Anda di halaman 1dari 4

Nama Mahasiswa : RezkiAn-Najmi Fathan

Nomor Induk Mahasiswa : J3A020022


Dokter penanggung jawab : drg. Ayu Kristin Rakhmawati
Restorasi Komposit Klas V
Department Konservasi Kedokteran Gigi

1. Properties of Composite
1) Koefisien Ekspansi Termal : koefisien dari perluasan panas komposit sekitar tigas
kali lebih tinggi dari struktur gigi normal. Hal ini menyebabkan lebih banyak
penyusutan dan perluasan daripada enamel dan dentin ketika ada perubahan suhu.
2) Water Absorption : salah satu sifat yang dimiliki komposit untuk menyerap air yang
dapat menyebabkan pelebaran resin matrix, filler debonding, dan kegagalan restorasi.
Komposit dengan filler yang tinggi memiliki daya yang rendah terhadap penyerapan
air. Sehingga komposit dengan filler yang tinggi lebih baik daripada komposit dengan
filler rendah.
3) Wear Resistance : kemampuan suatu bahan atau material komposit untuk mengurangi
hilangnya komponen permukaan gigi. Hal ini tergantung pada ukuran dan kuantitas
filler pada resin komposit.
4) Surface Texture : suatu sifat dimana ukuran dan komposisi dari resin komposit
mempengaruhi kehalusan dari permukaan restorasi. Microfill composite memiliki
tekstur yang lebih halus pada permukaan restorasi.
5) Radiopacity : Resin komposit memiliki sifat radiolucent.
6) Modulus of elasticity : modulus elastisitas dari resin komposit menentukan rigid dan
kekakuan restorasi. Microfill composite lebih fleksibel dibandingkan dengan hybrid
composite.
7) Solubility : material komposit tidak memperlihatkan zat yang signifikan dapat larut
dalam rongga mulut.
8) Creep : creep profresif deformasi permanen materi bawah muatan oklusal. Lebih
banyak isi dari matriks resin lebih banyak deformasi.
9) Polymerization Shrinkage : polymerization shrinkage dapat terjadi pada postoperative
sensitivity, recurrent caries, kegagalan perlekatan interfacial, fraktur restorasi pada
gigi.
10) Configuration or C-factor : rasio dari restorasi pada permukaan yang melekat dan
tidak. 3 dimensi dari preparasi kelas I dan V memiliki c-factor tertinggi dan yang
memiliki resiko polymerization shrinkage lebih tinggi.
11) Esthetics of Composites : Resin komposit memiliki estetik yang tinggi karena
translucent.
12) Biocompability : sejak resin komposit terbuat dari petrochemical product, hasil
penelitian menunjukan bahwa komponen utamanya bersifat cytotoxic.
13) Working and Setting time : working and setting time composite terdiri dari 2 cara
yaitu light cure composites dan mixing for self cure composites.
2. Product Knowledge :
1) 3M Filtek Z350 XT
Indikasi : direct restoration untuk anterior dan posterior (termasuk permukaan
oklusal), core build ups, splinting, indirect restoration (inlay, onlay, veneers).
2) Beautifil II
Indikasi : Restorasi anterior dan posterior, diresct laminate veneer, memperbaiki
restorasi dan prosthesa, core build ups.
Komposisi : Bis-GMA, TEGDMA, S-PRG filler berbasis fluoroboro aluminosilicate
glass, polymerization initiator, pigments, dll.
3) Filtek Z250 XT
Komposisi : BIS-GMA, UDMA, BIS-EMA, PEGDMA, TEGDMA.
Indikasi : direct anterior dan posterior restoration including occlusal surface, core
build ups, splinting, indirect restoration include inlays, onlays, dan veneers.
4) Ivoclar
Komposisi : Monomer matrix (dimethacrylates Bis-GMA, UDMA, Bis-EMA,
D3MA), filler (barium glass, ytterbium trifluoride, mixed oxide, copolymers.
Indikasi : restorasi gigi desidui, restorasi gigi posterior (class I dan II), restorasi gigi
anterior (class III, dan IV), class V restoration, veneer diskolorisasi gigi anterior,
splinting gigi, fissure sealant, repair composite/ceramic veneers.
3. Adhesive generasi kelima
Bonding generasi ke V dibuat sekitar tahun 1990. Biasa disebut dengan “one bottle” atau
“one component”. Bonding agen yang terdiri dari primer dan resin adhesive tercampur dalam
satu botol. Sistem ini menghasilkan mechanical interlocking melalui etsa dentin,
terbentuknya resin tags, percabangan bahan adhesif dan pembentukan hybrid layer serta
menunjukkan kekuatan perlekatan yang baik pada email dan dentin.
Kelebihan :
1) High bond strength
2) Mudah digunakan
3) Teknik yang digunakan lebih simple
4) Mengurangi terjadinya steps
5) Bonding agen bisa diaplikasikan langsung pada permukaan gigi yang sudah
dipreparasi
6) Mengurangi sensitivitas postoperative

Kekurangan :

Kekuatannya lebih rendah dari generasi ke IV pada produk : Prime and Bond
(dentsply), optibond solo (kerr), single bond (3M).

Produk generasi ini antara lain: One-step Plus (Bisco, Inc), Prime & Bond NT (DENTSPLY
Caulk), Adper single Bond Plus (3M ESPE), OptiBond Solo Plus (Kerr Corporation), Excite
(Ivoclar Vivadent, Schaan, Liechtenstein), XP Bond (DENTSPLY Caulk).

4. Adhesive generasi ketujuh


Bonding generasi VII pengaplikasian bahan hanya dilakukan dalam satu tahap. Bahan etsa,
primer dan adhesive dijadikan dalam satu tahap. Sistem ini dapat mengurangi terjadinya
overetching, overdrying dan overwetting. Sistem ini juga membuat prosedur bonding
menjadi lebih sederhana sehingga dapat mempersingkat waktu kerja serta mengurangi efek
negatif dari banyaknya tahapan pada sistem bonding generasi V.
All-in-one adhesives mengandung uncured ionic monomers sehingga dapat berkontak
dengan restorasi resin komposit secara langsung. Tipe ini bersifat seperti membran semi
permiabel sehingga dapat memicu degradasi hidrolitik ikatan resin-dentin. Beberapa
monomer resin yang digunakan terlalu bersifat hidrofilik sehingga rentan terhadap degradasi.

5. KIE
1) Komunikasi kepada pasien mengenai diagnose dan perawatan yang diberikan
2) Intruksi kepada pasien untuk tidak makan dan minum selama 30 menit setelah
perawatan dan control 1 minggu setelah perawatan
3) Edukasi kepada pasien untuk menjaga oral hygiene
4) Kontrol : dilihat perubahan warna restorasi, eksplorasi ada gap antara tepi restorasi
dengan gigi atau tidak, adanya karies sekunder.

Sumber :

Garg, Nisha., Amit Garg. 2015. Textbook of Operative Dentistry. New Delh: Jaypee.

Fibriyanto, Eko. Bahan Restorasi Adhesif Resin Komposit (Tinjauan Pustaka). JKGT VOL.2,
NOMOR 1, JULY (2020) 8-13.

Anda mungkin juga menyukai