Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KASUS ORAL MEDICINE irritation fibroma ini yaitu seperti plak,

“FIBROMA” kalkulus, restorasi dan penambalan yang


Hilmatunnisa Abdillah Salim, S.KG
over hanging, dan iritasi lokal yang terjadi
Fakultas Kedokteran Gigi Univ. Prof.
Dr. Moestopo (Beragama) terus menerus.2

Gambaran klinis lesi ini berupa


PENDAHULUAN
tumor sessile atau bertangkai, asimtomatik,
Salah satu tumor jinak yang sering
kenyal, berbatas tegas, dengan permukaan
terjadi pada rongga mulut adalah fibroma.
halus seperti epitel normal. Diameter lesi
Tumor ini terjadi akibat reaksi hiperplastik
berkisar antara 0,5 cm hingga 1,5 cm.
dari jaringan penghubung terhadap suatu
Fibroma sering terjadi pada mukosa pipi,
respon iritasi lokal atau trauma dengan
gingiva, mukosa bibir, dan lidah. Lesi ini
pertumbuhan yang lambat, serta
lebih sering terjadi pada usia 40-60 tahun
membentuk massa yang kuat. Pada keadaan
pada kedua jenis kelamin.3
tertentu, secara klinis fibroma diragukan

karena terlihat seperti neoplasma. Fibroma Fibroma umumnya tanpa gejala dan

dapat dibedakan berdasarkan lokasinya tidak memerlukan pengobatan kecuali

yaitu, jika berlokasi pada attached gingiva, sangat mengganggu pasien. Tergantung

dikenal dengan peripheral fibroma dan jika pada ukuran dan lokasi lesi yang

berada pada non gingiva dikenal dengan menyebabkan kemungkinan terasa tidak

irritation fibroma (traumatic fibroma).1 nyaman karena terjadi trauma yang

berulang. Lesi dapat semakin membesar


Irritation fibroma adalah tumor
dengan cedera/tramua berulang, sehingga
jaringan lunak yang umum ditemukan dan
memperparah keadaan klinis.
pertumbuhannya lambat. Biasanya muncul
Pengobatannya adalah eksisi bedah, setelah
tanpa gejala dan ukurannya dapat
itu lesi jarang kambuh. Pemeriksaan
berkembang secara bertahap. Etiologi dari
histopatologis menunjukkan kumpulan
jaringan fibrosa padat dengan epitel Ceper Kota
Tangerang
permukaan normal. Fibroma tidak memiliki

potensi keganasan.4 Telepon : 0859-2151-7695

Pendidikan : S1

Ras : Betawi – Sunda


LAPORAN KASUS
Status Perkawinan : Lajang
Seorang pria berusia 31 tahun datang ke
RSGM FKG Universitas Prof. Dr.
Moestopo (Beragama) pada tanggal 9 Riwayat Perawatan
September 2019 dengan keluhan terdapat
Gigi : Pasien saat ini
benjolan lunak dan dapat digerakan pada
sedangmenjalaniperawatan ortodontik
bagian rahang atas kiri pada regio gigi 26
sejak 8 tahun yang lalu. Pasien memiliki
dan 27 di dekat pipi bagian dalam. Tidak
kebiasaan menyikat gigi 2x sehari. Pasien
sakit namun sakit saat tergigit. Pasien
melakukan pencabutan gigi 18 2 minggu
merasa tidak nyaman saat mengunyah
yang lalu.
makanan. Keluhan sudah dirasakan sejak 2
Obat-obatan yang sudah/sedang
tahun yang lalu. Pasien merasa benjolan
dikonsumsi : Tidak ada
semakin lama semakin membesar.
Kesehatan umum : Baik

Data Pasien
Pemeriksaan ekstra oral : muka simetris,
Nama OS : El Farabi Aulia
sirkum oral, pipi, bibir, dan pinggiran
Adhiansyah
rahang normal, kelenjar submandibularis,
Tgl. Lahir/Umur : Garut, 15 Agustus
kelenjar limfe, dan kelenjar parotis tidak
1988 / 31th
ada kelainan.
Jenis Kelamin : Pria

