Anda di halaman 1dari 11

TRAUMATIC ULCER

Disusun Oleh :
R Handi Bramanto
40618061

Bagian Ilmu Penyakit Mulut


Fakultas Kedokteran Gigi
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
2019

1
2

I. Identitas Pasien
Nama Pasien : Andi Fachrudi
Usia : 29 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat Rumah : DS Yoso Lor RT 13 RW IV Kec Yosowilangun,
Lumajang, Jawa Timur
Nomor Rekam Medik : 2656

II. Anamnesis
II.1 Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan terdapat sariawan pada lidah bagian bawah
kanan yang terasa sakit

II.2 Riwayat Penyakit


Pasien mengatakan bahwa sariawan terjadi sejak 4 hari yang lalu, pasien
mengaku bahwa sariawan terjadi akibat menggosok gigi terlalu keras dan
mengenai lidah bagian bawah, pasien mengatakan saat ini masih terasa sakit,
terutama saat makan, pasien belum pernah memeriksakan sariawan pada dokter
gigi maupun puskesmas, pasien ingin dilakukan terapi karena nafsu makan
menurun
II.3 Riwayat Perawatan Gigi : Pasien pernah dilakukan penambalan pada
gigi atas kiri belakang 4 tahun yang lalu
pada dokter gigi dan pembersihan karang
gigi 1,5 tahun lalu pada dokter gigi.
II.4 Kebiasaan Buruk : Pasien seorang perokok yang
menghabiskan 3-5 batang dalam 1 hari.
II.5 Riwayat Penyakit Sistemik : TAA
II.6 Riwayat Penyakit Keluarga : TAA
3

III . Pemeriksaan Ekstra Oral


a. Muka : TAA
b. Pipi Kanan dan Kiri : TAA
c. Bibir Atas : : Pada bibir atas terdapat makula multiple
berwarna putih, berbatas jelas, tidak dapat dikerok, tidak sakit, ukuran
±1mm.
d. Bibir bawah : : Pada bibir bawah terdapat makula multiple
berwarna putih, berbatas jelas, tidak dapat dikerok, tidak sakit, ukuran
±1mm..
e. Sudut Mulut : TAA
f. Kelenjar Limfe
Submandibula : TAA
Submental : TAA
Leher : TAA
g. Kelenjar Saliva
h. Parotis kanan : TAA
i. Parotis kiri : TAA
j. Sublingual : TAA
k. Lain-lain : TAA

IV. Pemeriksaan Intra Oral


a. Mukosa labial atas : TAA
Mukosa labial bawah : TAA
b. Komisura Kanan dan Kiri : TAA
c. Mukosa Bukal Kanan :Pada mukosa bukal kanan terdapat
keratosis, berwana putih sepanjang gigi
m-p, berbatas jelas, bilateral dan tidak
sakit.
d. Mukosa Bukal Kiri : Pada mukosa bukal kanan terdapat
keratosis, berwarna
4

putih sepanjang gigi m-p, berbatas jelas,


bilateral dan tidak sakit.
e. Labial fold atas dan bawah : TAA
f. Bukal fold atas dan bawah : TAA
g. Gingiva rahang atas : pada gingiva rahang atas terdapat makula
berwarna abu-abu gelap, berbentuk
irreguler, berbatas jelas, tidak bisa dikerok,
tidak sakit.
Gingiva rahang bawah : TAA
h. Palatum : Pada palatum terdapat nodula berwarna
seperti jaringan sekitar, berukuran 2 cm,
berbentuk irreguler, berbatas jelas, tidak
sakit
i. Lidah : Pada permukaan lidah terdapat bentukan
seperti jamur diameter 5 mm, tidak sakit,
regular, jaringan sekitar normal.
Pada tepi lidah terdapat scallop seperti
cetakan gigi dan gigi premolar sampai
molar berwarna seperti jaringan sekitar,
tidak dapat dikerok, dan tidak sakit.
Pada lidah bagian bawah terdapat ulser
diameter 2 mm, berwarna putih, tepi
kemerahan sakit, unilateral, iregular,
jaringan sekitar normal
j. Dasar Mulut : TAA

V. Diagnosis
D/ Traumatic ulcer et causa mekanis tersodok sikat gigi
DD/ Reccurent Aphtous Stomatitis minor
5

VI. Terapi
1. Instruksikan pasien untuk berkumur dan keringkan lesi dengan cotton
pellet steril.
2. Ulasi povidon Iodine 10% pada lesi dengan cotton pellet steril.
3. Aplikasikan periokin gel 30 ml pada lesi dengan menggunakan cotton
pellet steril.
4. Instruksikan pasien tidak makan dan minum selama 30 menit.
5. Pro resep
R/ periokin gel 30 ml tube no. I
∫ 4dd lit or
R/ becom C caplt no.VII
∫ 1dd 1
Instruksi:
1. Pasien diinstruksikan untuk meningkatkan OH.
2. Pasien diinstruksikan untuk mengaplikasikan obat periokin gel dengan
cotton bud sesuai resep.
3. Setelah penggunakan obat periokin gel diinstruksikan untuk tidak minum
dan makan selama 30 menit.
4. Pasien diinstruksikan untuk mengkonsumsi obat Becom C 1 kali sehari.
5. Pasien diinstruksikan menjaga OH, perbanyak mengkonsumsi buah dan
sayur, dan berhati-hati dalam beraktifitas seperti menggosok gigi.
6

6. Pro kontrol 1 minggu

Gambar 1. Lesi traumatic ulcer pada kasus

Kontrol 1
S : Pasien datang untuk kontrol 1 hari ke-7, pasien tidak mengeluhkan rasa sakit,
pasien menggunakann obat periokin gel secara teratur dan obat tersisa 1/2 tube dan
obat becom C tersisa 3 tablet.
O : EO : Normal
IO : Normal
A : Traumatic Ulcer sembuh
7

P : Instruksi kepada pasien untuk menjaga OH, melanjutkn penggunaan obat,


berhati-hati saat menggosok gigi, perbanyak minum air putih dan istirahat yang
cukup, kontrol 7 hari kemudian.

Gambar 2. Traumatic ulcer sembuh pada control 1

PEMBAHASAN

A. Definisi dan Etiologi


Ulser merupakan suatu defek dalam epitelium berupa lesi dangkal
berbatas tegas serta lapisan epidermis diatasnya menghilang (Greenberg, et
al, 2003). Traumatic ulcer adalah suatu ulser yang disebabkan oleh
trauma (Mosby, 2008).
Ulser rongga mulut sebagian besar disebabkan oleh trauma.
Penyebab traumatic ulcer yang paling sering terjadi yaitu perlukaan
mekanis (mechanical injuries), antara lain adanya pergerakan konstan
otot-otot pengunyahan yang pada bagian mukosa rongga mulut terjadi
gesekan dengan gigi dan objek yang keras yang melukai mukosa,
Tergigitnya mukosa oral secara tidak sengaja oleh gigi menjadi penyebab
yang sering terjadi. Ulser bertambah parah jika hal ini terjadi berulang kali
8

seperti pada saat mukosa teranestesi dan terasa kebas, sehingga tidak
terasa mukosa tergigit (Coulthard, 2003; Langlais, 1994; Sonis, 1995).
B. Gambaran Klinis Traumatic Ulcer
Traumatic ulcer merupakan ulserasi dengan penyebab yang jelas.
Gejala ditandai dengan ketidaknyamanan yang muncul 24 atau 48 jam
setelah trauma pada jaringan lunak dalam rongga mulut. Ulserasi yang
timbul tergantung dari agen penyebab trauma dan lokasi tergantung dari
daerah yang terkena trauma (Greenberg and Glick, 2008).
Gambaran klinis dari ulser traumatikus adalah ovoid, berwarna
putih kekuningan dan dikelilingi daerah eritema yang iregular. Ulser
biasanya sembuh tanpa berbekas dalam 10-14 hari, secara spontan atau
setelah menghilangkan penyebab. Apabila ulser terjadi karena panas atau
agen thermal, ulser yang terbentuk biasanya lebih kecil dan terjadi pada
palatum durum dan bibir, biasa terjadi pada remaja dan orang tua. Area
ulserasi akan terlihat eritema dan terasa empuk kemudian akan terbentuk
ulserasi beberapa jam setelah trauma, dibutuhkan waktu beberapa hari agar
ulserasi tersebut sembuh tergantung dari keluasan ulser (Greenberg and
Glick, 2008).

