Anda di halaman 1dari 35

PRESENTASI LAPORAN KASUS

Stomatitis Aftosa Rekuren Minor

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO BERAGAMA
JAKARTA
2015
Stomatitis Afthosa Rekuren
Ulser yang terbatas pada mukosa mulut pada pasien tanpa
tanda – tanda lain dari penyakit sistemik, terasa sakit,
dengan ciri khas kekambuhan pada interval dimulai dari
Definisi beberapa hari hingga bulan atau bahkan bertahun-tahun

Etiologi SAR masih belum diketahui dengan pasti,


namun, terdapat faktor predisposisi yang dicurigai dapat
menjadi penyebab timbulnya SAR, faktor-faktor tersebut
seperti genetik, kelainan imun, hematologik (defisiensi
Etiologi zat besi, vitamin B 12, asam folat), gastrointestinal,
hormonal, trauma, stress, kebiasaan merokok, kondisi
medik, pengobatan, dan infeksi saluran pernafasan

• Stres
• Alergi Makanan
Predisposisi • Genetik
• Trauma Mekanik
• Ketidakseimbangan hormonal
GAMBARAN KLINIS & KLASIFIKASI
SAR Minor SAR Mayor
SAR Herpetiform
• ulkus bulat, kecil dan nyeri • ulkus yang dalam dan
• diawali vesikel yang cenderung
• diameter 2-5 mm nyeri
untuk bergabung menjadi satu
• Dilapisi oleh membran • diameter 1cm hingga
membentuk ulkus yang lebih
berwarna putih-kekuningan lebih
besar dengan tepi tidak teratur
dan dikelilingi oleh halo • penyembuhan yang
• terdapat pada mukosa
eritema lambat selama 10-
berkeratin maupun non-
• Lesi dapat bersifat soliter 40hari
keratin
atau multiple • meninggalkan jaringan
• masa penyembuhan selama 1-
• sembuh tanpa meninggalkan parut
2 minggu
jaringan parut dalam waktu • jumlah lesi bervariasi
• sembuh tanpa jaringan parut
7-14 hari
DIFFERENSIAL DIAGNOSA SAR
ULKUS TRAUMATIKUS

Definisi: Ulserasi dalam rongga mulut yang


disebabkan oleh trauma.

Etiologi : Gigi tajam/patah, tambalan yang


kasar, instrument kedokteran gigi, gigitan,
iritasi gigi tiruan, benda asing yang tajam,
lain-lain.

Gambaran klinis : biasanya tampak


sebagail ulkus soliter yang nyeri,
permukaan berwarna putih kekuningan
dan daerah kemerahan tipis disekitar lesi,
sembuh tanpa meninggalkan jaringan
parut.
DIFFERENSIAL DIAGNOSA SAR
Hand Foot And Mouth
Definisi : Infeksi yang menyebabkan lesi pada
membran mulut dan regio kutan tangan dan
kaki.

Etiologi : Faktor genetik, hematologi


(kekurangan nutrisi), hormonal, kelainan
imunologi , dan faktorn lokal seperti, merokok
dan trauma

Gambaran klinis : Gejala ringan-sedang berupa


demam, malaise, lympadenophati, dan sakit
pada mulut. Lesi oral dimulai dari vesikel yang
kemudian pecah menjadi ulser putih
kekuningan dan di kelilingi hallo eritema, lesi
multiple pada semua daerah termasuk palatal,
lidah dan mukosa bukal
DIFFERENSIAL DIAGNOSA SAR
Definisi: Behcet Syndrom merupakan triple
symptom complex dari aphthous like ulcers
dengan ulserasi pada genital dan penyakit
mata (iridosilitis).

Etiologi : berasal dari vaskulitis terkait


kekebalan yang belum terbukti menular,
menular, atau melalui penularan seksual.

Gambaran klinis : Ulser pada oral seperti


aphthae; lesi sakit; memiliki penyakit pada
mata (uveitis), kulit, genital, dan sendi;
kompleks imun yang mungkin disertai
herpes simpleks.
Tujuan Perawatan

Untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder


dan menghilangkan keluhan yang terjadi
berupa rasa sakit dan perih pada saat
berbicara, makan, dan minum.
LAPSUS 1
Seorang pria 22 tahun datang ke RSGM FKG Moestopo bagian Penyakit
Mulut dengan keluhan sariawan pada gusi atas sebelah kiri yang terasa sakit
dan perih. Sariawan timbul sekitar satu minggu yang lalu. Beberapa kali
sariawan berulang, terakhir sekitar 3 atau 4 bulan yang lalu dan terjadi sekitar
satu tahun terakhir. Sariawan timbul biasanya saat kurang minum air putih
serta jarang makan sayur dan buah. Bila timbul, sariawan tidak pernah diobati
dan sembuh sendiri sekitar 7-10 hari.

