Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KASUS IPM 2

DENTURE STOMATITIS

OKY WENDIYANTO

NIM. 40617067

BAGIAN ILMU PENYAKIT MULUT


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
2018/2019
I. Identitas Pasien

- Nama Pasien : Ny. Susiani

- Usia : 68 tahun

- Jenis Kelamin : Perempuan

- Alamat : Ds, Keniten, Mojo, Kediri

- No. Rekam Medik : 014001

II. Anamnesis

- Keluhan Utama : Gusi bawah sebelah kiri belakang terasa perih dan

panas.

- Riwayat Penyakit :Pasien datang dengan keluhan gusi sebelah kiri atas

belakang terasa perih dan panas, serta terkadang nyeri sejak 2 tahun yang lalu.

Pasien mengaku menggunakan gigi tiruan sejak 15 tahun yang lalu dan tidak

pernah dilepas, pada saat tidur juga tidak pernah dilepas karena tidak bisa dilepas..

Pasien belum pernah mengobati keluhan ini sebelumnya, hanya berkumur dengan

air hangat jika terasa sakit.. Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat dan makanan

pasien juga tidak memiliki riwayat penyakit sistemik. Pasien ingin keluhannya

dirawat.

- Riwayat perawatan

- Gigi : TAA

- Jaringan lunak mukosa mulut : TAA

- Lainnya : TAA
- Obat-obatan yang telah / sedang dijalani : TAA

- Riwayat social : Pasien merupakan seorang pedagang.

- Riwayat penyakit sistemik : TAA

- Riwata penyakit keluarga : TAA

- Lain-lain : TAA

III. Pemeriksaan Klinis

a. Pemeriksaan Ekstra Oral

 Muka :Simetris

 Pipi kanan : TAA

 Pipi kiri : TAA

 Bibir atas : TAA

 Bibir bawah :TAA

 Sudut mulut : TAA

 Kelenjar limfe

- Submandibularis kanan, kiri : TAA

- Submentalis : TAA

- Leher : TAA

 Kelenjar saliva

- Parotis kanan : TAA

- Parotis kiri : TAA

- Sublingualis : TAA
 Lain-lain : TAA

b. Pemeriksaan Intra oral

 Mukosa labial atas : TAA

 Mukosa labial bawah : TAA

 Komisura kanan : TAA

 Komisura kiri : TAA

 Mukosa bukal kanan :Pada mukosa bukal kanan terdapat keratosis

memanjang, berwarna sama dengan jaringan sekitar, berbatas jelas, jaringan

sekitar normal, tidak sakit.

 Mukosa bukal kiri : TAA

 Labial fold atas : TAA

 Labial fold bawah : TAA

 Bukal fold atas, bawah : TAA

 Gingiva rahang atas :Pada gingiva rahang atas kiri sepanjang gigi I

sampai M2 terdapat makula berwarna kemerahan, berbatas jelas, tidak dapat

dikerok dan sakit.

 Gingiva rahang bawah :TAA

 Palatum :TAA

 Arkus palatoglossus anterior : TAA

 Arkus palatoglossus posterior : TAA

 Lidah : TAA
 Dasar mulut : TAA

IV. Diagnosis sementara : Denture Stomatitis

V. Pemeriksaan penunjang : Mikrobiologi minat mikologi

VI. Diagnosis : Denture Stomatitis

VII. Rencana Perawatan :

a. TERAPI

1. Pasien di instrusikan untuk berkumur terlebih dahulu

2. Isolasi daerah kerja

3. Aplikasikan chlorhexidine gluconate 0,2%

4. Instrusikan pasien tidak makan dan minum selama 30 menit

Resep :

R/. Daktarin oral gel 20mg tube no. 1

3 dd lit or

KIE

1. Menjaga OH

2. Pasien diinstrusikan untuk tidak makan dan minum selama kurang lebih 30

menit setelah berkumur.

3. Pasien diinstrusikan untuk menggunakan obat oles sesuai yang di

instrusikan.
4. Gigi tiruan dibersihkan dengan sabun dan disimpan ditempat yang tertutup

jika gigi tiruan tidak digunakan.


RUJUKAN

RSGM IIK Bhakti Wiyata

JL. Wahid Hasyim Mojoroto Kediri

Buka Senin-Sabtu Pkl 08.00-15.00

Kepada :

Yth Lab. Mikrobiologi minat Mikologi

Di SIMA

Dengan ini kami menghadapkan pasien

Nama : Ny. Susiani

Usia / JK : 68 tahun / Perempuan

Alamat : Ds. Keniten, Mojo, Kediri

Pada pemeriksaan klinis intra oral didapatkan bagian gingiva kiri bawah

belakang berwarna merah, terasa perih dan panas. Pasien merupakan pengguna gigi

tiruan selama kurang lebih 15 tahun, pasien juga belum pernah melepas gigi tiruan

tersebut.Pasien tidak memiliki riwayat penyakit sistemik.Mohon dilakukan

pemeriksaan lebih lanjut di bidang sejawat.Pasien sedang dalam perawatn kami.

Mohon sedikit kabar

BTK

Was Call

Drg. Arthie
KUNJUNGAN 1

B. KONTROL 1

S :Pasien datang untuk melakukan kontrol hari ke 7 setelah dilakukan perawatan

pada rongga mulutnya. Pasien sudah tidak mengeluhkan rasa terbakar dan

sakit .Pasien juga sudah tidak menggunakan gigi tiruannya lagi. Pasien

menggunakan obat oleh secara rutin dan masih tersisa ½ tube .Keadaan saat

ini tidak sakit. Pasien sudah melakukan tes swab jamur di laboratorium SIMA

dan hasilnya ditemukan positif jamur spora.

O :EO : Normal

IO :Normal

A : Denture Stomatitis Sembuh

P : - Menjaga OH

- Menghentikan penggunaan obat oles


- Pasien diinstruksikan untuk tidak menggunakan gigi tiruan yang lama

- Menghindari sumber infeksi dengan cara melakukan pencabutan pada gigi

yang sisa akar.

KONTROL 1

C. KONTROL 2

S : Pasien datang untuk melakukan control 2 hari ke 14 setelah

perawatandenture stomatitis, saat ini kondisi tidak sakit, pasien

menggunakan obat sesuai instruksi yaitu 3 kali sehari pagi siang malam,

sisa obat habis.

O : EO : Normal

IO : Normal

A : Denture Stomatitis sembuh


P : Instruksi

a. Meningkatka OH

b. Gigi tiruan dibersihkan menggunakan sabun cair

c. Kontrol kedokter gigi 6bulan sekali

d. Pro bedah mulut

e. Pro prosthodontia

KONTROL 2
VIII. Pembahasan

A. Pengertian

Denture stomatitis atau kandidiasis atropik kronis merupakan suatu

peradangan mukosa yang biasanya terjadi pada pengguna gigi tiruan lepasan

baik gigi tiruan sebagian lepasan maupun gigi tiruan lengkap dan terlihat

keadaan yang merah, licin serta terasa sakit (Delvia dkk., 2016). Denture

stomatitis disebabkan oleh organisme Candida yang berada dibawah gigi

tiruan. Tipe denture stomatitis menurut (Pinborg, 2009) antara lain: tipe I

yaitu peradagan setempat (lokal) kadang-kadang disebut “localized simple

inflammation”, timbul bintik-bintik merah biasanya disekitar kelenjar saliva

minor pada palatum (pinpoint hyperemia). Tipe II: timbul kemerahan secara

difus, rata dan meluas hingga ke seluruh daerah yang tertutup gigi tiruan. Tipe

III: tipe granulasi, ditandai oleh oleh mukosa yang hiperemik dengan

bentukan granulasi atau nodula.

B. Diagnosa banding

Diagnosa banding dari denture stomatitis adalah antibiotic sore

mouth/kandidiasis atropik akut

Persamaan: lesi merah, sakit, tidak dapat dikerok, etiologi C.

albicans, terapi dengan antifungi.


Perbedaan Denture stomatitis Antibiotic sore mouth
Faktor Penggunaan gigi tiruan Konsumsi antibiotik
predisposisi
Perjalanan Kronis Akut
penyakit
(Laskaris, 2006)

C. Patogenesis

Patogenesa pada kasus ini pasien telah menggunakan gigi tiruan yang

dibuat oleh tukang gigi kurang lebih sejak 15 tahun yang lalu. Gigi tiruan

rahang atas pasien dipasang cekat sehingga tidak dapat dilepas dan tetap

dipakai saat C. albicans yang berbentuk yeast akan membentuk kolonisasi

pada permukaan epitel, selanjutnya C. albicans (yeast) akan berubah menjadi

pseudohyphae yang menyerap nutrisi yang dibutuhkan oleh sel, kemudian

pseudohyphae akan akan berubah menjadi hifa yang akan meningkatkan

perlekatan ke epitel dan akan menginvasi lapisan epitel lebih lanjut.

Selanjutnya C. albicans akan memproduksi berbagai enzim yaitu aspartyl

proteinase, phosoliphase, lipase dan esterase. Enzim ekstraseluler (aspartyl

proteinase) berfungsi membantu pertumbuhan hifa dalam mengivasi epitel,

PLs (phospholipase) berfungsi merusak membrane sel, enzim lipase memiliki

efek sitolitik yaitu bersifat toksik yang menghambat dan menghentikan

pertumbuhan sel. Dengan adanya enzim yang diproduksi oleh C. albicans

maka akan terjadi kerusakan sel lebih lanjut dan menyebabkan inflamasi

kronis yang disebut denture stomatitis (Soeprapto, 2017).


D. Penatalaksanaan

Pada kasus ini pasien diterapi dengan obat Dactarin oral gel yang

komposisinya adalah miconazole.Cara kerja obat ini yaitu menghambat

biosintesis ergosterol yang merupakan sterol utama untuk mempertahankan

integritas/konsistensi membran sel jamur. Apabila integritas sel jamur

terganggu maka mengakibatkan permeabilitas dari dinding sel jamurakan

terganggu sehingga terjadi penghancuran jamur.


Pasien perempuan 68th)
SKEMA SINTESIS

15 tahun Memakai GT dari tukang gigi

RA: Cekat tdk dapat


dilepas

Digunakan untuk makan

daerah fitting surface


Akumulasi debris
(bagian GT tdk dipoles)

Pertumbuhan C. albicans meningkat

Perlekatan ke epitel

Kolonisasi C. albicans (yeast)

Pseudohyphae Menyerap nutrisi sel

Hifa

Invasi ke epitel

Produksi enzim

Aspartyl proteinase phospolipase lipase

Kerusakan sel

Inflamasi kronis

Denture stomatitis
IX. Kesimpulan

Denture stomatitis atau kandidiasis atropik kronis merupakan suatu

peradangan mukosa yang biasanya terjadi pada pengguna gigi tiruan lepasan baik gigi

tiruan sebagian lepasan maupun gigi tiruan lengkap dan terlihat keadaan yang merah,

licin serta terasa sakit.Diagnosa banding dari denture stomatitis adalah antibiotic sore

mouth / kandidiais atropik akut.Persamaan yaitu lesi merah, sakit tidak dapat dikerok,

etiologi candida albicans, terapi dengan antifungi.Perbedaan denture stomatitis den

antibiotic sore mouth adalah factor predisosisi dari gigi tiruan dan konsumsi

antibiotik perjalanan penyakit kronis.Penatalaksanaan pada kasus ini pasien diterapi

dengan oat daktarin oral gel yang komposisinya adalah miconazole. Cara kerja obat

ini yaitu menghambat biosintesis esgosterol yang merupakan sterol utama untuk

mmpertahankan integritas / konsistensi membrane sel jamur. Apabila integritas sel

jamur terganggu maka akan mengakibatkan permeabilitas dari dinding sel jamur akan

terganggu sehingga terjadi penghancuran jamur.


X. Daftar Pustaka

Delvia T, M. Damajanty, H.C.P., dan krista V. S. 2016. “ Gambaran Denture

Stomatitis pada Pengguna Gigi Tiruan di Kelurahan Winangun Satu Kecamatan

Malalayang “. Jurnal Ilmiah Farmasi. 5 (2)

Laskaris, G. 2006. Pocket Atlas Of Oral Disease. Newyork : Thieme

Pindborg, J. J. 2009. Atlas Penyakit Mukosa Mulut. Tangerang: Binarupa Aksara

Soeprapto, A. 2017.Pedoman dan Tatalaksana Praktik Kedokteran Gigi. Yogyakarta:

STPI Bina Insan Mulia

Anda mungkin juga menyukai