Anda di halaman 1dari 24

SAR MAYOR

&

CHEILITIS
CONTACT
FANIA ALFADIN UBA
ALLERGICA
150070400011088
SAR MAYOR
– Nama Pasien : Nn. AM
– Tanggal Lahir : 2 Mei 1994
– Alamat : Jalan Tlogoagung no. 47 Malang

– No. Telp : 082301940576


– Pekerjaan : Mahasiswa
– Jenis Kelamin : Perempuan
– No. Rekam Medik : 7885
– Tanggal Periksa : 29 Oktober 2018
– Keluhan Utama:
– Pasien mengeluh terdapat sariawan pada bibir bagian dalam sebelah kiri sejak kurang lebih 2 hari
yang lalu.
– Riwayat Penyakit:
– Sariawan muncul kurang lebih 2 hari yang lalu, awalnya sariawan kecil lalu membesar sampai kurang
lebih 10 mm. Pasien mengeluhkan rasa sakit dan perih pada bibir bagian dalam sebelah kiri apabila dipakai
makan dan berbicara. Pasien mengaku sering sariawan, terakhir 1 bulan yang lalu dan besar. Pasien tidak
menggunakan obat kumur. Pasien mengaku jarang mengonsumsi buah, sayur, air mineral. Serta jarang
berolahraga. Pasien adalah seorang mahasiswi koas gigi dan mengaku stress karna tidak kunjung lulus.

– Riwayat Perawatan Gigi dan Mulut:


Odontektomi gigi 38, 48
Ekstraksi gigi 14,24,34,44
Perawatan Orthodonti RA, RB
– Riwayat Penyakit Sistemik:
- Thypus
– Riwayat Penyakit dalam Keluarga:
TAK
– Riwayat Sosial:
Pasien adalah seorang mahasiswa koas gigi
– PEMERIKSAAN OBYEKTIF
– BB/TB terakhir : 55 kg/165 cm
– Keadaan umum : Compos Mentis
– Tanda-tanda vital : Nadi: 80x/menit; RR: 20x/menit TD: 110/70mmHg
– Pemeriksaan Ekstra Oral :
– Kelenjar limfe : Servikal Ka : tidak teraba;
Ki : tidak teraba;
– Submandibula Ka : tidak teraba;
Ki : tidak teraba;
– Submental Ka : tidak teraba;
Ki : tidak teraba
– TMJ : TAK
– Wajah : Simetris
– Bibir : TAK
– Pemeriksaan Intra Oral:
– Kebersihan Mulut : Sedang
– Jaringan Periodontal : TAK
– Gingiva : TAK
– Kelenjar Saliva : TAK
– Mukosa Bukal : TAK
– Mukosa Labial : Terdapat ulser berwarna
putih dengan tepi eritema berukuran ± 10 mm dengan tepi
regular, batas jelas pada mukosa labial kiri
– Lidah : TAK
– Dasar Mulut : TAK
– Palatum Durum : TAK
– Palatum Molle : TAK
– Uvula dan Pilar Tonsil : TAK
Diagnosis:
SAR Mayor

Rencana Perawatan:
KIE dan DHE

Medikamentosa
R/ Triamcinolone Acetonida 0,1% ungt in orabase tube
No.I
∫ 2dd extend ter

Pro kontrol H+7


– STATUS KONTROL PASIEN / tgl: Kontrol 1 / 8 Maret 2018
– Resume Anamnesis Kontrol:
– Pasien datang untuk melakukan kontrol sariawan pada bibir dalam H+16 hari dari kunjungan
terakhir. Sariawan sudah mengecil dan tidak sakit sejak 5 hari yang lalu. Pasien rutin mengoles obat yang
diresepkan 2x sehari. Pasien mengaku mulai rajin mengonsumsi air putih tetapi masih tetap jarang
mengonsumsi buah dan sayur.

– Resume Pemeriksaan Ekstra Oral:
– Kelenjar Limfe : tidak teraba
– TMJ : TAK
– Wajah : Simetris
– Bibir : TAK
– Pemeriksaan Intra Oral:
– Kebersihan Mulut : Sedang
– Jaringan Periodontal : TAK

– Gingiva : TAK
– Kelenjar Saliva : TAK
– Mukosa Bukal : TAK
– Mukosa Labial : Makula kemerahan
pada bibir kiri bawah
– Lidah : TAK
– Dasar Mulut : TAK
– Palatum Durum : TAK
– Palatum Molle : TAK
– Uvula dan Pilar Tonsil : TAK
– Diagnosis:
– Healing SAR Mayor