C. Terapi Traumatic Ulcer


Penatalaksanaan traumatic ulcer dengan menghilangkan penyebab
dan menggunakan obat kumur antiseptik (contohnya klorheksidin 0,2 %)
atau covering agent seperti orabase selama fase penyembuhan. Semua
ulser traumatik harus ditinjau, jika lesi terus menetap lebih dari 10-14 hari
setelah faktor penyebab dihilangkan (Field dan Longman, 2003).
Menurut Houston (2009), perawatan lesi ulserasi bermacam-
macam tergantung dari ukuran, durasi dan lokasi. Ulserasi akibat trauma
mekanis atau termal dari makanan biasanya sembuh dalam 10-14 hari
dengan menghilangkan penyebabnya. Penatalaksanaan terbaik untuk
ulserasi yang berhubungan dengan trauma kimiawi yaitu dengan mencegah
kontak dengan bahan kimia penyebabnya. Trauma elektris pada mukosa
9

oral biasanya dirawat pada bagian luka bakar dan dipertimbangkan untuk
pemberian vaksin jika perlu. Terapi antibiotik (biasanya penisilin)
diberikan untuk mencegah adanya infeksi sekunder jika lesi yang terjadi
parah dan dalam. Kebanyakan traumatic ulcer sembuh tanpa memerlukan
terapi antibiotik. Terapi yang biasa diberikan yaitu:
· Menghilangkan iritan atau penyebab
· Menggunakan obat kumur
· Mengonsumsi makanan yang halus dan lunak
· Aplikasi kortikosteroid topikal
· Aplikasi anestesi topikal
(Field dan Longman, 2003).

D. Proses penyembuhan luka terjadi melalui 3 fase yaitu sebagai berikut:

1. Fase Inflamasi

Fase inflamasi adalah adanya respons vaskuler dan seluler, yang terjadi

pada hari terjadinya luka sampai hari ke 5 akibat perlukaan yang terjadi pada

jaringan lunak. Fase inflamasi memiliki tujuan untuk membersihkan area luka

dari benda asing, sel-sel mati dan bakteri untuk mempersiapkan dimulainya

proses penyembuhan (Cotran dan Kumar, 2005).

2. Fase Proliferasi

Fase kedua ini berlangsung hari ke 3 sampai hari ke 14. Apabila tidak ada

kontaminasi atau infeksi yang bermakna, fase inflamasi berlangsung pendek

(Peterson, 2004). Fase proliferasi ditandai dengan pembentukkan jaringan

granulasi pada luka. Jaringan granulasi merupakan kombinasi dari elemen

seluler termasuk fibroblas dan sel inflamasi, yang bersamaan dengan

timbulnya kapiler baru. Fibroblas ini berasal dari sel-sel mesenkimal lokal,
10

terutama yang berhubungan dengan lapisan adventisia, pertumbuhannya

disebabkan oleh sitokin yang diproduksi oleh makrofag dan limfosit

(Marcandetti, 2002 : Cotran, dkk., 2005).

3. Fase Maturasi

Fase ini dimulai pada minggu ke-2 setelah perlukaan dan berakhir sampai

kurang lebih 12 bulan. Fase maturasi memiliki tujuan untuk

menyempurnakan terbentuknya jaringan baru menjadi jaringan penyembuhan

yang kuat dan bermutu. Fibroblas sudah mulai meninggalkan jaringan

granulasi, warna kemerahan dari jaringan mulai berkurang karena pembuluh

mulai regresi dan serat fibrin dari kolagen bertambah banyak untuk

memperkuat jaringan parut. Kekuatan dari jaringan parut akan mencapai

puncaknya pada minggu ke-10 setelah perlukaan (Cotran dan Kumar, 2005).
11

DAFTAR PUSTAKA

Cotran, RS, dan Kumar. V,. 2005. Pathologic Basic of Disease. 5th Ed. Toronto:
W.B. Saunders Company. Hal 50-87.

Coulthard, Paul, et al. 2003. Master Dentistry Vol.1. London : Churchill


Livingstone.

Field, A. dan Lesley Longman. 2003. Tyldesley’s Oral Medicine 5th ed. Oxford
University Press.

Greenberg, M.S; M. Glick. 2008. Burket’s Oral Medicine Diagnosis and


Treatment 10th ed. Hamilton. BC Decker Inc.

Houston, G. 2009. Traumatic Ulcers. Available online at


http://emedicine.medscape.com/article/1079501-treatment#showall (diakses
tanggal 28 Juli 2012).

Mosby. 2008. Mosby’s Dental Dictionary 2nd ed. Missouri : Elsevier.

Peterson, M. 2004. Principle’s of Oral and Maxillofacial Surgery. 2th edition.


London: BC Decker Inc. P. 3-5.

Anda mungkin juga menyukai