lesi
ulserasi soliter berbentuk oval dengan tepi
beraturan berukuran 3x5mm dikelilingi
Gambar 2. Lesi pada mukosa bukal kanan
daerah eritema disekitar lesi.. Berdasarkan
Dari hasil anamnesis diketahui bahwa hasil anamnesis dan gambaran klinis, lesi ini
luka pada pipi kanan terbentuk sejak satu didiagnosa sebagai ulkus traumatikus.
minggu lalu akibat tergigit saat makan, dan Setelah dilakukan identifikasi masalah,
terasa sakit hingga sekarang. Luka pada bibir diambil kesimpulan bahwa faktor etiologi
bawah bagian dalam kiri terbentuk sejak tiga yang menyebabkan timbulnya ulkus
hari lalu akibat tergigit saat makan dan terasa traumatikus pada pasien ini adalah faktor
sakit hingga sekarang. Luka pada kedua sisi trauma dental. Sedangkan faktor
tersebut sering muncul dan hilang dapat predisposisinya adalah temporomandibular
mencapai tiga kali perbulan sejak ia kecil disease, kebiasaan buruk mengunyah stu
hingga sekarang. Rasa sakit terasa saat sisi, dan pola makan panas, p
pasien dalam keadaan diam dan semakin edas, dan asam. Pasien diberikan obat
parah saat makan dan minum. Pasien tidak Aloclair plus oral rinse yang digunakan
memberikan obat apapun pada luka. Pasien sebagai obat kumur 3x sehari dan tidak
3
minum setelah dikumur, serta disarankan
untuk menghindari makanan panas, pedas,
dan asam. Pasien dijelaskan bahwa lesi
tersebut tidak berbahaya dan dapat
dihilangkan apabila faktor penyebabnya
dihilangkan. Pasien juga diberi edukasi
bahwa kedua luka ini tidak berbahaya dan
Gambar 3. Lesi pada bagian pipi kanan setelah 1
disebabkan oleh trauma dental, dan
minggu
diperparah dengan makanan pedas, asam,
dan panas, kebiasaan mengunyah satu sini.
Pasien juga di instruksikan untuk
menggunakan obat secara teratur dan tidak
mengkonsumsi makanan panas, pedas dan
asam sampai luka tersebut sembuh.
Satu minggu kemudian, pasien datang
kembali untuk melakukan kontrol. Pada Gambar 4. Lesi pada bagian bibir bawah setelah 1 1
minggu
anamnesis pasien mengatakan lesinya sudah
lumayan sembuh dan pasien juga mengaku
PEMBAHASAN
sudah menggunakan obat yang diberikan
Pada kunjungan pertama tanggal 31 Mei
secara teratur. Pada pemeriksaan klinis, lesi
2017, pasien datang dengan keluhan
pada bibir bawah sudah terjadi reepitelisasi
terdapat luka pada pipi kanan belakang yang
dan sudah menutup sempurna, serta tidak
terasa sakit sejak 1 minggu yang lalu dan
terasa sakit saat dilakukan palpasi, namun
pada bibir bawah yang terasa sakit sejak 3
warnanya masih belum sama dengan
hari lalu. Anamnesis dan pemeriksaan klinis
jaringan sekitar. Pada lesi pipi kanan, sudah
baik ekstra oral maupun intra oral dilakukan
terjadi reepitelisasi dan sudah menutup
untuk menegakkan diagnosis dan untuk
sempurna, serta tidak terasa sakit saat
merencanakan perawatan yang tepat untuk
dilakukan palpasi, namun warnanya masih
pasien.
belum sama dengan jaringan sekitar. Pasien
Melalui pemeriksaan klinis, pada
tetap diinstruksikan untuk memakai obat
ekstraoral tidak ditemukan kelainan. Pada
Aloclair plus oral rinse yang digunakan
pemeriksaan intraoral, ditemukan pada
sebagai obat kumur 3x sehari.
mukosa labial bawah, tampak lesi ulserasi
soliter berbentuk oval dengan tepi beraturan
berukuran 2x3 mm dikelilingi daerah eritema
disekitar lesi. Selain itu, pada mukosa bukal

4
kanan tampak lesi ulserasi soliter berbentuk Terapi yang diberikan kepada pasien
oval dengan tepi beraturan berukuran 3x5mm adalah dengan melakukan perawatan
dikelilingi daerah eritema disekitar lesi. simptomatik dengan memberikan Aloclair
Berdasarkan hasil anamnesis pasien, plus oral rinse untuk mengurangi rasa nyeri
luka pada pipi kanan terbentuk sejak satu yang dikeluhkan pasien.
minggu lalu akibat tergigit saat makan, dan Keadaan klinis lesi ulserasi pada bagian
terasa sakit hingga sekarang. Luka pada bibir pipi kiri belakang dan bibir bawah terlihat lesi
bawah bagian dalam kiri terbentuk sejak tiga sedang mengalami peradangan yang terlihat
hari lalu akibat tergigit saat makan dan terasa dari daerah eritema disekitar lesi. Aloclair
sakit hingga sekarang. Luka pada kedua sisi plus oral rinse merupakan covering agent
tersebut sering muncul dan hilang dapat yang memiliki kandungan Polyvinylpyrrolidon
mencapai tiga kali perbulan sejak ia kecil (PVP) yang memiliki aktivitas mukoprotektif
hingga sekarang. Rasa sakit terasa saat sehingga dapat membentuk lapisan
pasien dalam keadaan diam dan semakin pelindung terhadap infeksi sekunder dan
parah saat makan dan minum. Pasien tidak iritasi mekanis lebih lanjut sehingga
memberikan obat apapun pada luka. Pasien mengurangi rasa sakit yang diakibatkan oleh
memiliki kebiasaan mengunyah satu sisi, saraf yang tereksposure.4 Aloclair plus oral
yaitu di sisi kanan. Pasien sering mendengar rinse mengandung sodium hyaluronat yang
suara click saat membuka dan menutup berfungsi sebagai aintiinflamasi, dapat
mulut. Pasien suka mengkonsumsi makanan meningkatkan proliferasi sel dan reepitelisasi,
yang asam, panas, dan pedas. Pasien rajin serta mengurangi terjadinya jaringan parut.5
rmembersikan karang gigi di dokter gigi enam Selain itu Aloclair plus oral rinse juga
bulan sekali dan pernah mendapatkan mengandung ekstrak aloe vera yang
perawatan ortodonti. Pasien tidak memiliki mempunyai efek antiinflamasi, antiseptic,
riwayat penyakit sistemik, tidak sedang dalam serta mengandung vitamin A, E, C, yang
perawatan dokter ataupun dokter gigi, dan merupakan antioxidant serta mengandung
tidak sedang dalam konsumsi obat-obatan vitamin B12 dan asam folat sehingga terbukti
secara rutin. Pasien mengatakan bahwa efektif dalam mengurangi rasa sakit dan
hanya dirinya dari anggota keluarganya yang mempercepat proses penyembuhan ulkus
sering timbul sariawan. traumatikus.6
Hasil anamnesis dan pemeriksaan klinis Komunikasi, edukasi dan instruksi juga
menunjukkan bahwa pasien menderita ulkus merupakan hal yang penting dalam rencana
traumatikus dengan faktor etiologi trauma perawatan pasien. Aturan cara pakai obat
dental dan faktor predisposisi pola makan juga diinstruksikan kepada pasien, yaitu isi
panas, pedas, dan asam, temporomandibular cangkir pengukur yang telah tersedia hingga
disease, dan kebiasaan mengunyah satu sisi. mencapai tanda indicator 10 ml, lalu
5
berkumurlah minimal 1 menit sebelum menguatkan diagnosa terhadap pasien dalam
dikeluarkan, dan gunakan 3-4 kali dalam menentukan diagnosis ulkus traumatikus.
sehari. Hindari makan atau minum selama 30 Faktor trauma dental merupakan faktor
menit setelah penggunaan obat. Kontrol 1 etiologi yang menyebabkan terjadinya ulkus
minggu juga diinstruksikan dan disarankan traumatikus pada pasien.
kepada pasien untuk melihat perkembangan Terapi obat yaitu dengan covering agent
kesembuhan lesi ulkus traumatikus. merupakan upaya efektif untuk mengurangi
Kontrol pertama dilakukan pada tanggal 7 rasa sakit, mengurangi durasi lesi dan
Juni 2017. Pada anamnesis pasien mempercepat proses reepitelisasi lesi pada
mengatakan lesinya sudah lumayan sembuh pasien.
dan pasien juga mengaku sudah Ulkus traumatikus merupakan lesi
menggunakan obat yang diberikan secara ulserasi pada mukosa mulut yang sering
teratur. Pada pemeriksaan klinis, lesi pada ditemukan dalam praktik kedokteran gigi
bibir bawah sudah terjadi reepitelisasi dan sehari-hari. Dengan melakukan anamnesis
sudah menutup sempurna, serta tidak terasa dan pemeriksaan klinis yang tepat dan benar,
sakit saat dilakukan palpasi, namun memahami gambaran klinis, karakteristik,
warnanya masih belum sama dengan dan faktor predisposisi, maka dokter gigi
jaringan sekitar. Pada lesi pipi kanan, sudah dapat mendiagnosa dan memberikan strategi
terjadi reepitelisasi dan sudah menutup perawatan yang tepat bagi pasien yang
sempurna, serta tidak terasa sakit saat menderita ulkus traumatikus.
dilakukan palpasi, namun warnanya masih
belum sama dengan jaringan sekitar. Pasien UCAPAN TERIMAKASIH
tetap diinstruksikan untuk memakai obat Ucapan terimakasih kepada drg. Dewi
Aloclair plus oral rinse yang digunakan Priandini, SpPM karena telah membimbing
sebagai obat kumur 3x sehari. Komunikasi, dan memberi masukan untuk penulisan
edukasi dan instruksi diberikan pada setiap laporan kasus ini.
kunjungan untuk terus mengingatkan pasien
dalam menjaga rongga mulut yang bersih.

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Pasien menderita ulkus traumatikus. 1. Anura A, Traumatic Oral Mucosal Lesions:
Diagnosis didapatkan melalui anamnesis, A Mini Review and Clinical Update.
pemeriksaan klinis ektraoral dan intraoral OHDM. 2014; 13(2).
yang dilakukan terhadap pasien. Melalui
2. Langlais, P. R. dan Miller, S. C. Atlas
anamnesis yang tepat, dapat ditemukan
Berwarna Kelainan Rongga Mulut yang
faktor etiologi dan predisposisi yang dapat
6
Lazim. diterjemahkan oleh Susetyo, B.
Jakarta : Hipokrates 2012. H. 172.

3. Flint, S. Oral ulceration: GP guide to


diagnosis and treatment. Prescriber.
2009; 17(5):32-48.

4. Cimaz, Rolando, M. D. Safety and


Afficacy of Aloclair in Treatment of Oral
Apthous Lesion in Children, Clinical
Evaluation Report. Sinclair 2002; 1-6.

5. Litwiniuk M, Krejner A, Grzela T.


Hyaluronic Acid in Inflammation and
Tissue Regeneration. Wounds.
2016;28(3):78-89.

6. Surjushe A, Vasani R, Saple DG. ALOE


VERA: A SHORT REVIEW. Indian Journal
of Dermatology. 2008;53(4):163-166.

7
8

Anda mungkin juga menyukai