Anda di halaman 1dari 9

Ulser dalam Rongga Mulut

1. Herpes Simpleks
Disebabkan oleh virus HSV1 yang mnyerang daerah rongga mulut dan mukosanya
Patogenesa:
Virus masuk melalui sel epitel mukosa rongga mulut lalu memperbanyak diri dan menginfeksi
mukosa rongga mulut lalu terjadi peubahan degeneratif dan udematosa. Terbentuklah Vesikula
yang nantinya akan pecah dan berubah menjadi ulser dalam rongga mulut.
Stomatitis herpetik primer
Ulser menyebar pada seluruh bagian mukosa rongga mulut. Ulser dangkal warna kuning keabu-
abuan, sakit, tepi kemerahan mengkilat, diameter bervariasi

Herpes Zoster
Hampir sama dengan herpetic primer namun bedanya ulser hanya berada unilateral di sepanjang
lintasan perjalanan syaraf yang terinfeksi

2. Varicella Chicken Pox atau Cacar Air


Vesikula intra oral kecil (2-5 mm) yang pecah menjadi ulser dengan tepi kemerahan
3. Herpangina
Disebabkan oleh Coxsackie Virus tipe A4. Bentuk ulser kecil-kecil melibatkan tonsil, soft palate
dan uvula.

4. Hand, Foot and Mouth Disease


Penyebabnya adalah virus Coxsackie tipe A16 dan tipe B. Bentukan ulser kecil-kecil dan
melibatkan lidah, palatum durum, mukosa bibir dan pipi.
5. TBC
Disebabkan oleh Mycobacterium tuberculose. Manifestasi oral dari TBC biasanya terlihat
sebagai ulser superfisial, indurasi pada lesi jaringan lunak atau bahkan lesi terdapat pada tulang
rahang sebagai bentuk dari TB osteomyelitis atau simple bony radiolusens. Bentukan kronik
ulseratif biasanya paling sering didapatkan pada lesi oral penderita TBC. Ulkus kronik dengan
indurasi, biasanya soliter, diameter bisa > 10 mm, permukaan granulomatous, sakit, tepi ulkus
irregular dan undermining.
6. Gonorrhea
Biasanya akibat Orogenital Contact Erosi s/d ulkus yang purulen dan sakit, diameter bisa >
1cm kadang-kadang ditutupi semacam membran mirip patches
7. HIV
NUG sebagai manifestasi HIV lebih sering terjadi pada orang dewasa dibandingkan anak. Hal ini
ditandai dengan adanya ulserasi, pengelupasan, dan nekrosis satu atau lebih papila interdental,
disertai rasa sakit, pendarahan, dan halitosis berbau busuk.
Necrotizing stomatitis merupakan kelanjutan yang parah dari NUP yang tidak diobati. Hal ini
ditandai dengan lesi ulceronecrotic akut dan sakit pada mukosa oral yang menyebabkan
terbukanya tulang alveolar.

8. Sistemik
Beberapa penyakit sistemik seperti Anemia, Leukemia (Ulserasi pada bibir, mukosa, dan gingiva)
9. Crohns Disease
Pasien yang menderita penyakit ini biasanya merasakan sakit pada rongga mulutnya. Adanya lesi
bentuk aftous ulser pada rongga mulut bisa menjadi salah satu manifestasi oral dari penyakit ini.
Ulser pada penyakit ini termasuk berkuran cukup besar.

10. Celiac disease


Merupakan gangguan autoimun yang ditandai dengan adanya intoleransi terhadap gluten pada usus
halus. Lesi pada rongga mulut seperti RAS dapat berfungsi sebagai tanda adanya gangguan
gastrointestinal kronis yang disebabkan oleh adanya malabsorpsi.

11. Neoplasma

Squamous Cell Carcinoma

Lokasi ulkus pada lidah, dasar mulut, dan mukosa bukal. Lesi berbentuk bulat dan tidak beraturan.

- Karsinoma pada bibir


Karsinoma pada bibir bawah lebih sering terjadi daripada bibir atas. Penyebab yang paling penting
adalah sinar UV dan merokok menggunakan pipa. Lesi ini berkembang dari vermillion dan tampak
sebagai ulkus kronis yang tidak sembuh.

- Karsinoma pada lidah


SCC pada lidah merupakan keganasan yang palig sering terjadi pada rongga mulut, dengan
persentase 25-40%. Karsinoma pada lidah bersifat asimtomatik pada awalnya. Pada tahap akhir,
terjadi invasi yang dalam menyebabkan timbulnya rasa nyeri atau disfagia. Selain itu, timbul ulkus
yang tidak sembuh, indurasi, dapat berupa lesi berwarna merah, putih, atau sebagai lesi berwarna
merah-putih. Lokasi yang paling banyak terlibat pada SCC lidah adalah bagian posterior-lateral
lidah (45%). Lesi sangat jarang ditemukan pada dorsum lidah atau ujung lidah.

- Karsinoma pada dasar mulut


Dasar mulut merupakan lokasi kedua yang paling sering pada SCC (15-20%). Karsinoma ini lebih
sering muncul pada laki-laki yang merokok dan peminum kronis. Ulkus yang timbul tidak sakit,
tidak sembuh, dan indurasi, dengan gambaran berupa patch berwarna outih atau merah. Lesi ini
umumnya terletak pada dasar lidah yang menyebabkan berkurangnya pergerakan lidah. Metastase
ke limfonodi submandibula sering ditemukan pada SCC dasar lidah.

- Karsinoma pada mukosa bukal dan gingiva


Gambaran klinis ulkus pada SCC ini adalah patch berwarna putih, tidak sembuh, dan eksofitik.
Lesi ini tumbuh lambat dan jarang metastase, serta memiliki prognosis yang cukup baik.

- Karsinoma pada palatum


Sangat jarang terjadi pada palatum durum. Lesi yang timbul bersifat asimtomatik, dengan plak
berwarna merah atau putih; atau berupa massa yang terulserasi dan mengalami keratosis.

Daftar Pustaka
Lynch, M.A., Brightman, V.J., Greenberg, M.S., Oral Medicine Diagnosis and Treatment, edisi
9, LippincottRaven, Pjiladelphia, New York, 1994, hal: 419-420
Gorbach, Bartleft, Blacklow, Infectious Disease, Philadelphia, Pensylvania, 1992, WB. Saunders
Co., hal: 1113-1117
Gayford, J.J., Haskel, R., Penyakit Mulut (Clinical Oral Medicine), edisi 2, Jakarta, 1990, EGC,
hal: 158
Wray D, Lowe GDO, Dagg JH, Scully C. Textbook of General and Oral Medicine.2nd
ed.Edinburg: Harcourt Publisher Limited;2001
Cawson RA, Odell EW. Oral Pathology and Oral Medicine.7nd ed.Churchill Livingstone.
Edinburg,London,Newyor,Oxford,Philadelpia, St.louis Sydney Toronto 2002
Vaseliu, N., Kamiru, H., Kabue, M., 2010, Oral Manifestations of HIV Infection In: Baylor
International Pediatric AIDS Initiative, h. 184-193, Baylor College of Medicine
Houston, Texas.
Birnbaum, W., Dunne, S. M., 2010, Diagnosis Kelainan Dalam Mulut: Petunjuk Bagi Klinisi,
Terjemahan oleh Hartono Ruslijanto dan Enny M. Rasyad, 2009, EGC, Jakarta.
Kristiani, A., Koswara, N., Anggrawati, H., Wijaya, I., Nafarin, M., Nurhayati, Suwarsono,
Salamah, S., Dahlan, Z., Nasri, Budiarti, R., Vione, V., Mappahia, N., Ningrum, N.,
Ambarwati, S. U., Krisyudhanti, E., Elina, L., Arnetty, 2010, Buku Ajar Ilmu Penyakit
Gigi dan Mulut, Jurusan Kesehatan Gigi Politeknik Kesehatan Tasikmalaya,
Tasikmalaya.

Noormaniah, F. D., Hidayatullah, T. A., 2012, Manifestasi Penyakit Sistemik Pada Rongga Mulut,
Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Mataram, Mataram.

Campisi G, Di Liberto C, Carroccio A, Compilato D, Iacono G, Procaccini M, Di Fege G, Lo


Muzio L, Craxi A, Catassi C, Scully C. 2008. Coeliac Disease: Oral Ulcer Prevalence,
Asssesment of Risk and Association with Gluten-Free Diet in Children. Dig Liver Dis 40(2):
104-107.

Anda mungkin juga menyukai