Pemeriksaan I.O :
Pemeriksaan intra oral tampak ulser berwarna putih kekuningan berbentuk
oval pada gingiva atas kiri dengan diameter sekitar 2-3 mm, memiliki batas
yang jelas, dan dikelilingi halo-eritem.
Kebersihan mulut baik.
Gambaran klinis sebelum perawatan

Diagnosis :

SAR MINOR

Keterangan gambar : terdapat ulser di gusi atas kiri berwarna putih dan
berbatas jelas kemerahan
Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE)

Lesi pada rongga mulutnya tidak menular dan bisa terjadi karena hormonal,
genetik dan nutrisi.
Mengedukasi bahwa sariawan dapat muncul apabila kurang mengkonsumsi
buah dan sayur.
Dianjurkan memperbanyak istirahat serta memperbanyak minum air mineral
(8 gelas per hari), memperbanyak konsumsi sayur dan buah serta menjaga
kebersihan mulut dengan cara menggunakan obat kumur sesuai instruksi.
PERAWATAN

Pasien diresepkan Minosep (chlorhexidine gluconate 0,2%).


Larutan minosep dikumur selama 30 detik dengan takaran tutup
botol 10ml, setelah menyikat gigi dan sebelum tidur, dianjurkan
untuk tidak kumur air setelah kumur dengan minosep.

R/ Garg. Minosep 60ml. fl. No I


∫ coll oris 2 dd 10ml
Setelah satu minggu kemudian pasien melakukan kontrol :
sariawan telah sembuh dan tidak sakit
rutin menggunakan obat sesuai anjuran
Pada pemeriksaan klinis ulser pada gingiva kiri sudah hilang, palpasi tidak sakit
menjaga OH dan perbanyak konsumsi buah, sayuran maupun air putih.

Gambaran klinis setelah perawatan

Keterangan gambar : ulser


di gusi atas kiri sudah
hilang dan sudah tidak ada
keluhan
LAPSUS 2
Seorang laki-laki berusia 18 tahun datang dengan keluhan sariawan
pada bibir bagian dalam sebelah kiri terasa sakit, perih terutama saat
makan, minum dan berbicara. Sebelumnya sariawan juga timbul
namun di tempat yang berbeda. Sariawan pada bibir bagian dalam
sebelah kiri timbul sejak 5 hari yang lalu, saat sariawan muncul
belum pernah diobati. Diketahui dari anamnesis ibu dan adiknya juga
mengalami penyakit serupa. Jarang mengkonsumsi sayur dan buah-
buahan, kurang tidur dan sering kelelahan serta sering terpapar sinar
matahari.
DIAGNOSIS

• Pemerikasaan Intra oral

STOMATITIS
AFTOSA
REKUREN
MINOR

terdapat ulcer bulat berukuran 5 mm,


berwarna putih kekuningan berbatas jelas
dikelilingi oleh eritema pada bibir bagian
dalam sebelah kiri.
PERAWATAN Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE)

• sariawan berulang yg diderita mrpkn suatu penyakit yang


penyebanya belum diketahui dan dapat sembuh sendiri
• dipicu oleh faktor stress, kelelahan krn kurang tidur dan faktor
genetic yg didapat dari ibu dan adik pasien yg mengalami
penyakit serupa. Dan juga, penyakit ini dapat dicegah dengan
meminimalkan faktor penyebabnya.
• Pemberian obat yaitu dgn memberikan obat kumur klorhexidin
dan vitamin.
RESEP
KONTROL 1

Setelah ± 20 hari pemberian obat ulcer sudah sembuh, dan tidak


meninggalkan jaringan parut
LAPSUS 3

• Seorang perempuan berusia 55 tahun datang ke RSGM bagian klinik penyakit


mulut dengan keluhan ujung lidah bagian tengah dan bibir kiri atas bagian dalam
terdapat sariawan dan terasa sakit saat berbicara dan mengganggu pada saat
makan.

• Sejak 3 hari yang lalu ujung tengah lidah tergigit dan muncul sariawan. Terdapat
ulser pada bibir kiri atas bagian dalam, muncul kurang lebih 1 hari yang lalu,
sering muncul sebulan sekali ditempat yang berbeda dan sembuh sendiri dalam
waktu 1 – 2 minggu, diketahui sariawan sering timbul pada saat mengalami stres
dan jarang mengkonsumsi air putih.
PEMERIKSAAN INTRA ORAL :

KEBERSIHAN MULUT : SEDANG

DORSUM LIDAH :
Ulser dengan tepi tidak
beraturan dikeliling lesi merah
berwarna putih kekuningan
dengan diameter 4mm, dan
terasa sakit.
MUKOSA LABIAL ATAS KIRI :
Ulser bulat dengan diameter 2 mm
berbatas tegas, berwarna putih
kekuningan dikelilingi lesi merah dan
terasa sakit
MUKOSA PIPI KANAN :
Lesi putih pada regio P2
sepanjang 4mm
DIAGNOSIS :

Stomatitis aftosa rekuren, ulkus traumatikus, dan cheek


biting.
PERAWATAN :

