Anda di halaman 1dari 2

 Klasifikasi Resin Komposit Berdasarkan Ukuran Partikel

 Komposit tradisional (macrofiller)


Komposit tradisional sudah digunakan sejak akhir tahun 1960-an dan awal tahun
1970-an. Kemudian sudah mengalami sedikit modifikasi selama bertahun-tahun.
Komposit tradisional disebut juga komposit konvesional/ komposit berbahan
pengisi makro/ ukuran partikel pengisi relatif besar. Bahan pengisi yang sering
digunakan untuk bahan komposit ini adalah quartz giling. Resin komposit
tradisional memiliki ukuran partikel relatif besar, sekitar 8-12 μm. bahan ini
mempunyai permukaan yang kasar dan cenderung berubah warna.

 Komposit berbahan pengisi mikro (microfiller)


Untuk mengatasi masalah kekasaran permukaan pada resin komposit tradisional,
dikembangkan suatu bahan yang menggunakan partikel silika koloidal sebagai
bahan pengisi anorganik. Partikel individu berukuran 0,04-0,4 μm. Karena
memiliki ukuran filler yang kecil komposit ini memiliki ikatan yang lemah
sehingga kekuatannya rendah, tetapi memiliki nilai estetis yang bagus dan
permukaan yang halus

 Komposit hibrid
Komposit hibrid merupakan kombinasi dari dua komposit dengan ukuran partikel
yang berbeda. Ada dua jenis resin komposit. Komposit mikrohibrid yaitu gabungan
komposit tradisional dan mikro. Rata-rata ukuran partikel komposit mikrohibrid
adalah 0,4-,1 μm. Katagori bahan komposit ini dikembangkan dalam rangka
memperoleh kehalusan permukaan yang lebih baik daripada komposit partikel kecil
sehingga estetisnya setara dengan komposit berbahan mikro. Sifat-sifat umum seperti
sifat fisik dan mekanik dari komposit mikrohibrid berada diantara bahan komposit
tradisional dan bahan pengisi mikro, sehingga mikrohibrid lebih unggul sifat-sifatnya
dibandingkan dengan komposit berbahan mikro.2,18 Sedangkan, komposit nanohibrid
merupakan gabungan dari komposit microfiller dan komposit nanofiller, rata-rata
berukuran 0,2-3 μm. Komposit nanohibrid memiliki sifat fisik dan mekanis yang baik
serta mudah dipoles (permukaannya halus).

 Komposit Nanofiller
Komposit nanofiller memiliki filler yang tinggi, memiliki estetis yang baik, serta
kekuatan dan ketahanan yang hampir sama dengan mikrofiller. Nanofiller memiliki
partikel kecil dengan ukuran rata-rata 0,02-0,1 μm.

 Klasifikasi Resin Komposit Berdasarkan Polimerisasi

 Resin komposit diaktivasi kimia


Resin ini disebut juga resin komposit self-cured, yang terdiri dari dua pasta. Salah
satu pasta berisi inisiator benzoyl peroxide dan pasta lainnya berisi activator tertiary
amine. Kedua bahan tersebut dicampur sekitar 20-30 detik, maka amine akan
bereaksi dengan benzoyl peroxide dan membentuk radikal bebas sehingga mekanisme
pengerasan dimulai.

 Resin komposit diaktivasi sinar


Bahan resin komposit yang dipolimerisasi dengan sinar dipasarkan dalam bentuk
suatu pasta dalam sebuah tube.3 Resin ini merupakan tipe resin komposit paling
sering digunakan pada praktek/ klinik dokter gigi. Resin ini mudah dimanipulasi
karena mengeras bila sudah diaplikasikan sinar (working time dapat dikontrol). Blue
light memiliki panjang gelombang sekitar 468 nanometer (nm) sebagai aktivasi setiap
inisiator (camphoroquinone) dan akan bereaksi dengan accelerator (amine organik).
Bila tidak di curing dengan blue light, maka kedua komponen ini tidak bereaksi.

 Resin komposit dual-cured


Resin ini merupakan sistem dua pasta, yang mengandung inisiator dan aktivator
cahaya dan kimia. Keuntungannya ketika dua pasta dicampur dan ditempatkan, lalu
di curing dengan light cure unit sebagai reaksi pengerasan awal kemudian secara
kimia akan melanjutkan reaksi pengerasan pada bagian yang tidak terkena sinar
sehingga pengerasan sempurna

 Klasifikasi Resin Komposit Berdasarkan Viskositas


 Resin komposit packable
Resin komposit ini memilik viskositas yang tinggi. Resin ini memiliki filler 70%
volume. Komposisi filler yang tinggi menyebabkan peningkatan viskositas resin
komposit sehingga resin komposit ini menjadi kental dan sulit mengisi celah kavitas
yang kecil. Sebaliknya, dengan semakin besarnya komposisi filler akan dapat
mengurangi pengerutan selama polimerisasi.

 Resin komposit Flowable


Resin komposit flowable memiliki viskositas/ kekentalan yang rendah. Komposisi
filler yang rendah dan kemampuan flow yang tinggi sehingga dapat dengan mudah
mengisi atau menutup kavitas kecil.

Anda mungkin juga menyukai