– Rencana Perawatan:
– DHE & KIE
– Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) merupakan sebuah kondisi umum yang biasanya dimulai pada masa kanak-
kanak atau remaja dengan ulser berbentuk bulat/oval, kecil, multipel dan berulang (kambuh) yang memiliki
batas tepi halo erythema dengan dasar kuning atau abu-abu (Scully, 2005).
– SAR Mayor adalah bentuk stomatitis aftosa yang berat, yang menghasilkan ulser lebih dalam, lebih besar
(sama atau di atas 1 cm). dan lebih merusak yang berlangsung lebih lama dan lebih sering kambuh
dibandingkan SAR minor (Langlais, Miller, Gehrig,2014)
– Etiologi : Etiologi dari SAR sendiri belum diketahui (idiopatik) namun dikaitkan dengan proses imunologi yang
melibatkan aktivitas sitolitik yang diperantarai sel T dan factor nekrosis tumor sebagai respon terhadap
antigen leukosit dan antigen asing.
– Gambaran klinis :
– Diameternya sama dengan atau lebih dari 1 cm
– Biasanya lebih dari satu
– Lesi melibatkan palatum lunak, kerongkongan dekat tonsil, mukosa labial, dan lidah serta terkadang meluas ke attached gingiva.
– Ciri khas  ulser berbentuk kawah, asimetris, dan unilateral
– Lesi besar dengan bagian tengah yang nekrotik serta cekung. Tepiannya terkadang eritema dan menonjol
– Bergantung pada ukurannya, pengaruh traumatic dan infeksi sekunder, ulser dapat berlangsung dari beberapa minggu sampai bulan.
– Ulser akan sembuh disertai jaringan parut setelah kambuh berulang kali.
– Rasa nyeri yang ekstrim dan limfadenopati biasa/ sering ditemukan
– Diagnosis : Diagnosis ditegakkan berdasarkan riwayat lesi, pemeriksaan klinis, bila perlu pemeriksaan
darah untuk mencari kemungkinan adanya gambaran abnormal pada MCV (mean corpuscular volume).
Diagnosis stomatitis aftosa rekuren ditentukan berdasarkan riwayat rekurensi lesi dan sifat lesi yang
dapat sembuh sendiri. Kedua hal tersebut perlu ditanyakan dalam anamnesis (Neville dkk,2008). Ulser
yang terdapat pada lidah dapat sangat mirip dengan karsinoma. Adanya jaringan parut adalah penting
dari segi diagnosis untuk menentukan adanya kondisi keganasan.
– Perawatan :
– Edukasi bertujuan untuk memberikan informasi mengenai penyakit yang dialami yaitu SAR agar mereka
mengetahui dan menyadarinya.
– Instruksi bertujuan agar dapat dilakukan tindakan pencegahan dengan menghindari faktor-faktor yang
dapat memicu terjadinya SAR.
– Pengobatan bertujuan untuk mengurangi gejala yang dihadapi agar pasien dapat mendapatkan kualitas
hidup yang menyenangkan
Cheilitis Contact
Allergica
– Nama Pasien : Nn. NN
– Tanggal Lahir : 6 Juli 1993
– Alamat : Jl. Bendungan Sigura 8

– No. Telp : 085646034000


– Pekerjaan : Mahasiswa
– Jenis Kelamin : Perempuan
– No. Rekam Medik : 8656
– Tanggal Periksa : 13 Maret 2019

– Keluhan Utama:
– Pasien datang dengan keluhan bibir bagian bawah dan bibir bagian atas kering
– Riwayat Penyakit:
Pasien mengeluhkan bibir kering sejak kurang lebih 3 hari yang lalu. Pasien mengaku bibirnya kering
setelah menggunakan lipstick secara terus-menerus, rasa gatal muncul setelah sehari pemakaian lipstick.
Pasien mengaku bibirnya terkelupas dan pasien merasa bibirnya perih saat digunakan tersenyum. Pasien
minum air putih kurang lebih 10 gelas sehari. Pasien akhir-akhir ini sering capek dan jarang mengonsumsi
buah dan sayur.

– Riwayat Perawatan Gigi dan Mulut:


Pemakaian kawat gigi

– Riwayat Penyakit Sistemik:


