Anda di halaman 1dari 9

TRAUMATIC ULCER

Oleh:

ACHWAN ARDIANTO
40617087

BAGIAN ILMU PENYAKIT MULUT FAKULTAS


KEDOKTERAN GIGIINSTITUT ILMU
KESEHATANBHAKTI
WIYATA KEDIRI
2018/2019
I. Identitas Pasien
- Nama Pasien : Rezki Nurfauzi
- TTL : Kendari 28 Mei 1992
- Jenis kelamin : Laki-laki
- Alamat : Perum Persada Sayang, No 2, Kota Kediri
- No Rekam Medik : 006646

II. Pemeriksaan Subjektif


- Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan sariawan pada lateral lidah bagian bawah
kanan
- Riwayat penyakit
Sariawan dirasakan sejak kurang lebih 2 hari yang lalu, pasien mengaku
sariawan disebabkan karena tergigit saat makan pasien merasakan sakit
pada sariawan tersebut dan belum mengobati sariawan tersebut. Pasien
tidak memiliki riwayat penyakit sistemik dan alergi obat. Pasien
terakhir sariawan kurang lebih 1 tahun yang lalu.
- Riwayat perawatan gigi
Pasien pernah melakukan perawatan scalling kurang lebih satu tahun
yang lalu.
- Obat-obatan yang telah / sedang dijalani
Pasien tidak sedang menjalani pengobatan
- Keadaan sosial dan kebiasaan
Pasien merupakan mahasiswa profesi kedokteran gigi FKG IIK
- Riwayat penyakit sistemik : TAK
- Riwayat kesehatan keluarga
- Kelainan darah : TAK
- Kelainan endokrin : TAK
- Diabetes melitus : TAK
- Kelainan jantung : TAK
- Kelainan saraf : TAK
- Alergi : TAK
- Keganasan/ kanker : TAK
- Lain-lain :-

III. Pemeriksaan Objekif


a. Pemeriksaan ekstra oral
- Muka : TAA
- Pipi kanan : TAA
kiri : TAA
- Bibir atas : Pada bibir atas terdapat papula multipel, berbatas
jelas, berwarna putih, tidak sakit, jaringan sekitar normal.
- Bibir bawah : Pada bibir bawah terdapat papula multipel,
berbatas jelas, berwarna putih, tidak sakit, jaringan sekitar normal.
- Sudut mulut : TAA
- Kelenjar Limfe :
 Sub mandibularis kanan : TAA
Kiri : TAA
 Sub mentalis : TAA
 Leher : TAA
- Kelenjar saliva :
 Parotis kanan : TAA
Kiri : TAA
 Sub lingualis : TAA
b. Pemeriksaan Intal Oral
- Mukosa labial atas : TAA
- Mukosa labial bawah : TAA
- Komisura kanan : TAA
- Komisura kiri : TAA
- Mukosa bukal kanan : Pada mukosa bukal kanan terdapat
keratosis berwarna putih, meluas horizontal dari regio premolar
sampai molar kedua, tidak sakit, jaringan sekitar normal.
- Mukosa bukal kiri : Pada mukosa bukal kiri terdapat keratosis
berwarna putih, meluas horizontal dari regio premolar sampai molar
kedua, tidak sakit, jaringan sekitar normal.
- Labial fold atas : TAA
- Labial fold bawah : TAA
- Bukal fold atas : TAA
- Bukal fold bawah : TAA
- Gingiva rahang atas : TAA
- Gingiva rahang bawah : TAA
- Palatum : TAA
- Arkus palatoglosus anterior : TAA
- Arkus palatoglosus posterior : TAA
- Lidah :
 Pada lateral lidah terdapat scalop bilateral, jaringan sekitar normal, tidak
sakit.
 Pada lateral lidah bagian bawah kanan terdapat ulser berbatas jelas,
dengan dasar berwarna putih dan tepi kemerahan, single, lebar kurang
lebih 1 mm dan panjang kurang lebih 3 mm, terasa sakit.
- Dasar mulut : TAA

IV. Diagnosis Sementara : traumatic ulcer et causa trauma mekanik.


V. Pemeriksaan penunjang : Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
VI. Analisa kasus
Pasien laki-laki usia 26 tahun datang ke RSGM IIK dengan keluhan
sariawan pada lateral lidah bagian bawah kanan, terasa sakit sejak dua
hari yang lalu karena tergigit saat makan. Pada pemeriksaan intra oral
diketahui bahwa lateral lidah bagian bawah kanan terdapat ulser berbatas jelas,
dengan dasar berwarna putih dan tepi kemerahan, single, lebar kurang lebih 1 mm
dan panjang kurang lebih 3 mm, terasa sakit.
Foto kunjugan pertama

VII. Diagnosis: traumatic ulcer et causa trauma mekanik.


VIII. Rencana perawatan:
a. Terapi
- Instruksikan pasien kumur terlebih dahulu.
- Keringkan dan aplikasi povidon iodine 10% dengan caton pellet.
- Bersihkan dengan caton pellet.
- Aplikasikan periokin gel dengan caton pellet.
- Instruksikan pasien tidak makan dan minum selama 30 menit.
b. KIE
- Berhati-hati saat makan dan menggosok gigi
- Konsumsi buah dan sayur secara teratur.
- Pasien di Instruksikan kontrol pada hari ke 7 tanggal 18 Januari 2019
c. Instruksi Penggunaan Obat
- Aplikasikan gel 3 kali sehari setelah makan, hindari makan dan minum
setelahnya.
IX. PEMBAHASAN

Pada kunjungan pertama tanggal 11 Januari 2019, Pasien datang mengeluhkan


sariawan pada lateral lidah bagian bawah kanan karena tergigit saat
makan dua hari yang lalu. Pasien mengaku sariawan tersebut sakit. Pasien
mengaku pernah sariawan kurang lebih 1 tahun yang lalu pada bibir bawah
karena tergigit dan sariawan tersebut sembuh sendiri. Sariawan tersebut
belum dilakukan perawatan.

Pada pemeriksaan ekstraoral tidak ditemukan adanya kelainan. Pada pemeriksaan


intra oral diketahui bahwa lateral lidah bagian bawah kanan terdapat lesi cekung
diduga merupakan suatu ulkus, yang mana ulkus adalah suatu kondisi patologis
hilangnya epitel. Ulkus merupakan suatu peradangan epitelium mukosa yang
merupakan suatu lesi yang dangkal dan berbatas tegas dimana lapisa epidermal di
atasnya hilang sehingga meninggalkan suatu permukaan cekung dan dibatasi
daerah eritema di sekelilingnya. Dengan penyebab yang paling umum terjadi
adalah karena trauma.

Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan intraoral, dapat ditegakkan diagnosis


pasien mengalami ulkus traumatikus disebabkan oleh traumatik mekanik tergigit
pada lateral lidah bagian bawah kanan saat makan. Terapi yang diberikan pada
pasien adalah aplikasikan obat periokin gel 30 ml pada ulkus. Obat salep periokin
gel digunakan pada kasus ini karena merupakan covering agent dan mengandung
clorhexidin digluconate 0,2 % sebagai antiseptik dan analgesik, methyl salicytate
0,7% untuk mengatasi rasa nyeri dan sakit, methol 0,6 % mengatasi rasa sakit dan
nyeri. Covering agent akan melindungi mukosa dari infeksi sekunder dan iritasi
mekanik. Selain itu, pasien disarankan untuk menjaga oral hygiene lebih baik
sehingga ulkus tidak bertambah parah. Pasien diberi resep periokin gel untuk
dioleskan pada area ulkus 3 kali sehari. Kemudian pasien diinstruksikan datang
kembali untuk kontrol 1 minggu setelah kunjungan pertama yaitu pada tanggal 18
Januari 2019. Pasien datang kembali untuk melakukan kontrol pertama, pada
lateral lidah bagian bawah kanan terlihat lesi sudah menutup dengan sempurna.
tidak terasa sakit dan tidak terjadi perdarahan saat palpasi, serta tidak terdapat
peninggian.
Foto kunjugan pertama Foto kontrol pertama
Tanggal 11 Januari 2019 Tanggal 18 Januari 2019

X. KESIMPULAN

Ulkus adalah kondisi patologis dimana hilangnya jaringan epitel. Ulkus


merupakan suatu peradangan pada epitelium mukosa yang merupakan suatu lesi
yang dangkal dan berbatas tegas dimana lapisan epidermal diatasnya hilang
sehingga meninggalkan suatu permukaan cekung dan dibatasi oleh daerah
eritem di sekelilingnya. Ulkus dapat terjadi pada semua usia dan semua jenis
kelamin. Lokasi ulkus umumnya pada mukosa pipi, bibir, palatum, dan tepi
perifer lidah. Masyarakat biasa menyebutnya dengan sariawan. Ulkus rongga
mulut sebagian besar disebabkan oleh trauma. Penyebab traumatic ulcer
yang paling sering terjadi yaitu perlukaan mekanis (mechanical injuries),
antara lain adanya pergerakan konstan otot-otot pengunyahan yang pada
bagian mukosa rongga mulut terjadi gesekan dengan gigi dan objek yang
keras yang melukai mukosa, dapat juga terjadi karena mukosa yang
tergigit, iritasi dari orthodontic appliances, restorasi amalgam atau
patahan protesa dan gigi. Makanan keras dan tajam yang melukai mukosa
juga dapat menyebabkan traumatic ulcer. Tergigitnya mukosa oral secara
tidak sengaja oleh gigi menjadi penyebab yang sering terjadi. Ulser
bertambah parah jika hal ini terjadi berulang kali seperti pada saat
mukosa teranestesi dan terasa kebas, sehingga tidak terasa mukosa
tergigit.
Gambaran klinis yang mirip dengan stomatitis aphtosa mengharuskan
dokter gigi lebih teliti dalam menganamnesis dan melihat gambaran
klinis dari lesi. Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan anmnesis dan
pemeriksaan intraoral berupa inspeksi dan palpasi.
Perawatan yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan pasien,
sehingga tepat sasaran dan tidak berlebihan dalam memberikan obat
kepada pasien. Apabila lebih dari 14 hari setelah faktor penyebab
dihilangkan dan diberikan obat secara teratur tidak juga mengalami
penyembuhan, dapat dilakukan pemeriksaan penunjang berupa biopsi
untuk memastikan ada tidaknya keganasan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Bricker, Langlais, and Miller. 1994. Oral Diagnosis, Oral Medicine, and Treatment
Planning2nd ed. USA : Lea Febiger.
2. Greenberg, M.S; M. Glick. 2003. Burket’s Oral Medicine Diagnosis and
Treatment10th ed. Hamilton. BC Decker Inc.
3. Langlais and Miller. 2000. Atlas Berwarna: Kelainan Rongga Mulut yang Lazim.
Jakarta: Hipokrates.
4. Laskaris, G.2006. Pocket Atlas of Oral Disease 2ndedition. Newyork : Thieme.
5. Mosby. 2008. Mosby’s Dental Dictionary 2nd ed. Missouri : Elsevier.
6. Neville, B.W., et. al. 2003. Color Atlas of ClinicalOral Patology. 2nd ed. London:BC
Decker Inc.
7. Scully, Crispian. 2003. Prevention of Oral Disease 4 th ed. New York : Oxford
University Press.

Anda mungkin juga menyukai