Operator :
Lisnaini Fatiya Marwa
NPM :
1112013020
UNIVERSITAS
YARSI
PENDAHULUAN
FUNGSI GTSL:
Memperbaiki fungsi GTSL
pengunyahan Gigi tiruan yang menggantikan satu,
Memulihkan fungsi estetik atau beberapa gigi yang hilang pada
Meningkatkan fungsi fonetik rahang atas atau rahang bawah, dan
Mempertahankan jaringan dapat dilepas serta dipasang oleh
mulut yang masih ada agar pasien sendiri.
tetap sehat
Nama pasien : Ny. Gustina Sabaria
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 50 Tahun
Pekerjaan : IRT
Alamat : Rawasari RT 16/5 no.20
No. Telepon : 087887*****
Keluhan utama: Pasien perempuan berusia 50 tahun datang ke RSGM
YARSI dengan keluhan banyak sisa akar karena berlubang pada gigi
geraham belakang atas bawah bagian kanan dan kiri. Pasien juga
merasa malu gigi depan atas hilang karena telah dicabut akibat
berlubang besar. Sebelumnya pasien telah memakai gigi palsu dari
tukang gigi tetapi tidak nyaman. Pasien ingin dilakukan pencabutan
pada sisa akar tersebut. Setelah dilakukan pencabutan, pasien ingin
dibuatkan gigi tiruan agar tidak ompong dan dapat mengunyah
makanan dengan nyaman.
Riwayat geligi: terdapat sisa akar pada gigi belakang kanan
dan kiri atas dan bawah sejak puluhan tahun yang lalu akibat
gigi yang berlubang besar. Pasien juga terdapat gigi yang
berlubang pada gigi belakang atas kiri dan bawah kanan-kiri..
Pasien pernah ke dokter gigi untuk dilakukan pencabutan sisa
akar gigi akibat berlubang besar.
Pengalaman dengan gigi tiruan: GTSL Rahang atas
Pembiayaan: 100% operator
Pemeriksaan Ekstraoral
A. Wajah: Oval, Simetris B. Profil muka: Cembung
Rahang bawah:
Bentuk Oval Oval Tidak dapat
Ketinggian Sedang Sedang ditentukan
Tahanan jaringan Tinggi Tinggi
Bentuk permukaan Rata Rata
Relasi rahang
Anterior
Posterior
15 Normal
Kanan: Normal
Kiri : Normal
3) Frenulum
- Labialis : (Superior: sedang) (Inferior: sedang)
- Bukalis : (RA kanan & kiri: sedang) (RB kanan & kiri: sedang)
- Lingualis : Sedang
4) Palatum
- Bentuk : Persegi; Kedalaman: sedang
- Torus palatinus : Tidak ada
- Palatum molle : Kelas 1 (membentuk sudut 10º)
5) Tuberositas alveolaris
Kanan & kiri : kecil
6) Ruang retromilohioid
Kanan & kiri : Sedang
7) Bentuk lengkung rahang
- Rahang atas : Oval
- Rahang bawah : Oval
8) Perlekatan dasar frenulum: normal
• SIKAP MENTAL
Filosofis Pasien dapat menerima perawatan dengan
gigi tiruannya dan menerima saran dari dokter gigi untuk
diagnosis dan perawatannya
DIAGNOSIS
- Radiks pada 17, 16, 14, 26, 34
- - Pulpitis reversibel pada 27, 35, 45
- Missing teeth pada 11,12,15,21,22,25,36,37,46
DIAGNOSIS
18
Pasien perempuan berusia 50 tahun berdasarkan pemeriksaan ekstraoral wajah oval dan simetris, profil
muka cembung, pupil simetris, tragus simetris, hidung simetris dan pernafasan melalui hidung lancar,
bibir atas dan bawah normal, tipis dan simetris, kelenjar getah bening tidak sakit dan tidak teraba, sendi
rahang tidak bunyi. Pada pemeriksaan intraoral, higiene mulut sedang, saliva kuantitas banyak dan
konsistensi encer, lidah normal, posisi wright kelas I, mobilitas normal, refleks muntah rendah, mukosa
mulut sehat, gigitan ada dan stabil, hubungan rahang ortognati, vestibulum rahang atas dan rahang bawah
post kiri, kanan dan anterior dalam. Prosesus alveolaris pada anterior segi 4, sedang, tinggi, dan rata.
Frenulum labialis, bukalis, dan lingualis sedang. Palatum berbentuk persegi, sedang, tidak ada torus
palatinus, palatum molle kelas I, tuberositas alveolar kanan dan kiri kecil, ruang retromilohiod sedang,
bentuk lengkung rahang atas persegi dan rahang bawah oval, perlekatan dasar mulut normal. Sikap mental
pasien filosofis.
19
• PERAWATAN PRA-PROSTODONTIK:
1) Konservasi gigi : Restorasi gigi 27,35,45
2) Perawatan bedah : Ekstraksi 14,16,17,26,34
RB:
1) Gigi penyangga: 35, 45, 47
2) Retainer:
- Direk: 2 jari pada 35 dan 47, gillet pada 45
- Plat dasar: basis akrilik
3) Anasir gigi: 37, 36, 34, 46
Desain alternatif
6. Penetapan gigit
- Sebagai kunci oklusi yang sesuai dgn rahang
- Penetapan gigit dgn paper clip atau dgn pisau
malam/lecron yg dipanaskan.
7. Pemasangan model kerja di artikulator / mounting
8. Pembuatan cengkeram dan adaptasi cengkeram
9. Penyusunan gigi tiruan:
- Gigi geligi harus disusun tepat pada puncak ridge
- Gigi geligi disusun harus kontak dgn gigi sebelahnya, serta gigi antagonis. Sehingga
diperoleh oklusi gigi yang harmonis antara gigi asli dengan anasir gigi tiruan.
KUNJUNGAN 3
1) Percobaan gigi tiruan malam
2) Kontur akhir:
- Kontur pada malam dilakukan agar mendapatkan bentukan menyerupai anatomis asli
jaringan lunak yg menyangga gigi geligi.
- Kontur dilakukan saat gigi tiruan siap untuk di packing akrilik.
3) Proses laboratorium:
- Flasking Elimination Packing
- Proses deflasking finishing dan polishing
5) Selektif grinding
- Tujuan agar mendapatkan penyesuaian oklusi dan artikulasi yg seimbang dalam
rongga mulut.
KUNJUNGAN 4
1) Tahapan pemasangan GTSL:
- Persiapan
Beberapa hal yg perlu diperhatikan pada tahap ini:
1. Arah pemasangan gigi tiruan (diketahui sewaktu survey model)
2. Pengamatan gigi tiruan:
o Pemakaian gigi tiruan terasa nyaman
o Penumpukan plak dapat dihindari
o Otot-otot sekitar gigi tiruan terhindar dari iritasi
o Permukaan gigi tiruan yg menghadap jar. mulut tidak boleh melukai jaringan
mulut.
o Benjolan kecil pada permukaan akrilik harus dihilangkan
3. Klamer
o Ujung klamer harus dipoles, tidak boleh tajam
2) Insersi GTSL dalam mulut pasien,
hal-hal yg perlu diperhatikan antara lain:
- Part of insertion dan part of removement
- Retensi
- Stabilitas
- Oklusi
- Artikulasi
- Estetik
- Fungsi fonetik
- Basis harus beradaptasi dgn baik
- Tepi sayap yg pas
Terimakasih