NAMA
NO. MHS
: 20070340004
BAB I PENDAHULUAN
A. DASAR TEORI
1. Pengertian
Kondisi edentolus adalah kondisi dimana sudah tidak terdapat gigi lagi pada rahang.
b.
Pengucapan kurang jelas Ada beberapa huruf yang dinamakan Labio-dental(f,v), linguodental(t,th)tidak akan terdengar jelas.
c.
Perubahan Penampilan.
1) Posisi bibir dan pipi tertarik kedalam
2) Relasi RB terhadap RA terlihat lebih maju dan tertarik keatas
3) Dimensi Vertikal 1/3 wajah bagian bawah terlihat lebih pendek
d.
B. DIAGNOSA PASIEN
1. Data Pasien
Nama
Alamat
TTL
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
Agama
: Islam
2. Informasi Medis
Golongan Darah
:B
Penyakit jantung
: Tidak ada
Diabetes
: ada
Haemophili
: Tidak ada
Hepatitis
: Tidak ada
Penyakit lainnya
: Tidak ada
: Tidak ada
: 110/80
Nadi
: 60 x/menit
Pernafasan
: 10 x/menit
Suhu
: Afebris
Berat badan
: 44 kg
Tinggi badan
: 152 cm
Deformitas
Nyeri
Tumor
Gangguan
Fungsi
Fasial
TAK
TAK
TAK
TAK
Neuromuskular K.Ludah
TAK
TAK
TAK
TAK
TAK
TAK
TAK
TAK
K.Limfe
TAK
TAK
TAK
TAK
Tl.Rahang
TAK
TAK
TAK
TMJ
TAK
TAK
TAK
TAK
TAK
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan rongga mulut (intraoral)
PETA MUKOSA DAN JARINGAN LUNAK
18
48
17
47
16
46
15
14
13
12
11
21
22
23
24
25
55
54
53
52
51
61
62
63
64
65
85
84
83
82
81
71
72
73
74
75
45
44
43
42
41
31
32
33
34
35
18
: missing
28
: missing
17
: missing
27
: missing
16
: missing
26
: missing
15 (55) : missing
25 (65) : missing
14 (54) : missing
24 (64) : missing
13 (53) : missing
23 (63) : missing
12 (52) : missing
22 (62) : missing
11 (51) : missing
21 (61) : missing
41 (81) : missing
31 (71) : missing
42 (82) : missing
32 (72) : missing
43 (83) : missing
33 (73) : missing
44 (84) : Atrisi
34 (74) : missing
45 (85) : Normal
35 (75) : missing
46
: missing
36
: missing
47
: missing
37
: missing
48
: missing
38
: missing
26
27
28
36
37
38
Torus Palatinus
: Tidak ada
Torus Mandibula
: Tidak ada
Palatum
: Sedang
Mukosa
: Normal
Gingiva
: Normal
Bentuk Lengkung :
RA
: Parabola Form
RB
: U Form
Kontur Lingir
RA
: bentuk U
RB
: bentuk V
Tuberositas
: tidak ada
Undercut Tulang
: tidak ada
: sedang
: sedang
Gambar model
Rahang Atas
Rahang Bawah
3. Ringkasan pemeriksaan
Keadaan pasien dengan edentolous total pada rahang atas dan edentoulous partial pada
rahang bawah dengan gigi yang tersisa yaitu gigi 44 dan 45
b. Rahang Atas :
Posterior Kiri
: Sedang
Posterior Kiri
: Sedang
Anterior
: Sedang
Anterior
: Sedang
Posterior Kanan
: Sedang
BAB II.
RENCANA PERAWATAN
: Alginat
rahang atas ditambah dengan pembuatan post dam area yang juga dari wax untuk menahan
bahan cetak agar tidak mengalir ke belakang. Selanjutnya dibuat lubang lubang pada
sendok cetak untuk mengurangi tekanan pada waktu mencetak. Lubang dibuat dengan
menggunakan bur bulat no. 8 dengan jarak masing masing lebih dari 5 mm.
2.
- Bahan Cetak
: Alginat
- Metode Mencetak
: Mucodynamic
- Cara Mencetak
Rahang Atas :
Bahan Cetak alginat diaduk, setelah mencapai konsistensi tertentu dimsukkan ke dalam
sendok cetak individual. Masukkan sendokcetak dan bahan cetak kedalam mulut, kemudian
sendok cetak di tekan prosessus alveolaris.
Posisi operator disamping kanan belakang. Dilakukan muscle trimming, pasien diminta
menyebut huruf A O U supaya bahan cetak mencapai lipatan mucobuccal. Posisi sendok
cetak dipertahankan sampai setting. Setelah setting, sendok cetak dilepas. Sendok cetak
dimasukkan lagi ke rahang atas untuk pemberian tanda vibrating line.
