Anda di halaman 1dari 21

SOLUSI MENGATASI KEGAGALAN

DALAM RESTORASI RESIN KOMPOSIT


Ira Widjiastuti
Departemen Konservasi Gigi
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Gigi nyeri

Estetik
Restorasi Resin komposit
Restorasi Komposit

• Estetik
• Translusen
• Compressive strength yang tinggi
• Ketahanan abrasi
• Aplikasi mudah
• Dapat berikatan dengan enamel,
• Retensi secara micromechanical
Kelebihan restorasi komposit:

1.Estetik baik
2.Kekuatan cukup
3.Tidak menimbulkan arus galvanis
4.Biokompatibel
5.Dapat bertahan minimal 3 tahun, sekitar
3-10 tahun
6.Tidak membuang banyak jaringan
1.Pasca restorasi biasanya sensitivitas tinggi
2.Memerlukan kemampuan sensitivitas yang
tinggi
3.Mahal
4.Microleage
5.Waktu lebih banyak
6.Menyerap air sehingga harus isolasi dengan
baik. Jika terkontaminasi restorasi mudah lepas
INDIKASI RESTORASI
KOMPOSIT:

1.Restorasi kelas I, II, III, IV, V dan VI


2.Fondasi atau core build ups
3.Sealant dan restorasi komposit konservatif (restorasi resin
preventif)
4.Prosedur estetis tambahan.
a.Partial veneers
b.Full veneers
c.Modifikasi kontur gigi
d.Penutupan/perapatan diastema
5.Semen (untuk restorasi tidak langsung)
6.Restorasi sementara
7.Periodontal splinting
KONTRAINDIKASI RESTORASI RESIN KOMPOSIT:

1.Restorasi posterior dengan beban


kunyah besar
2.Insidensi karies tinggi
3.OH buruk
4.Pasien dengan kebiasaan buruk
seperti bruxism
Kegagalan Restorasi Komposit

1. Kebocoran tepi (microleakage) :


ETIOLOGI:
● Perbedaan koefisien termal ekspansi resin komposit,
dentin dan enamel
● Penggunaan oklusi /pengunyahan
● Kelembaban dentin,
● Debris
● Polimerisasi shrinkage C factor
 Material komposit yang menyusut saat curing dapat
menyebabkan celah di antara resin komposit dengan
dinding preparasi
 Configuration atau C-factor
C-factor adalah perbandingan permukaan yang
terikat dengan restorasi terhadap permukaan yang
tidak terikat
AKIBAT
KEBOCORAN TEPI
RESTORASI

● Karies sekunder
● Reaksi hipersensitif,
● iritasi pulpa,
● Nyeri setelah restorasi
2. Iritasi pasca restorasi
ETIOLOGI :
● Iritasi monomer sisa resin komposit menyebabkan polimerisasi
tidak sempurna
Dampak:
● Nyeri
● sensitivitas pulpa

3. Restorasi pecah/lepas
ETIOLOGI :
● Beban oklusi dan pola artikulasi
● Kesalahan desain preparasi
● pemilihan bahan restorasi
● Kesalahan aplikasi
1. Teknik isolasi yang baik
2. Pemilihan bahan tumpatan yang tepat
3. Design kavitas yang sesuai
4. Teknik manipulasi bahan restorasi plastis
5. Proses polishing
6. Teknik finishing
Polimerisasi shringkage
● Faktor konfigurasi (C faktor):
Adalah jumlah permukaan kavitas yang berikatan dengan restorasi
dibanding jumlah permukaan yang tidak berikatan dengan dinding
kavitas dalam restorasi gigi

● Penyusutan resin komposit ditentukan oleh ikatan resin komposit ke


struktur gigi dan orientasi arah light curing.

● Resin komposit yang diaktivasi sinar akan mengalami pengerutan


polimerisasi ke arah sumber sinar

● Jika faktor C tinggi seperti pada kavitas kelas I, tegangan shrinkagenya


tinggi. Dengan bertambahnya jumlah permukaan yang tidak terikat,
akan ada stress lebih rendah.

● Hal ini disebabkan bahwa peningkatan luas permukaan akan


membantu menurunkan tekanan yang dihasilkan. Kavitas dengan
faktor C < 1 menghasilkan stres paling sedikit dan meningkat seiring
dengan meningkatnya faktor C
● Incremental layering untuk
mengurangi efek penyusutan
polimerisasi dan stress
breaking liner seperti filled
adhesive, flowable composite,
atau resin modified glass
ionomer

● Teknik incremental lebih


menguntungkan, dikarenakan
nilai c factor dari masing
masing layer yang
diaplikasikan dihitung per
layer dan energi permukaan
pada masing-masing layer
lebih tinggi (setiap layer
memiliki energi
permukaannya masing-
masing)
Strategi untuk mengurangi polimerisasi shrinkage

1. C factor
2. Pemilihan jenis resin
komposit
3. Tehnik incremental
4. Prosedur light curing
5. Preheating composite
FAKTOR YANG
BERPENGARUH TERHADAP
KEBERHASILAN RESTORASI
RESIN KOMPOSIT

1. Teknik isolasi yang baik


2. Pemilihan bahan tumpatan yang tepat
3. Design kavitas yang sesuai
4. Teknik manipulasi bahan restorasi plastis
5. Proses polishing
6. Teknik finishing
Desain
preparasi
Tehnik aplikasi resin
komposit
Finishing dan polishing

Dibentuk sesuai anatomi gigi

Anda mungkin juga menyukai