1. KIE (Komunikasi, Instruksi, Edukasi)

• Etiologi SAR belum diketahui namun banyak faktor predisposisi


dan akan sembuh dalam 1 – 4 minggu
• Diinstruksikan untuk banyak minum air putih dan istirahat yang
cukup
• Mengendalikan faktor predisposisi

2. Memberikan obat kumur chlorhexidin dan multivitamin


RESEP OBAT :

R/ Minosep garg. 0.2% 60 ml fl No. 1


S Coll Oris
________________________________

R/ Vitner Z No X
S 2 dd I
_________________________________

INSTRUKSI OBAT :
1. Minosep 60 ml 0,2%, digunakan 3-4 X sehari dengan cara dikumur-kumur sebanyak 1 ml selama 30 detik.
2. Vitner Z, obat digunakan 1 X sehari pada siang hari setelah makan
KONTROL

Setelah 2 minggu menggunakan obat minosep,


ulser
pada mukosa labial kiri atas bagian dalam
telah hilang tanpa meninggalkan jaringan parut

Setelah 2 minggu pasien menggunakan obat


minosep,
ulser pada ujung lidah telah hilang
tanpa meninggalkan jaringan parut
LAPSUS 4

Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke


RSGM dengan keluhan bibir kering dan terdapat
sariawan di bibir bawah kiri. Riwayat penyakit,
kurang lebih 1 minggu yang lalu timbul sariawan di
bibir bawah kiri, terasa sakit dan perih saat
berbicara, makan, dan minum. Dan hal tersebut
terjadi berulang kali, kira-kira 7 kali dalam
setahun.
PEMERIKSAAN KLINIS

-Pada pemeriksaan ekstra oral tidak


terdapat kelainan.

-Pada pemeriksaan intra oral


kebersihan mulut pasien sedang dan
pada mukosa labial bawah kiri
terdapat ulser berbentuk oval,
berbatas tegas dengan tepi eritema,
berukuran kurang dari 1cm, dan
tertutup lapisan pseudomembran
putih kekuningan, dengan palpasi sakit
(+).
DIAGNOSIS: STOMATITIS AFTOSA REKUREN MINOR

PERAWATAN :

Pasien diinstruksikan dan diberikan obat kumur chlorexidin 2 kali sehari


masing-masing 10ml, dan ditambah dengan mengkonsumsi vitner z 1 kali
sehari serta obat sangobion 1 kali sehari dikarenakan pasien diduga anemia.

Dan instruksikan pula ke pasien untuk selalu menjaga kebersihan mulut serta
menganjurkan pasien untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi serta
mengkonsumsi sayur-sayur dan buah-buahan.
KONTROL 1

Pemeriksaan ekstra oral


tidak ada kelainan.

Pemeriksaan intra oral


Ulser pada mukosa labial bawah
kiri sudah menghilang, tepi eritema
sudah menghilang, palpasi tidak
sakit, dan tidak meninggalkan
jaringan parut.
LAPSUS 5

Seorang laki-laki berusia 22 tahun datang ke RSGM FKG Moestopo pada


tanggal 21 oktober 2015 dengan keluhan terdapat sariawan di gusi atas
kanan dan bawah kanan. Sariawan timbul kurang lebih 3 hari yang lalu,
sariawan tersebut terasa perih dan sakit saat makan dan minum, setelah
sembuh biasanya sariawan muncul lagi dan dalam setahun dapat terjadi
sampai kurang lebih 9 kali, pasien jarang konsumsi sayur dan buah, pasien
mengaku ayahnya juga sering mengalami sariawan berulang dan sariawan
kadang timbul saat mengalami stres, pasien tidak memiliki penyakit sistemik.
Pemeriksaan klinis:

Pada mukosa labial atas kanan dan atas kiri ulser berukuran kurang
lebih 1 mm, berwarna kuning keabuan ditutupi lapisan
pseudomembran dan di kelilingi eritema.

Pada gingiva atas kanan dan bawah kanan juga terdapat ulser
berukuran kurang lebih 1 mm, berwarna kuning keabuan ditutupi
lapisan pseudomembran dan dikelilingi eritema.
Diagnosis:
Stomatitis aftosa rekuren herpetiformis

Terapi:
Obat kumur chlorexidin dengan instruksi digunakan 3 kali
sehari dengan cara dikumur selama ± 1 menit lalu dibuang.
Pasien diinstruksikan untuk perbanyak konsumsi buah dan
sayuran.
Kontrol 1 (tanggal 29 oktober 2015)

Pasien datang dengan keadaan sudah merasa membaik,


sariawan sudah sembuh dan tidak sakit. Obat rutin dipakai 3
kali sehari. Satu hari setelah pemeriksaan timbul sariawan
kembali namun sekitar 2 hari setelah pemberian obat sudah
tidak terasa sakit pada seluruh sariawannya.

Pada pemeriksaan klinis, ulser pada mukosa labial atas


kanan, atas kiri, gingiva atas kanan dan bawah kanan sudah
hilang.

Anda mungkin juga menyukai