Pekerjaan : Mahasiswa
Pemeriksaan intra oral : kebersihan mulut
Alamat : Kebon Besar Rt. baik, mukosa pipi bagian kiri terdapat nodul
02/01 Kel. Kebon bertangkai, diameter ± 1cm, permukaan
Besar Kec. Batu licin, warna seperti jaringan sekitar, tidak
sakit, tidak mudah berdarah, terletak di
regio gigi 26 dan 27. Gingiva, palatum, biasanya disebabkan karena
lidah, dan dasar mulut normal. terdapat iritasi kronik maupun
sebagai akibat dari trauma.
Prognosis kasus ini baik.
- Instruksi pasien untuk
meningkatkan kebersihan mulut
dengan menyikat gigi 2x sehari
sesudah sarapan dan sebelum
tidur malam. Istirahat yang
cukup dan makan makanan
yang tinggi protein.
- Menyarankan pasien untuk
melakukan eksisi bedah
pengangkatan fibroma.

2. Merujuk pasien ke dokter


spesialis bedah mulut untuk
dilakukan eksisi.

(Pemeriksaan intra oral pada 9 September 2019) KONTROL 1

Diagnosis : Fibroma  Pada hari Senin 23 September

Etiologi : iritasi kronik / trauma 2019 pasien melakukan eksisi

berulang di dokter spesialis bedah mulut

Presdiposisi : Penggunaan alat orto

Perawatan :

1. KIE
- Menjelaskan kepada pasien
bahwa terdapat fibroma.
Fibroma adalah salah satu tumor
jinak yang sering terjadi pada
rongga mulut. Fibroma ini (eksisi jaringan fibroma)
 Setelah dilakukan eksisi pasien - Menjaga kebersihan rongga mulut
mengkonsumsi obat yang dengan sikat gigi 2x sehari yaitu
diresepkan oleh dokter spesialis setelah sarapan pagi dan sebelum
bedah mulut. tidur malam.
 Pasien datang kontrol hari ke-8
setelah melakukan eksisi. Tidak
ada keluhan, tidak ada rasa PEMBAHASAN

sakit (VAS=1), luka pasca Faktor presdiposisi dari fibroma


eksisi sudah sembuh. salah satunya disebabkan karena faktor
herediter atau faktor eksternal seperti
trauma atau iritasi lokal. Fibroma bisa
berupa hasil dari trauma yang hanya sekali
atau pengulangan, infeksi atau inflamasi
kronis. Prevalensi kejadian fibroma pada
mukosa mulut lebih tinggi pada perempuan
(71%) dibandingkan laki laki (29%). Terapi
pada fibroma dapat berupa eksisi
(Pemeriksaan intra oral pada 1 Oktober 2019)
menggunakan skalpel, pembedahan
 KIE menggunakan mesin elektrik ataupun sinar
- Menjelaskan ke pasien mengenai laser. Pada kasus ini fibroma dijumpai pada
penyakit ini. Penyakit ini dapat mucobuccal fold pada regio gigi 26,27
timbul kembali apabila terdapat rahang atas sebelah gambaran klinis berupa
rangsangan berupa trauma/iritasi nodul bertangkai berwarna seperti jaringan
kronis secara terus menerus yang sekitar, permukaan halus dengan
disebabkan karena penggunaan konsistensi kenyal. Etiologi pada kasus ini
alat ortodonti. bisa multifaktorial atau perawatan
- Instruksi pasien untuk kontrol ke ortodontik. Diagnosa banding dari fibroma
dokter gigi spesialis ortodonti adalah neurofibroma, lippoma. 5
minimal 1 bulan 1 kali.
Neurofibroma adalah neoplasma
- Jika timbul lesi seperti ini lagi,
jinak yang relatif jarang terjadi pada
kembali ke dokter spesialis
mukosa rongga mulut. lesi ini berasal dari
ortodonti untuk dilihat penyebab
sel scahwan atau sel perineural. Etiologi
keluhan timbul kembali.
neurofibroma tidak diketahui. Lippoma
adalah tumor jinak jaringan lemak, dan terhadap palpasi, menunjukkan diagnosis
jarang terjadi pada rongga mulut. etiologi klinis fibroma.7
lipoma tidak diketahui.3
Perawatan yang diberikan kepada
Berdasarkan anamnesis dan pasien ini adalah dengan menjelaskan
pemeriksaan klinis yang telah dilakukan, kepada pasien bahwa penyebab utama
diagnosis untuk keluhan pasien tersebut fibroma ini biasanya disebabkan karena
adalah Fibroma oleh karena trauma/iritasi terdapat iritasi kronik maupun sebagai
kronis secara terus menerus yang akibat dari trauma. Prognosis kasus ini
disebabkan karena penggunaan alat baik. Namun pada kasus ini salah satu
ortodonti. Pasien didiagnosis fibroma oleh faktor pencetusnya adalah penggunaan alat
karena pasien merasa terdapat benjolan ortodonti dan trauma/iritasi kronik akibat
lunak dan dapat digerakan pada bagian sering tergigit saat makan. Pasien
rahang atas kiri di dekat pipi bagian dalam disarankan untuk melakukan eksisi dengan
(mukosa bukal) yang sudah dirasakan sejak dokter spesialis bedah mulut. Instruksi
4 tahun yang lalu sejak pasien menjalani pasien untuk kontrol ke dokter gigi spesialis
perawatan ortodonti. Dan benjolan semakin ortodonti minimal 1 bulan 1 kali. Pasien di
lama semakin membesar dan sering tergigit edukasi untuk menjaga kebersihan rongga
saat mengunyah makanan. mulut dengan sikat gigi 2x sehari yaitu
setelah sarapan pagi dan sebelum tidur
Maka pada kasus ini sesuai dengan
malam.
penelitian yang mengatakan bahwa fibroma
mukosa oral adalah situs umum yang
merespon trauma dari gigi atau protesa gigi.
KESIMPULAN
Dengan kata lain, fibroma mukosa mulut
terjadi setiap kali ada trauma pada mukosa Fibroma adalah salah satu tumor

yang terkena di mana gigitan yang tidak jinak yang sering terjadi pada rongga mulut.

disengaja mungkin menyebabkan sebagian Tumor ini terjadi akibat reaksi hiperplastik

besar terjadinya fibroma dan sebagian besar dari jaringan penghubung terhadap suatu

fibroma berada di daerah mukosa bukal.6 respon iritasi lokal atau trauma dengan

pada kasus ini menunjukkan permukaan pertumbuhan yang lambat, serta

yang halus atau tidak teratur, sessile atau membentuk massa yang kuat. Iritasi lokal

dasar bertangkai, tetapi semua atau trauma seperti penggunaan alat orto

menunjukkan konsistensi yang lunak dan sering tergigit dapat memicu terjadinya
fibroma. Gambaran klinis lesi ini berupa
nodul bertangkai, diameter ± 1cm, Proccedings Book FORKINAS VI
permukaan licin, warna seperti jaringan FKG UNEJ. 2016:149-157
sekitar, tidak sakit, tidak mudah berdarah.
6. Halim DS, Pohchi A, Yi PEE. The
Pada kasus ini pasien disarankan untuk
Prevalence of Fibroma in Oral
melakukan eksisi dengan dokter spesialis
bedah mulut. Pasien di edukasi untuk Mucosa Among Patient Attending

menjaga kebersihan rongga mulut dengan USM Dental Clinic Year 2006-
sikat gigi 2x sehari yaitu setelah sarapan 2010. The Indonesian J Dent Res.
pagi dan sebelum tidur malam.
2010;1(1):61-66

7. Valério RA, Queiroz AMD,

DAFTAR PUSTAKA Romualdo PC, Brentegani LG,

Wanderley F, Silva GDP. M u c o c


1. Neville BW, Damn DD, Bouquot
e l e a n d F i b r o m a : Treatment
JE, Allen CM. Oral And
and Clinical Features for
Maxillofacial Pathology. WB
Differential Diagnosis. Brazilian
Saunders Co:Philadelphia.
Dental Journal. 2013;24(5): 537-
2002:438-439.
541.
2. Al P. Baburaj MD, Pimpale S,

Desai RS. Irritational Fibroma: A

Case Report. Acta Scientific

Dental Sciences. 2018;2: 68-72.

3. Laskaris G. Atlas Saku Penyakit

Mulut. Jakarta:EGC.2012;2:254.

4. Nathaniel S. Treister, Brunch JM.

Clinical oral pathology and

medicine. Springer.2017;2:25.

5. Yuwono B. Fibroma Pada Regio

11 dan 12 : Laporan Kasus.

Anda mungkin juga menyukai