ii. Anamnesis
a. Keluhan Utama
Pasien dating dengan keluhan mulut dan tenggorokan terasa kering dan terkadang
panas.
b. Riwayat Penyakit
Pasein menyampaikan menderita diabetes mellitus dan hipertensi sejak ± 4 tahun
lalu. Dan pasien memeriksakan gula darah terakhir hari ini dengan hasil
GDA=182 mg/dL dan tensi 150/90 mmHg, pasien mengeluh mulut terasa
kering, panas dan bau mulut tidak enak, serta saat menelan makanan terasa
tidak enak dan sering haus setiap hari untuk menghilangkan keluhan
tersebut pasien mengkonsumsi air putih hangat, pasien sering
mengkonsumsi makanan manis, tidak memiliki alergi obat dan alergi
makanan.
c. Riwayat Kesehatan gigi
Pasien pernah melakukan pencabutan 1 bulan yang lalu pada gigi belakang atas
kiridan gigi depan bawah kiri.
d. Kebiasaan
Pasien menyikat gigi 2x sehari pada pagi dan malam hari
e. Riwayat Sosial
Pasien dalam golongan keluarga ekonomi menengan kebawah.
f. Riwayat Penyakit Sistemik
Pasien memiliki riwayat penyakit Diabetes Mellitus dan Hipertensi
g. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu pasien memiliki riwayat penyakit Diabetes Mellitus
iii. Pemeriksaan Obyektif
a. Pemeriksaan Ekstra Oral :
− Muka : Simetri
− Pipi Kanan : T.a.a
Kiri : T.a.a
− Bibir atas : T.a.a
Bawah : T.a.a
Sudut Mulut : T.a.a
− Kelenjar Limfe :
Submandibularis Kanan : Tidak teraba, tidak sakit
Submandibularis Kiri : Tidak teraba, tidak sakit
Submental : Tidak teraba, tidak sakit
Leher : Tidak teraba, tidak sakit
− Kelenjar Saliva :
Parotis Kanan : T.a.a
Parotis Kiri : T.a.a
Submandibularis : T.a.a
Sublingualis : T.a.a
b. Pemeriksaan Intra Oral :
− Mukosa labial atas : T.a.a
Bawah : T.a.a
− Komisura Kanan : T.a.a
Kiri : T.a.a
− Mukosa bukal Kanan : pada mukosa bukal terdapat
makula, ireguler, berbatas jelas, multiple, berwarna kehitaman,
diameter ± 2 cm, bilateral, daerah sekitar lesi normal, tidak
dapat dikerok, tidak sakit.
Kiri : pada mukosa bukal terdapat makula,
ireguler, berbatas jelas, multiple, berwarna kehitaman, diameter
± 2 cm, bilateral, daerah sekitar lesi normal, tidak dapat dikerok,
tidak sakit.
− Labial fold atas : T.a.a
Bawah : T.a.a
− Bukal fold atas : T.a.a
Bawah : T.a.a
− Gingiva RA : T.a.a
Gingiva RB : T.a.a
− Palatum : T.a.a
− Arkus Palatoglosus anterior : T.a.a
Posterior : T.a.a
− Lidah : pada lidah terdapat fissure, regular,
batas jelas, multiple, sewarna dengan jaringan sekitar, diameter
± 1cm, daerah sekitar lesi normal, tidak sakit
− Lidah : pada lateral lidah terdapat cerakan
gigi, regular, batas jelas, single, bilateral, daerah sekitar lesi
normal, tidak sakit.
− Dasar Mulut : T.a.a
v. Pemeriksaan Penunjang
● Perlu dilakukan pemeriksaan penunjang untuk mendapatkan diagnosa
akhir yang tepat pada kasus ini.
● Patologi klinik minat hematologi
● Rujuk ke Sp.Pd
vi. Diagnosis
Xerostomia et causa Diabetes Mellitus dan Hipertensi.
vii. Rencana Perawatan
a. Terapi
● Pasien diinstruksikan untuk berkumur menggunakan air terlebih
dahulu.
● Pasien diinstruksikan untuk berkumur menggunakan obat kumur
periokin sebanyak 10 ml selama kurang lebih satu menit. Kandungan
dari periokin anatara lain clorhexidin digluconate 0,2% sebagai
antiseptik dan anti inflamasi, Metyl salisilate 0,07% sebagai
analgesik dan Menthol 0,06% sebagai memberikan aroma dan rasa
dingin.
● Setelah berkumur, pasien diinstruksikan untuk tidak makan/minum
selama 30menit.
b. Resep
∫ 1 dd 1 p.c
A B
C D
A. Foto intraoral lesi Crenated Tongue. B. foto intraoral Lesi Fissure Tingue. C. foto
intraoral Hiperpigmentasi Mukosa Kanan. D. foto intraoral Hiperpigmentasi Mukosa
Kiri. E. Foto hasil pengukuran saliva kunjungan 1
BTK
Wass Coll
Dengan hormat,
Dengan ini kami menghadapkan pasien :
Nama : Tn. Sumiran
Usia : 62 tahun
Alamat: Setono Pande Kediri
Pada pemeriksaan klinis intra oral didapatkan mulut kering, suspek
Diabetes Mellitus dan Hipertensi disertai Xerostomia. Pasien telah
diberikan obat kumur Chlorhexidin Digluconate 0,12% 250 ml dan Bcom
C.
Mohon dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di bidang sejawat.
Pasien masih dalam perawatan kami. Mohon sedikit kabar. Atas perhatian
dan kerjasamanya disampaikan terima kasih.
BTK
Wass Coll
O:
● EO : Normal
● IO : Volume saliva selama 5 menit 0,56 ml/menit
● TD : 130/80 mmHg
● N : 73x/menit
● R : 13x/menit
P:
● Menjaga OH
● Banyak minum air putih 2liter/hari atau 8 gelas perhari
● Melanjutkan penggunaan obat periokin
● Diinstruksikan untuk menggunakan obat periokin 10ml
● Selama 3xsehari secara teratur
● Diinstruksikan untuk melanjutkan minum obat becom C
● Lanjutkan penggunaan obat glimepiride 1x sehari pada pagi hari
sebelum makan, Glucophage 1x sehari malam sesudah makan,
Irvask 1x sehari malam sebelum makan.
● Kontrol hari ke 3
∫ 3 dd 15 ml Coll or
A B
C D
A. Foto intra oral lesi Crenated Tongue B. Foto intra oral Lesi Fissure
Tongue C. Foto intra oral Lesi Hiperpigmentasi Mukosa kanan D. Foto
intra oral Lesi Hiperpigmentasi Mukosa kiri E. Foto hasil pengukuran saliva
kontrol 1
viii. Kerangka Konsep
Diabetes Mellitus
Resisten insulin
hiperglikemia
Menghambat
metabolisme lemak
dan protein
Glukosa diubah
menjadi Sorbitol
Akumulasi sorbitol
pada neuron
Angiopati neuropati
Gangguan pada
kelenjar saliva
Sekresi saliva
Xerostomia
IX. Pembahasan
sekret yang diproduksi oleh kelenjar saliva baik kelenjar mayor maupun
kelenjar minor. Saliva berperan penting bagi kesehatan rongga mulut. Fungsi
saliva yang penting dan sangat jelas yaitu saat makan, untuk mengecap dan
menjadi pelumas bagi makanan dan melindungi mukosa dan gigi. Air, mucin,
2008).
aliran saliva ketika terstimulasi akan meningkat, yaitu berada dalam rentang
dicirikan dengan abnormal nya kadar gula dalam darah (hiperglisemia) dan
kadar gula darah melebihi nilai normal yaitu kadar gula darah sewaktu sama
atau >200 mg/dl dan kadar gula darah puasa diatas atau sama dengan 126
keastifan insulin yang dihasilkan oleh sel beta dari pulau-pulau langerhans di
pankreas atau adanya kerusakan pada pulau Langerhans itu sendiri. Diabetes
dibagi menjadi 2 yaitu tipe 1 dan Tipe 2. Pada penderita Diabetes tipe 1,
tubuh tidak dapat memenuhi kebutuhan. Lain halnya dengan tipe 2 dimana
hormon insulin tetap diproduksi tetapi tidak dapat berfungsi dengan baik.
sekresi saliva atau yang disebut juga dengan hiposalivasi. Selain itu pada
mulut penderita DM akan terasa tidak nyaman karena sekresi saliva kurang
saliva normal dengan stimulasi adalah 1-2 ml/menit. Jumlah sekresi saliva
pada orang yang mengalami xerostomia tanpa stimulasi dan dengan stimulasi
X. Kesimpulan
Diabetes Mellitus merupakan penyakit menahun yang ditandai dengan
urine meningkat sehingga cairan dalam tubuh berkurang dan jumlah sekresi
Akintoye, Sunday O., Collins, Michael., Ship, Jonathan. 2008. Diabetes Mellitus
and Endokrin Disease, Burket's Oral Medicine 11 edition. India: BC Decker Inc.
Hal: 509-512
Almeida PV, Gregio AM, Machado MAN, Lima AAS, Azevedo LR. 2008. Saliva
Meryem, K, Tevfik, F. C., Funda, U, Saniye, S, dan Sakir, B. 2002. Salivary Function