Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN ORAL MEDICINE

ULKUS TRAUMATIKUS

A. IDENTITAS PASIEN
Nama pasien : Marta Rayani
Tempat/tanggal lahir : Dumai / 3 Maret 1992
Suku : Batak
Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Belum kawin
Agama : Protestan
Alamat : Jalan Ariodilah, Palembang
Pekerjaan : Mahasiswi
No. Rek.Med : 01-8002-2015

B. STATUS UMUM PASIEN


Keadaan Umum : Compos Mentis
Berat Badan : 55 kg
Tinggi Badan : 160 cm
Tekanan Darah : 110/70 mmHG
Nadi : 80 kali/menit
Pernapasan : 20 kali/menit
Pupil Mata : Refleks Nommal

C. ANAMNESA
a. Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan gigi atas kanan berlubang dan terasa ngilu ketika
mengkonsumsi makanan dan minuman dingin sejak 1 minggu yang lalu. Pasien
merawa kurang nyaman sehingga ingin giginya dirawat.
b. Keluhan Tambahan : -
c. Riwayat Perawatan Gigi
Pasien pernah membersihkan karang gigi nya 2 tahun yang lalu.
Pasien pernah melakukan tambalan sinar pada gigi depan atas 4 tahun yang
lalu dan gigi belakang atas kiri 1 tahun yang lalu.
d. Kebiasaan Buruk : Pasien bernapas dari mulut
e. Riwayat Sosial :
Pasien adalah seorang mahasiswa yang tidak tinggal dengan orangtuanya
(ngekost)
f. Riwayat Penyakit Sistemik : Tidak ada riwayat penyakit sistemik.

D. PEMERIKSAAN EKSTRA ORAL


Wajah : Simetris
Bibir : Sehat
Kelenjar Getah bening :
Kanan : tidak teraba dan tidak sakit
Kiri : tidak teraba dan tidak sakit

E. PEMERIKSAAN INTRA ORAL


Debris : ada, regio a, c, d, f
Plak : ada, regio a, b, c, d, e, f
Kalkulus : tidak ada
Pendarahan Papila Interdental: tidak ada
Gingiva : sehat
Mukosa : ada kelainan, terdapat lesi berupa ulser di mukosa bibir
bawah kanan berhadapan dengan gigi 41, berwarna
putih dengan batas kemerahan, dasar cekung, berbentuk
oval dengan diameter 5mm dan terasa sakit pada saat
disentuh (Note : lesi ini ditemukan pada kunjungan
selanjutnya)
Palatum : sehat
Lidah : sehat
Dasar mulut : sehat
Hubungan rahang : retrognati
Kelainan gigi-geligi :-
OHI-S : 1,3 (baik)
Pemeriksaan gigi-geligi :
Lesi D3 gigi 22, 37
Lesi D2 gigi 16, 17, 26, 36

F. DIAGNOSA SEMENTARA
Diagnosa sementara : Ulkus traumatikus
Diagnosis banding : Stomatitis aptosa rekuren

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak diperlukan dan tidak dilakukan pemeriksaan penunjang