Rahang Bawah :
Bahan cetak (alginate) diaduk dengan perbandingan 3 : 1 setelah teraduk rata dan mencapai
konsistensi tertentu dimasukkan kedalam sendok cetak individual. Pasien dianjurkan
membuang ludah. Masukkan sendok ceak dan bahan cetak kedalam mulut, kemudian sendok
cetak ditekan ke processus alveolaris. Posisi operator disamping kanan depan. Pasien
diinstruksikan untuk menjulurkan lidah. Dilakukan muscle trimming, pasien diminta
menyebut huruf AOU supaya bahan cetak mencapai lipatan mucobukal. Pasien
diinstruksikan pula untuk melakukan gerakan rahang ke kanan dan ke kiri serta bibir dan
pipi digerakkan agar alginate dapat mencapai bucal flange. Posisi dipertahankan sampai
setting.
Setelah sendok cetak dilepas dari mulut, cetakkan disiram dengan air dingi untuk
menghilangkan saliva. Setelah diperoleh cetakan yang akurat, kemudian diisi dengan gips
stone. Setelah mengeras, gips stone dilepas dan didapatkan cetakkan model kerja.
Bite rim atas anterior harus sejajar dengan garis pupil (garis yang menghubungkan kedua
pupil dan jalannya sejajar dengan garis incisal) dan bite rim RA bagian posterior sejajar
dengan garis chamfer
Median line dari pasien yang diambil sebagai terusan dari tengah yang memisahkan
incisivus kanan dan kiri
Garis caninus yaitu tepat pada sudut mulut dalam keadaan rest posisi
blok dipasang dengan posisi bite rim RA terlihat 2 mm dibawah garis bibir atas saat rest
position.
10
Bila dilihat dari depan, bite rim RA tampak sejajar dengan garis pupil (dilihat dengan
bantuan oklusal guide plan)
Bila dilihat dari samping, bite rim RA tampak sejajar dengan garis chamfer
Bila bite rim RB dipasang, bite rim RA dan RB harus tertutup secara sempurna (tidak
boleh ada celah dan merupakan satu garis lurus)
Kemudian ketiga titik tersebut ditandai dengan benang dan diisolasi. Selanjutnya
record blok dipasang dengan posisi bite rim RA terlihat 2 mm di bawah garis bibir atas
saat rest posisi
Bila dilihat dari depan, bite rim RA tampak sejajar dengan garis pupil (dilihat dengan
bantuan oklusal guide plan)
Bila dilihat dari samping, bite rim RA tampak sejajar dengan garis chamfer
Bila bite rim RB dipasang, bite rim RA dan RB harus tertutup secara sempurna (tidak
boleh ada celah dan merupakan satu garis lurus)
Kemudian dicari vertical dimensi (inter oklusal distance) dengan metode pengukuran
jarak pupil dan sudut mulut dengan dengan jarak hidung dan dagu (PM dan HD), pada
keadaan rest position PM = HD. Pada keadaan relasi sentrik, dimensi vertical : physiological
rest position freeway space (PM = HD 2 mm). Free way space 2mm diperoleh dengan
cara mengurangi bite rim RB.
4. Centric Relation Record
Cebtric relation record adalah suatu relasi mandibula terhadap maxilla pada suatu relasi
vertical yang ditetapkan pada posisi paling posterior. HD = PM 2 mm. Dua milimeter
diperoleh dengan cara mengurangi bite rim RB dengan maksud sebagai freeway space. Cara
menentukan relasi sentrik yaitu dengan menengadahkan kepala pasien sedemikian rupa
sehingga procesus condyloideus akan tertarik ke fossa paling belakang karena tarikan dari
otot dan menelan ludah berulang ulang. Pasien disuruh melakukan gerakan mandibula
berulang ulang sampai pasien terbiasa dengan oklusi tersebut. Setelah mendapat posisi
sentrik, bite rim diberi tanda tempat median line dan garis ketawa.
Setelah diperoleh relasi sentrik, dilakukan fiksasi dengan cara dibuat groove berbentuk V
(double V groove) pada kanan dan kiri RA bagian posterior (daerah P1 dan M1 RA),
kemudian grrove diberi vaselin. Pada bite rim RB diberi tambahan wax atau gulungan
malam kecil yang telah dilunakkan dibawah double V groove RA menyesuaikan groove RA
kemudian katupkan dengan bite rim RA, kemudian pasien disuruh menggigit kembali pada
oklusi sentrik.
11
Incisal guide ditentukan setelah pemasangan gigi anterior atas dan bawah dan telah
memenuhi nilai estetis. Pada pemasangan gigi anterior harus diingat high lip line, median
line dan caninus line. Gigi anterior bawah menyesuaikan atas.
Garis tengan bite rim dan model RA berhimpit dengan garis tengah mounting table
Tepi luar bite rim RA menyinggung garis incisal edge dari mounting table
Jarum horizontal incisal guide pin ujungnya menyentuh tepi luar anterior bite rim RA dan
tepat pada garis tengah bite rim
Oklusal bite rim RA difixir dengan menuang adonan gips pada bagian atas model kerja.
Mounting table dilepas dari articulator. Selanjutnya bite rim RB dipasang dan dipaskan
dengan bite rim RA, diberi karet dan kemudian difixir dengan adonan gips plaster.
BAB IV . PROGNOSA
Prognosa dari pembuatan gigi tiruan lengkap ini diperkirakan baik, dengan pertimbangan :
1. Jaringan pendukung sehat
2. Kesehatan umum pasien baik
3. Pasien kooperatif dan komunikatif
14
Operator
15