Zelenkova
Seminaris
Ai Rafikah Nurpratiwi
160112180086
Pembimbing
metode perawatan standar, perawatan laser dan metode perawatan Laser Activated
periodontitis kronis yang dirawat sesuai protokol tradisional, menggunakan laser Er;
Cr; YSGG 2780nm, metode LAI, yang diisi berdasarkan satu protokol menggunakan
akar gigi berdasarkan pada jenis perawatan dipelajari dengan pemindaian mikroskop
elektron.
diperoleh dengan perawatan menggunakan laser dengan kekuatan 1,5 Watt yang
dibuktikan oleh tidak adanya ruang kosong di antara bahan dan dentin. Tidak
ruang kosong terlihat hingga 13 mikron. Hasil studi percontohan ini adalah dasar
Kata kunci: Obturasi saluran akar, Metode pemurnian, Laser, Gutta-percha, Sodium
Hipoklorit.
Artikel eksperimental (J Int Dent Med Res 2020; 13 (1): 1-7)
Pendahuluan
Prevalensi tinggi dari kerusakan gigi yang berat dan masalah yang
berhubungan dengan keadaan yang berulang membuat topik ini menjadi relevan,
tinggi memberikan prognosis positif jangka panjang untuk pertahanan gigi dan
endodontik disebabkan karena sealing dan obturasi saluran akar yang buruk.1,2,3,4,5,6,7,8
Saat pembersihan, pembentukan dan desinfeksi saluran akar selesai, sangat penting
untuk menempatkan bahan pengisi yang kedap udara. Bahan pengisi gigi, disesuaikan
dengan geometri internal saluran akar yang telah dipreparasi, berfungsi sebagai
mengalir melalui mahkota gigi ke apikal, dan sebaliknya ketika terjadi penetrasi
bahan pengisi pada susunan anatomi saluran-saluran akar. Saat ini, ada banyak studi
akar terapeutik, juga dikenal sebagai "Standar Emas", dimana natrium hipoklorit
1, 5, 9
digunakan untuk perawatan saluran akar, dan efektif terhadap flora patogen.
Pembuangan debris dan smear level / smear layer mengarah pada sealing
saluran akar yang lebih baik. Penelitian menunjukkan bahwa Er:YAG merupakan
pilihan perawatan yang lebih disukai untuk pembuangan debris dentin dan smear
level / smear layer intracanal, dan dalam hal ini bersaing dengan bahan irigan.13,14
Laser erbium menghilangkan smear level / smear layer dengan mengaktifkan air dan
paparan laser erbium menyebabkan karbonisasi dentin saluran akar, peleburan parsial
tubulus dentin dan penghalangan orifis saluran akar di daerah yang mencair. 15
menunjukkan bahwa penggunaan laser ini dapat efektif untuk saluran akar dan
bahkan lebih efektif dengan bantuan irigan.16, 17 Akan tetapi, terdapat informasi lain
yang menyebutkan efektivitas yang buruk dari antibakterial preparasi saluran akar
13,18
gigi dengan bantuan irigan yang diaktivasi laser Di sisi lain, secara praktis tidak
ada penelitian yang ditujukan untuk pengisian adhesif saluran akar yang kedap udara
dan hubungannya dengan metode perawatan gigi dengan bantuan laser erbium. Oleh
preparasi saluran akar yang berkualitas tinggi sangat berkaitan dengan pengisian
saluran akar.
Tujuan penelitian ini - evaluasi perbandingan kualitas pengisian saluran
kronis". Kami menggunakan K-file yang dioperasikan secara manual dan file nickel
titanium Pro Taper Universal (Dentsply Sirona Endodontics) untuk preparasi saluran
akar gigi secara mekanis. Saluran akar dirawat secara minimal dengan ukuran ISO
35.04. Kami menggunakan laser Er, Cr: YSGG dengan panjang gelombang 2780 nm
(Waterlasei Plus, Biolase, AS) dan radial endodontik RFT2 tip (diameter 200 μm,
panjang 25 mm), untuk metode LAI kami menggunakan tip RFT5 (diameter 400μm,
panjang 14 mm).
kelompok:
1. Kelompok kontrol, di mana setiap saluran gigi dirawat sesuai dengan Protokol
kemudian saluran akar dirawat oleh laser dalam mode berikut: daya - 1 W,
frekuensi - 20 Hz, air / udara - 20/20, jumlah impuls - 20, tip 200 μm. Kami
menempatkan ujung laser ke dalam saluran akar dengan kedalaman 1mm dari
panjang kerja kemudian naik ke arah koronal dengan gerakan memutar secara
laser diulangi sebanyak 4 kali, kemudian mengirigasi saluran akar pada saat
istirahat.
3. Gigi dirawat dengan cara yang sama, hanya kekuatan laser meningkat menjadi
1,5 W.
4. Kelompok empat, di mana setiap gigi dirawat sesuai dengan cara standar,
dengan penggunaan 3% NaOCl dan 17% larutan EDTA sebagai irigan dan
frekuensi 20 Hz, daya 1,5 W, jarak 5 mm dari apeks, mengirigasi saluran akar
Electron Microscopy (SEM) setelah dilakukan metode preparasi saluran akar gigi
yang berbeda.
Kami menggunakan metode yang sama untuk pengisian gigi dengan
penggunaan epoxy sealer AH+ dan gutta-percha sesuai dengan metode gelombang
kualitas pengisian adhesive, kami melakukan pemotongan gigi secara melintang pada
pertengahan saluran akar dan 1/3 apikal dengan cara memotong dan memoles saluran
akar gigi menggunakan kertas abrasive dengan silikon karbida butir abrasif dengan
elektron SFU pada SEM JEOL JSM 7001-F (Jepang), dilengkapi dengan EDS
elektron sekunder dengan perbesaran x70, x500, x2000. Analisis elemen kualitas dan
Hasil
Gambar SEM dari pemotongan akar lateral yang dirawat sesuai dengan
protokol standar menunjukkan tubulus dentin yang terpapar, debris, dan smear level /
Gambar 1. Gambar SEM permukaan saluran dirawat sesuai dengan protokol standar:
mengarah ke penghapusan smear level / smear layer dan penutupan tubulus dentin
a. b.
Gambar 2. Gambar SEM permukaan saluran yang dirawat menggunakan laser dengan
a. b.
Gambar 3. Gambar SEM permukaan saluran yang dirawat menggunakan laser dengan
parsial tubulus dentinal, namun gambar menunjukkan penutupan tubulus dentin yang
a. b.
Gambar 4. Gambar SEM permukaan saluran yang dirawat menggunakan metode LAI
Gambar SEM yang khas dari irisan melintang penampang saluran akar
gigi, yang dirawat dengan cara standar digambarkan pada (Gbr.5a). Komposisi unsur,
ditentukan menurut metode EDS, menunjukkan batas-batas yang tepat antara bahan
dan dentin, yang membantu menentukan kepadatan sealer dan gutta-percha untuk
trum
Gutta-percha
1 68.15 18.02 0.61 12.67 0.56
Dentin
2 32.02 35.49 0.68 12.47 19.35
Sealer
3 39.76 9.41 28.58 22.25
4 36.94 17.09 7.73 8.86 2.46 11.21 7.58 8.13
Tabel 1. Komposisi unsur bahan pada irisan melintang penampang saluran akar gigi
setelah pengisian
a. b.
Gambar 5. a. Gambar SEM dari irisan penampang saluran akar gigi; b. struktur
menunjukan ruang kosong antara bahan pengisi dan dinding saluran akar, lebarnya
bervariasi dari 10 µm sampai 12,7 µm, dan juga mengekspos tubulus dentin, juga
dentin hampir pada seluruh permukaan, masih terdapat beberapa ruang kosong yang
tidak signifikan dengan kelebaran maksimal 3,61 µm (Gbr.6a). Kemungkinan hal itu
dikarenakan fakta bahwa sebagian besar tubulus dentin tertutup oleh proses laser
Gambar 6. Gambar SEM dari potongan akar gigi yang dirawat: a. sesuai dengan
Hasil dari potongan melintang akar gigi yang dirawat menggunakan laser
dengan kekuatan 1,5 W menunjukan adherensi yang kuat antara sealer dinding
saluran akar dan guta percha (Gbr.7a). Terlebih, tidak sama dengan proses metode
sebelumnya, tidak ada ruang kosong yang terlihat, hal ini dikarenakan peningkatan
kekuatan laser yang menyebabkan permukaan tersusun kembali dan tubulus dentin
ikatan erat antara sealer, dinding saluran akar dan gutta-percha setelah menggunakan
metode LAI. Sedikit ruang berukuran hingga 2.99 µm ditemukan (Gbr.7b). Metode
perawatan saluran akar ini juga dapat menutup tubulus dentin, yang akan mencegah
infeksi ulang dinding saluran akar. Namun, bebeda dengan metode sebelumnya yang
hanya menggunakan kekuatan laser, densitas obturasi sedikit lebih buruk karena
Gambar 7. Gambar SEM potongan akar gigi yang dirawat: a. dengan laser
Diskusi
dipotong melintang yang dirawat berdasarkan protokol standar, laser dan metode LAI
berikut.
