Hardness
Kekerasan (hardness) adalah ketahan suatu bahan dalam
menahan indentasi. Resin komposit memiliki kekerasan
permukaan sebesar 22-80 KHN ataupun 38-72 VHN dimana lebih
rendah dibandingkan email (343 KHN) dan amalgam (110 KHN).
Kekerasan resin komposit dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik
faktor selama manipulasi ataupun faktor setelah manipulasi (saat
digunakan di dalam rongga mulut). Salah satu faktor setelah
manipulasi yang dapat mempengaruhi kekerasan resin komposit
adalah minuman yang dikonsumsi oleh pasien.
BONDING AGENT
1. Etchant
2. Primers
3. Adhesive
- Adhesive umumnya hydrophobic
Sifat-Sifat
Sifat Mekanis
a. Kekuatan ikatan
Sifat biologi
1. Primer
2. Coupling agent
3. Sealer
Dalam literatur kedokeran gigi, primer umumnya
disebut dentine conditioner, dan terdiri atas berbagai asam yang
mengubah penampakan permukaan dan karakteristik dentin.
Satu factor besar pembeda dentin bonding agent adalah variasi
dari dentine conditioner yang telah digunakan selama ini. Ini
meliputi asam malat, EDTA, asam oxalate, asam fosfat, dan asan
nitrat. Apa yang mereka miliki pada umumnya adalah mereka
semua asam dan mereka mengubah smear layer menjadi
tingkatan yang berbeda. Pengaplikasian asam pada permukaan
dentin menghasilkan reaksi asam basa dengan hidroksiapatit. Ini
menyebabkan hidroksiapatit menjadi larut dan menghasilkan
pembukaan tubulus dentin dan membuat permukaan dentin
terdemineralisasi yang umumnya hingga kedalaman 4 m.
Semakin kuat asam, semakin terlihat efeknya. Demikian, untuk
EDTA, yang merupakan asam yang tidak terlalu kuat, hanya
sebagian tubulus dentin yang terbuka, sementara itu untuk asam
nitrat, yang merupaka asam kuat, semakin banyak pembukaan
tubulus dentin yang terjadi.
GENERASI PERTAMA
GENERASI KEDUA
GENERASI KETIGA
GENERASI KEEMPAT
Penghilangan secara keseluruhan smear layer dicapai
dengan sistem bonding generasi keempat. Untuk menghasilkan
ikatan pada email dan dentin, Fusayama dkk melakukan etsa
dengan asam fosfat 40%. Sayangnya prosedur ini menyebabkan
kerusakan serat kolagen karena proses etsa yang tak terkontrol
pada dentin. Pada tahun 1982, Nakabayashi dkk melaporkan
pembentukan hybrid layer yang dihasilkan dari polimerisasi
metakrilat dan dentin. Hybrid layer didefinisikan sebagai struktur
yang Stomatognatic (J.K.G Unej) Vol. 7 No. 2 2010: 124-28 126
terbentuk dalam jaringan keras gigi (enamel, dentin, sementum)
oleh demineralisasi permukaan yang diikuti oleh infiltrasi dari
monomer dan kemudian mengalami polimerisasi. Penggunaan
teknik total etsa adalah salah satu ciri utama dari sistem bonding
generasi keempat. Teknik total etsa membolehkan etsa enamel
dan dentin secara simultan dengan menggunakan asam fosfat
selama 15 sampai 20 detik. Permukaan harus dibiarkan lembab
("ikatan basah"), untuk menghindari kerusakan kolagen (Gambar
1), penerapan bahan primer hidrofilik dapat masuk ke jaringan
kolagen yang terbuka membentuk hybrid layer (Gambar 2).
Sayangnya, "dentin lembab" tidak mudah didefinisikan secara
klinis dan dapat mengakibatkan ikatan yang kurang ideal jika
dentin tersebut kondisinya terlalu basah atau kering.
GENERASI KELIMA
GENERASI KEENAM
Sumber: