Anda di halaman 1dari 6

Nama : R HANDI BRAMANTO

NIM : 10612007
TUGAS DISKUSI KLAS V SANDWICH M1 RA
Tutor : drg Wasilah

Kelebihan GIC
1. Kelebihan GIC dapat berikatan langsung dengan dentin dan enamel. Ikatan pada
dentin adalah ikatan hidrogen (Van noort, 2002). Kekuatan untuk berikatan
dengan enamel selalu lebih tinggi dari dentin karena semakin besarnya
kandungan anorganik dari enamel dan homogenitas yang lebih besar. GIC
mempunyai

biokompatibilitas

yang

tinggi.

Banyak

penelitian

telah

menunjukkan bahwa ion fluorida yang dilepaskan dariGIC dapat menghambat


perkembangan karies sekunder (Anusavice, 2003).
2. Glass Ionomer Cement menghasilkan fluor sehingga diindikasikan untuk pasien
yang rentan terhadap karies, selain itu juga memiliki kekuatan yang besar dan
dapat menahan beban saat oklusi.Sampai saat ini, dalam study klinis selama tiga
tahun bahkan lebih, GIC merupakan material yang menghasilkan tingkat retensi
sebesar 100% di karies kelas V tanpa retensi mekanik atau etsa enamel.
3. GIC merupakan material yang dapat menghambat perlekatan bahan

bahan

kimia dalam permukaan gigi.


4. GIC bersifat translucent sehingga cocok digunakan untuk fungsi estetik (Van
noort, 2002).

Kekurangan GIC
1. GIC juga memiliki beberapa kekurangan. Kekurangan tersebut diantaranya
adalah ketahanan terhadap fraktur dan jangka (Van noort, 2002). pemakaian
rendah apabila dibandingkan dengan komposit atau amalgam
2. GIC tradisional untuk penggunaan preparasi perbaikan oklusal memiliki
kekuatan yang rendah pada bagian dengan GIC yang tipis, hal ini dapat
mengakibatkan marginal chipping
3. GIC lebih rapuh dan juga rentan terhadap elastic deformation
4. GIC memiliki initial setting yang lambat dan dapat menyebabkan iritasi pulpa,
untuk itu perlu diberi varnish terlebih dahulu
5. Permukaan glass ionomer cement sensitif terhadap kelembaban.

6. Dengan kelarutan yang tinggi, mengalami banyak kehilangan material dalam


mulut. (Van noort, 2002).
Kelebihan Resin komposit :
1.

estetik

2. pengurangan struktur gigi secara konservatif (pengurangan struktur gigi


minimal)
3. mudah, preparasi gigi tidak terlalu kompleks/rumit
4. ekonomis (bila dibandingkan dengan mahkota dan restorasi gigi secara tidak
langsung)
5. insulasi
6. mudah dipolish
7. tidak mengalami diskolorasi
8. melekat pada permukaan gigi secara mekanis, yaitu melalui mikropit yang ada
pada permukaan email (Van Noort, 2002).
Kekurangan Resin Komposit :
1. Kemungkinan besar penggunaannya terlokalisir
2. Adanya efek pengerutan polimerisasi (shrinkage polymerisation)
3. Tidak diketahuinya biokompatibilitas dari beberapa komponen
4. Membutuhkan waktu lebih untuk restorasi
5. Elastisitas rendah
6. Dapat terjadi fraktur pada marginal ridge
7. Adanya beberapa teknik yang sensitive, seperti:

etching, priming, penempatan bahan adhesif

penumpatan komposit

curing komposit

membentuk kontak proksimal

finishing dan polishing

8. Lebih mahal daripada restorasi amalgam


9. Dapat terjadi kebocoran tepi pada resin komposit (Van Noort, 2002).

Sebutkan dan jelaskan 2 macam teknik sandwich :


Dikenal dua macam restorasi laminasi, yaitu restorasi laminasi terbuka
dan restorasi laminasi tertutup, atau sering disebut sebagai restorasi opensandwich danclose-sandwich (Mount, 2005).

Gamb
ar 1
A. Restorasi laminasi terbuka

B. Restorasi laminasi tertutup

Restorasi laminasi terbuka merupakan indikasi pada kavitas kelas II dan


kelas V dengan batas dinding gingiva melewati cemento-enamel

junction

(CEJ). Glass- ionomer diaplikasikan pada dasar restorasi bagian proksimal dan
resin komposit dilapiskan di atasnya, membentuk restorasi kelas II. Pada restorasi
ini, glass-ionomer pada bagian proksimal tidak terlindungi oleh resin komposit

dan

berhubungan langsung dengan lingkungan rongga mulut (Gambar 1A)

(Powers, 2006).
Sedangkan pada restorasi laminasi tertutup, glass-ionomer dibuat sebagai
basis pengganti

dentin pada kavitas

yang cukup dalam. Glass-ionomer

terlindung oleh resin komposit diatasnya dan oleh dinding-dinding kavitas (Gambar
1B) (Powers, 2006).

INDIKASI RESTORASI LAMINASI / SANDWICH


Keadaan klinis yang kompromis untuk dibuatkan restorasi direk dengan bahan
resin komposit merupakan indikasi pembuatan restorasi laminasi. Contohnya pada
kavitas kelas II dan kelas V yang dinding gingivanya terletak di bawah dentinoenamel junction (DEJ) (Summit, 2001).
Pertimbangan

ekonomis

juga menjadi alasan pemilihan teknik restorasi

laminasi. Kendala ekonomis untuk pembutan restorasi indirek menjadi pertimbangan


untuk pembuatan restorasi laminasi. Teknik ini juga memungkinkan pengurangan
pemakaian resin komposit, sehingga biaya dapat ditekan (Summit, 2001).

DAFTAR PUSTAKA
Anusavice, K.J., 2003, Phillips Science of Dental Material, 11th ed., Saunders, St.
Louis, h. 33-37, 401, 415-416.
Mount, GJ., Hume, WR. Preservation and Restoration of Tooth Structure,
Edisi 2. Brighton: Knowledge Books and Software. 2005. hal. 164-197.
Powers JM, Sakaguchi RL(Editor).Craigs Restorative Dental Materials. Edisi
12. New York: Mosby Elsevier. 2006.
Summitt JB, Robbins JW, Schwartz RS. Fundamentals of Operative Dentistry, A
Contemporary Approach. Edisi 2. Illinois: Quintessence Publishing Co,Inc.
2001.
nd

Van Noort, R., 2002, Introduction to Dental Materials, 2

Philadelphia, h. 96-97.

edition, Elsevier,

Anda mungkin juga menyukai