H. TINJAUAN PUSTAKA
Ulkus traumatikus merupakan kelainan pada mukosa rongga mulut yang
biasanya disebabkan oleh paparan trauma seperti trauma mekanik, elektrik, termal,
maupun kimia.1,4 Ulkus traumatikus merupakan lesi sekunder yang berbentuk ulkus,
yaitu hilangnya lapisan epitelium hingga melebihi membrana basalis dan mengenai
lamina propria. Hal ini dapat terjadi karena rongga mulut dilapisi oleh suatu mukosa
tipis yang tersusun dari epithelium dan tidak setebal epidermis kulit sehingga mukosa
lebih mudah mengalami luka trauma.1,2
Ulkus traumatikus dapat terjadi pada mukosa rongga mulut, antara lain : pada
lidah, bibir, lipatan mukosa bukal (buccal fold), gingiva, palatum, mukosa labial dan
dasar mulut. Ulkus traumatikus juga sering dijumpai pada lateral lidah pada
pemakaian gigi tiruan lepasan dimana sayap gigi tiruan lepasan terlalu panjang atau
permukaan gigi tiruan kasar.2,3
Gambaran klinis lesi ini dapat berupa ulkus yang tunggal atau multipel,
berbentuk simetris atau asimetris, bulat cekung atau oval cekung, ukurannya
tergantung dari trauma yang menjadi penyebab dan biasanya nyeri dengan durasi
waktu yang pendek dan biasanya ditutupi permukaan berwarna putih kekuningan
berupa membrane fibrinopurulen.2,3
Penatalaksanaan ulkus traumatikus meliputi eliminasi faktor penyebab,
menggunakan obat steroid topikal selama fase penyembuhan ulkus. 3 Setelah pengaruh
trauma hilang, ulkus akan sembuh dalam waktu 6-10 hari jika tidak maka penyebab
lain harus dicurigai dan dilakukan biopsi.2
Berbagai obat topikal dapat digunakan untuk menyembuhkan luka di mukosa
mulut. Golongan obat topikal yang biasa digunakan adalah steroid. Steroid adalah
obat yang berpotensi mengurangi inflamasi. Obat topikal golongan steroid yang
dipakai untuk mengobati ulkus di rongga mulut adalah astrigen, fluocinonide,
betamethason, dan clobetasol. Obat-obat tersebut mempercepat waktu penyembuhan
luka dan memperkecil ukuran ulkus.

I. DIAGNOSA
Berdasarkan anamnesa, pemeriksaan klinis, maka diagnosa lesi adalah ulkus
traumatikus

J. RENCANA PERAWATAN

FASE I (Etiotropik)
Kontrol plak (Edukasi,
Motivasi, Instruksi)
Medikasi ulkus traumatikus
(medikasi topikal)

FASE II (Bedah)

Tidak perlu dilakukan


FASE III (Restorasi)

Restorasi RK gigi 22

FASE IV (Maintenance)

Kontrol ulkus traumatikus


K. PEMBAHASAN

Pada kasus ini ulkus traumatikus diakibatkan oleh tergigit nya bibir bawah kanan pada
saat makan. Pada pemeriksaan Penatalaksanaan kasus ini yaitu mengurangi rasa sakit
yang dirasakan oleh pasien dengan memberikan medikasi berupa astringen topikal
(aloclair) dalam bentuk gel yang di oleskan 3 kali sehari sebelum makan pada daerah
sariawan. Setelah itu pasien diminta untuk kontrol satu minggu kemudian.
Pada kontrol pertama, hasil pemeriksaan subjektif pasien tidak mengeluhkan sakit
pada sariawannya, sedangkan hasil pemeriksaan objektif terdapat jaringan parut di tepi
bibir sebelah kiri, sedikit kemerahan, dan tidak sakit saat dipalpasi. Pasien diinstruksikan
untuk menjaga kebersihan mulutnya. Pada kontrol kedua, dari pemeriksaan subjektif,
pasien tidak mengeluhkan sakit, sedangkan dari pemeriksaan objektif lesi telah sembuh
dan tidak rekuren, mukosa sewarna dengan jaringan. Pasien tetap diinstruksikan untuk
menjaga kebersihan mulutnya.

Foto awal Kontrol 1

Kontrol 2

L. KESIMPULAN
Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan klinis lesi ini merupakan ulkus traumatikus.
Ulkus traumatikus pada kasus ini disebabkan karena trauma tergigit saat makan. Lesi ini
akan sembuh dalam waktu beberapa hari setelah pengobatan dan pengaruh traumatik
dihilangkan.

DAFTAR PUSTAKA

1 Greenberg, et al. 2008. Burkets Oral Medicine. 11st Edition. Hamilton: Decker.
2 Anura, Ariyawardana.Traumatic oral mucosal lesions: A Mini Review and Clinical
Update: School of Medicine and Dentistry, James Cook University, McGregor Road,
Smithfield, QLD 4878 Australia; 2014:2(13):255-256
3 Ghom, Anil Govindrao. Texbook of oral medicine, 2th edition. India: Jaypee Brothers
Medical Publishers (P) Ltd; 2010:405-6.
4 Langlais RP. 1998. Atlas berwarna kelainan rongga mulut yang lazim. Jakarta:
Hipokrates. Hal 18,94.
ULKUS TRAUMATIKUS

Anda mungkin juga menyukai