Anda di halaman 1dari 14

PRESENTASI LAPORAN KASUS

Stomatitis Aftosa Rekuren Minor

Monika Handayani: 2015-16-013

Pembimbing : Dr. Ananta Rurri, drg, Sp.PM

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO BERAGAMA
JAKARTA
2015
STOMATITIS AFTOSA REKUREN
(SAR)

Stomatitis aftosa rekuren adalah suatu peradangan


yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa
ulser putih kekuningan. Ulser ini berupa ulser
tunggal maupun multipel. SAR menyerang mukosa
mulut yang tidak berkeratin dan bergerak yaitu
mukosa bukal, labial, lateral, dan ventral lidah,
dasar mulut, palatum lunak, dan mukosa orofaring
( jarang terjadi pada ginggiva dan palatum),
umumnya terjadi pada anak-anak dan dewasa yang
bersifat kambuhan.
ETIOLOGI SAR

Etiologi SAR masih belum diketahui dengan pasti,


namun, terdapat faktor predisposisi yang dicurigai
dapat menjadi penyebab timbulnya SAR, faktor-
faktor tersebut seperti genetik, kelainan imun,
hematologik (zat besi, vitamin B 12, asam folat),
gastrointestinal, hormonal, trauma, stress,
kebiasaan merokok, kondisi medik, pengobatan,
dan infeksi saluran pernafasan
GAMBARAN KLINIS
SAR MINOR

Bentuk yang paling sering terjadi, secara klinis


SAR minor berupa ulser tunggal atau multiple
(2-6), bulat, diameter kurang dari 0,5 cm, kecil,
sakit, ditutupi membrane putih kekuningan
yang dikelilingi oleh hallo eritema tipis.
Biasanya sembuh dalam 7-10 hari tanpa
meinggalkan jaringan parut
SAR MAYOR

memiliki gambaran klinis berupa ulser dalam


dan sakit dengan diameter lebih dari 1cm,
jumlah lesi bervariasi (1-3), sembuh dalam 3-6
minggu dan meninggalkan jaringan parut.
SAR
HERPETIFORM

memiliki gambaran klinis berupa ulser dangkal


kecil, sangat sakit, diameter 1-3 mm dengan
kecenderungan bergabung menjadi ulser besar.
Lesi berbentuk multiple (10-100), bertahan
sembuh dalam 1-2 minggu tanpa meninggalkan
jaringan parut.
DIFFERENSIAL DIAGNOSA SAR
ULKUS TRAUMATIKUS

Definisi: Ulserasi dalam rongga mulut yang


disebabkan oleh trauma.

Etiologi : Gigi tajam/patah, tambalan yang


kasar, instrument kedokteran gigi, gigitan,
iritasi gigi tiruan, benda asing yang tajam,
lain-lain.

Gambaran klinis : biasanya tampak


sebagail ulkus soliter yang nyeri,
permukaan berwarna putih kekuningan
dan daerah kemerahan tipis disekitar lesi,
sembuh tanpa meninggalkan jaringan
parut.
DIFFERENSIAL DIAGNOSA SAR
Hand Foot And Mouth
Definisi : Infeksi yang menyebabkan lesi pada
membran mulut dan regio kutan tangan dan
kaki.

Etiologi : Faktor genetik, hematologi


(kekurangan nutrisi), hormonal, kelainan
imunologi , dan faktorn lokal seperti, merokok
dan trauma

Gambaran klinis : Gejala ringan-sedang berupa


demam, malaise, lympadenophati, dan sakit
pada mulut. Lesi oral dimulai dari vesikel yang
kemudian pecah menjadi ulser putih
kekuningan dan di kelilingi hallo eritema, lesi
multiple pada semua daerah termasuk palatal,
lidah dan mukosa bukal
LAPORAN KASUS

Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke


RSGM dengan keluhan bibir kering dan terdapat
sariawan di bibir bawah kiri. Riwayat penyakit,
kurang lebih 1 minggu yang lalu timbul sariawan di
bibir bawah kiri, terasa sakit dan perih saat
berbicara, makan, dan minum. Dan hal tersebut
terjadi berulang kali, kira-kira 7 kali dalam
setahun.
PEMERIKSAAN KLINIS

-Pada pemeriksaan ekstra oral tidak


terdapat kelainan.

- Pada pemeriksaan intra oral


kebersihan mulut pasien sedang dan
pada mukosa labial bawah kiri
terdapat ulser berbentuk oval,
berbatas tegas dengan tepi eritema,
berukuran kurang dari 1cm, dan
tertutup lapisan pseudomembran
putih kekuningan, dengan palpasi sakit
(+).
DIAGNOSA: STOMATITIS AFTOSA REKUREN MINOR

PERAWATAN :
Pasien diberikan resep:

R/ Minosep.fl.no.I
∫.coll.oris.2.dd.10ml
________________________
 
R/ Vitner Z.tab.no.X
∫.1.dd.1.tab
________________________
R/ Sangobion.cap.no.X
∫.1.dd.1.cap

Pasien diinstruksikan menggunakan obat kumur 2 kali sehari masing-masing


10ml, dan ditambah dengan mengkonsumsi vitner z 1 kali sehari serta obat
sangobion 1 kali sehari dikarenakan pasien sedang terkena anemia
KONTROL 1

Pemeriksaan ekstra oral


tidak ada kelainan.

Pemeriksaan intra oral


Ulser pada mukosa labial bawah
kiri sudah menghilang, tepi eritema
sudah menghilang, palpasi tidak
sakit, dan tidak meninggalkan
jaringan parut.
KESIMPULAN

Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) merupakan lesi yang


paling umum terjadi pada mukosa mulut yang sering
dijumpai. Etiologi dari SAR tidak diketahui. Pasien
dengan SAR dapat diberikan terapi dengan
menggunakan obat kumur chlorexidin serta dapat
diberikan pula tambahan vitamin seperti vitner-z dan
sangobion bagi penderita anemia.

Anda mungkin juga menyukai