NIM : 16/393813/KG/10566
Gejala yang dialami pasien laki-laki yang berusia 66 tahun adalah sakit pada
gigi belakang kanan bawahnya yang terasa sampai kepala sejak satu minggu yang lalu
dan disertai demam, meriang dan lemas ketika sakitnya muncul. Rasa nyeri tersebut
juga mengenai rongga mulut hingga sulit makan, dan hanya bisa minum.
2. Perumusan Masalah
Pasien laki laki berusia 66 tahun merasakan nyeri hebat pada gigi belakang
kanan bawahnya yang terasa hingga kepala. Nyeri tersebut sudah terjadi sejak
seminggu yang lalu dan disertai demam, meriang dan lemas. Pasien juga mengeluh
terdapat luka pada pipi sebelah kanan sampai ke telinga. Pasien sempat minum obat
penghilang nyeri, sakit giginya hilang namun sakit kepala semakin terasa, kemudian
muncul luka luka di pipi kanan tersebut. Rasa sakit yang meluas pada rongga mulut
menyebabkan pasien sulit untuk makan dan hanya bisa minum.
Pada pemeriksan ekstra oral tampak pustula, ulserasi, krusta dan edema di
daerah fasial kanan hingga ke telinga kanan. Ulserasi, krusta dan edema juga
mengenai daerah labial bawah sebelah kanan. nodus limfe submandibula kanan
membesar dan teraba lunak. Pemeriksaan intra oral tampak ulser multipel pada daerah
ventral dan dorsal lingual serta di dasar lidah sebelah kanan. Ulser berjumlah sekitar
20 dengan diameter 0,1-4 mm, dan pseudomembran putih kekuningan di kelilingi
daerah eritema. Juga dijumpai pseudomembran putih, bisa dikerok sepanjang sisi kiri
frenulum lingual. Pada mukosa labial bawah dan bukal kanan tampak ulser multipel
kira-kira 20 ulser berdiameter 2-8 mm dengan pseudomembran putih kekuningan
dikelilingi oleh daerah eritema, memanjang dari daerah mukosa labial hingga bukal
daerah molar ketiga.
Tidak ada kelainan pada riwayat kesehatan umum. Namun, saat anamnesis
pasien tidak mengetahui apakah sebelumnya pernah menderita penyakit chicken pox
3. Diagnosis kerja
Diagnosis kerjanya adalah herpes zoster. Diagnosis ditegakkan berdasarkan
kondisi umum, anamnesis dan pemeriksaan ekstra dan intra oral. Anamnesis jelas
menunjukkan adanya gejala terjadinya infeksi yaitu berupa demam, meriang, dan
terasa lemas. Gambaran klinis yang khas yaitu ulser, edema, dan pustula pada daerah
sepanjang persarafan Nervus trigeminalis menjadikan diagnosis klinis cukup akurat.
Pada kasus ini juga dijumpai adanya ulserasi unilateral dan lesi kulit hanya terjadi
pada daerah persarafan N.trigeminalis sehingga dapat ditegakkan diagnosisnya adalah
herpes zoster
4. Diagnosis banding
Diagnosis banding dari herpes zoster pada kasus ini yang menyerang nervus
trigeminalis divisi maksila adalah nyeri odontogen. Hasil pemeriksaan klinis dapat
membedakan antara herpes zoster dan nyeri odontogen. Herpes zoster memiliki
gambaran klinis khas yaitu terdapat lesi khas pada salah satu cabang trigeminal, selain
itu juga didahului oleh gejala prodromal dan sakit hebat. Sedangkan nyeri odontogen
tidak memiliki karakteristik lesi khas tersebut, sehingga dapat dibedakan walaupun
gejala nyeri odontogen juga nyeri hebat pada gigi yang terasa hingga kepala.
Daftar Pustaka
Jusri, M., Marlina, E., 2011, Clinic Diagnosis of Herpes Zoster, Dentofasial, 10(3) :
161-165