Disusun Oleh :
R Handi Bramanto
40618061
1
2
I. Identitas Pasien
Nama Pasien : Andi Fachrudi
Usia : 29 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat Rumah : DS Yoso Lor RT 13 RW IV Kec Yosowilangun,
Lumajang, Jawa Timur
Nomor Rekam Medik : 2656
II. Anamnesis
II.1 Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan terdapat sariawan pada lidah bagian bawah
kanan yang terasa sakit
V. Diagnosis
D/ Traumatic ulcer et causa mekanis tersodok sikat gigi
DD/ Reccurent Aphtous Stomatitis minor
5
VI. Terapi
1. Instruksikan pasien untuk berkumur dan keringkan lesi dengan cotton
pellet steril.
2. Ulasi povidon Iodine 10% pada lesi dengan cotton pellet steril.
3. Aplikasikan periokin gel 30 ml pada lesi dengan menggunakan cotton
pellet steril.
4. Instruksikan pasien tidak makan dan minum selama 30 menit.
5. Pro resep
R/ periokin gel 30 ml tube no. I
∫ 4dd lit or
R/ becom C caplt no.VII
∫ 1dd 1
Instruksi:
1. Pasien diinstruksikan untuk meningkatkan OH.
2. Pasien diinstruksikan untuk mengaplikasikan obat periokin gel dengan
cotton bud sesuai resep.
3. Setelah penggunakan obat periokin gel diinstruksikan untuk tidak minum
dan makan selama 30 menit.
4. Pasien diinstruksikan untuk mengkonsumsi obat Becom C 1 kali sehari.
5. Pasien diinstruksikan menjaga OH, perbanyak mengkonsumsi buah dan
sayur, dan berhati-hati dalam beraktifitas seperti menggosok gigi.
6
Kontrol 1
S : Pasien datang untuk kontrol 1 hari ke-7, pasien tidak mengeluhkan rasa sakit,
pasien menggunakann obat periokin gel secara teratur dan obat tersisa 1/2 tube dan
obat becom C tersisa 3 tablet.
O : EO : Normal
IO : Normal
A : Traumatic Ulcer sembuh
7
PEMBAHASAN
seperti pada saat mukosa teranestesi dan terasa kebas, sehingga tidak
terasa mukosa tergigit (Coulthard, 2003; Langlais, 1994; Sonis, 1995).
B. Gambaran Klinis Traumatic Ulcer
Traumatic ulcer merupakan ulserasi dengan penyebab yang jelas.
Gejala ditandai dengan ketidaknyamanan yang muncul 24 atau 48 jam
setelah trauma pada jaringan lunak dalam rongga mulut. Ulserasi yang
timbul tergantung dari agen penyebab trauma dan lokasi tergantung dari
daerah yang terkena trauma (Greenberg and Glick, 2008).
Gambaran klinis dari ulser traumatikus adalah ovoid, berwarna
putih kekuningan dan dikelilingi daerah eritema yang iregular. Ulser
biasanya sembuh tanpa berbekas dalam 10-14 hari, secara spontan atau
setelah menghilangkan penyebab. Apabila ulser terjadi karena panas atau
agen thermal, ulser yang terbentuk biasanya lebih kecil dan terjadi pada
palatum durum dan bibir, biasa terjadi pada remaja dan orang tua. Area
ulserasi akan terlihat eritema dan terasa empuk kemudian akan terbentuk
ulserasi beberapa jam setelah trauma, dibutuhkan waktu beberapa hari agar
ulserasi tersebut sembuh tergantung dari keluasan ulser (Greenberg and
Glick, 2008).
oral biasanya dirawat pada bagian luka bakar dan dipertimbangkan untuk
pemberian vaksin jika perlu. Terapi antibiotik (biasanya penisilin)
diberikan untuk mencegah adanya infeksi sekunder jika lesi yang terjadi
parah dan dalam. Kebanyakan traumatic ulcer sembuh tanpa memerlukan
terapi antibiotik. Terapi yang biasa diberikan yaitu:
· Menghilangkan iritan atau penyebab
· Menggunakan obat kumur
· Mengonsumsi makanan yang halus dan lunak
· Aplikasi kortikosteroid topikal
· Aplikasi anestesi topikal
(Field dan Longman, 2003).
1. Fase Inflamasi
Fase inflamasi adalah adanya respons vaskuler dan seluler, yang terjadi
pada hari terjadinya luka sampai hari ke 5 akibat perlukaan yang terjadi pada
jaringan lunak. Fase inflamasi memiliki tujuan untuk membersihkan area luka
dari benda asing, sel-sel mati dan bakteri untuk mempersiapkan dimulainya
2. Fase Proliferasi
Fase kedua ini berlangsung hari ke 3 sampai hari ke 14. Apabila tidak ada
timbulnya kapiler baru. Fibroblas ini berasal dari sel-sel mesenkimal lokal,
10
3. Fase Maturasi
Fase ini dimulai pada minggu ke-2 setelah perlukaan dan berakhir sampai
mulai regresi dan serat fibrin dari kolagen bertambah banyak untuk
puncaknya pada minggu ke-10 setelah perlukaan (Cotran dan Kumar, 2005).
11
DAFTAR PUSTAKA
Cotran, RS, dan Kumar. V,. 2005. Pathologic Basic of Disease. 5th Ed. Toronto:
W.B. Saunders Company. Hal 50-87.
Field, A. dan Lesley Longman. 2003. Tyldesley’s Oral Medicine 5th ed. Oxford
University Press.