menunjukan sejumlah besar ruang kosong antara sealer dan dinding saluran akar
mencapai lebar 12.7 µm. Selain itu, ditemukan juga tubulus dentin yang tidak tertutup
yang mengarah pada ruangan kosong. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya infeksi
yang tepat antara bahan pengisi ke dinding saluran, terlihat sejumlah kecil ruang
kosong, dengan lebar yang tidak lebih dari 3,6 µm. Selain itu, karena perawatan laser
yang spesifik pada saluran akar, sebagian besar tubulus dentin tertutup.
terbaik, terlihat kepadatan yang tepat dari sealer ke dinding saluran akar, tidak ada
ruang kosong di antara sealer dan dinding saluran akar. Perawatan saluran akar yang
spesifikasi pada permukaan saluran akar menggunakan laser dengan kekuatan sebesar
ini memungkinkan kita untuk menutup hampir semua tubulus dentin yang terbuka ke
lumen saluran akar, memungkinkan sealer untuk membuat lapisan yang cukup untuk
padat, tetapi teridentifikasi adanya ruang kosong yang mencapai 3 µm. Terdapat
tubulus dentin yang tidak tertutup sempurna, tampaknya, akibat dari fakta bahwa
radiasi laser pada metode ini bekerja secara tidak langsung dan tidak cukup untuk
menggunakan metode laser. Ukuran ruang kosong (kurang dari 12 µm)dan tubulus
dentin yang terbuka ke arah ruang kosong ini membuktikan efektivitas dari metode
ini. Yang paling efektif dari Teknik laser adalah perawatan laser dengan kekuatan
1.5W. Tidak adanya ruang kosong, tubulus dentin yang tertutup sempurna, faktor-
faktor ini tidak menimbulkan infeksi ulang pada saluran akar yang mengakibatkan
Simpulan
dapat direkomendasikan untuk studi klinis lebih lanjut sebagai alternatif protokol
tradisional, hasil dari studi percontohan ini sebagian telah dikonfirmasi oleh beberapa
Deklarasi Kepentingan
Penulis melaporkan tidak ada konflik kepentingan dan artikel tersebut tidak
11
Flach, N., Böttcher, D.E., Parolo, C. C., Firmino, L.B., Malt, M., Lammers, M.L., Grecca, F.S.
Confocal microscopy evaluation of the effect of irrigants on Enterococcus faecalis biofilm: An in
vitro study. Scanning, 2016; 38: 57-62.
12
Mohmmed, SA, Vianna, ME, Penny, MR, Hilton, ST, Mordan, NJ, Knowles, JC. Investigations
into in situ Enterococcus faecalis biofilm removal by passive and active sodium hypochlorite
irrigation delivered into the lateral canal of a simulated root canal model. Int Endod J 2018; 51:
649– 662
13
Christo, JE, Zilm, PS, Sullivan, T, Cathro, PR. Efficacy of low concentrations of sodium
hypochlorite and low‐powered Er,Cr:YSGG laser activated irrigation against an Enterococcus
faecalis biofilm. Int Endod J 2016; 49: 279–286.
14
Race, J., Zilm, P., Ratnayake, J., Fitzsimmons, T., Marchant, C. and Cathro, P. Efficacy of laser
and ultrasonic‐activated irrigation on eradicating a mixed‐species biofilm in human mesial roots.
Aus. Endod J 2019; 8.
15
Behnam Bolhari, DDS, MS, Sara Ehsani, DDS, Ardavan Etemadi, DDS, MS, Mohammad Shafaq,
DDS and Ali Nosrat, DDS. Efficacy of Er,Cr:YSGG Laser in Removing Smear Layer and Debris
with Two Different Output Powers. Photomed Laser Surg. 2014; Oct 1; 32(10): 527–532.
16
Dumani A, Tanrisever D, Sihay D, Kuzu SB, Yilmaz S, Guvenmez HK. Efficacy of calcium
hypoclorite with and without Er,Cr: Yttrium, scandium, gallium, garnet laser activation on
Enterococcus faecalis in experimentally infected root canals. Niger J Clin Pract 2019; Feb; 22(2):
215-220.
17
Akcay M, Arslan H, Mese M, Durmus N, Capar ID. Effect of photon-initiated photoacoustic
streaming, passive ultrasonic and sonic irrigation techniques on dentinal tubule penetration of
irrigation solution: a confocal microscopic study. Clin Oral Investig. 2017; Sep; 21(7):2205-2212.
18
Dunia Alhadi, Farah M. Jaber, Manaf Taher Agha, Musab Hamed Saeed. The Effect of Diode
Laser Irradiation on Root Canal Dentin. Journal of International Dental and Medical Research:
2019; 12 (1): 49-53.