Anda di halaman 1dari 4

Nama : Lailiz Zulva

NIM : 40619043

Instruktur Diskusi : drg. Nurdiana

Materi : Kelas 1 Tumpatan Komposit

A. Klasifikasi Resin komposit


Resin komposit merupakan tumpatan sewarna gigi yang merupakan gabungan
atau kombinasi dua atau lebih bahan kimia berbeda dengan sifat- sifat unggul. Resin
komposit dapat pula didefinisikan sebagai material yang tersusun dari matriks organik
dan partikel bahan pengisi anorganik yang dihubungkan oleh coupling agent. Selain
mengandung tiga komponen utama tersebut, resin komposit juga mengandung pigmen
warna agar resin komposit dapat menyerupai warna struktur gigi dan inisiator serta
aktivator untuk mengaktifkan mekanisme pengerasan .
Berdasarkan bahan pengisi utamanya resin komposit diklasifikasikan menjadi 3 jenis
yaitu resin komposit konvensional (makrofil), resin komposit berbahan pengisi kecil
(mikrofil), resin komposit hibrid, dan resin komposit nanofil.
1. Resin Komposit Konvensional (Makrofil)
Mempunyai ukuran bahan partikel pengisi yang relatif besar yaitu rata- rata 8-
12um dan banyaknya pengisi umumnya 70- 80% berat atau 60-65% volume.
Ukuran bahan pengisi resin komposit yang relative besar ini menjadikan
permukaan resin komposit jenis konvensional atau makrofil kasar dan tahan
terhadap abrasi, sehingga sering digunakan sebagai bahan restorasi pada bagian
posterior. Permukaan yang kasar pada resin komposit konvensional ini juga
menjadi kekuranganya yaitu mudah menyerap cairan sehingga rentan terjadi
diskolorasi.
2. Resin Komposit Berbahan pengisi Kecil (Mikrofil)
Resin komposit konvensional dianggap memiliki struktur yang terlalu besar dan
kasar sehingga resin komposit mikrofil dikembangkan untuk mengatasi masalah
tersebut dengam bahan utama yaitu menggunakan silika kolonial. Resin komposit
mikrofil memiliki ukuran partikel kurang lebih 0,04-0,4 µm, ukuran partikelnya
yang kecil menjadikan bahan restorasi ini kekuatan terhadap fraktur yang rendah
tetapi memiliki permukaan yang halus sehingga estetiknya cukup baik.
3. Resin Komposit Hybrid
Resin komposit hybrid merupakan resin komposit kombinasi antara resin
komposit konvensional (makrofil) dan resin komposit berbahan partikel kecil
(mikrofil) yang mempunyai ukuran partikel filler rata- rata sebesar 0,6-1,0 um.
Kelebihan resin komposit jenis ini adalah memiliki tingkat kekuatan yang tinggi
dan memiliki permukaan yang halus sehingga resin komposit jenis hybrid sering
digunakan untuk bahan restorasi gigi anterior maupun posterior. Resin komposit
hybrid juga memliki kekurangan seperti resin konvensional yaitu mudah
mengalami diskolorasi atau perubahan warna. Ada dua jenis resin komposit
hybrid yaitu :
a) Resin Komposit Mikrohibrid Resin komposit mikrohibrid merupakan
gabungan antara resin komposit makrofil dan mikrofil. Komposit ini
dikembangkan dalam rangka memenuhi kebutuhan bahan restorasi yang kuat
namun tetap estetik, sehingga resin komposit mikrohibrid lebih unggul
dibandingkan dengan resin komposit mikrofil.
b) Resin Komposit Nanohibrid Komposit nanohibrid merupakan gabungan antara
komposit mikrofil dan komposit nanofil. Komposit nanohibrid memiliki
kekuatan yang baik serta permukaan yang baik ketia dipoles.
4. Resin Komposit Nanofil
Komposit nanofil mempunyai ukuran partikel yang sangat kecil yaitu rata- rata
sekitar 0,005-0,01 um sehingga memiliki kekuatan dan permukaan yang sangat
kuat dan estetik. Partikel nano yang kecil menjadikan resin komposit nanofil dapat
mengurangi polymryzation shrinkage dan mengurangi adanya microfissure pada
tepi email yang berperan pada marginal leakage, dan perubahan warna.
B. Komposisi Resin Komposit
Resin komposit memiliki tiga komponen utama yang terdiri dari bahan organik dan
anorganik kemudian disatukan oleh bahan interfasial atau coupling agent. Bahan
organik yang menyusun komposit adalah resin yang menghasilkan matriks, bahan
anorganik yang menyusun komposit adalah filler kemudian kedua unsur ini diikat
atau disatkan oleh bahan coupling agent dan bahanbahan lain yaitu champoroquinone,
diphenyliodoium hexaflourophosphate, ethilaminobenzoine, butylated
hydroxytoluene.
C. Perbedaan bonding generasi 5,6 dan 7
a. Sistem adhesif generasi ke-5 dikembangkan untuk menyederhanakan langkah
prosedur klinis sistem adhesif dan mencegah kolapsnya kolagen pada dentin yang
termineralisasi. Generasi ke-5 ini terdiri dari dua sistem yang berbeda yaitu One-
bottle system merupakan kombinasi dari primer dan resin adhesif dalam satu botol
yang diaplikasikan setelah pengetsaan email dan dentin secara simultan dengan
asam phospor 35-37 % selama 15-20 detik. Terdiri dari etsa (asam fosfor),
primer–adhesive (PENTA, methacrilate phosphonate), solvent (acetone,
etanol/air)solvent-free) Misalnya Gluma Coomfort Bond, OptiBond Solo,
EasyBond, Prime & Bond NT (Dentsply), Single Bond (3M Dental Product).
b. Sistem adhesif generasi ke-6 adalah Sel-etching primer atau two-step self-etch
adhesive  merupakan kombinasi antara etsa dan primer dalam satu botol diikuti
dengan resin adhesif. Kombinasi ini dapat mengurangi waktu kerja, mengurangi
sensitifitas dan untuk mencegah kolapsnya kolagen, Beberapa contoh bahan
adhesif Universitas Sumatera Utara Self-etching primer antara lain Clearfil Liner
Bond 2V, Clearfil Liner Bond II, Unfil Bond (GC Product), Adper SE Plus (3M
ESPE).
c. Sistem adhesif generasi ke-7 merupakan perkembangan dari sistem adhesif self-
etch  yang menggabungkan bahan etsa, primer, dan adhesif dalam satu botol, tanpa
adanya tahap-tahap aplikasi ataupun pencampuran bahan primer dan bahan
adhesif, sistem ini dikenal dengan “All-in- one”. Menggunakan sistem yang
sederhana : hanya mengaplikasikan produk bonding pada permukaan gigi yang
akan dilakukan etching dan bonding, tunggu 10 detik, kemudian semprot angin
dengan kuat dan light cure selama 10 detik. Keunggulan generasi 7 adalah :
a) Menyediakan cukup mineral untuk chemical adhesion
b) Melindungi dan menutup tubulus dentinalis dengan sempurna, meminimalkan
resiko sensitivitas paska perawatan
c) Monomer menghasilkan lapisan hybrid dng penutupan lbh baik, resiko
kebocoran sangat kecil (nano-leakage)
d) Bersifat hidrofobik sesudah penyinaran shg untuk kasus kavitas klas V yang
berbatasan dengan gingiva, kavitas akan terjaga tetap kering.
e) Lapisan bonding sangat tipis (kurang dari 10 micrometer ), meningkatkan
estetik restorasi

Contohnya Prompt L-Pop (3M Dental Product), iBond 16 TM, dengan semakin


berkembangnya sistem adhesif self-etch Bond Force (Tokuyama) yang dapat
melepaskan flour  dan menghasilkan lapisan hybrid  yang dalam, dapat digunakan
pada daerah yang lembab dan juga mengurangi sensitifitas pada gigi.
Perbandingan kompnen dari sistem adhesive gigi dari generasi ke generasi:

tahapan Boding Boding Boding Boding generasi Boding generasi ke


generasi ke 4 generasi ke generasi ke 6 ke 6 7
5 (mixing required) (non mixing
required)
Etsa Etsa etsa Self-etching Self-etching Self-etching
enamel primer self-priming self-
dan resin/sealer priming
dentin resin/sealer
desensitizer
Disinfectant

Pelapis Primer Self- Self-etching Self-etching Self-etching


dasar dentin priming primer Self priming self-
resin/seale resin/sealer priming
r resin/sealer
desensitizer
disinfectant

Pelapis Resin/sealer Self Resin/ sealer Self etching, Self-etching, self-


enamel priming priming priming
dan resin/sealer resin/sealer resin/sealer
dentin desensitizer
disinfectant
D. Mekanisme Perlekatan Micromechanical Interlocking

Daftar Pustaka

Apriyono, D.K. 2015. Perkembangan Bonding dalam Kemajuan Restorasi Estetik.


Stomatognatic (J.K.G Unej) 7(2): 124-128.

Aryanto, M., M. Armilia dan D. Aripin. 2017. Compressive Strength Resin Komposit Hybrid
Post Curing dengan Light Emitting Diode Menggunakan Tiga Ukuran Lightbox yang
Berbeda. Dent. J. (Maj. Ked. Gigi) 46(2): 101- 106.

Nurhapsari, A. 2016. Perbandingan Kebocoran Tepi Antara Restorasi Resin Komposit Tipe
Bulk-Fill dan Tipe Packable dengan Penggunaan Sistem Adhesif Total Etch dan Self
Etch. ODONTO Dental Journal 3(1): 8-13.

Puspitasari, D. 2014. Perbandingan Kuat Rekat Resin Komposit pada Dentin dengan Sistem
Adhesif Self Etch 1 Tahap (One Step) dan 2 Tahap (Two Step). Dentino (Jur. Ked.
Gigi) 2(1): 89-94.

Anda mungkin juga menyukai