2022
PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Ilmu bahan kedokteran gigi adalah ilmu yang mempelajari mengenai jenis bahan,
komposisi, sifat-sifat, kegunaan serta cara penggunaannya. Bahan tumpatan berkembang
di dunia kedokteran gigi, diantaranya tambalan resin komposit. Resin komposit
merupakan bahan tambalan yang banyak digunakan di masyarakat, karena nilai estetiknya
yang lebih bagus disbanding dengan tambalan lainnya terutama tambalan amalgam,
sedangkan dari segi kekuatanya hampir sama dengan tambalan amalgam. Dengan
meningkatnya kebutuhan estetik di bidang kedokteran gigi, dan pertimbangan mengenai
sifat toksik merkuri saat tambalan amalgam distorsi membuat penggunaan restorasi resin
komposit meningkat. Keberhasilan dalam suatu perawatan biasanya ditentukan oleh jenis
bahan yang dipakai, oleh karena itu seorang dokter gigi dituntut harus mempunyai
pengetahuan yang cukup tentang bahan-bahan kedokteran gigi yang digunakan
b. Tujuan penulisan
Sebagai dokter gigi mengetahui definisi tumpatan komposit, komposisi bahan
penyusun, sediaan komposit, sifat-sifat bahan, kelebihan dan kekurangan bahan,
indikasi dan nonindikasi, jenis bahan, tahapan manipulasi dan contoh gambar bahan
dan gigi dengan tumpatan komposit.
PEMBAHASAN
a. Resin komposit dapat didefinisikan sebagai gabungan dari dua atau lebih bahan
dengan sifat berbeda yang akan menghasilkan sifat yang lebih baik daripada bahan
itu sendiri (Anusavice, 2004). Ada 2 macam resin komposit yaitu: Komposit Fowable
dan Komposit packable
b. Komposisi
Material resin komposit terdiri dari tiga komposisi utama (Noort, 2007), yaitu:
1) Matriks Organik
Matriks dari resin komposit adalah polimer, bis-GMA atau monomer yang serupa (Gladwin
dan Bagby, 2009). Bis-GMA dihasilkan oleh reaksi bisphenol-A dan glycidylmethacrylate.
Bis-GMA memiliki kekentalan yang cukup tinggi pada suhu ruangan, oleh karena itu dapat
ditambahkan bahan pengental berupa 8 9 monomer dimetakrilat atau TEGDMA (Anusavice,
2004). Bis-GMA memiliki berat molekul yang lebih tinggi dibandingkan methyl
methacrylate, sehinga dapat membantu mengurangi pengerutan pada saat polimerisasi. Nilai
pengkerutan pada polimerisasi dari methyl methacrylate adalah sebesar 22vol. % dan bis-
GMA adalah sebesar 7,5vol. % (Noort, 2007).
2) Bahan Pengisi
Penambahan bahan pengisi pada resin komposit ditujukan untuk meningkatkan sifat bahan
matriks (Anusavice, 2004). Ukuran partikel bahan pengisi pada resin komposit dapat
mempengaruhi kehalusan permukaan dari restorasi. Partikel besar akan menghasilkan
permukaan yang lebih kasar. Persentase dari bahan pengisi sangat mempengaruhi
karakteristik dari restorasi resin komposit, selama jumlah bahan pengisi ditingkatkan, jumlah
resin akan menurun, oleh karena itu pengerutan polimerisasi meningkat dan koefisien
ekspansi termal semakin menyerupai struktur gigi. Kekerasan dan ketahanan terhadap abrasi
semakin baik (Gladwin dan Bagby, 2009).
3) Bahan Pengikat
Ikatan antara matriks organik dan artikel bahan pengisi sangat penting untuk kesuksesan
restorasi resin komposit. Penambahan bahan pengikat yang tepat dapat meningkatkan sifat
mekanis, fisik, serta memberikan kestabilan hidrolitik yang lebih baik dengan 10 mencegah
air menembus antara matriks organik dan partikel bahan pengisi. Salah satu contoh bahan
pengikat banyak digunakan adalah ɣ-metakriloksipropiltrimetoksi silane (Anusavice, 2004)
c. Sediaan Komposit
Packable komposit diperkenalkan pada akhir tahun 1990-an, komposit ini dikategorikan
berdasarkan manipulasi atau kegunaannya. Kandungan muatan filler yang tinggi dan
ukuran filler yang beraneka ragam membuat viskositas meningkat. Keuntungan dari
komposit ini dapat mengurangi shrinkage selama polimerisasi, sedangkan kelemahannya
sulit mengisi celah kavitas yang kecil. Pada tahun 2010 diperkenalkan resin komposit tipe
bulk-fill, yang merupakan modifikasidari resin komposit packable. Terdapat dua sediaan
yaitu padat (sculptable) dan cair (flowable). Resin komposit bulk-fill mempunyai
kelebihan shrinkage yang rendah dan dapat dipolimerisasi dengan kedalaman penyinaran
hingga 4 mm dengan teknik bulk sehingga dapat mempercepat waktu pengerjaan. Hal ini
berbeda dengan packable komposit yang harus disinar setiap 2 mm dengan teknik
inkremental, sehingga dapat terjadi gelembung atau kontaminasi pada setiap lapisannya.
Kelebihan yang dimiliki oleh resin komposit bulk-fill, didapat dari translusensi yang tinggi
dan penambahan beberapa bahan, seperti initiator dan matrix.
d. Sifat-sifat bahan komposit
1. Komposit Matrik Polimer (Polymer Matrix Composites – PMC)
Bahan ini merupajan bahan komposit yang sering digunakan, biasa disebut polimer
berpenguat serat (FRP – Fibre Reinforced Polymers or Plastics). Bahan ini
menggunakan suatu polimer berbahan resin sebagai matriknya, dan suatu jenis serat
seperti kaca, karbon dan aramid (Kevlar) sebagai penguatannya. Komposit ini
bersifat :
1.)Biaya pembuatan lebih rendah 2.) Dapat dibuat dengan produksi missal
3.)Ketangguhan baik 4.) Tahan simpan 5.) Siklus pabrikasi dapat dipersingkat 6.)
Kemampuan mengikuti bentuk 7.) Lebih ringan.
2. Komposit Matrik Logam (Metal Matrix Composites – MMC)
Bahan ini menggunakan suatu logam seperti aluminium sebagai matrik dan
penguatnya dengan serat seperti silikon karbida.
komposit ini bersifat: 1.) Transfer tegangan dan regangan yang baik.
2.) Ketahanan terhadap temperature tinggi 3.) Tidak menyerap kelembapan.
4.) Tidak mudah terbakar. 5.) Kekuatan tekan dan geser yang baik.
6.) Ketahanan aus dan muai termal yang lebih baik
e. Kelebihan dan Kekurangan Resin Komposit
Kekurangan :
1.Tidak mempunyai kemampuan menutup celah sekitar restorasi seperti pada amalgam
9.Debu dari saat pemolesan berpotensi bahaya bagi pasien dan staf klinik dokter gigi
Non indikasi:
1.Restorasi posterior dengan beban pengunyahan besar
2.Kontrol cairan buru
g. Jenis-jenis bahan komposit
Klasifikasi bahan komposit dapat dibentuk dari sifat dan sturkturnya. Bahan komposit
dapat diklasifikasikan kedalam beberapa jenis. Secara umum klasifikasi komposit
yang sering digunakan antara lain seperti :
1. Klasifikasi menurut kombinasi material utama, seperti metal-organic atau metal
anorganic.
2. Klasifikasi menurut karakteristik bult-from, seperti system matrik atau laminate.
3. Klasifikasi menurut istribusi unsure pokok, seperti continous dan disontinous.
4. Klasifikasi menurut fungsinya, seperti elektrikal atau structural (Schwartz,
1984)
Sedangkan klasifikasi menurut komposit serat (fiber-matrik composites) dibedakan
menjadi beberapa macam antara lain :
1. Fiber composite (komposit serat) adalah gabungan serat dengan matrik
2. Filled composite adalah gabungan matrik continous skeletal dengan matrik yang
kedua
3. Flake composite adalah gabungan serpih rata dengan metrik
4. Particulate composite adalah gabungan partikel dengan matrik
5. Laminate composite adalah gabungan lapisan atau unsur pokok lamina
(Schwartz, 1984.
a. Kesimpulan
Aspek estetika tidak bisa kompromi dari fungsi gigi. Perawatan gigi karena harus
menyeimbangkan antara fungsi dan estetika gigi. Untuk tujuan ini banyak faktor perlu
dicermati sebelum tambalan akan menonjolkan dalam penampilan estetika. Resin komposit
merupakan bahan tambalan yang banyak digunakan di masyarakat, karena nilai estetiknya
yang lebih bagus dibanding tambalan amalgam, sedangkan dari segi kekuatanya hampir sama
dengan tambalan amalgam. Dengan meningkatnya kebutuhan estetik di bidang kedokteran
gigi, dan pertimbangan mengenai sifat toksik merkuri saat tambalan amalgam distorsi
membuat penggunaan restorasi resin komposit meningkat. Keberhasilan dalam suatu
perawatan biasanya ditentukan oleh jenis bahan yang dipakai, oleh karena itu seorang dokter
gigi dituntut harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang bahan-bahan kedokteran gigi
yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Devlin, Hugh. 2006. Operative Dentistry, A Practical Guide to Recent Innovations. Springer.
Germany.
Anonim. 1996. Achieving Cotton Roll Isolation, J Am Dent Assoc. 127 (3): 354.
Baum L, Phillipis RW, Lund MR. 1995. Textbook of Operative Dentistry. Edisi 3, W.B. Saunders
Company. Philadelphia.
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/8131
https://www.scribd.com/doc/287887884/Indikasi-Dan-Kontraindikasi-Resin-Komposit
https://www.scribd.com/document/359307278/Kelebihan-dan-Kekurangan-Resin-Komposit-docx