-
– Riwayat Penyakit dalam Keluarga:
-
– Riwayat Sosial:
Pasien merupakan seorang mahasiswa profesi kedokteran gigi
– PEMERIKSAAN OBYEKTIF
– BB/TB terakhir : 60 kg/163 cm
– Keadaan umum : Compos Mentis
– Tanda-tanda vital: tekanan darah: 120/80 mmHg, Nadi= 78x/menit; Nafas= 18x/menit
– Pemeriksaan Ekstra Oral :
– Kelenjar limfe : Servikal Ka : tidak teraba;
Ki : tidak teraba;
Submandibula Ka : tidak teraba;
Ki : tidak teraba;
Submental Ka : tidak teraba;
Ki : tidak teraba
– TMJ : TAK
– Wajah : Asimetris
– Bibir :
Terdapat eritema dibibir bagian bawah kanan dan kiri. Gambaran fisur kurang lebih 4 mm pada sudut kiri bawah,
kurang lebih 5mm pada kanan bawah. Penebalan epitel pada bagian tengah bawah.
– Pemeriksaan Intra Oral:
– Kebersihan Mulut : Baik
– Jaringan Periodontal : TAK
– Gingiva : TAK
– Kelenjar Saliva : TAK
– Mukosa Bukal : TAK
– Mukosa Labial : TAK
– Lidah : TAK
– Dasar Mulut : TAK
– Palatum Durum : TAK
– Palatum Molle : TAK
– Uvula dan Pilar Tonsil : TAK
– Diagnosis:
– Suspect cheilitis contact allergica

– Rencana Perawatan:
– KIE dan DHE
– Medikamentosa
R/ Alloclair gel tube No. I
ʃ 3 dd 1 lit. or
– Pro kontrol H+7
– STATUS KONTROL PASIEN / tgl: Kontrol 1 / 26 Februari 2019
– Resume Anamnesis Kontrol:
Pasien datang untuk melakukan kontrol setelah 17 hari pasca pemeriksaan awal. Pasien
mengeluhkan tidak ada rasa sakit sejak 11 hari yang lalu. Pasien mengaku tidak mengonsumsi obat,
namun pasien rutin menggunakan pelembab bibir. Pasien rutin mengonsumsi buah dan sayur dan
meningkatkan asupan air minum.

– Resume Pemeriksaan Ekstra Oral:
– Kelenjar Limfe : tidak teraba
– TMJ : TAK
– Wajah : TAK
– Bibir :
Healing cheilitis contact allergica pada bibir atas dan bibir bawah
– Pemeriksaan Intra Oral:
– Kebersihan Mulut : Baik
– Jaringan Periodontal : TAK
– Gingiva : TAK
– Kelenjar Saliva : TAK
– Mukosa Bukal : TAK
– Mukosa Labial : TAK
– Lidah : TAK
– Dasar Mulut : TAK
– Palatum Durum : TAK
– Palatum Molle : TAK
– Uvula dan Pilar Tonsil : TAK
– Diagnosis:
Healing cheilitis contact allergica

– Rencana Perawatan:
DHE & KIE
– Cheilitis contact allergica adalah dermatitis contact allergica yang terjadi pada bibir. Kontak alergi ini
adalah tipe yang penting dari reaksi hipersensitivitas tipe IV (delayed type hypersensitivity), yang timbul
setelah kulit atau mukosa berkontak dengan allergen.

– Gambaran klinis : Cheilitis contact allergica memiliki gambaran klinis keradangan pada vermillion atau
kulit disekitarnya, bisa mengenai bibir bagian bawah/atas atau bahkan keduanya serta bisa melibatkan
bagian sudut mulut, dan jarang melibatkan mukosa labial. Pada vermilion tampak adanya kemerahan,
kering, terdapat deskuamasi serta berfisur. Pasien seringkali mengeluhkan adanya kaku, gatal, panas
dan rasa sakit pada bibirnya.
– Etiologi : Cheilitis contact allergica merupakan reaksi hypersensitivitas tipe 4 yang terjadi setelah kulit
atau mukosa berkontak dengan allergen. Cheilitis contac allergica sering terjadi pada wanita dibanding
pria. Pada wanita sering disebabkan oleh produk kosmetik bibir (lipstick), pria sering disebabkan
penggunaan pasta gigi, pada orang tua disebabkan konsumsi obat-obatan. Dental material, dan produk
oral hygiene dapat terjadi pada semua usia. Alergen yang sering menyebabkan cheilitis adalah metal
seperti nickel, pewangi/perasa/bahan pengawet.
– Diagnosis : Untuk menegakkan diagnosa perlu dilakukan patch-test dan dihubungkan dengan riwayat
munculnya penyakit dan alergen yang diduga sebagai penyebab.
– Perawatan :
menelusuri riwayat alergi dari pasien serta keluarga
pacth test dilakukan untuk menentukan alergen pasti yang berhubungan dengan pasien dan menyebabkan
reaksi alergi
Menghindari agen penyebab merupakan kunci utama perawatan selain penggunaan obat.
Pemberian anti inflamasi non steroid topical (alloclair gel) untuk mengurangi peradangan dan mengatasi
keluhan pasien.
Pemberian vitamin diperlukan untuk mempercepat proses penyembuhan (vitamin C dan vitamin D),
menghindari makanan pedas, panas dan bergetah, tidak boleh menjilat bibir serta mengkonsumsi buah dan
sayur.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai