Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KASUS GTSL SULIT

Wanda Nurul Pratiwi 162 2017 2003


Wiwi nirwana 162 2017 2007
Nikita annisa 162 2017 2001

Pembimbing : drg Andi Tenri Biba Sp.Pros


Gigi Tiruan Sebagian Lepasan
(removable partial denture )

Gigi tiruan sebagian lepasan adalah sebuah


protesa yang menggantikan satu atau
beberapa gigi yang hilang, pada rahang atas
maupun rahang bawah dan dapat dibuka
pasang oleh pasien
LAPORAN KASUS

Seorang pasien perempuan Ny. M berusia 50


tahun, datang ke klinik gigi dengan keluhan
kesulitan mengunyah pada saat makan pasien
ingin dibuatkan gigi palsu pada rahang atas dan
rahang bawah pasien kehilangan gigi sejak ±
beberapa tahun yang lalu pasien tidak memiliki
riwayat penyakit sistemik
Identitas Pasien

• Nama Pasien : Ny.M


• Umur : 50Tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Jl. Rajawali

• Anamnesa
Keluhan utama : Kehilangan Gigi
Pemeriksaan Subjektif

Keluhan Utama :
Kehilangan Gigi

Riwayat penyakit Sekarang :


Pasien datang dengan keluhan kesulitan mengunyah
pada saat makan pasien ingin dibuatkan gigi palsu
pada rahang atas dan rahang bawah pasien
kehilangan gigi sejak ± beberapa tahun yang lalu
pasien tidak memiliki riwayat penyakit sistemik

Riwayat Penyakit dahulu :


Tidak ada keluhan

Riwayat Penyakit keluarga dan sosial :


Tidak ada keluhan
Pemeriksaan Objektif

Kondisi Umum :
• Golongan darah :
• Tekanan darah : 120/80 mmHg
• penyakit jantung : TAK
• Diabetes : TAK
• Hemophilia : TAK
• Hepatitis : TAK
• Gastritis : ADA
• Penyakit Paru : TAK
• Epilepsi : TAK
• Penyakit lainnya : TAK
• Alergi Obat-obatan : TAK
• Alergi Makanan : TAK
PEMERIKSAAN INTRA ORAL

• Debris : Ada
• Stain : Tidak ada
• Gingiva : Normal
• Hiperplasi : TAK
• Mukosapipi/bibir : Normal
• Palatum : Normal
• Lidah : fisure tongue
• Dasar mulut : Normal
• Hubungan rahang : Ortognati
• Kelainan gigi geligi : TAK 
• Kehilangan gigi geligi : RA : 14,15,16,17,24,25,26
RB : 34,36,37,38,45,46,47,48
• Kegoyangan : Tidak Ada
• Migrasi dan Malposisi : TAK
PEMERIKSAAN EKSTRA ORAL
PROFIL WAJAH PASIEN normal

Bentuk wajah Oval

Mata TAK

Hidung TAK

Telinga TAK

Bibir TAK

Kelenjar limfe Kiri dan kanan : lunak , tidak sakit

sendi Tidak ada kelainan

Kebiasaan buruk -

• Edentulous rahang atas dan rahang bawah


• Kedalaman vestibulum pada rahang atas dan rahang bawah sedang
• Frenulum pada rahang atas dan rahang bawah sedang
• Bentuk ridge tulang alveolar pada rahang atas square dan rahang bawah berbentuk
square
• Pasien memiliki lidah yang tebal dan runcing
• Konsistensi saliva pada pasien kental
Rencana Perawatan

Diagnosis :
RA : klas I kennedy modifikasi 1
RB : klas I kennedy modifikasi 1

Desain gigi tiruan : RA : 13 : Klamer C


23 : Klamer C
15 : Klamer 2 jari, mesial rest gigi

RB : 33 :Klamer C
35 :Klamer 2 jari mesial rest
44 :Klamer 2 jari mesial rest
Rencana Perawatan :
Pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan akrilik
PROSEDUR KERJA DAN TAHAPAN PERAWATAN
Persiapan di Dalam Mulut/Mouth Preparation

Merupakan persiapan-persiapan di dalam mulut sebelum dibuatkan gigi


tiruan sebagian, meliputi :
1) Perawatan bedah/surgical treatment, misalnya pencabutan gigi yang
tidak mungkin dipertahankan
2) Perawatan periodontal/periodontal treatment, misalnya pemeriksaan
gigi, gusi, dan tulang pendukungnya
3) Perawatan konservasi/konservatif treatment, misalnya restorasi gigi
yang karies. Hal ini dilakukan untuk mengurangi hambatan, mencari
bidang bimbing, membuat sandaran oklusal dan bila perlu
menciptakan daerah-daerah untuk retensi mekanis.
Membuat cetakan
Pendahuluan
Pencetakan anatomis

Pencetakan rahang menggunakan sendok stock tray dengan bahan cetak


alginate
a. Mempersiapkan alat dan bahan
untuk mencetak menggunakan
b. masker dan sarung tangan
c. Mempersiapkan posisi pasien untuk
pencetakan
d. Melakukan pemilihan sendok cetak
dengan mencobakan pada pasien
e. Memberikan penjelasan dan instruksi
pada pasien terhadap proses
pencetakan yang akan dilakukan
f. Mangaduk alginat pada bowl besar ± 30
detik
g. Masukkan air perlahan-lahan, aduk hingga
homogen
h. Pasien buka mulut
i. Masukkan sendok cetak kedalam mulut
pasien: untuk rahang bawah tekan daerah
posterior lalu ke anterior, untuk rahang atas
tekan daerah posterior dan palatum lalu ke
anterior
Membuat sendok cetak
individual

Pada model kerja di gambarkan batas antara jaringan


bergerak dan tidak bergerak batas sendok cetak
individual
a) Mencobakan sendok cetak individual ke
pasien
• RA dan RB mencakup semua kecuali
frenulum
• Tidak boleh ada undercut

b) Border Moulding
• Menggunakan greenstick compound yang
di panaskan. Dipanaskan kemudian
rendam ke air selama beberapa detik lalu
tambah sedikit demi sedikit pada tepi luar
sendok cetak individual kemudian
lakukan gerakan gerakan fisiologis ke
rongga mulut
Pencetakan fisiologis

Membuat cetakan fisiologis Mukosa yang


akan di cetak dikeringakan kemudian
dicetak dengan menggunakan bahan
elastomer
d) Cetakan negative tadi di cor
kemudian model positif cetakan
fisiologis tersebut di serahkan ke
tekniker gigi
 Cetakan non fungsional (Mukostatik)
Mencetak tanpa tekanan dengan bahan alginat dan menggunakan stock tray.
Bertujuan untuk mencetak keadaan rongga mulut dalam keadaan statis. Cetakan
jenis ini dapat dilakukan pada indikasi kasus klas III dan IV Kennedy, dan kasus free
end yang pendek (kurang dari atau 2 gigi posterior yang hilang)

 Cetakan fungsional (Mukokompresi) Mencetak dengan tekanan menggunakan


bahan elastomer (light body) dan sendok individual tray, setelah dilakukan border
moulding. Tujuan dari border moulding ini untuk menentukan batas mukosa
bergerak dan tidak bergerak, sehingga didapatkan peripeal seal yang baik
SURVEYING

Tindakan survey merupakan prosedur diagnostik yang dapat


menganalisis hubungan dimensional antara jaringan lunak dan
keras dalam rongga mulut. Idealnya tindakan survey ini dilakukan
dengan alat yang disebut dengan dental surveyor
Block out merupakan tindakan
penutupan daerah undercut dengan
menggunakan bahan gips lunak atau
malam merah, pada daerah yang telah
diberi tanda atau garis lengkung oleh
tindakan survey
• penetapan gigit
• Penetapan gigit sebagai kunci oklusi yang
sesuai dengan rahang. Pada gigi tiruan
• sebagian lepasan dengan tinggi gigit yang
tetap, galengan gigit rahang atas dimasukkan
• terlebih dahulu hingga ada kontak antara
galengan dan gigi lawan, kemudian catat
kontak
• antara gigi lawan yang dapat dipakai sebagai
panduan oklusi. Masukkan galengan gigit
• yang lain dengan mengurangi galengan yang
berkontak dengan galengan lawan, tetapi
• tidak dengan gigi lawan hingga didapatkan
kontak yang sama dengan gigi yang dipakai
• sebagai panduan oklusi
 Penyusunan gigi
Sebelum dilakukan penyusunan gigi geligi tiruan, hal yang paling penting
adalah memilih elemen atau anasir gigi. Dalam seleksi elemen gigi anterior dan
posterior beberapa faktor yang harus diperhatikan adalah ukuran, bentuk,
tekstur permukaan, warna, dan bahan dari elemen. Dalam penyusunan gigi
yang dapat menjadi panduan adalah antara gigi lawan yang dapat dipakai
sebagai panduan oklusi.
 Klamer
Merupakan bagian dari gigi tiruan lepasan sebagai direct retairner. Beberapa
syarat harus dipenuhi dalam pembuatan klamer pada gigi tiruan sebagian lepasan
adalah
 Ujung lengan klamer terletak pada daerah undercut (dibawah garis survey) pada
bagian bukal dan palatal, atau lingual.
 Ujung dari klamer tidak boleh menekan dan menyentuh gigi sebelah.
 Lengan dari klamer tidak boleh menyentuh gingiva.
 Ujung dari klamer harus dibulatkan.
Setelah dilakukan packing akrilik di laboratorium, didapatkan hasil
kasar akrilik. Hal yang perlu diperhatikan dari hasil kasar akrilik
adalah
a. Tidak boleh terdapat bagian yang porus.
b. Tidak boleh terdapat bagian yang kasar dan tajam pada
permukaan gigi tiruan yang menghadap mukosa.
c. Kontur gingiva termasuk daerah servikal gigi tetap
dipertahankan bentuknya.
d. Dilakukan pembersihan dari sisa-sisa gips yang menempel pada
akrilik
Percobaan gigi tiruan akrilik dan selektif grinding .Sebelum dilakukan
pemasangan akhir, gigi tiruan akrilik terlebih dahulu dicobakan kepada
pasien. Pada percobaan gigi tiruan akrilik dalam rongga mulut pasien
yang perlu diperhatikan adalah
1. Retensi Diperiksa dengan cara menggerak gerakkan pipi dan bibir
pasien. Dapat dilihat penempatan oklusal rest harus sesuai dengan
rest seat, dan lengan retentif klamer pada bagian undercut gigi
penyangga.
2. Stabilisasi Diperiksa saat rongga mulut berfungsi. Bagian basis
tidak boleh over extended, dan protesa tidak boleh mengganggu
mastikasi, penelanan, bicara, dan berekspresi.
3. Oklusi Diperiksa dengan bantuan articulating paper. Bagian yang
mengalami kontak prematur harus dilakukan selektif grinding
Insersi
Saat pemasangan akhir atau insersi pada pasien perlu diperhatikan oklusi sentrik,
artikulasi rahang, kenyamanan pasien, estetik, dan fungsi fonetik
• Bersihkan gigi tiruan dengan sikat halus dan sabun cair sehabis dipakai.
• Gigi tiruan direndam dengan air bersih suhu kamar sewaktu dilepas.
• Pada malam hari sebelum tidur, lepaskan gigi tiruan agar jaringan otot
dibawahnya
• istirahat.
• Sebagai latihan, pertama-tama makan makanan yang lembut dan lunak. Apabila
tidak
• ada keluhan dan terbiasa, maka boleh makan makanan yang biasa.
• Biasakan mengunyah pada kedua sisi rahang secara bersamaan.
• Apabila ada rasa tidak nyaman, sakit, gangguan bicara, gigi tiruan tidak stabil,
• kerusakan pada kawat atau gigi tiruan, dapat segera menghubungi operator.
Kontrol
• 1. Pemeriksaan subyektif
 Apakah ada keluhan rasa sakit atau rasa mengganjal saat pemakaian
gigi tiruan;
 Apakah gigi tiruannya berfungsi dengan baik pada saat makan;
 Apakah gigi tiruannya menimbulkan gangguan pada saat berbicara;
• 2. Pemeriksaan obyektif
 Keadaan mulut dan jaringan mulut
 Gigi abutment dan jaringan pendukungnya,
 Keadaan gigi tiruan sebagian lepasan pada base plate (fitting surface
dan tepi gigi tiruan) dan posisi cengkeramannya,
 Oklusi, stabilisasi, dan retensi gigi tiruan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai